Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Tangkai daun
3. daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Tangkai daun
3. daun
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Tangkai daun
3. daun
(Anonim a. 2015)
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
(Anonim b. 2015)
Keterangan:
1. Batang
2. Pangkal Akar
3. Cabang akar
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Batang
2. Pangkal Akar
3. Cabang akar
Keterangan:
1. Batang
2. Pangkal Akar
3. Cabang akar
(Anonim c. 2008)
Keterangan:
1. Mahkota
2. Putik dan benang
sari
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Mahkota
2. Putik dan benang
sari
Keterangan:
1. Mahkota
2. Putik dan benang
sari
(Anonim d. 2008)
Keterangan:
1. Kulit
2. Biji
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Kulit
2. Biji
Keterangan:
1. Kulit
2. Biji
(Anonim e. 2012)
2. Terong pipit
a. Batang Terong pipit
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
(Anonim f. 2015)
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
(Anonim g. 2015)
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
(Anonim h. 2010)
Keterangan:
1. Buah
2. Tangkai
3. Kelopak
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Buah
2. Tangkai
3. Kelopak
Keterangan:
1. Buah
2. Tangkai
3. Kelopak
(Anonim i. 2013)
3. Melati
a. Batang Melati
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
(Anonim j. 2015)
b. Daun Melati
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
(Anonim k. 2015)
c. Bunga melati
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Mahkota
2. Tangkai
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
(Anonim l. 2015)
4. Kacapring
a. Batang Kacapiring
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. Cabang
3. daun
(Anonim m. 2014)
b. Daun Kacapiring
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
(Anonim n. 2016)
c. Bunga Kacapiring
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Mahkota
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
(Anonim o. 2012)
5. Tahi Kotok
a. Batang Tahi kotok
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun
(Anonim p. 2014)
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun
(Anonim q. 2013)
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
(Anonim r. 2014)
6. Kenikir
a. Batang Kenikir
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun
Keterangan:
1. permukaan
batang
2. daun
(Anonim s. 2014)
b. Daun kenikir
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Pangkal daun
3. Ibu tulang daun
(Anonim t. 2015)
c. Bunga Kenikir
1) gambar pengamatan
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
4. benang sari &
putik
2) Foto pengamatan
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
4. benang sari &
putik
Keterangan:
1. Mahkota
2. Kelopak
3. Tangkai
4. benang sari &
putik
(Anonim u. 2012)
V. ANALISIS
1. Tapak dara (Catharanthus roseus)
Klasifikasi (Catharanthus roseus):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Genitianales
Family : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Species : Catharanthus roseus.
(sumber : Steenis; 2003)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa tanaman tapak dara memiliki habitus berupa herba
berkayu, periodisitas (umur) berupa pirenial, dan sifat akarnya ialah
akar tunggang. Tanaman ini memiliki tipe percabangan simpodial,
karena pada tanaman tapak dara, batang utamanya susah untuk
ditentukan. Arah tumbuh batangn ya tegak lurus ke atas. Bentuk
batangnya bulat dengan permukanaan batangnya kasar.
Tanaman tapak dara memiliki bagian daun yang tidak lengkap,
karena tidak memiliki pelepah daun. Tata letak daunnya berhadapan
berseling. Bentuk daunn ya jorong dengan pangkal daun berbentuk
runcing dan ujung daun berbentuk meruncing. Tepi daunnya rata dan
urat daun tidak mencapai tepi. Tekstur daunnya kasap (berbulu) dan
memiliki warna daun hijau.
Tanaman tapak dara memiliki bagian bunga yang lengkap.
Kelopaknya terletak dibawah agak jauh dari mahkota bunga. tanaman
ini tidak memiliki buah namun memiliki biji. Biji ini dibungkus oleh
kulit yang bentuknya mirip dengan tanaman polong-polongan.
Aspek botani taaman tapak dara ialah sebagai tanaman hias,
selain itu tanaman ini juga bisa digunakan obat seperti obat darah
tinggi, diabetes mellitus, dan obat batuk. Karena pada tanaman tapak
dara ini mengandung senyawa alkaloid. Antara lain alkaloid antikanker
dan alkaloid hipoglikemi (menurunkan kaar gula darah). Urutan kunci
determinasi tanaman tapak dara : 1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b -
11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 109b - 119b - 120a - 121b - 124b - 125a -
126b - 127b . . . . . 105. Apocynaceae
Anonim j. 2015. Cara menanam bunga melati di dalam pot. Diakses melalui
http://erwinhauw.blogspot.co.id/2015/02/cara-menanam-bunga-
melati-di-dalam-pot.html. Pada tanggal 31 Oktober 2016.
Anonim r. 2014. Khasiat bunga tahi kotok untuk kesehatan. Diakses melalui
http://obattradisionalpenyakitamandel.blogspot.co.id/2014/08/khasiat-
bunga-tahi-kotok-untuk-kesehatan.html. Pada tanggal 31 Oktober
2016.
Disusun Oleh:
Alfin Zidniyatur Rochman Banjari
(A1C215002)
Kelompok II A
Asisten Dosen:
Hidayati Rahimah
Nurul Hikmah,S.Pd
Dosen Pengasuh:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Drs. Dharmono,M.Si
Maulana Khalid Riefani,S.Si, M.Sc