Anda di halaman 1dari 25

BAB Struktur dan Fungsi Tumbuhan

III serta Pemanfaatannya


dalam Teknologi

A. Struktur dan Fungsi Organ


Tumbuhan
B. Struktur dan Fungsi Jaringan
Penyusun Tumbuhan
C. Teknologi yang Terinspirasi
dari Struktur Tumbuhan

Kembali ke daftar isi


A. Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan

1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Bunga
5. Buah dan Biji

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Akar

 Sistem perakaran pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sistem
perakaran serabut pada tumbuhan Monocotyledoneae dan sistem perakaran
tunggang pada tumbuhan Dicotyledoneae.
 Akar tumbuhan juga dapat mengalami perubahan bentuk sesuai dengan
fungsinya. Misal akar pada wortel bermodifikasi menjadi umbi akar untuk
menyimpan makanan cadangan.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
MORFOLOGI AKAR

Struktur morfologi merupakan gambaran bentuk


tubuh bagian luar dari suatu organisme.

Struktur morfologi akar tersusun dari :


1. tudung akar
Melindungi ujung akar yang bersifat sangat lunak
dan mudah rusak.
2. batang akar
3. cabang akar (pada dikotil)
4. rambut akar
Memperluas daerah penyerapan mineral dan air
dari dalam tanah
5. ujung akar
Bagian akar yang sangat muda
ANATOMI AKAR

Anatomi Jaringan penyusun akar terdiri dari empat lapisan:


a. epidermis (lapisan luar/kulit luar)
Dalam struktur anatomi akar, epidermis merupakan bagian terluar dari akar yang berasal
dari protoderm. Sel epidermis akar berdinding tipis, tersusun rapat dan biasanya tidak
memiliki kutikula sehingga mudah ditembus air. Pada bagian epidermis ini tumbuh rambut-
rambut akar yang berfungsi untuk pengambilan air dan garam mineral.
b. korteks (lapisan pertama/kulit pertama)
Air dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan melewati sel-sel korteks
melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan peristiwa transportasi ektravasikuler
secara apoplas.
c. endodermis (lapisan antara korteks dan stele)
Endodermis merupakan jaringan antara korteks dan silinder pusat atau stela. Jaringan ini
terdiri dari satu lapis sel dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lilin. Di jaringan
endodermis ini terjadi pengaturan pemasukan air ke dalam jaringan angkut yang berada di
dalam silinder pusat.
d. stele (silinder pusat yaitu lapisan tengah akar)
Silinder pusat atau stele merupakan bagian terdalam dari struktur anatomi akar. Jaringan
pembuluh primer dikelilingi oleh kumpulan sel yang disebut jaringan perisikel yang terletak
berdampingan. Jaringan perisikel ini bersifat meristematis dan mampu membentuk cabang
akar. Bagian dalam perisikel ini terdapat jaringan sekunder, yaitu floem dan xilem.
2. Batang

 Batang tumbuhan Dicotyledoneae umumnya bercabang-cabang dan berkayu.


Beberapa di antaranya memiliki batang herbaseus (basah), misalnya bayam.
 Batang tumbuhan Monocotyledoneae umumnya tidak bercabang atau lurus
tumbuh ke atas. Selain itu, ruas-ruas terlihat jelas.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


MORFOLOGI BATANG

a. buku, yaitu tempat melekatnya daun;


b. ruas, bagian di antara dua buku;
c. tunas aksiler (lateral) yang berpotensi membentuk tunas cabang;
d. tunas terminal (ujung/apikal), bagian yang aktif tumbuh dan berkembang membuat
batang menjadi lebih tinggi.
3. Daun

 Pertulangan daun ada yang menjari, menyirip, melengkung, dan ada yang
sejajar.
 Pertulangan daun yang menjari, menyirip, dan melengkung terdapat pada
tumbuhan Dicotyledoneae, sedangkan pertulangan daun yang sejajar
terdapat pada tumbuhan Monocotyledoneae.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


MORFOLOGI DAUN
ANATOMI DAUN
Epidermis berupa
satu lapis sel yang
dindingnya
mengalami penebalan
dari zat kutin
(kutikula) atau kadang
dari lignin. Pada
epidermis terdapat
stomata (mulut daun)
yang diapit oleh dua
sel penutup.

Struktur stomata Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah Xylem berfungsi
yang dapat dalam epidermis. Mesofil mengalami diferensiasi membentuk untuk
membuka dan jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Pada kebanyakan
menutup ini mengangkut zat
tumbuhan terdapat dua jenis parenkim dalam mesofil, yaitu mineral dari akar
berfungsi sebagai
tempat terjadinya
parenkim palisade dan parenkim spons. Pada parenkim ke daun yang
pertukaran gas dan palisade kandungan klorofil lebih banyak yang berfungsi sebagai akan digunakan
air. pengubah energi panas matahari sebagai energi kimia yang untuk
digunakan untuk fotosintesis. Hal tersebut mengakibatkan fotosintesis
proses fotosintesis dapat berlangsung efesien

Floem berfungsi untuk


mengangkut hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh tubuh
4. Bunga

Bunga lengkap memiliki seluruh Bunga tidak lengkap


bagian steril dan fertil. tidak memiliki salah satu bagian bunga.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


MORFOLOGI BUNGA
5. Buah dan Biji

Biji

Sumber: goo.gl/90e9Vq

Sumber: goo.gl/w7mQ24

Sumber: goo.gl/5QzufG

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Struktur dan Fungsi Jaringan
Penyusun Tumbuhan

1. Jaringan Penyusun Tumbuhan


2. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar,
Batang, dan Daun

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Jaringan Penyusun Tumbuhan
a. Jaringan meristem
 Sel-selnya mampu membelah diri secara terus-menerus untuk menambah jumlah sel-sel tubuh pada tumbuhan.
 Sel-selnya berdinding tipis, berbentuk bulat, lonjong, atau poligonal, dan relatif kaya akan protoplasma.

b. Jaringan epidermis
 Terdiri atas selapis sel hidup yang berbentuk persegi panjang, tersusun rapat tanpa ruang antarsel, dan tidak berklorofil.
 Berfungsi menutupi dan melindungi jaringan yang ada di bawahnya.

c. Jaringan parenkim
 Sel-selnya berukuran besar dan tipis, terdiri atas sel-sel hidup yang umumnya berbentuk segi enam, memiliki banyak
vakuola, dan memiliki ruang antarsel yang banyak sehingga susunannya kurang rapat.

d. Jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim)


 Penguat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan (kolenkim).
 Penguat pada organ-organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan (sklerenkim).

e. Jaringan pengangkut (xilem dan floem)


 Berfungsi mengangkut air dan zat-zat mineral (hara) dari akar ke daun (xilem).
 Berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan (floem).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar,
Batang, dan Daun

Struktur dan
Fungsi
Jaringan
pada Akar,
Batang, dan
Daun

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Teknologi yang Terinspirasi dari
Struktur Tumbuhan

1. Teknik Pemasangan Batu Bata


2. Teknik Fondasi Cakar Ayam
3. Teknik Panel Listrik Tenaga Surya
4. Teknik Pembuatan Air Mancur dan Sumur Bor
5. Teknik Sensor Cahaya
6. Teknik Lapisan Pelindung dan Pengilap
7. Teknik Pemurnian Air

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1.Teknik Pemasangan Batu Bata

Jaringan epidermis memiliki bentuk seperti balok, tersusun rapat, dan tidak memiliki ruang antarsel.
Keadaan inilah yang mengilhami teknik pemasangan batu bata.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Teknik Fondasi Cakar Ayam

Pohon nyiur memiliki akar serabut yang mampu menopang tanaman tersebut meskipun struktur
tanahnya tidak stabil. Dari sinilah struktur akar tanaman nyiur diadopsi untuk menciptakan fondasi
”berserabut” pipa beton yang menyangga gedung-gedung besar.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Teknik Panel Listrik Tenaga Surya

Teknologi ini dibuat dengan meniru prinsip daun yang memanfaatkan energi matahari
untuk menghasilkan energi kimia.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Teknik Pembuatan Air Mancur dan Sumur Bor

Pembuatan air mancur dan sumur bor terinspirasi dari konsep kapilaritas pada jaringan
xilem. Daya kapilaritas ini memungkinkan akar dan batang tumbuhan menyerap air naik
melawan gaya gravitasi bumi.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Teknik Sensor Cahaya

 Teknik sensor cahaya merupakan teknik yang digunakan pada lampu penerangan jalan yang
dilengkapi dengan fotoresistor atau LDR (light-dependent resistor) dan sakelar pengatur on/off
otomatis.
 Teknik ini terinspirasi dari tumbuhan kaktus. Tumbuhan kaktus memiliki stomata yang dapat
membuka pada malam hari dan menutup pada siang hari untuk mengurangi penguapan air.
 Proses membuka dan menutupnya stomata ini dipengaruhi oleh aktivitas sel penjaga stomata. Di
dalam sel penjaga ini terdapat reseptor cahaya yang disebut fotoreseptor, yang menginspirasi
pembuatan fotoresistor pada lampu penerangan jalan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


6. Teknik Lapisan Pelindung dan Pengilap

Dengan meniru lapisan permukaan daun tanaman seroja, sebuah perusahaan asal Jerman mampu
membuat teknologi lotusan untuk melapisi permukaan gedung pencakar langit. Gedung pencakar
langit yang dilapisi lotusan mampu membersihkan permukaannya sendiri dengan tetesan air
hujan, seperti halnya tanaman seroja.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


7. Teknik Pemurnian Air

Mekanisme penyerapan pada aquaporin (akar tanaman eceng gondok) menginspirasi ilmuwan untuk
mengembangkan teknologi pemurnian air. Dengan teknologi ini, air yang kotor dapat disaring
sehingga diperoleh air bersih yang aman untuk dikonsumsi.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Anda mungkin juga menyukai