Anda di halaman 1dari 14

REKAYA IDE

“Sistem Pencernaan dan Pernapasan Pada Pisces”

Mata Kuliah : Struktur Hewan-P/R

Dosen Pengampu : Ibu Dra.Meida Nugrahalia,M.Sc

Disusun Oleh :

Amanda Savira (4203141007)

Dini Nazillah Lubis (4203341008)

Putri Nora (4201141011)

Satria Putri Nabila (4203341020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
kesehatan kepada kita semua, sehingga kita dapat melaksanakan suatu proses pembelajaran
sebagaimana yang terlaksana seperti sekarang ini. Kami membuat makalah ini guna untuk
menyelesaikan tugas Rekayasa Ide mata kuliah Struktur Hewan. Makalah ini membahas
tentang Sistem Pencernaan dan Pernapasan Pada Pisces. Makalah ini sangat sederhana dan
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, untuk membantu kesempurnaan makalah ini,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak terutama dosen pengampu kami
Ibu Dra.Meida Nugrahalia,M.Sc. Selain itu, atas kekurangan-kekurangan yang ada didalam
makalah ini, kami memohon maaf yang sebesar- besarnya.

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat


berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi kita semua.

Medan, 01 April 2021

Kelompok 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................1


1.2 Tujuan Penelitian ......................................................................................................1
1.3 Urgensi Penelitian .....................................................................................................2
1.4 Temuan yang Ditargetkan .........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pencernaan ....................................................................................................3

2.2 Sistem Pernapasan ....................................................................................................5

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................................6

3.2 Metode Penelitian ....................................................................................................6

3.3 Analisis Data ............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencernaan merupakan suatu proses pencernaan makanan dengan mekanisme
fisik dan juga kimiawi yang nantinya makanan menjadi lebih mudah untuk di serat
dan di sebar keseluruh tubuh dengan melalui sistem peredaran darah ( Fujaya, 2004).
Pisces mempunyai sistem organ untuk terjadnya pencernaan yaitu : Rongga mulut,
faring, esophagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Ikan menggunakan
insang untuk bernafas.Ikan memiliki dua insang yang berada pada sisi kanan dan
kririnya, dimana oksigen masuk dari mulut dan menuju ke insang. Fisiologi pada
pisces terdiri dari sistem sirkulasi, sistem respirasi, orgam-organ sensor, sistem saraf,
sistem endokrin dan juga reproduksi (Fujuya, 1999).
Di indonesia memiliki beragam jenis ikan baik ikan tawar dan juga ikan laut,
ikan air tawar memilikikandungan mineral yang sangat beragam,tergantung dimana
lokasinya. Garam-garam yang ada pada air laut memiliki klorida (55%), natrium
(31%) magnesium (4%) ,kalsium (1%) dan (1%) yang terdiri dari bikarbonat, bromida
dan fluorida.
Ikan memiliki dua jenis habitat yaitu di air tawar dan air laut. Ikan air laut
memiliki insang yang aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Hal tersebut
dikarenakan ikan di air laut memiliki konsentrasi yang tinggi. Ikan meminum banyak
air untuk mengatasi kehilangan air di dalam tubuhnya. Organ yang ada pada tubuh
ikan menyerap ion-ion garam seperti Na+, K+dan juga Cl-, dan juga air yang akan
disirkulasikn di dalam darah. Dan insang akan mengeluarkan lagi ion-ion dari darah
dan akan menuju keluar tubuh. Karena ikan laut di paksa untuk mempertahankan air
oleh kondisiosmotik maka volume air seninyajuga levih sedikit di bandingan ikan air
tawar. Ikan air tawar menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis. Yang
dimana terjadi karna akibat kadar garam dalam tubuh ikan yang sangat tinggi di
bandingkan dengan lingkungannya. Dan insang ikan ini akan memasukkan garam ke
dalam tubuh. Ginjal ikan air tawar akan memompa keluar air sebagai air seninya.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pencernaan pada ikan air laut dan juga ikan air tawar.
2. Untuk mengetahui pennapasan pada ikan air laut dan juga ikan air tawar
3. Untuk mengetahui perbandingan dua poin di atas.

1.3 Urgensi Penelitian


Untuk mengerjakan penelitian ini mahasiswa di wajibkan untuk mengerjakan 6
tugas salah satunya Rekayasa Ide ini. Penelitian yang kami lakukan adalah
pembedahan pada pisces untuk melihat dan mengetahui serta membedakan sistem
pencernaan dan pernapasan pada pisces. Tugas ini sebagai pemenuhan tugas
Rekayasa Ide dan juga dapat di jadikan untuk meningkatkan wawasan pembaca serta
peneliti.
1.4 Temuan yang Ditargetkan
Pada penelitian ini di targetkan untuk menemukan model alternatif dengan
membedah pisces dimana dilakukan untuk mengetahui dan melihat perbedaan sistem
pencernaan dan pernapasan pada ikan air laut dan ikan air tawar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 SISTEM PENCERNAAN

Pencernaan adalah proses penyerahan makanan melalui mekanisme fisik dan kimiawi
sehingga makanan menjadi bahan yang mudah diserap dan diedarkan keseluruhan tubuh
melalui sistem peredaran darah.

Pencernaan pada ikan berlangsung secara fisik dan kimiawi. Pencernaan secara fisik
dimulai dari bagian rongga mulut yaitu dengan berperannya gigi dalam proses pemotongan
dan penggerusan makanan. Pencernaan mekanik juga berlangsung di segmen lambung dan
usus yaitu melalui gerakan kontraksi otot pada segmen tersebut. Pencernaan mekanik didalam
lambung dan usus terjadi efektif karena adanya peran cairan tersebut.

Adapun sistem organ pencernaan pada ikan terdiri atas:

a. Mulut/Rongga mulut

Rongga mulut diseliputi oleh sel-sel penghasil lender yang berperan mempermudah
jalannya makanan ke segmen berikutnya dan juga terdapat organ pengecap yang makanan.
Pada sebagian ikan ada memiliki semacam lidah yaitu suatu penebalan pada bagian depan
tulang archyoiden yang terdapat di dasar putih. Lidah di selaputi oleh sel epitelium yang kaya
akan sel mucus dan organ pengecap. Pada beberapa jenis ikan, kadang kala lidahnya ditutupi
oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang terdapat pada organ polatin, yang merupakan
menebalan dari lapisan mucus. Organ tersebut terdiri atas lapisan otot dan serat kolagen dan
berfungsi sebagai proses penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada
makanan yang dimakan.
b. Faring

Pada kelompok ikan filter, feeder, proses penyaringan makanan terjadi pada segmen
faring karena tapis insang mengarah ke segmen faring. Lapisan permukaan faring hampir
sama dnegan rongga mulut dan kadang masih ditemukan organ pengecap. Jika material yang
masuk bukan makanan, maka material itu akan dibuang melalui celah insang

c. esophagus

Esophagus mempunyai bentuk kerucut, pendek, seperti pipa, dan terdapat dibelakang
insang. Pada organ esophagus mengandung lender yang berfungsi untuk membantu
penelanan makanan (Fujaya,2004)

d. Lambung

Lambung pada ikan mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai penampung makanan dan
sebagai pencerna makanan (Fujaya,2004)

e. Pilorus

Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Pada segmen
pilorus berfungsi sebagai pengatur pengeluaran makanan dari lambung ke segmen usus
(Fajaya,2004)

f. Usus

Usus merupakan segmen terpanjang dari saluran pencernaan. Pada bagian depan usus
ada yang terdapat dua saluran da nada yang satu saluran. Dua saluran tersebut yaitu saluran
yang berasal dari kantung empedu (dustus choledochus) dan saluran yang berasal dari
pancreas. Perbedaan usus pada ikan tiap jenis ikan terletak pada bentuknya. Ikan jenis
herbivore memiliki usus yang menggulung dan panjang. Sedangkan untuk ikan omnivore
memiliki usus yang hampir sama dengan hervora tetapi lebih pendek. Sedangkan untuk ikan
karnivora memiliki usus pendek dan tidak menggulung (Yuwono,2011)

g. Anus

Anus merupakan ujung saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di
sebelah saluran genital (Fujaya,2004)

h. Kelenjar empedu
Kantung empedu atau disebut juga Vesica vellea, organ tersebut terletak di sekitar hati
dan berwarna hijau kebiruan. Kantung empedu berfungsi menampung cairan empedu. Jika
kekurangan cairan empedu dapat menurunkan kecernaan lemak dan kekurangan vitamin-
vitamin-vitamin yang hanya larut dalam lemak, seperti vitamin A,D,E,K (Fujaya,2004).

i. kelenjar pancreas

Pancreas terletak berdekatan dengan usus depan lambung. Saluran pankreas bermuara
pada usus depan dengan warna kekuning-kuningan. Pancreas mempunyai dua tipe sel, yang
pertama adalah sel eksokrin yang berfungsi untuk mensistesis enzim. Hasil utama pancreas
eksokrin adalah enzim-enzim pencernaan, seperti protoase, amilasi, kitinase, dan lipase. Sel
yang kedua adalah sel endokrin yang berungsi untuk mensites hormon (Fujaya,2004)

2.2 SISTEM PERNAPASAN

Alat pernapasan pisces (ikan) umumnya berupa insang. Pada ikan bertulang
sejati, seperti ikan mas, insangnya memiliki tutup pelindung insang yang disebut
operkulum. Namun, bagian ini tidak dimiliki ikan hiu. Insang berada pada sisi sebelah
kanan dan sisi sebelah kiri kepala ikan, tepatnya terletak di dalam rongga insang.
Setiap sisinya terdapat lembar insang berjumlah 5-7 buah, Masing-masing insang ini
dipisahkan oleh sebuah celah insang. Insang ikan memiliki bagian-bagian penting
seperti lengkung insang yang berasal dari tulang rawan, rigi-rigi insang yang
berguna sebagai penyaring air saat bernapas, dan filamen / lembaran insang yang
berwarna merah muda dengan bentuk seperti sisir. Warna merah muda menunjukkan
bahwa lembaran insang terdapat pembuluh kapiler darah. Sehingga, sangat wajar bila
pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di daerah ini.
Ketika bernapas, ikan menggunakan dua fase pernapasan, yakni fase inspirasi dan
fase ekspirasi. Fase inspirasi terjadi jika air masuk ke dalam rongga mulut ikan.
Masuknya air karena dipengaruhi tekanan udara dalam rongga mulut yang lebih kecil
daripada tekanan udara di air. Sementara itu, fase ekspirasi terjadi saat rongga mulut
ikan tertutup. Akibatnya, udara masuk ke insang secara difusi. Secara
bersamaan operkulum terbuka. Akibatnya, air mengalir melalui celah insang
dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Secara otomatis,
karbondioksida dilepaskan oleh darah dan sebaliknya oksigen diikat.
Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang yang mempunyai
dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat naik turun didalam
air dan sebagai tempat cadangan oksigen. Beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus,
ikan leles, ikan betook, dan ikan gurami, mempunyai alat bantu pernapasan yang
disebut labirin. Labirin adalah lipatan-lipatan yang tidak teratur sebagai perluasan
rongga insang untuk menyimpan udara. Dengan memiliki labirin, ikan dapat hidup di
dalam air yang berkadar oksigen rendah, misalnya pada lingkungan berlumpur. Ada
juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan paru-paru
Australia (Neoceratodus sp. ), ikan paru-paru dari Afrika (Protopterus sp.), dan ikan
paru-paru Amerika Selatang (Lepidosiren sp.). ikan ini memiliki sebuah atau sepasang
gelembung udara yang digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 130) “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”.


Penelitian hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subyeknya tidak terlalu banyak.
Populasi dalam penelitian ini adalah Pisces ikan air tawar (Oreochromis niloticus, Cyprinus
carpio) dan ikan air Laut ( Euthynnus affinis, Rastrelliger).

Menurut Sugiyono (2008: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jadi dalam penelitian ini, sampel yang digunakan
Pisces ikan air tawar (Oreochromis niloticus, Cyprinus carpio) dan ikan air Laut ( Euthynnus
affinis, Rastrelliger) masing-masing 1 ekor.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di rumah anggota kelompok masing-masing tepatnya


di Jl.Makmur Pasar VII Tembung, Jl.Pertahanan, Patumbak, Jl.Karya Suci Pasar X Tembung
dan Jl.Sisingamangaraja No.25 Perluasan Timur Serbelawan. Rencana pelaksanaan penelitian
ini dimulai bulan April 2021.

Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi : gunting bedah, pinset bedah, tisu, bak
paraffin, jarum pentul, kantungan plastik. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah :
Pisces ikan air tawar (Oreochromis niloticus, Cyprinus carpio) dan ikan air Laut ( Euthynnus
affinis, Rastrelliger) masing-masing 1 ekor.

Cara kerja penelitian atau cara pembedahan


a. Letakkan preparat di atas bak paraffin, kepala berada di ssebelah kanan. Fiksasi
(tusuk) sirip punngung dan sirip ekor menngunakan sonde atau jarum pentul pada
bak paraffin adar ikan berada pada posisi yang aman dan terikat.
b. Selanjutnya, gunting bagian perut, dimulai dari 0,5 cm di depam lubang anus ke arah
dorsocranial hinnga mencapai batas operculum. Dari awal yang sama, gunting bagian
ventral lurus kearah cranial hingga mencapai bagian radii branchistegii. Singkirkan
bagian muskuler yang telah digunting. Amati seluruh bagian rongga dalam tubuh
(situs viscerum).

3.3 Analisis Data

Ikan nila merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai konsumsi cukup tinggi.
Bentuk tubuh memanjang dan pipih ke samping dan warna putih kehitaman atau kemerahan.
Ikan nila berasal dari Sungai Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah
tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Di wilayah yang
beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik (Sugiarto, 1988). Ikan nila disukai oleh
berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah
(Sumantadinata, 1981).

Pernapasan pada ikan menggunakan insang. Sebagian besar insang pada ikan
dilindungi oleh operkulum yang dapat menyaring air yang masuk melalui mulut sehingga zat-
zat yang berbahaya dapat dihindarkan. Ikan mengambil oksigen terlarut dalam air dengan
cara menyaring air yang masuk melalui mulut dan mengambil oksigen yang terlarut dalam air
menggunakan insang (Pough,et al., 2005). Pencernaan adalah proses penyerhanaan makanan
melalui mekanisme fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan yang mudah diserap
dan diedarkan keseluruh tubuh melalui sistem peredaran darah (Fujaya, 2004).

Menurut Pudjirahaju et al (2008), ikan mas (Cyprinus carpio) adalah jenis ikan air
tawar yang paling tinggi produksinya di Indonesia. Ikan mas merupakan ikan yang berasal
dari Cina dan hidup dikolam-kolam air tawar, danau, serta perairan umum lainnya yang tidak
terlalu deras, dan sangat peka terhadap perubahan kualitas lingkungan. Ikan mas sulit hidup
pada perairan yang miskin oksigen sehingga dalam pemeliharaannya perlu memperhatikan
kadar oksigen dalam air. Karena tingkat produksinya yang tinggi, ikan mas perlu disiapkan
benih-benih yang banyak. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan pemijahan buatan. Sebelumnya
kita harus mengetahui perbedaan baik secara primer maupun sekunder ciri ikan mas jantan
maupun betina.

Secara primer, perbedaan antara ikan mas jantan dan betina yaitu terlihat pada jumlah
lubang urogenitalnya. Ikan mas jantan memiliki 2 lubang, sedangkan ikan masbetina
memiliki 3 lubang. Ikan mas juga memiliki ciri seks sekunder yaitu dimorfisme. Ikan mas
betina pada umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan mas jantan, hal
inilah yang menjadi alasan mengapa pada ikan mas sering diterapkan budidaya ikan mas
monoseks betina agar didapat keuntungan yang lebih banyak (Maswardi 2000).

Organ reproduksi ikan dinamakan dinamakan gonad. Pada ikan jantan gonad disebut
dengan testis, pada ikan betina disebut dengan ovarium. Testis (gonad jantan bersifat internal
dan bentuknya memanjang (longitudinal pada umumnya berpasangan). Kebanyakan testis
berwarna putih atau kekuningan. Ciri -ciri testis yaitu :

• Lonjong, licin, kuat, lebih kecil dari pada ovarium.


• Terletak pada dinding dorsal bagian tubuh • Warna putih kekuningan dan halus.
• Berat dapat mencapai 12 % dari berat tubuh atau lebih.

Ovarium berbentuk longitudinal. Letaknya internal dan biasanya berjumlah sepasang.


Warnanya pun berbeda-beda, sebagian besar berwarna keputih- putihan dan menjadi
kekuning – kuningan pada waktu matang. Kematangan testis dan ovarium dipengaruhi oleh
umur, spesies dan, ukuran.

Ciri – ciri ovarium ikan :

• Berpasangan dalam coeloem


• Bentuk lonjong dan berubah saat matang telur.
• Tergantung pada dorsal messenterium (mesovarium).
• Berwarna putih sebelum matang, dan berwarna kekuningan pada saat matang.
• Berat pada saat matang dapat mencapai 70 % dari berat tubuh.

Tongkol komo, Euthynnus affinis (Cantor, 1849) merupakan salah satu dari enam
spesies yang tergabung dalam kelompok tuna neritik (neritic tuna). Selain tongkol komo,
spesies lain yang tergabung dalam kelompok tuna neritik adalah tongkol abu-abu (Thunnus
tonggol), tongkol krai (Auxis thazard), tongkol lisong (Auxis rochei), tenggiri
(Scomberomorus commerson) dan tenggiri papan (Scomberomorus guttatus) (Herrera &
Pierre 2009).
Ikan tongkol tergolong ikan scambridae, bentuk tubuhnya seperti betuho, dengan kulit
yang licin, sirip melengkung ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol
merupakan perenang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip
punggung, dubur atau anal, perut dan dada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh,
sehinga sirip-sirip itu dapat dilipat masuk ke daam lekukan tersebut, sehinga dapat
memperkecil dya gesekan da air pada waktu ikan tersebut berenang cepat dan di belakang
sirip punggung da sirip anal terdapat sirip tambahan yang kecil-kecil disebut finlet
(Djuhanda, 1981).

Ikan kembung ( Rastrelliger kanagurta L.) jantan merupakan ikan air laut yang banyak
pada musim puncak (Maret – Juni). Pemanfaatan ikan kembung jantan banyak digunakan
oleh masyarakat luas karena ikan kembung banyak mengandung Omega 3 dan Omega 6 yang
baik bagi pencegahan penyakit dan kecerdasan otak. Omega 3 dan Omega 6 termasuk dalam
asam lemak tak jenuh jamak esensial yang berguna untuk meningkatkan daya tahan otot
jantung, meningkatkan kecerdasan otak, menurunkan kadar trigliserida dan mencegah
penggumpalan darah (Irmawan, 2009). Ikan kembung jantan tergolong ikan pelagik yang
menghendaki perairan yang bersalinitas tinggi. Ikan ini suka hidup secara bergerombol,
kebiasaan makanan adalah memakan plankton besar / kasar, Copepode atau Crustacea
(Saanin, 1984).

Ikan kembung jantan memiliki tubuh ramping memanjang, memipih dan agak tinggi
dengan sisi punggung gelap, biru kehijauan hingga kecoklatan, dengan 1-2 deret bintik gelap
membujur di dekat pangkal sirip punggung dan sisik perut keperakan. Ikan kembung jantan
memiliki sisik-sisik yang menutupi tubuh serta berukuran kecil dan seragam. Sirip dalam dua
berkas, diikuti oleh 5 sirip kecil tambahan. Jumlah sirip kecil tambahan yang sama juga
terdapat di belakang sirip anal, duri pertama sirip anal tipis dan kecil. Sepasang lunas ekor
berukuran kecil terdapat di masing-masing Sisi batang ekor dan didepan dan belakang mata
terdapat pelupuk mata berlemak ( adipose ) (Saanin, 1984).

Ciri-ciri tubuh dari ikan kembung adalah bentuk badan seperti torpedo badan agak
langsing panjang kepala lebih tinggi dari tinggi kepala. Seluruh tubuh tertutup sisik halus dan
terdapat corselet di belakang sirip dada. Terdapat selaput lemak pada kelopak mata. Usus
1,3-3,7 kali panjang badan. Tapisan insang panjang dan tampak tampak mulut yang dibuka
dengan jumlah sebanyak 30-46 buah, sisik garis rusuk, 120-150 buah, sirip punggung kedua
berjari-jari tangan keras 10 buah, sirip punggung kedua berjari- jari lemah 11-12 sirip dubur
berjari- jari lemah lemah sebanyak 11-12 buah. Di belakang sirip punggung dan dubur
terdapat 5-6 buah finlet ( Rennoad, 2013).

Ikan kembung R.kanagurta jantan Pertama kali matang gonad pada ukuran Panjang
Cagak ( panjang fork ) 200,3 mm pada jantan dan ukuran 191,6 mm pada betina. Hasil yang
didapat dari penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya, dimana Nurhakim
(1993) mendapatkan ukuran pertama kali matang gonad ikan kembung ( R. Kanagurta ) di
Laut Jawa dicapai pada panjang cagak 19,2 cm untuk jantan dan 20,4 cm untuk betina .
Panjang pada pertama kali matang dari ikan kembung ( R. Kanagurta ) di India tercatat antara
19,0-22,4 cm. Kebanyakan ikan-ikan kembung ( R.kanagurta ) matang pada ukuran sekitar
22 cm .

DAFTAR PUSTAKA

Kimball John W. 1982. BIOLOGI JILID II EDISI 5. Jakarta : Erlangga

Sugiyanto J. 1996. PERKEMBANGAN HEWAN. Yogyakarta : FBIO-UGM

Tumanung, Sudirman, dkk. 2015. Penambahan Madu Dalam Pengenceran Sperma untuk
Meningkatkan Motilitas, Fertilisasi dan Daya Tetas Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio L).
Jurnal Budidaya Perairan. Vol 3 (1)

Kurniawan, Isnan Yudi, dkk. 2013. Penambahan Air Kelapa Dan Gliserol Pada
Penyimpanan Sperma Terhadap Motilitas Dan Fertilitas Spermatozoa Ikan Mas (Cyprinus
Carpio L.). Journal of Aquaculture Management and Technology. Vol 2 (1).

Setyono Budi. 2009. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Bahan Pada Pengencer Sperma Ikan
“ Skim Kuning Telur “Terhadap Laju Fertilisasi, Laju Penetasan Dan Sintasan Ikan Mas
(Cyprinus Carpio L.). Jurnal Pertanaian dan Peternakan. Vol 5 (1).

Anda mungkin juga menyukai