Anda di halaman 1dari 31

MORFOLOGI TUMBUHAN

“ STRUKTUR PERKEMBANGAN BATANG TUMBUHAN “

Dosen Pembimbing

Darmanella Dian Eka Wati.S.Si, M.Pd

Disusun Oleh

1.Arahmi Edia ( 221000484205007 )

2. Egip Vivi Wahdini ( 2210004842050 )

3. Sinta Sahendra ( 2210004842050015 )

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BIOLOGI 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji dan sukur kita panjatkan atas rahmat


Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-nya makalah ini dapat selesai tepat
pada waktunya. Penulisan makalah ini yang berjudul “Memahami Tentang
Struktur Perkembangan Batang Tumbuhan“

Penulisan Makalah ini bertujuan dalam rangka pemenuhan tugas dari


Ibuk Darmanella pada mata kuliah Morfologi Tumbuha, Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambahkan wawasan kepada pembaca
tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Batang.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibuk Darmanella


selaku pengampu mata kuliah Morfologi Tumbuhan, berkat tugas yang
diberikan ini dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik
yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu menyusun makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah
ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Solok, 15 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian, Sifat umum, dan Fungsi Batang.....................................4


B. Ciri-ciri Batang Monokotil Dan Dikotil.............................................9
C. Pertumbuhan Dan Perkembangan Batang........................................10
D. Struktur Anatomi Batang..................................................................22
E. Macam-macam Bentuk Batang dan Modifikasi Batang...................24

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................31
B. Saran................................................................................................ 31

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan terbentuk dari kelompok-kelompok sel dengan tipe serupa
dengan pola yangterorganisir secara tertentu. Massa sel yang terorganisir dan
berkesinambngan di sebut jaringan.Suatu jaringan dapat di pandang sebagai
suatu populasi sel yang serupa, satu populasi dikelilingioleh populasi-populasi
lain; dalam hal ini jaringan dikelilingi oleh satu atau lebih populasi jenis- jenis
lainnya. Suatu populasi mempunyai hubungan-hubungan erat dan mutlak dengan
populasiyang berdekatan. Jaringan-jaringan tersebut bergabung menjadi bagian
tubuh yang melaksanakansatu atau beberapa fungsi untuk seluruh organismenya,
bagian tubuh demikian misalnya, daun, batang, akar, dan disebut organ.
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi
tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan
kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapatdisamakan dengan sumbu
tubuh tumbuhan. Oleh karena itu untuk mempertahankan fungsinya, batang
melakukan berbagai adaptasi terhadap lingkungan dimana tumbuhan tersebut
tumbuh.Adaptasi setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari
tumbuhan tersebut. Modifikasi batang merupakan salah satu jalan tubuh
tumbuhan dalam melakukan adaptasi, artinya adaptasidapat dilakukan tumbuhan
dengan melakukan modifikasi bagian tubuh tumbuhan, termasuk batang. Dalam
makalah ini akan dijelaskan berbagai bentuk adaptasi dan modifikasi
yangdilakukan batang dalam mempertahankan hidup tumbuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian batang
2. Membedakan ciri-ciri batang monokotil dan dikotil
3. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan batang
4. Menjelaskan struktur anatomi batang
5. Mebedakan macam bentuk batang serta modifikasinya

C. Tujuan
Agar pembaca mengetahui pengertian, sifat, fungsi, jenis-jenis dan
bagian-bagian dari batang, mengetahui berbagai ma!am bentuk dan jenis
adaptasi batang pada tumbuhan danmengetahui berbagai macam bentuk dan
jenis modifikasi batang

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Batang
 Pengertian
Batang atau caulis merupakan bagian tumbuhan yang menyokong
tubuh tumbuhan. Pada umumnya bentuk batang adalah bulat/silinder atau
bentuk lain dan selalu aktinomorf. Batang mempunyai ruas-ruas dan buku-
buku. Batang tumbuh ke atas menuju cahaya matahari (fototrop/heliotrope).
Selain itu batang umumnya mengalami pertumbuhan yang tak terbatas.

 Sifat Umum
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain,akan tetapi selalu bersifat aktinomorf yaitu
dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang
setangkup.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku,
dan pada buku-bukutersebut terdapat daun.
3. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari
( bersifat fototrop / heliotrope).
4. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya
pendek seperti rumput& pada waktu batang masih muda.
5. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering
dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak
terbatas.
6. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak
digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.

 Fungsi
1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas tanah,
yaitu : bunga, daun, dan buah.

5
2. Memperluas bidang asimilasi dengan percabangannya dan
menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian
rupa sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi
terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
3. Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke
atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan
5. Sebagai organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan
lintasan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan
6. Sebagai organ pembentuk dan penyangga daun
7. Sebagai tempat penyimpanan makanan.
8. Sebagai alat perkembangbiakan vegetative.

 Jenis
Secara umum tumbuhan tinggi mempunyai batang yang
jelas yang tumbuh tegak,rebah/menjalar, merambat, menggantung
dan sebagainya, tetapi ada pula tumbuhan yangterlihat tidak
memiliki batang sama sekali. Berdasarkan keadaan tersebut,
tumbuhan di bedakan sebagai berikut :
a. Tumbuhan yang tidak memiliki batang ( acaulescent ).
Tumbuhan ini tidak memiliki batang sama sekali Karena seluruh
nutrisi dan hasil metabolosmenya sangat bergantung pada
tumbuhan inangnya. Contoh : Rafflesia gadutensis

6
b. Tumbuhan dengan batang yang kurang jelas ( planta caulis).
Batangnya kurang jelasKarena ruas (internodus) yang sangat
pendek dibandingkan organ lainnya, sehinggaseolah olah tidak
memiliki batang. Contoh : lobak sawi ( Brassica juncea ).

c. Tumbuhan yang mempunyai batang yang jelas (caulescent ).


Berdasarkan struktur batangnya dapat dibedakan sebagai
berikut:
1. Herbaceus
Herbaceus merupakan batang basah, yaitu batang
yang lunak dan berair, inimerupakan tumbuhan yang
biasanya beradaptasi pada kondisi tanah yang lembab
dantidak dapat tumbuh pada tanah yang kering.Misalnya
bayam ( Amaranthus spinosus) dan krokot ( Portulaca
oleracea ).

2. Lignosus
Lignosus merupakan batang berkayu yang keras dan
kuat. Ini terdapat pada pohon- pohon ( abores ) dan semak-
semak ( frutices ). Pohon adalah tumbuhan
yang tinggi besar dan bercabang jauh dari permukaan
tanah. Contoh pohon : mangga ( Mangiferaindica ).
Sedangkan semak adalah tumbuhan yang tidak begitu besar

7
dan bercabangdekat dengan permukaan tanah bahkan di
dalam tanah.Contoh semak : sidaguri ( Sidarhombifolia)

3. Calmus
Calmus merupakan batang rumput, mempunyai
batang yang tidak keras, mempunyairuas-ruas yang nyata
dan sering kali berongga. Tumbuhan ini beradaptasi pada
habitatyang berair bahkan berlumpur. Contoh : padi
( Oryza sati va ) dan rumput (Gramineae ).

4. Calamus
Calamus merupakan batang mendong, seperti
batang rumput tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih
panjang. Contoh : mendong ( Fimbristylis globulosa ) dan
teki (Cyperus rotund)

8
B. Ciri-ciri Batang Monokotil Dan Dikotil
1. Ciri-ciri Batang Monokotil
Batang monokotil tidak mengandung kambium, sehingga relatif
lebih lunak dan bersifat basah, tidak adanya kambium pada batang
juga menyebabkan tumbuhan monokotil tidak mengalami pelebaran
tubuh atau diameter. Berikut ini ciri-ciri khusus yang terdapat pada
batang tumbuhan monokotil yang perlu diketahui.
 Batang tidak bercabang.
 Adanya rambut-rambut halus pada batang.
 Memiliki ruas batang yang terlihat sangat jelas.
 Letak jaringan pengangkut tersebar
 Jaringan dasar tidak dapat dibedakan menjadi korteks dan
empulur
 Tipe jaringan pengangkut korateral tertutup
 Sel-sel seludang berkas pengangkut Ada, mengelilingi
berkas pengangkut

 Empulur meluas hingga akar dan batang, serta diapit oleh


xilem dan floem secara berselang-seling

2. Ciri-ciri Batang Dikotil


 Batang bercabang
 Batang tidak beruas
 Letak jaringan pengangkut teratur membentuk lingkaran
 Batang berkambium yaitu kambium gabus, kambium vaskuler,
dan kambium intervaskuler
 Jaringan dasar dapat dibedakan menjadi korteks dan empelur
 Pertumbuhan sekunder ada, karena aktivitas kambium,
sehingga diameter batang bertambah
 Tipe jaringan pengangkut kolateral terbuka

9
 Sel-sel seludang berkas pengangkut tidak ada
 Empulur terdapat di pusat batang, ditemukan pada batang yang
masih muda atau tumbuhan yang tidak berkayu

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Batang


1. perkembangan struktur primer
Pada batang pertumbuhan primer ditandai oleh adanya
pemanjangan dan pelebaran aksis dibawah meristem apikal. Pada pucuk
yang berdaun, pemanjangan terjadi terutama pada internodium (ruas
batang). Pada apeks, daun-daun letaknya rapat sekali satu sama lain
sehingga buku dan ruas-ruas tidak merupakan daerah terpisah
pemanjangan didasarkan pada tipe rangkaian meristem pada
pertumbuhan. Pembentukan rangkaian sel longitudinal pada korteks dan
meristem empulur, dengan adanya pembelahan transversal yang
berulang-ulang. Pada monokotil, aktivitas meristematik yang terdapat
dibagiandasar ruas batang menyebabkan pemanjangan ruas
batang.
Meristem yang menyebabkan pemanjangan ruas batang adalah
meristem interkalar. Diferensiasi pembuluh terjadi pada daerah meristem
interkalar, tetapi unsur pembuluh yang dewasa dipengaruhi oleh
pemanjangan jaringan dasar unsur trakeal, dan pembuluh lapisan
mengalami kerusakan. Buluh tapisan yang rusak biasanya tidak
segera diganti, sehingga terjadi hambatan pengangkutan makanan
hasilasimilasi ke daerah meristem. Pertumbuhan menebal pada poros
batang, meliputi pembelahan periklinal dan pembentangan sel-sel korteks
dan empulur. Penebalan primer secara rinci bervariasi, untuk setiap
tumbuhan berbeda-beda.
Pada batang pertumbuhan primer mempunyai hubungan yang erat
dengan aktivitas meristemapikal. Diferensiasi awal dari korteks
dan empulur ditandai dengan adanyavakuolisasi. Bertambahnya
vakuolisasi menyebabkan suatu zona yang memisahkan kedua
bagian tersebut. Zona ini kemudian disebut meristemresidual.

10
Kemudian terjadi pembelahan longitudinal dari meristem
tersebut, menghasilkan sel yang memanjang, ddan ini merupakan
prokambium pertama yang terdapat didalam meristem residual. Pada
akhir pertumbuhan prokambiumyang terbentuk lebih banyak dan
merupakan derivat meristem residual.Prokambium kemudian
terdiferensiasi menjadi ikatan pembuluh batang, dan yang menuju
ke daun. Setelah semua ikatan pembuluh telah terdiferensiasi,
sisameristem residual terdiferensiasi menjadi parenkim interfasikular.
Pada buku-buku pertumbuhan vaskular, beberapa meristem
residual menjadi parenkim jendela daun. Pada ikatan pembuluh yang
bertipe kolateral floem pertama kali tampak di sebelah luar prokambium,
dan xilem disebelah dalam. Diferensiasi floem selanjutnya adalah
secara sentripetal, yaitu unsur floem yang baru(metafloem)
terletak di sebelah dalam floem yang lama (protofloem). Xilem
terdiferensiasi ke arah sentrifugal (luar). Tipe xilem yang
demikian disebutendarkh, karena proto xilem berada di bagian dalam
dari berkas metaxilem. Pada pucuk batang terjadinya diferensiasi xilem
yang pertama kali adalah di bagian basal dari daun atau pada bagian
ikatan pembuluh yang menuju daun. Padaikatan pembuluh yang
menuju daun, dibentuk lebih dahulu sebelum xilem. Jika ikatan
pembuluh mempunyai floem dalam, maka floem lebih dulu dibentuk dari
pada floem luar.
2. Pertumbuhan sekunder pada batang
Pertumbuhan sekunder yang disebabkan oleh aktivitas kambium
pembuluh, menyebabkan bertambahnya jumlah jaringan pembuluh
di dalambatang. Pertumbuhan sekunder terjadi pada batang pokok,
cabang, pada tangkai daun dan ibu tulang daun. Pada tumbuhan
Gymnospermae, dikotil herba serta beberapa monokotil yang berkayu
dijumpai adanya pertumbuhan sekunder. Kambium pada batang
dibedakan menjadi kambium fasikular yaitu kambium yang
terdapat di dalam ikatan pembuluh, dan kambium

11
interfassikular, yaitu kambium yang terdapat di antara ikatan
pembuluh.
Pembelahan awal dari kambium, sering tampak pada bagian
interfasikular. Pada umumnya pertumbuhan sekunder dari kambium
pembuluh menghasilkan lingkaran xilem dan floem sekunder
secara terus menerus. Pertumbuhan jaringan pembuluh
sekunderdiantara floem primer dan xilem primer menyebabkan
perubahan-perubahan didalam batang, terutama pada jaringan-
jaringan yang terletak di sebelah luarkambium. Empulur dan
xilem primer diselubungi oleh xilem sekunder, danelemen
pengangkut primer berhenti berfungsi. Protoxilem sel-selnya
mengalamikerusakan, tetapi parenkim yang ada di sekitarnya
kemungkinan masih tetap hidup sampai beberapa lama. Kadang-kadang
sel-sel empulur berubah bentuknya oleh adanya tekanan dengan
meluasnya badan sekunder. Floem primer didorong kearah keluar, pada
beberapa tumbuhan dikotil proto floem berkembang menjadi serat.
Korteks masih tetap ada sampai beberapa tahun. Sel-sel yang mempunyai
dinding tipis mengalami kerusakan. Lapisan epidermis mungkin masih
ada atau tidak.
Dengan adanya pertumbuhan sekunder selanjutnya, floem
sekunder di perkirakan juga terdesak dari arah dalam, oleh
karena meluasnya(pembentangan) silinder kayu. Bertambah
luasnya lingkaran sebagai akibat pembelahan sel-sel parenkim floem
dan jari-jari. Pertumbuhan sel jari-jari ke arahperifer dan dinamakan
dilatasi. Pada beberapa speris, periderm di bentuk selama pertumbuhan
sekunder.
3. Arah Tumbu Batang
Walaupun seperti telah dikemukakan, batang umumnya tumbuh ke
arah cahaya,meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat
memperlihatkan variasi, dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang
yang tumbuhnya:

12
a. Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas, misalnya
papaya ( Carica papaya ).

b. Menggantung (dependens, pendulus), ini tentu saja hanya


mungkin untuk tumbuh-tumbuhanyang tumbuhnya di lereng-
lereng atau tepi jurang, misalnya Zebrina pendula Schnitzl.,
atautumbuh-tumbuhan yang hidup di atas pohon sebagai epifit,
misalnya jenis anggrek (Orchidaceae) tertentu

c. Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada permukaan tanah,


hanya ujungnya saja yangsedikit membengkok ke atas, misalnya
pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad).

d. Menjalar atau merayap (repens), batang berbaring tetapi dari


buku-bukunya keluar akar-akar,misalnya batang ubi jalar
( Ipomoea batatas)

13
e. Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti
hendak berbaring, tetapi bagian lainnya membelok ke atas,
misalnya pada kacang tanah ( Arachis hypogaea ).

f. Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atas, tetapi


ujungnya lalu membengkok kembali ke bawah, misalnya pada
bunga matahari ( Helianthus annuus ).

g. Memanjat (scandens), yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan


menggunakan penunjang berupa benda mati ataupun tumbuhan
lain, dan pada waktu naik ke atas batang menggunakanalat-alat

14
khusus untuk “berpegangan” pada penunjang ini, misalnya
dengan:
 Akar pelekat, contohnya sirih ( Piper betle )

 Akar pembelit, misalnya panili (Vanilla planifolia )

 Cabang pembelit (sulur dahan), misalnya anggur(Vitis


vinifera )

 Daun pembelit atau sulur daun, misalnya kembang


sungsang ( Gloriosa superba )

 Tangkai pembelit, misalnya pada kapri ( Pisum sativum )

15
 Duri, misalnya mawar (Rosa sp), bugenvil ( Bougainvillea
spectabilis Willd.)

 Duri daun, misalnya rotan ( Calamus caesius)

 Kait, misalnya gambir (Uncaria gambir ).

16
h. Membelit (volubilis), jika batang naik ke atas dengan
menggunakan penunjang seperti batangyang memanjat, akan
tetapi tidak menggunakan alat-alat yang khusus, melainkan
batangnyasendiri naik dengan melilit penunjangnya. Menurut arah
melilitnya dibedakan lagi batangyang :
 Membelit ke kiri (Sinistrorsum volubilis) , jika dilihat dari
atas arah belitan berlawanan denganarah putaran jarum
jam. Dapat pula dikatakan demikian: jika kita mengikuti
jalannya batangyang membelit itu, penunjang akan selalu
di sebelah kiri kita. Batang yang membelit ke kirimisalnya
pada kembang telang (Clitoria ternatea )

 Membelit ke kanan (Dextrorsum volubilis). Jika arah


belitan sama dengan arah gerakan jarum jam, atau jika kita
mengikuti arah belitan, penunjang akan selalu di sebelah
kanan kita.Batang tumbuhan yang membelit ke kanan tidak
banyak ditemukan, contoh: gadung( Dioscorea hispida
Dennst.)

4. Percabangan Pada Batang


Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang
tidak bercabangkebanyakan dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal

17
(Monocotyledoneae), misalnya jagung ( Zea mays L.) Cara percabangan
ada bermacam-macam, biasanya dibedakan 3macam cara percabangan,
yaitu
1. Percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu
tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (Lebih
cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya misalnya
pohon cemara (Casuarina equisetifolia ).
2. Percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan,
karena dalam perkembanganselanjutnya mungkin
menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah
cepat pertumbuhan dibandingkan dengan cabangnya,
misalnya pada sawo manila ( Achras zapota ).
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara
percabangan, yang setiap kali batang menjadi dua cabang
yang sama besarnya, misalnya paku andam
(Gleichenialinearis)
Cabang yang besar yang biasanya langsung keluar dari batang
pokok lazimnyadisebut dahan(ramus), sedang cabang-cabang yang kecil
dinamakan ranting ramulus). Berdasarkan sifatnya, cabang-cabang pada
suatu tumbuhan dapat bermacam-macam, olehsebab itu cabang-cabang
dapat dibedakan seperti di bawah ini:
a. Cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap, dan dari
buku-bukunya ke ataskeluar tunas baru dan ke bawah tumbuh
akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya
masing-masing dapat terpisah merupakan suatu tumbuhan baru.
Cabang yang demikian ini dibedakan lagi dalam dua macam
yaitu:
 Merayap di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda
(Centella asiatica) dan arbe (Fragraria vesca)
 Merayap di dalam tanah, misalnya teki (Cyperus rotundus),
kentang ( Solanum tuberosum ).

18
b. Wiwilan atau tunas air (Virga singularis), yaitu cabang yang
biasanya tumbuh cepatdengan ruas-ruas yang panjang, dan
seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup
liar. Seringkali terdapat pada kopi (Coffea sp.) dan pohon
coklat (Theobroma cacao).
c. Sirung panjang(virga), yaitu cabang-cabang yang biasanya
merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas
yang cukup panjang. Pada cabang-cabang demikian tidak
pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu sering disebut pula
cabang yang mandul (steril).
d. Sirung pendek (virgula atau virgula sucrescens), yaitu cabang-
cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun
biasanya merupakan pendukung bunga dan buah. Cabang yang
dapat menghasilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan ini
disebut pula cabang yang subur (fertil).
 Konstruksi percabangan
Percabangan pada batang menghasilkan arsitektur batang serta
menentukan bentuk daritumbuhan secara keseluruhan
1. Pohon Tidak Bercabang
Jenis-jenisnya yaitu:
- Model Holtum: pohon memiliki satu sumbu saja,tidak
bercabang dan tunas terminal berkembang menjadi
perbungaan.Contoh:Agavesp,Metroxylonsagu.
- Model Corner: Pohon memiliki satu sumbu,tidak
bercabang dan perbungaanlateral,meristem apek tumbuh
terus.Contoh: Carica papaya,Cocos nucifera.
2. Pohon Bercabang
 Sumbu vegetatif semua ekivalen dan ortotropAda beberapa model
dalam kelompok ini,yaitu:
- Model Tomlinson
Dari tunas ketiak di bawah tanah tumbuh sumbu
baru tegak ke atas, tiap sumbu di atas tanahmembentuk

19
perakaran sendiri dan ekivalen dengan kaulomer lain,
Contoh: pisang(Musaparadise),jahejahean
(Zingiberaceae)
- Model Chamberlain
Sumbu vegetatif di atas tanah lurus yang terdiri dari
beberapa kaulomer yang bersinambungan (simpodial),
tiap kauloer tumbuh sampai menghasilkan perbungaan
terminaldan setiap kaulomer hanya menghasilkan satu
kaulomer anak di bawah perbungaan terminal.Contoh:
Clerodendron paniculatum,Jatropha multifida
3. Model Leeuwenberg
Sumbu batang di atas tanah beruas dalam tiga
dimensi,karena kaulomer awal tumbuh sampaitunas
terminal berkembang jadi perbungaan, tepat di bawah
perbungaan berkembang 3 tunasketiak yang masing-masing
tumbuh menjadi kaulomer dan menempati ruang 3dimensi.
Contoh: Manihot esculenta (ubi gajah), Plumeria acuminate
(kamboja)
 Sumbu vegetatif terdiferensias
Model kelompok ini,diantaranya yaitu:
- Model Kwan Koriba
Pohon memperlihatkan struktur beruas,dan
beberapa kaulomer monocarp, percabangan batang
simpodial,dari kaulomer induk perbungaan
terminal,kemudian dari tunasketiak berkembang 3
kaulomer yang identik, salah satu kaulomer
memperlihatkan pertumbuhan yang cepat denan arah
vertical dan berdiferensiasi menjadi batang
tengahsedangkan yang lain menjadi kaulomer cabang.
Contoh: Combreto dendron africanum.
- Model Aubreville

20
Batang pokok monopodium yang ritmis, cabang
beruas dan plagiotrop menurut aposisicaulomer secara
tak terbatas, letak daun pada kaulomer spiral, perbungaan
lateral baik pada batang pokok atau kaulomer cabang,
kaulomer cabang tumbuh tak terbatas tetapi
sangatlambat. Contoh:Teminalia catappa (ketaping).
- Model Roux
Batang pokok monopodium ortotrop dengan cabang
kontiniu atau difus dan duduk daunspiral, cabang
plagitrop dengan daun berhadapan, cabang sering
monopodium dan dapat jugasimpodium, contoh:Coffea
Arabica (kopi).
 Sumbu vegetatif dengan struktur campur Ada beberapa model
dalam kelompok ini di antaranya adalah:
 Model champagnat
Batang pokok ortotrop simpodial,bagian distal dari
setiap unit simpodial melengkung karenaterlalu berat dan
tidak di dukung oleh jaringan penyokong yang cukup,
filotaksis daun spiral,contoh:Sambucus sp.
 Model Troll
Bisa terjadi pada batang pokok monopodium atau
simpodium, pertumbuhan awal ortotropkemudian berubah
menjadi plagiotrop,daun cenderung berhadapan, sumbu
pertama bersifat ortotrop,sumbu berikutnya mulai
berdiferensiasi ke arah horizontal secara bertahap dan
pada pohon yang sudah dewasa cabang sama sekali
plagiotrop, contoh pada flamboyant (Delonixregia).

21
D. Struktur Anatomi Batang

1. Batang Dikotil

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :

a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang
antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.
Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium
gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis
sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan
kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis

22
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,
merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis
tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak
terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele
disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele
disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling
bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem
dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan
selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas
pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut
kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan
sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun,
pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus,
tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada
musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan
menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis
menunjukkan aktivitas pertumbuhan lama satu tahun, lapis-lapis
lingkaran tersebut dinamakan lingkaran Tahun.

2. Batang Monokotil

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas
antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil
terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup

23
yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang
Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak
terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada
Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder,
misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas
seberang (Agave sp)

E. Bentuk Batang dan Modifikasi Batang


Bentuk batang
Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud
ialah bentuk batang pada penampang melintangnya. Dilihat dari sudut
bentuk penampang melintangnya ini dapatdibedakan bermacam-macam
bentuk batang antara lain:
1. Bulat (teres), misalnya bambu ( Bambusa sp.), kelapa (Cocos
nucifera L.).
2. Bersegi (angularis). Dalam hal ini ada kemungkinan:
- Bangun segitiga (triangularis, misalnya batang teki
(Cyperus rotundus).
- Segi empat (quadrangularis), misalnya batang markisah
3. Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil
alih tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian
dinamakan:
- Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan
mempunyai pertumbuhan yang terbatas,misalnya pada
Jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn.),
- Kladodia(Cladodium), jika masih tumbuh terus dan
mengadakan percabangan, misalnyasebangsa kaktus
(Opuntia vulgaris )

Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan juga


memperlihatkan sifat yang bermacam-macam. Kita dapat membedakan
permukaan batang yang:

24
1. Licin (laevis), misalnya batang jagung ( Zea mays)
2. Berusuk (costatus), jika pada permukaannya terdapat rigi-rigi
yang membujur, misalnyailer (Coleus scutellarioides ),
3. Beralur (sulcatus), jika batang membujur terdapat alur-alur
yang jelas, misalnya padaCereus peruvianus)
4. Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, tetapi
pada sudut-sudutnyaterdapat pelebaran yang tipis, misalnya
pada ubi (Dioscorea alataL.) dan markisah( Passiflora
quadrangularis)

 Bagian Batang

1. Meristem apikal Meristem yang terdapat pada ujung akar dan


pada ujung batang. Selalu menghasilakan sel-seluntuk tumbuh
memanjang.
2.  Nodus Bagian batang tempat tumbuh daun dan tunas.
3. Tunas Bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah/
kuncup yang berada diatas permukaantanah / media.
4. Daun Salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari
batang umumnya berwarna hijau.
5. Pepagan (Bark) : jaringan terluar yang melapisi batang kayu
6. Empulur (Pith) : jaringan terdalam batang, biasanya lunak 
7. Kayu (Wood) : substansi keras batang pohon, biasanya terdiri
atas Xylem sekunder 
8. Kuncup (bud), puncuk vegetatif dan atau generative yang belu
m dewasa. Berupameristem rembang yang kadang-kadang
ditutupi sisik.
9. Buluh (internode), bagian antara dua buku atau sambungan
pada batang.
10. Buku (node), tapak atau sambungan tempat bagian tambahan-
tambahan berasal.

25
11. Lampang/bekas daun (leaf scar), bekas yang menunjukkan
tempat pelekatan tangkai atau pangkal daun. Seperti pada
pepaya.
12. Lentisel (lenticel), pori-pori dalam papagan/bark 
13. Ona (prickle), cuatan berujung tajam yang berasal dari
epidermis atau korteks organtumbuhan. Seperti pada Mawar.
14. Lampang penumpu (Stipular scar), bekas yang menunjukkan te
mpat pelekatan daun penumpu.

Modifikasi Batang
Batang yang bentuknya berubah disebut batang yang telah
mengalami modifikasi.Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi
bentuknya untuk keperluan tugas khususseperti menimbun cadangan
makanan dan untuk fotosintesis. Pada batang, buku adalahtempat
melekatnya daun pada batang, dan batang diantara 2 daun berurutan
disebut ruas.Kuncup yang terletak pada ujung batang disebut kuncup
terminal. Bersama kuncup aksilar,kuncup terminal akan menentukan
bentuk dari percabangan. Beberapa modifikasi batangantara lain:
1. Stolon / Geragih
Stolon adalah batang horizontal panjang yang menjalar di
atas atau dalam tanahmaupun air. Pada buku-buku batangnya
tumbuh tunas dan membentuk akar. Setelah beberapawaktu
tanaman ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu
membengkok ke atasmembentuk individu baru. Cabang yang
demikian itu dibedakan menjadi :
- Cabang yang Merayap di Atas Tanah
Misalnya pada daun kaki kuda ( Centella asiatica ) dan ar
bei ( Fragrariavesca ).
- Cabang yang Merayap di Bawah Tanah Misalnya teki
( Cyperus rotundus ), kentang
- Cabang yang Merayap di Bawah Air Misalnya pada
eceng gondok ( Eichornia crassipes )

26
2. Rhizoma / Rimpang
Rimpang adalah batang di bawah tanah yang tumbuh
horisontal dan biasanya bercabang, berbuku, beruas, daun yang
melekat pada buku berbentuk sisik yang tipis seperti selaput
dan warnanya tidak hijau. Rimpang . Rimpang merupakan
tempat penimbunan zat-zatmakanan cadangan, contohnya
antara lain pada tanaman tasbih(Canna edulis Ker),
kerut(Maranta arundina L)
Rimpang merupakan organ modifikasi batang bukan akar
dengan ciri sebagai berikut:
- berdaun, tetapi daun melekat pada buku, telah menjelma
menjadi sisik-sisik yang tipisseperti selaput dan tidak
hijau.
- Mempunyai kuncup-kuncup
- Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, kadang ke atas
dan muncul ke tanah
3. Umbi batang (tuber)
Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya
untuk keperluan tugaskhusus seperti menimbun cadangan
makanan dan untuk fotosintesis. Umbi batang merupakansalah
satu bentuk modifikasi batang yang berguna untuk menyimpan
cadangan makanan.Umbi batang merupakan pembengkakan
batang yang di dalamnya terdapat jaringan yangdigunakan
untuk menyimpan zat cadangan makanan. Ciri dari umbi
batang adalah :
- Berada di bawah permukaan tanah
- Terdapat tunas
- Batang menebal namun tidak tertutup daun sisik
 Buku pada kuncup tiap ketiak tetap tampak.Contoh dari
umbi batang adalah Kentang ( Solanum tuberosum ). Pada
pangkal batang kentang diatas tanah, tumbuh sejumlah
geragih yang memasuki tanah dan menjadi panjang. Di

27
saat kegiatan meristem apeks di ujung geragih terhenti
sehinnga tidak bertambah panjang. Sebagian tumbuh
menjadi umbi kentang. Perbanyakan vegetative dapat
dilakukandengan menanam sebagian batang dengan tunas
ketiaknya.
4. Umbi Lapis
Umbi ini terselubung oleh lapisan luar yang kering dan tipis
seperti selaput. Penutupyang dinamakan tunika, berperan
sebagai pelindung terhadap kekeringan dan luka mekanik
terhadap umbi. Sisik berdaging tersusun sebagai lapisan
continue dan konsentris sehingga berstruktur padat. Umbi lapis
jika ditinjau asalnya adalah penjelmaan batang besertadaunnya.
Dinamakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang
berlapis-lapis yaituyang terdiri dari daun-daun yang telah
menjadi tebal, lunak dan berdaging, merupakan bagianumbi
yang menyimpan zat cadangan, sedang batangnya hanya bagian
yang kecil pada bagian bawah umbi lapis itu. Contoh pada
bawang merah ( Allium cepa ).
5. Kormus
Terdiri dari batang pendek dan gemuk yang berorientasi
vertical dalam tanah dandiselubungi sisik ( daun ) kering.
Kormus dapat menghasilkan anak kormus yang disebutkormel
yang merupakan tunas yang berkembang di ketiak daun pada
kormus induk.Seringkali kormel terdapat di ujung sumbu
batang yang tergolong geragih . Pada kormus dapat dibedakan
ruas dan buku. Sebagian besar kormus terdiri dari parenkim
yang berisicadangan makanan. Pada kormus yang dewasa,
dasar daun kering bertahan pada buku-bukudan menyelubungi
serta menutupi kormus. Tutup atau tunika ini melindungi
kormus terhadapluka dan kekeringan. Di setiap buku kormus
terdapat kuncup ( tunas ) ketiak. Contoh tanaman yang
berkormus adalah Gladiolus gandavensis.

28
6. Umbi Sisik
Sisik terpisah dan tidak sama tingginya serta semua melekat
pada papan basal. Padaumumnya umbi sisik ini mudah rusak
dan perlu dirawat agar tetap lembab, sebab akan luka jika
kekeringan. Pada waktu panen tampak bahwa pada umbi
terdapat priordium akar. Akar ini tidak akan mengalami
pemanjangan sebelum ditanam pada lingkungan yang sesuai.
Contoh tumbuhan dengan umbi sisik adalah pada tanaman
bunga lili ( Lilium longiflorum )

29
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Batang merupakan bagian tumbuhan yang sangat penting dan juga
organ dasar tumbuhan yang berperan sebagai sumbuh tumbuhan dan
tempat semua organ lain bertumpudan tumbuh. Batang pada suatu
tumbuhan mempunyai ciri-ciri: berbentuk panjang silinder; terdiri atas
ruas yang dibatasi oleh buku dan terdapat daun; umumnya tumbuh ke
atas; bertambah panjang di ujungnya; terdapat percabangan; tidak
berwarna hijau. Dalam bentuk itu tugas utamanya adalah mendukung
bagian-bagian tumbuhan; mengangkut air dan zat-zat makanan;
penyimpan cadangan makanan dan sebagai alat perkembang biakan serta
memperluas bidang asimilasi. Pertumbuhan batang meliputi pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi
pada  ujung tunas dan akar tumbuhan serta mengakibatkan tumbuhan
bertambah tinggi, sedangkan pertumbuhan sekunder terjadi pada bagian
akar dan tunas yang agak tua dan jauh dari ujung, pertumbuhan sekunder
menaibatkan batang bertanbah besar, dimana hanya tumbuhan dikotil
berkayu dan sebagian tumbuhan monokotil dapat mengalami pertumbuhan
sekunder. Pada umumnya batang terdiri dari buku-buku, ruas-ruas, tunas
terminal dan tunas aksilar. Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada
yang tidak bercabang. Cara percabangan dibedakan menjadi tiga macam
yaitu; monopodial, simpodial dan dikotom. Batang suatu tumbuhan dapat
mengalami suatu modifikasi menjadi bentuk yang bermacam-macam
diantaranya; rimpang, umbi lapis, umbi batang, duri, cabang pembelit dan
geragih. Adanya tunas terminal dan tunas aksilar menentukan
percabangan, bahkan keseluruhan arsitektur tumbuhan. Beberapa model
yang dikenal antra lain: Pada pohon tak bercabang;Model Holtum, Model
Corner. Pada pohon bercabang; Model Tomlinson, Model Camberlain,
Model Leeuwenberg, Model Koriba, Model Aubreville, Model Rauh,
Model Massart, Model Raux, Model Champagnat dan Model Troll.

B. Saran
Mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi hendaknya lebih memahami
bagian-bagian batang serta bentuk adaptasi dan modifikasi pada batang,

30
sehingga menjadi pengetahuan yang diperoleh dapat menjadi ilmu yang
berarti

Daftar Pustaka

Liunokas, A. B., & Billik, A. H. S. (2021). Karakteristik Morfologi


Tumbuhan. Deepublish.

Silalahi, M. (2015). Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan.

Riastuti, R. D., Si, M. P., Febrianti, Y., & Si, M. P. (2021). Morfologi


Tumbuhan Berbasis Lingkungan. Ahlimedia Book.

Rosanti, D. (2018). Struktur Morfologi Batang di Taman Wisata Alam Punti


Kayu Kota Palembang. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, 15(1), 30-34.

Silalahi, M. (2018). DIKTAT MORFOLOGI TUMBUHAN.

Daun, J., & pada Batang, T. L. D. Morfologi Tumbuhan.

31

Anda mungkin juga menyukai