Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIKUM SITOHISTOLOGI

JARINGAN PADA MANUSIA

OLEH KELOMPOK 2

1. RIZKY (2320191031)
2. NUR LAILA AMU (2320191024)
3. MERLI BATITI (2320191015)
4. DINI M. MUKALAP (2320191002)
5. FADLUN BASREWAN (2320191027)
6. TRISNANDA ALI (2320191003)
KELAS/ANGKATAN : A/2019

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN

UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya
yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan teman-teman dan pembimbing
dalam menjalankan praktikum sehingga praktikum berjalan dengan baik.
Dalam laporan ini penulis menyajikan materi tentang Jaringan Pada
Manusia. Semoga laporan ini dapat berguna dan menambah wawasan bagi penulis
serta pembaca sekalian.
Sudah tentu kekurangan-kekurangan akan terdapat dalam laporan
praktikum ini. Karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari setiap
pembaca sangat penulis harapkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gorontalo, Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1 Latar belakang..........................................................................................4
1.2 Tujuan praktikum.....................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................5
2.1 Pengertian jaringan..................................................................................5
2.2 Susunan jaringan epitel............................................................................6
2.3 Jaringan otot.............................................................................................7
BAB III METODE PRAKTIKUM....................................................................9
3.1 Alat..........................................................................................................9
3.2 Bahan.......................................................................................................9
3.3 Prosedur Kerja.........................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................10
4.1 Hasil.....................................................................................................10
4.2 Pembahasan...........................................................................................11
BAB V PENUTUP.............................................................................................13
5.1 Kesimpulan..........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terutama
mikroskop sebagai alat untuk mengamati struktur benda-benda yang berukuran
sangat kecil, semakin membuka jalan para peneliti untuk mengamati dan
mempelajari bahan-bahan penyusun tubuh makhluk hidup, baik itu tumbuhan,
hewan ataupun manusia sendiri. Salah satu yang diteliti adalah jaringan yang
terdapat hampir diseluruh bagian tubuh, baik itu tubuh bagian luar ataupun bagian
dalam yaitu jaringan.
Tubuh hewan dan termasuk juga manusia lain memiliki struktur yang sangat
unik karena tersusun dari jaringan-jaringan dasar yang berbeda dan memiliki
perannya masing-masing. Keempat tipe jaringan dasar itu adalah jaringan epitel,
jaringan ikat, otot, dan  juga jaringan saraf. Jaringan otot sangat banyak
ditemukan pada tubuh manusia. Dimana jaringan ini berperan dalam pergerakan,
baik itu gerakan yang sadar ataupun gerak antak sadar yang tidak dapat dikontrol
oleh manusia. Jenis-jenis jaringan dan fungsinya yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, membuat kita semakin ingin tahu tentang struktur jaringan.
Maka dalam praktikum ini kita dapat mengamati lebih jelas mengenai struktur
histology jaringan pada hewan ataupun manusia.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam praktikum kali ini ialah :
1. Untuk mengetahui tentang jaringan pada manusia
2. Untuk mengetahui ciri-ciri jaringan pada manusia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Jaringan
Jaringan adalah kumpulan dari sel-sel sejenis atau berlainan jenis termasuk

matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau system tertentu. Tubuh

manusia dan hewan hanya tersusun oleh 4 jenis jaringan yaitu jaringan epitel,

jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Jaringan ini saling

bersambungan antara yang satu dengan yang lain dalam perbandingan yang

berbeda beda menyusun suatu organ dan system tubuh. Jaringan penyambung

ditandai dengan banyaknya bahan intersel yang dihasilkan oleh sel-selnya.

Jaringan otot terdiri dari sel-sel panjang yang mempunyai fungsi khususnya itu

kontraksi dan jaringan saraf terdiri dari sel-sel dari proses panjang yang menonjol

dari bahan sel untuk menerima, membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf

(Harjana, 2011).

Jaringan pada umumnya terdapat tiga komponen dasar yang menyususunnya

yaitu sel, substansi intraseluler, dan cairan sel. Sel merupakan komponen yang

besifat hidup dalam jaringan dan merupakan unit structural dan fungsional yang

terkecil dari organisme. Substansi intraseluler merupakan komponen tak hidup

dan merupakan hasil produksi sel yang terdapat diantara sel-sel dalam jaringan.

Cairan sel merupakan komponen yang menonjol dalam plasma darah, cairan

limfa dan cairan jaringan (Subowo, 2009).


Jaringan epitel adalah jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya,

baik diluar maupun didalam (kulit, dindingusus, pembuluh darah, berupa lapisan

meristemati

Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang dapat berdekatan satu sama lain

dengan sedikit zat intra selulernya. Jaringan epitel tidak mempunyai pembuluh

darah. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai pensuplai nutrient atau zat

makanan dan mengeluarkan sampah metabolism yang terletak pada jaringan ikat

yang berada dibawahnya (seafudin, 2016).

2.2 Susunan Jaringan epitel

Sel pada jaringan epitel memiliki tiga macam bentuk yaitu sel gepeng yang

berbentuk seperti sisik ikan, sel kuboid yang mempunyai ukuran tebal dan

panjang yang sama sehingga tampak seperti bujur sangkar, sel silindris yang

mempunyai ukuran tinggi yang melebihi ukuran lebarnya. Berdasarkan susunan

sel yang membentuk epitel dibedakan menjadi epitel selapis, epitel berlapis dan

epitel semu berlapis. Berdasarkan bentuk sel dan susunan sel pada jaringan ini

akan menentukan penamaan dari jaringan epitel itu sendiri (Subowo, 2009).

Jaringan epitel gepeng selapis merupakan jaringan yang terdiri dari sel apis

sel yang berbentuk pipih, yang sangat baik untuk proses difusi, osmosis dan

filtrasi. Jaringan epitel kubus merupakan jaringan epitel selapis dengan bentuk

sel yang menyerupai kubus yang berfungsi dalam sekresi dan absorpsi. Jaringan

epitel silindris merupakan epitel selapis dan silindris dengan inti sel terletak agar

kebsal, jaringan epitel silindris ini berfungsi untuk sekresi, proteksi, dan absorpsi.

Jaringan epitel berlapis pipih merupakan epitel yang berlapis-lapis dengan bagian
luar yang membentuk pipih sedangkan sel- sel bagian dalam berbentuk kubus

atau silindris. Jaringan epitel berlapis kubus merupakan jaringan epitel yang sel-

selnya terdiri 1-2 lapisan dan berbentuk kubus (Seafudin, 2016).

2.3 Jaringan Otot

Jaringan otot terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot yang mampu

berkontraksi terhadap rangsangan oleh implus saraf. Tersusun dalam pararel

didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat

dari protein kontraktil aktif dan myosin. Jaringan yang terdapat pada sebagian

besar tubuh manusia dan hewan dari kerja seluler yang membutuhkan energi yang

aktif (Yunadi, 2003).

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan otot memiliki fungsi utama

sebagai penggerak tubuh atau untuk melakukan gerakan pada berbagai bagian

tubuh. Sel otot umumnya panjang dan langsing. Jaringan otot dapat berkontraksi

karena didalamnya terdapat protein kontaktil yang panjang dan mengandung

serabut halus yang disebut mio fibril. Pada sel otot ditemukan juga plasma selotot

(sarkoplasma). Seluruh sel otot dibungkus oleh suatu membrane sel yang disebut

sarkoplasma. Berdasarkan sifatnya, cirri dan fungsinya jaringan otot dibedakan

menjadi tiga kelompok yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung (Dwisang,

2011).

Otot polos terdiri atas sel-sel yang terbentuk kumparan gelendong yang tiap-

tiap selnya mempunyai satu inti. Otot polos berbentuk fusiform yaitu lancip

dikedua ujungnya dan hanya memiliki satu inti sel yang terletak ditangan. Otot

polos bekerja secara tidak sadar. Otot polos bereaksi sangat lambat tetapi bekerja
dalam jangka waktu yang lama. Otot polos membentuk sebagian dinding usus dan

dipersarafi oleh system saraf otonom. Oleh karena itu, otot polos sering disebut

viscerl atau otot involunter dan juga otot polos dapat ditemukan pada pembuluh

darah dan organ-organ visceral yang bekerja secara ototmatis (Riandari,2007).

Otot lurik adalah unit structural dan unit fungsional yang terkecil yang disebut

serat. Serat ini berupa sel panjang yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya.

Otot ini mampu berkontraksi cepat dan kuat yang intinya terletak ditepi. Otot

lurik bekerja secara sadar yaitu dapat dikendalikan oleh kehendak kita. Otot lurik

bereaksi cepat terhadap rangsangan. Otot lurik inidapat ditemukan pada tendon,

yaitu otot-otot yang melekat pada rangka. Otot rangka yang menyusun pada

organ gerak (Dwisang, 2011).

Serat otot jantung tersusun dari sel-sel bercabang yang satu sama lain

bersama-sama membentuk suatu jala tiga dimensi. Sel-sel ini dihubungan ujung

dengan ujung oleh apa yang disebut diskusi nterkalaris. Otot jantung memiliki

banyak inti yang terletak ditengah seperti pada otot polos. Tetapi punya urat

melintang seperti pada otot rangka. Otot jantung dipersarafi oleh system otot saraf

otonom dan arena itu disebut juga otot bercorak involunter. Pada potongan

melintang, gambaran serat tersebut tidak teratur, dan pada potongan memanjang

seratnya hampir sejajar, ujung- ujung serat bercabang secara khas membentuk

sudut sudut tajam dan berhubungan dengan serat serat yang berdekatakan

(Riandari, 2007)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
1. Kaca objek
2. Miroskop
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
1. Preparat penampang melintang ginjal
2. Preparat penampang melintang
3.3 Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Amati preparat ginjal dan preparat usus menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 400x.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut merupakan hasil tabel pengamatan
No Gambar Keterangan

Cartilago Hyline
1

Tulang keras
2

3 Epitel squamosa

4 Otot lurik
5 Otot serat melintang

6 Otot jantung

4.2 Pembahasan
Jaringan epithelium adalah jaringan yang melapisi suatu rongga (dalam) atau
suatu permukaan bebas (luar). Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang tersusun
rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Lapisan sel epithelium bertumpu
pada suatu membran dasar yang biasa disebut membran basalis. Jaringan epitel
adalah salah satu empat jaringan dasar (lainnya: jaringan penyambung, jaringan
otot, jaringan saraf). jaringan epitel memiliki macam fungsi, melindungi di
bawah dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang
dipisahkan. Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan
berbagai macam enzim.
Berdasarkan hasil praktikum jaringan epitel ini di dapatkan hasil dari
penampang melintang duodenum terlihat adanya jaringan silindris selapis yaitu
bentuk sel seperti silinder atau persegi panjang. Berfungsi untuk proteksi,
absorbsi dan sekresi. Kedua yaitu terdapat inti sel berfungsi sebagai
pengkoordinir dan sebagai pusat dari seluruh kegiatan sel dan pada tubuh kita itu
biasanya juga berfungsi untuk proses fsintesis protein. Namanya saja inti sel pasti
dan tentu saja dia berada ditengah-tengah (center) sebuah sel. Ketiga yaitu
lumen, ruang atau rongga yang berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat
makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri. Terletak pada suatu jaringan yang
beruang atau berongga.
Dan hasil yang didapatkan dari penampang ginjal yaitu tubulus distal tempat
untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin
sekunder dan menghasilkan urin sesungguhnya. Kedua yaitu membrane basal
berfungsi sebagai tempat melekatnya sel epitel dan inti sel berfungsi mengatur
segala aktivitas sel. Menurut referensi bahwa membran basalis merupakan
kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah
permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana
basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami
gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong
dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel. Ketiga
terdapat tubulus proximal tersusun oleh jaringan epitel kubus (kuboid), dan
terdiri atas membran basal. inti sel dan lumen. pada tubulus kontortus proksimal
memilliki inti sel epitel kubus besar dan lumen yang kecil. Hal ini disebabkan
karena dominasi membran basal pada jaringan epitel ini berlebih sehingga
menyebabkan membran basal dan inti selnya membesar dan lumennya mengecil
dan berfungsi sebagai tempat penyerapan kembali atau reabsorpsi urin primer
yang menyerap glukosa, garam, air, asam amino, dan menghasilkan urin
sekunder. Keempat yaitu kapsula bowman semacam kantong/kapsul yang
membungkus glomerulus tersusun oleh jaringan epitel pipih yang membentuk
dua lapis lingkaran sehingga terbentuk dua buah lumen yaitu lumen luar dan
lumen. Kelima yaitu glomerulus berfungsi sebagai tempat penyaringan darah
yang akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea, dan
menghasilkan urin primer.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa terdapat
beberapa jaringan pada mikroskop dengan perbesaran 400x yaitu Cartilago
hyaline, tulang keras, epitel squamosa, otot lurik, otot serat melintang, otot
jantung.
DAFTAR PUSTAKA

Dwisang, EviLuvina. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Scientific Press: Jakarta.

Riandari, Henny. 2007. SainsBiologi. TigaSerangkai: Jakarta

Sarjana, Tri. 2011. Histologi. Yogyakarta : UNY

Seafudin 2016. Struktur Tubuh Dan Gerak Pada Mahkluk Hidup. Jakarta:
Universitas Indonesia.

Subowo. 2009. HistologiUmum. Jakarta: SagungSeto


Yunaidi, Titi. FisiologiManusia. Jakarta: Erlangga, 2003.

Anda mungkin juga menyukai