Anda di halaman 1dari 1

3.

Paku Ekor Kuda (Equisetinae)

Sistem reproduksi atau perkembangbiakan pada paku ekor kuda ialah sporangiumnya
terdapat pada sporangiosfor yang tidak lain adalah sporofil. Karena pendeknya ruas-ruas
pendukung sporofil, jadi rangkaian tersebut akan menyerupai sebuah kerucut di ujung batang.
Sporofil atau sporangiosfor berbentuk seperti perisai dengan satu kaki di tengah, dengan
beberapa sporangium (5-10) berbentuk kantung pada sisi bawahnya. Sporangium berasal
dari suatu sel pada permukaan, karena pertumbuhan dari jaringan tengah sporangia terdesak
menuju ke bawah menyebabkan terdapat pada sisi bawah dan mengelilingi tangkai.

Spora mempunyai dinding yang terdiri atas endosporangium dan eksosoprangium,


disamping itu masih mempunyai perisporium yang berlapis-lapis. Lapisan perisporium yang
terluar terdiri dari dua pita sejajar yang membalut spora dalam keadaan basah. Pita itu
ujungnya agak melebar meperti lidah. Ketika spora dalam keadaan kering, pita itu terlepas
dari gulungannya, tetapi tetap melekat pada eksosporium.

Strobili memiliki panjangnya antara 2 - 4 cm (0,75 - 1,5 inci). Berbentuk heksagonal,


seperti piring dovetailing di permukaan srobilus sehingga memberikan tampilan permukaan
berbentuk elips. Bentuk elips tersebut menandai puncak sporangiospore yang memiliki
pemanjangan antara 5 - 10 sporangia yang saling terhubung. Batang dari sporangiofor
melekat pada poros tengah strobilus. Sporangia mengelilingi tangkai sporangiospore dan
berada ke dalam. Ketika sporangiospore terpisah sedikit akan menyebabkan sporangia
tersembunyi dan tidak terlihat sampai jatuh, lalu spora ini akan dilepaskan.

Anda mungkin juga menyukai