Anda di halaman 1dari 38

PRAKTIKUM VI

Topik : Sub Classis Asteriidae


Tujuan : Untuk mendeskripsikan morfologi dan aspek botani beberapa
tumbuhan yang termasuk ke dalam sub classis Asteriidae
Hari/tanggal : Selasa, 25 Oktober 2016.
Tempat : Lingkungan PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat:
1. Baki/nampan
2. Pisau silet/cutter
3. Lup
4. Alat tulis
5. Kamera
B. Bahan:
1. Tapak dara (Catharanthus roseus g. Don.)
2. Terong (Solanum torvum)
3. Melati (Jasminum sambac (L) Ait.)
4. Kaca piring (Gardenia augusta Merr.)
5. Tahi kotok (Tagetes erecta L.)
6. Kenikir (Cosmos caudatus)

II. CARA KERJA


A. Menyiapkan alat dan bahan
B. Mengamati dan mencatat sifat-sifat (karakter) serta ciri-ciri dari
specimen, yang meliputi:
1. Perawakan tumbuhan
2. Periodisitas (umur)
3. Sifat-sifat akar
4. Sifat-sifat batang
5. Sifat-sifat daun
6. Sifat-sifat bunga
7. Sifat-sifat buah dan biji
8. menentukan sifat-sifat lain seperti adanya derivat epidermis, sifat
anatomi, pollen dan kandungan bahan kimia yang dapat merupakan
sifat dalam determinasi tumbuhan.
C. Mengga,bar:
1. Tumbuhan lengkap atau cabang lengkap
2. bagian-bagain tumbuhan (daun, bunga, dan buah)
3. Mengiris melintang atau membujur bunga
4. Mengiris melintang dan membujur buah.
D. Menentukan aspek botani atau nilai ekonomis dari setiap specimen yang
diamati.
E. Melakukan pertelaan/determinasi untuk setiap specimen yang diamati

III. TEORI DASAR


Sekitar sepertiga dari sejumlah spesiesnya termasuk familia
Asteraceae (Compositae) yang merupakan familia yang terbesar dalam
classis Magnoliopsida. Bunganya simpetal, jarang sekali yang apetal atau
polipetal. Stamen beberapa, letaknya berselangan dengan petal. Gineasium
biasanya mempunyai dua karpel dengan ovula yang unitegmik dan
tenuicellate.
Asteriidae merupakan sub classis dari magnoliopsida yang paling
maju secara evolusi dan paling muda, mulai muncul pada sekitar 65 juta
tahun yang lalu tetapi baru melimpah sekitar 30 juta tahun lalu. Bukti-bukti
sekarang memperkuat dugaan rupa-rupanya Asteriidae secara evolusi
diturunkan dari garis Rosiidae. Sub classis Asteriidae terdiri dari 11 ordo, 49
famili, dan sekitar 56.000 species.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil pengematan
Nama Tumbuhan yang Diamati
No Ciri-ciri
Tapak dara Terong pipit Melati
1 Habitus Herba Perdu perdu
berkayu
2 Periodistitas Pirenial Pierenial Pirenial
3 Sifat akar Tunggang Tunggang Tunggang
4 Sifat-sifat batang:
Percabangan Simpodial Monopodial Simpodial
Arah tumbuh batang Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus
Bentuk batang Bulat Bulat Bulat
Permukaan batang Kasar Kasar Kasar
Alat-alat lain - Duri -
5 Sifat-sifat daun:
Tata letak daun Berhadapan Tersebar Majemuk
berseling menyirip
genap ganda
dua dengan
sempurna
Bagian daun Tidak lengkap Tidak lengkap Tidak lengkap
Bentuk daun Jorong Membulat Bulat telur
Pangkal daun Runcing Membulat Runcing
Ujung daun Meruncing Meruncing Meruncing
Tepi daun Rata Berombak Rata
Urat daun Tidak Jala Jala
mencapai tepi
Tekstur daun Kasap Kasar berbulu Licin
(berbulu)
Warna daun Hijau Hijau Hijau
6 Sifat-sifat bunga
Bagian-bagian bunga Lengkap Lengkap Lengkap
Alat tambahan - - -
7 Sifat buah - Semu -
majemuk
8 Sifat lain - - -

Nama Tumbuhan yang Diamati


No Ciri-ciri
Kacapiring Tahi kotok Kenikir
1 Habitus Perdu Herba Herba
berkayu
2 Periodistitas Pirenial Pierenial Pirenial
3 Sifat akar Tunggang Tunggang serabut
4 Sifat-sifat batang:
Percabangan Simpodial Monopodial Monopodial
Arah tumbuh batang Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus
Bentuk batang Bulat Bulat Bulat
Permukaan batang Kasar Kasar beralur Licin berbulu
Alat-alat lain - - -
5 Sifat-sifat daun:
Tata letak daun Berkarang Majemuk Berhadapan
menyirip
gasal
Bagian daun Tidak lengkap Tidak lengkap Tidak lengkap
Bentuk daun Memanjang Memanjang Bulat telur
Pangkal daun Runcing Meruncing Meruncing
Ujung daun Meruncing Runcing Runcing
Tepi daun Rata Bergerigi Berbagi
Urat daun Tidak Tidak Tidak
mencapai tepi mencapai tepi mencapai tepi
Tekstur daun Licin Kasar Kasar
Warna daun Hijau Hijau Hijau
6 Sifat-sifat bunga
Bagian-bagian bunga Lengkap Lengkap Lengkap
Alat tambahan - - -
7 Sifat buah - Tidak termati Tidak
teramati
8 Sifat lain - - -

B. Gambar hasil pengamatan


1. Tapak dara
a. Batang tapak dara
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Tangkai daun
3. daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Tangkai daun
3. daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Tangkai daun
3. daun

(Anonim a. 2015)

b. Daun tapak dara


1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Anonim b. 2015)

c. Akar tapak dara


1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Batang
2. Pangkal Akar
3. Cabang akar
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Batang
2. Pangkal Akar
3. Cabang akar

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Batang
2. Pangkal Akar
3. Cabang akar

(Anonim c. 2008)

d. Bunga tapak dara


1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Putik dan benang
sari
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Putik dan benang
sari

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Mahkota
2. Putik dan benang
sari

(Anonim d. 2008)

e. Biji tapak dara


1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Kulit
2. Biji
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Kulit
2. Biji

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Kulit
2. Biji

(Anonim e. 2012)

2. Terong pipit
a. Batang Terong pipit
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun

(Anonim f. 2015)

b. Daun terong pipit


1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Anonim g. 2015)

c. Bunga terong pipit


1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai

(Anonim h. 2010)

d. Buah terong pipit


1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Buah
2. Tangkai
3. Kelopak
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Buah
2. Tangkai
3. Kelopak

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Buah
2. Tangkai
3. Kelopak

(Anonim i. 2013)

3. Melati
a. Batang Melati
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun

(Anonim j. 2015)

b. Daun Melati
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Anonim k. 2015)

c. Bunga melati
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Tangkai

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai

(Anonim l. 2015)

4. Kacapring
a. Batang Kacapiring
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun

(Anonim m. 2014)

b. Daun Kacapiring
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Anonim n. 2016)

c. Bunga Kacapiring
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai

(Anonim o. 2012)

5. Tahi Kotok
a. Batang Tahi kotok
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun

(Anonim p. 2014)

b. Daun Tahi kotok


1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun

(Anonim q. 2013)

c. Bunga Tahi kotok


1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai

(Anonim r. 2014)

6. Kenikir
a. Batang Kenikir
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun

(Anonim s. 2014)

b. Daun kenikir
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun

(Anonim t. 2015)

c. Bunga Kenikir
1) gambar pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
4. benang sari &
putik
2) Foto pengamatan

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
4. benang sari &
putik

(Dok. Pribadi. 2016)


3) Foto Literatur

Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
4. benang sari &
putik

(Anonim u. 2012)
V. ANALISIS
1. Tapak dara (Catharanthus roseus)
Klasifikasi (Catharanthus roseus):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Genitianales
Family : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Species : Catharanthus roseus.
(sumber : Steenis; 2003)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa tanaman tapak dara memiliki habitus berupa herba
berkayu, periodisitas (umur) berupa pirenial, dan sifat akarnya ialah
akar tunggang. Tanaman ini memiliki tipe percabangan simpodial,
karena pada tanaman tapak dara, batang utamanya susah untuk
ditentukan. Arah tumbuh batangn ya tegak lurus ke atas. Bentuk
batangnya bulat dengan permukanaan batangnya kasar.
Tanaman tapak dara memiliki bagian daun yang tidak lengkap,
karena tidak memiliki pelepah daun. Tata letak daunnya berhadapan
berseling. Bentuk daunn ya jorong dengan pangkal daun berbentuk
runcing dan ujung daun berbentuk meruncing. Tepi daunnya rata dan
urat daun tidak mencapai tepi. Tekstur daunnya kasap (berbulu) dan
memiliki warna daun hijau.
Tanaman tapak dara memiliki bagian bunga yang lengkap.
Kelopaknya terletak dibawah agak jauh dari mahkota bunga. tanaman
ini tidak memiliki buah namun memiliki biji. Biji ini dibungkus oleh
kulit yang bentuknya mirip dengan tanaman polong-polongan.
Aspek botani taaman tapak dara ialah sebagai tanaman hias,
selain itu tanaman ini juga bisa digunakan obat seperti obat darah
tinggi, diabetes mellitus, dan obat batuk. Karena pada tanaman tapak
dara ini mengandung senyawa alkaloid. Antara lain alkaloid antikanker
dan alkaloid hipoglikemi (menurunkan kaar gula darah). Urutan kunci
determinasi tanaman tapak dara : 1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b -
11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 109b - 119b - 120a - 121b - 124b - 125a -
126b - 127b . . . . . 105. Apocynaceae

2. Terong Pipit (Solanum torvum)


Klasifikasi Terong pipit (Solanum torvum)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Solanales
Family : Solanaeae
Genus : Solanum
Species : Solanum torvum
(sumber : Steenis; 2003)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa tanaman terong pipit memiliki habitus berupa perdu.
Periodisitasnya (umur) ialah pirenial, dan sifat akarnya berupa akar
tunggang. Tanaman ini memiliki tipe percabangan monopodial dengan
arah tumbuh batang tegak lurus ketas. Bentuk batangnya bulat dengan
permukaan batang kasar.
Tanaman terong pipit ini memiliki bagian daun yang tidak
lengkap karena tidak ada pelepah daun, dan memiliki tata letak daun
tersebra. Bentuk daun ini membulat dengan pengakl daun berbentuk
membulat dan ujung daun berbentuk meruncing. Tepi daunnya berlekuk
menjadi dan urat daunnya jala. Tekstur daun tanaman ini ialah kasar
berbulu dengan warna daun hijau.
Tanaman ini memiliki bagian unga yang lengkap. Dan buahnya
termasuk ke dalam buah semu majemuk. Karena pada buah terong pipit
ini masih terdapat sisa kelopak. Sehingga buahnya disebut buah semu.
Pada satu ibu tangkai, terdapat buah terong pipit yang berjumlah 3
buah.
Aspek botani dari tanaman terong pipit ialah dimanfaatkan
buahnya untuk dijadikan bahan makanan berupa sayur. Selain itu ada
juga yang menjadikan buah terong pipit ini sebagai obat untuk
mengurangi mata yang minpus, karena terong ini memiliki kandungan
vitamin A. Urutan kunci determinasinya: 1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9a
- 41b - 42b - 43b - 54b - 59b - 61b - 62b - 63b - 65b - 66a
.......................................................................................111. Solanaceae

3. Melati (Jasminum sambac)


Klasifikasi Melati (Jasminum sambac)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Family : Oleaceae
Genus : Jasminum
Species : Jasminum sambac
(sumber : Steenis; 2003)
Berdasarkan dari hasil pengmatan yag telah dilakukan dapat
diketahui bahwa tanaman melati memiliki habitus berupa perdu,
periodisitasnya pirenial, dan sifat akarnya ialah akar serabut. Tanaman
ini memiliki tipe percabangan yang berupa simpodial dan arah tumbuh
b batangnya tegak lurus ketas. Tanaman ini jika sudah tumbuh lama dan
sudah besar, biasanya akan tumbuh merayap. Sebab batang nya tidak
memapu berdiri tegak. Namun ada juga yang tidak merayap. Bentuk
batang tanaman melati ialah bulat dengan permukaan batang kasar.
Tanaman ini memiliki bagian daun yang tidak lengkap karena
tidak memiliki pelepah daun, dengan tata letak daun berhadapan.
Bentuk daunnya bulat telur dengan bentuk pangkalnya runcing dan
ujungnya berbentuk meruncing. Tepi daunnya rata dan urat daunnya
berbentuk jala. Permukaan daun melati ini licin dan berwarna hijau.
Aspek botani tanaman ini ialah sebagai hiasan. Namun ada juga
yang memanfaatkan tanaman ini sebagai obat, seperti obat demam
berdarah, radang usus, sakit kepala, dan sesak nafas. Dalam tanaman
melati ini terkandung minyak etiris (zat berbau), indole, linalcohol,
asetat benzilic, alkohol benzilic, livalylacetaat, dan jasmon.
Urutan kunci determinasinya: 1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b
- 11b - 11b - 12b - 13b - 14b - 16b -
239b - 243b - 244b - 248b - 249b - 250a - 251b - 253b - 254b -
255b - 256b - 258a .......................................................... 103. Oleaceae

4. Kacapiring (Gardenia augusta)


Klasifikasi Kacapiring (gardenia augusta):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Gardenia
Species : Gardenia augusta
(sumber : Steenis; 2003)
Bedasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa tanaman Kacapiring (Gardenia augusta) memiliki
habitus berupa perdu, periodisitasnya berupa pirenial, dan memiliki
sifat akar ialah akar tunggang. Tanaman ini memiliki tipe percabangan
simpodial, karena pada tanaman ini susah untuk menentukan cabang
utamanya. Arah tumbuh batangnya ialah tegak luru keatas. Batangnya
memiliki bentuk bulat dengan permukaan yang kasar.
Pada tanaman ini bagian daunnya tidk lengkap karena tidak ada
pelepah daun. Tata letak daun pada tanaman inin ialah berkarang
dengan jumlah 3. Bentuk daunnya memanjang dengan pangkal daun
memiliki bentuk runcing dan ujung daun memiliki bentuk meruncing.
Tepi daunnya rata dan urat daunnya tidak mencapai tepi. Tekstur
daunnya licin dan warnanya hijau.
Tanaman ini memiliki bagian bunga yang lengkap karena terdapat
kelopak, mahkota , benang sari, dan putik. Tanaman ini tidak terdapat
atau tidak memiliki buah. Sebab pada tanaman ini tidak menghasilkan
buah.
Aspek botani pada tanaman kaca piring ini ialah sebagai hiasan
dan juga sebagai obat demam, obat diabetes, obat sariawan, dan obat
sembelit. Tanaman ini mengandung minyak asiri, gardenin, gardenosid,
geniposid, genipin, gentiobioside, gardoside (8,10 dehydrologanin),
scandoside menthyl ester, glikosid, sitosterol, mannitol, nonacosane,
krosetin, krosin, klorogenin, tannin, dan dekstrose. Gardenin adalah
kloroform berwarna kuning emas, larut dalam alcohol dan kloroform.
Kulit buah mengandung ursolic acid. Daun mengandung saponin,
flavonoid, polifenol, dan minyak asiri. Kandungan-kandungan itulah
yang telah terbukti memiliki manfaat untuk kesehatan.
Urutan kuni determinasinya 1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b -
11b - 11b - 12b - 13b - 14b - 16b - 239b - 243b - 244b - 248b - 249b -
250a - 251a - 252b .......................................................... 16. Rubiaceae

5. Tahi kotok (Tegetes erecta)


Klasifikasi Tahi kotok (Tegetes erecta):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Tagetes
Species : Tagetes erecta
(sumber : https://www.scribd.com/doc/138194371/klasifikasi.
2013)
Berdasarkan dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa
tanaman yahi kotok ini memiliki habitus berupa herba berkayu,
periodisitasnya pirnial dan sifat akarnya ialah akar tunggang. Tanaman
ini memiliki tipe percabangan monopodial dengan arah tumbuh batang
tegak lurus ke atas. Bentuk batangnya bulat dan permukaan batangnya
kasar beralur.
Tanaman ini memiliki bagian daun yang tidak lengkap, karena
tidak memiliki pelepah daun. Tata letak daunnya majemuk menyirip
gasal. Bentuk daunnya memanjanng dengan pangkal daun berbentuk
meruncing dan ujung daunnya berbentuk meruncing. Tepi daunnya
berbentuk bergerigi dan urat daunnya tidak mencapai tepi. Tekstur
daunnya kasar dan warna daunnya hijau. Pada tanaman ini memiliki
bagian bunga yang lengkap dan bagian buahnya tidak teramati.
Aspek botani tanaman ini ialah sebagai tanaman pagar dan
tanaman hias. Tanaman ini juga bisa digunakan dalam mengobato batuk
dan skit gigi. Karena memiliki kandungan quercetagetin, terthienyl,
helenian, dan flavoxanthin. Urutan kunci determinasinya 1b - 2b - 3b -
4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14b - 16b - 286.b -288b
289b............................................................................. 121. Compositae

6. Kenikir (Cosmos caudatus)


Klasifikasi Kenikir (Cosmos caudatus) :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Comos
Species : Cosmos caudatus
(sumber : Steenis; 2003)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa tanaman keikir memiliki habitus berupa herba,
periodisitasnya berupa pirenial, dan sifat akarnya berupa akar serabut.
Tanaman ini memiliki percabangan dengan tipe monopodial. Araj
tumbuh batangnya tegak lurus ke atas. Bentuk batangnya bulat dengan
permukaan batang yang licin berbulu.
Tanaman ini memiliki bagian daun yang tidak lengkap, karena
tidak memiliki pelepah daun. Tata letk daunnya berhadapan. Bentuk
daunnya bulat telur dengan pangkal dun berbentuk runcing dan unjung
daunnya berbentuk meruncing. Tepi daunnya rata dan urat daunnya
tidak mencapai tepi. Tekstur daunya kasar dan berwarna hijau.
Bunganya termasuk memiliki bagian yang lengkap dan buahnya tidak
teramati.
Aspek botani dari tanaman kenikir ini ialah bisa digunakan untuk
sayuran. Selain itu tanaman ini juga bisa digunakan sebagai obat lemah
lambung, penguat ulang, penambah nafsu makan, mengobati lemah
jantung, dan mencegah kanker. Karena pada tanman ini terkndung
senyawa Saponin, Flavonoida polifenol, Minyak atsiri, Protein, Lemak,
Karbohidrat, Kalsium, Vitamin A, Hidroksieugenol (pada akar),
Koniferil alkohol (pada akar).
Urutan kunci determinasinya ialah 1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b
- 10b - 11b - 12b - 13b - 14b - 16b - 286.b -288b
289b............................................................................. 121. Compositae
VI. KESIMPULAN
1 Tapak dara (catharanthus roseus) memiliki habitus perdu berkayu,
periodisitas pirenial, sistem perakaran tunggang, percabangan
simpodial, arah tumbuh batang tegak lurus, bentuk batang bulat,
permukaan batang kasar, tata letak daun berhadapan berseling, bagian
daun tidak lengkap, bentuk daun jorong, pangkal daun runcing ujung
daun meruncing, tepi daun rata, urat daun tidak mencapai tepi, tekstur
daun kasar, berwarna hijau, bagian bunga lengkap, dan tidak memiliki
buah. Aspek botani sebagai tanaman hias dan sebagai obat.
2. Terongn pipit (Solanum torvum) memiliki habitus perdu, periodisitas
pirenial, sifat akar tunggang, percabangan monopodial, arah tumbuh
batang tegal lurus, bentuk batang bulat, permukaan batang kasar,
memiliki alat tambahan berupa duri, tata letak daun tersebar, bagian
daun tidak lengkap, bentuk daun membulat, pangkal daun membulat,
ujung daun meruning, tepi daun berlekuk menjari, urat daun jala,
tekstur daun kasar berbulu, warna daun hijau, bagian bunga lengkap,
dan sifat buah semu majemuk. Aspek botaninya sebagai sayur, dan
sebagai obat.
3. Melati (Jasminum sambac) memiliki habitus perdu, periodisitasnya
pirenial, sifat akar serabut, percabangannya monpodial, arah tumbuh
batang tegak lurus, bentuk batang bulat, permukaan batang kasar, tata
letak daun berhadapan, bagian daun tidak lengkap, bentuk daun bulat
telur, pangkal daun runcing, ujung duan meruncing, tepi daun rata, urat
daun jala, tekstur daun licin, warna daun hijau, bagian bunga lengkap
dan tidak terdapat buah. Aspek botaninya sebagai tanaman hias dan
obat.
4. Kacapiring (Gardenia augusta) memiliki habitus berupa perdu,
periodisitas pirenial, sifat akar tunggang, percabangan simpodial, arah
tumbuh batang tegak lurus, bentuk batangnya nulat permukaan batang
kasar, tata letak daun berkarang, bagian daun tidak lengkap, bentuk
daun memanjang, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, tapi
daun rata, urat daun tidak mencapai tepi, tekstur daun licin, warna daun
hijau, dan bagian bunga lengkap. Aspek botaninya sebagai tanaman
hias dan sebagai obat.
5. Tahi kotok (Tagates erecta) memiliki habitus berupa herba berkayu,
periodisitasnya pirenial, sifat akar tunggang, percabangan monopodial,
arah tumbuh batang tegk lurus, bentuk batang bulat, permukaan batang
kasar berlaur, tata letak daun majemuk menyirip gasal, bagian daun
tidak lengkap, bentuk daun memanjang, pangkal daun meruncing, ujung
daun runcing, tepi daun bergerigi, urat daun tidak mencapa tepi, tekstur
daun kasar, warna daun hijau, dan bagian bunga lengkap. Aspek
botaninya sebagai tanaman hias dan obat.
6. Kenikir (Cosmos caudatus) memiliki habitus herba, periodositas
pirenial, sifat akar serabu, percabangan monopodial, arah tumbuh
batang tegak lurus, bentuk batang bulat, permukaan licin berbulu, tata
letak daun berhadapan, bagian daun tidak lengkap, bentuk daun bulat
telur, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, tepi daun rata, urat
daun tidak mencapai tepi, tekstur daun kasar, warna daun hijau, dan
bagian bunga lengkap. Spek botaninya sebagai sayur, tanaman hias, dan
obat.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Anonim a. 2015. Manfaat tapak dara untuk kesehtn. Diakses melalui
http://novehasanah.blogspot.co.id/2015/01/manfaat-tapak-dara-untuk-
kesehatan.html. Pada tanggal 31 oktober 2016.

Anonim b. 2015. Manfaat tapak dara untuk kesehtn. Diakses melalui


http://novehasanah.blogspot.co.id/2015/01/manfaat-tapak-dara-untuk-
kesehatan.html. Pada tanggal 31 oktober 2016.

Anonim c. 2008. Merah putih tapak dara-ku. Diakses melalui


https://jepretanhape.wordpress.com/2008/12/07/jepret-jepret-pohon-
tapak-dara/. Pada tanggal 31 Oktober 2016.

Anonim d. 2008. Merah putih tapak dara-ku. Diakses melalui


https://jepretanhape.wordpress.com/2008/12/07/jepret-jepret-pohon-
tapak-dara/. Pada tanggal 31 Oktober 2016.
Anonim e. 2012. Tapak dara. Diakses melalui
http://aishamulyasyafitri.blogspot.co.id/2012/02/tapak-dara.html. Pada
tanggal 31 Oktober 2016.

Anonim f. 2014. Terung Pipit. Diakses melalui


http://dkwek.com/2507/rimbang-aka-takokak-aka-terung-pipit/. Pada
tanggal 31 Oktober 2016.

Anonim g. 2014. Khasiat herba terung pipit. Diakses melalui


http://www.khasiatherba.com/ulam/khasiat-herba-terung-pipit.html.
Pada tanggal 31 Oktober 2016.

Anonim h. 2010. Pokok terung pipit. Diakses melalui


http://www.wikiwand.com/ms/Pokok_Terung_Pipit. Pada tanggal 31
Oktober 2016.

Anonim i. 2013. Jenis terong. Diakses melalui


http://dianovaanwar.blogspot.co.id/2013/06/5-jenis-terong-beserta-
masing-masing.html. Pada tanggaal 31 Oktober 2016.

Anonim j. 2015. Cara menanam bunga melati di dalam pot. Diakses melalui
http://erwinhauw.blogspot.co.id/2015/02/cara-menanam-bunga-
melati-di-dalam-pot.html. Pada tanggal 31 Oktober 2016.

Anonim k. 2015. Budidaya bunga melati. Diakses melalui


http://ekabudidayamelati.blogspot.co.id/. Pada tanggal 31 oktober
2016.

Anonim l. 2015. Budidaya bunga melati. Diakses melalui


http://ekabudidayamelati.blogspot.co.id/. Pada tanggal 31 oktober
2016.

Anonim m. 2014. Si harum cantik kaca piing. Diakses melalui


https://rebellinasanty.blogspot.co.id/2014/08/tanaman-bungaku-si-
harum-cantik-kaca.html. Pada tanggal 31 Oktober 2016.

Anonim n. 2012. Manfaat dan deskripsi tanaman kacapiring. Diakses


melalui http://budilaksonorises.blogspot.co.id/2016/04/manfaat-dan-
deskripsi-tanaman-kacapiring.html. Pada tanggal 31 Oktober 2016.

Anonim o. 2012. Berbau haarum, berkhasiat sebagai obat. Diakses melalui


http://belajaranfarmasi.blogspot.co.id/2012/12/berbau-harum-
berkhasiat-sebagai-obat.html. Pada tanggal 31 Oktober 2016.
Anonim p. 2014. Khasiat bunga tahi kotok untuk kesehatan. Diakses melalui
http://obattradisionalpenyakitamandel.blogspot.co.id/2014/08/khasiat-
bunga-tahi-kotok-untuk-kesehatan.html. Pada tanggal 31 Oktober
2016.

Anonim q. 2013. Pesona bunga pagar yang bernilai ekonomi. Diakses


melalui http://pencangkul.blogspot.co.id/2013/09/lantana-camara-
pesona-bunga-pagar-yang.html. Pada tanggal 31 Oktober 2016.

Anonim r. 2014. Khasiat bunga tahi kotok untuk kesehatan. Diakses melalui
http://obattradisionalpenyakitamandel.blogspot.co.id/2014/08/khasiat-
bunga-tahi-kotok-untuk-kesehatan.html. Pada tanggal 31 Oktober
2016.

Anonim s. 2012. Manfaat daun kenikir. Diakse melalui


http://dommyasyar.blogspot.co.id/2012/11/manfaat-daun-kenikir.html.
Pada tanggal 31 Oktober 2016.

Anonim t. 2015. 10 Manfaat daun kenikir bagi kesehatan tubuh anda.


Diakses melalui http://manfaat.co.id/10-manfaat-daun-kenikir-bagi-
kesehatan-tubuh-anda. Pada tanggal 31 Oktober 2016.

Anonim u. 2012. Bunga kenikir. Diakses melalui


https://www.flickr.com/photos/msurya/6801684244/. Pada tanggal 31
Oktober 2016.

Anwar. 2013. Klasifikasi. diakses melalui


https://www.scribd.com/doc/138194371/klasifikasi. pada tanggal 31
Oktober 2016
LAPORAN PRAKTIKUM VI
BOTANI TUMBUHAN TINGGI
(ABKC 2305)

SUB CLASISS ASTERIIDAE

Disusun Oleh:
Alfin Zidniyatur Rochman Banjari
(A1C215002)
Kelompok II A

Asisten Dosen:
Hidayati Rahimah
Nurul Hikmah,S.Pd

Dosen Pengasuh:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Drs. Dharmono,M.Si
Maulana Khalid Riefani,S.Si, M.Sc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER
2016

Anda mungkin juga menyukai