Topik : Bakteri
Tujuan : Untuk mengetahui berbagai macam dan bentuk bakteri.
Hari/Tanggal : Senin/19 September 2016
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin
Keterangan:
1. Coccus
2. Bacillus
3. Staphylococcus
Keterangan:
1. Coccus (40 x 10)
2. Bacillus (40 x
10)
3. Staphylococcus
(40 x 10)
Keterangan:
1. Coccus
2. Bacillus
3. Staphylococcus
(Anonim a. 2016)
B. Kentang yang dibasikan
1. Gambar hasil pengamatan
Keterangan:
1. Vibrio
Keterangan:
1. Vibrio (40 x 10)
Keterangan:
1. Vibrio
(Anonim b. 2013)
C. Kue lapis yang dibasikan
1. Gambar hasil pengamatan
Keterangan:
1. Coccus
2. Bacillus
Keterangan:
1. Coccus (4 x 10)
2. Bacillus (4 x 10)
Keterangan:
1. Coccus
2. Bacillus
(Anonim c. 2016)
D. Agar-agar lapis yang dibasikan
1. Gambar hasil pengamatan
Keterangan:
1. Coccus
2. Bacillus
Keterangan:
1. Coccus (4 X 10)
2. Bacillus (4 X 10)
Keterangan:
1. Coccus
2. Bacillus
(Anonim c. 2016)
E. Tape Singkong
1. Gambar hasil pengamatan
Keterangan:
1. Coccus
Keterangan:
1. Coccus (4 X 10)
Keterangan:
1. Coccus
(Anonim e. 2016)
F. Tape ketan
1. Gambar hasil pengamatan
Keterangan:
1. Bacillus
Keterangan:
1. Bacillus (4 x 10)
Keterangan:
1. Bacillus
(Anonim F. 2016)
V. ANALISIS DATA
A. Kentang rebus yang di basikan
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa pada kentang yang
dibasikan mengandung bakteri. Bakteri tersebut ialah Coccus, Basillus,
dan staphylococcus. Bakteri coccus ini memiliki bentuk bulat seperti
bola dan memiliki ukuran yang sangat kecil. Kemudian bakteri yang
ditemukan selanjutnya ialah Basillus. Bakteri ini memiliki bentuk
batang. Sedangkan bakteri Staphylococcus memiliki bentuk bulat.
Bakteri coccus dan staphylococcus sama-sama memiliki bentuk
bulat, namun meskipun pada bakteri coccus memiliki bentuk bulat
tunggal, sedangkan pada bakteri staphylococcus memiliki bentuk bulat
yang berkoloni membentuk seperti buah anggur. Bakteri ini sama-sama
merupakan bakteri gram positif. Staphylococcus merupakan bagian dari
coccus.
Bakteri-bakteri tersebut diperoleh melalui lendir kentang. Lendir
pada kentang itu merupakan dinding sel dari bakteri, dimana dinding sel
ini dibungkus dengan lapisan lendir dengan ketebalan berbeda. Selaput
dari lendir ini merupakan pelindung terhadap lingkungan yang kurang
baik. Dinding sel pada kentang ini terdiri atas bermacam-macam bahan
organik, di antaranya selulosa, hemiselulosa, dan kitin. Dan fungsi
dinding sel di sini adalah sebagai pemberi bentuk pada sel, memberi
perlindungan, mengatur keluar masuknya zat-zat kimia, serta
mempunyai peranan dalam pembelahan sel
B. Nasi yang dibasikan
Klasifikasi bakteri Vibrio:
Kingdom : Eubacteria
Divisio : Bacteri
Clasiss : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Family : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibro anguillarum, Vibrio vulnificus, Vibrio
salmonicida, Vibrio hollisae, Vibrio alginolyticus,
Vibrio damsel, Vibrio cholera, Vibrio fluvialis, V.
parahaemolyticus , dan Vibrio mimicus
(Sumber : http://documents.tips/documents/laporan-bakteri-
vibriodoc.html. 2015)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa nasi yang dibusukkan
mengandung bakteri. Bakteri tersebut adalah Vibrio. Pada pengamatan
ini, bakteri yang diamati kurang begitu jelas, sehigga pengamat tidak
mengetahui vibrio jenis apa yang terdapat pada media nasi yang
dibusukan. Vibrio memiliki bentuk batang yang membengkok dan
ukurannnya sangat kecil. Menurut Indah Kesuma Dewi dalam
tulisannya yang berjudul Laporan Bakteri Vibrio mengatakan bahwa,
bakteri vibrio ini tidak berspora, tidak berkapsul, bakteri gram negatif,
bergerak dengan flagel satu kutub tetapi tidak begitu panjang dan flagel
ini berakar dalam sitoplasma kuman. Bakteri vibrio yang patogen dapat
hidup di bagian tubuh organisme lain baik di luar tubuh dengan jalan
menempel, maupun pada organ tubuh bagian dalam seperti hati, usus
dan sebagainya.
Bakteri ini dapat mengganggu sistem pencernaan, karena bakteri
ini dapat menginfeksi saluran pencernaan. Seperti penyakit kolera yang
disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera. Kolera merupakan penyakit
diare akut terutama diperoleh melalui air yang terkontaminasi dan juga
dapat melalui makanan, ikan ,atau makanan laut yang lainnya, susu, es
krim, dan daging tanpa bahan pengawet. Penderita kolera berakibat
dapat menyebapkan meninggal dunia disebapkan oleh hovopolomik
shock dan circulatory collapse. Jenis dari diare ini dapat menyebapkan
dehidrasi sangat cepat dan keseimbangan elektrolit terganggu jika
cairan tubuh yang hilang bersama tinja tidak segera diganti.
C. Kue Lapis yang dibasikan
Klasifikasi bakteri bacillus:
Kingdom : Procaryote
Divisio : Bacteria
Clasiss : Schizomycetes
Ordo : Eubacterialles
Famili : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus sp.
(Sumber : http://dokumen.tips/documents/bacillus-
55b078fdafdcd.html. 2015.
F. Tape ketan
Klasifikasi bakteri bacillus
Kingdom : Procaryote
Divisio : Bacteria
Clasiss : Schizomycetes
Ordo : Eubacterialles
Famili : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Jenis : Bacillus sp.
(Sumber : http://dokumen.tips/documents/bacillus-
55b078fdafdcd.html. 2015.
Berdasarkan dari hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa tape
ketan mengandung bakteri bacillus. Tape ketan ini difermentasi lebih
lama. Bakteri ini muncul karena ketika proses fermentasi 2-3 hari, tape
ini terkena udara, setelah itu tape difermetasikan kembali. Sehingga
bakteri yang lain seperti bacillus berkembang. Dan mungkin ada
beberapa faktor lain selain itu.
Apabila tape ketan telah selesai pada masa fermentasi yang kira-
kira 2-3 hari kemudian dikonsumsi dan ingin menyimpannya lagi,
hendakknya menyimpan di dalam kulkas. Hal ini dimaksudkan agar
bakteri lain tidak berkembang biak dalam tape tersebut. Sehingga tidak
busuk dan masih bisa dikonsumsi.
VI. KESIMPULAN
1. Kentang yang dibasikan dan diamati ternyata mengandung bakteri
Coccus, bacillus, dan staphylococcus.
2. Nasi yang dibasikan dan diamati ternyata mengandung bakteri Vibrio.
3. Kue lapis yang dibasikan dan diamati ternyata mengandung Coccus dan
bacillus.
4. Agar-agar yang dibasikan dan diamati ternyata mengandung bakteri
bacillus dan coccus.
5. Tape singkong yang dibasikan dan diamati ternyata mengandung
bakteri coccus.
6. Tape ketan yang dibasikan dan diamati ternyata mengandung bakteri
bacillus.
BAKTERI
Disusun Oleh:
Alfin Zidniyatur Rochman Banjari
(A1C215002)
Kelompok III A
Asisten Dosen:
Putri Pratami Rahmiati
Siti Sarah
Dosen Pengasuh:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Dra. Aulia Ajizah, M.Kes
Nurul Hidayati Utami, M.Pd