Anda di halaman 1dari 3

Analisis Situasi

1. Gambaran Umum

Status Tahura Bukit Soeharto sebelumnya adalah Kawasan Hutan Wisata yang ditetapkan
dengan SK Menteri Kehutanan Nomor 270/Kpts-II/1991 beralih fungsinya menjadi kawasan
konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto yang ditetapkan oleh Menteri
Kehutanan melalui SK.419/Menhut-II/2004 yang wilayahnya terletak di Kabupaten Pasir
Penajam Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) seluas 61.850 ha Tahura
Bukit Soeharto merupakan salah satu bentuk hutan konservasi di Provinsi Kalimantan
Timur.

Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto memiliki tipe ekosistem hutan yang lengkap dari
pantai ke perbukitan, yang meliputi antara lain: hutan campuran Dipterocarpaceae dataran
rendah, hutan kerangas, hutan rawa, hutan pantai, dan yang tergegradasi menjadi semak belukar
dan alang-alang (PT. ITCI, 2010; Laporan BKSDA, 2003). Kawasan konservasi Tahura Bukit
Soeharto terbagi dalam 7 Sub Daerah Aliran Sungai (Sub-DAS), yaitu Sub-DAS Loa Haur, Sub-
DAS Seluang, Sub-DAS Tiram, Sub-DAS Bangsal, SubDAS Serayu, Sub-DAS Semoi, dan Sub-
DAS Salok Cempedak.

Secara geografis posisinya memang terbilang cukup strategis. Kawasan Bukit Soeharto bisa
dikatakan berada di tengah-tengah antara Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Sementara itu,
kedua kota ini diproyeksikan telah tersambung oleh jalan tol pada akhir tahun 2019 ini. Dari rest
area di pinggiran Tahura Bukit Soeharto, yang berada di jalan yang menghubungkan Balikpapan-
Samarinda, ke Kota Balikpapan, jaraknya ialah berkisar 53,8 kilometer. Naik kendaraan
membutuhkan waktu tempuh kurang-lebih 1 jam. Sedangkan jika ke Kota Samarinda, jaraknya
juga tidak jauh berbeda yaitu kisaran 59,2 kilometer dengan waktu tempuh yang relatif sama.

Kawasan Bukit Soeharto terdiri atas kawasan hutan lindung dan kawasan safari dengan luas
19.865 hektar, taman wisata 4.400 hektar, hutan pendidikan 1.500 hektar, Hutan Penelitian Pusat
Rehabilitasi Hutan Tropis Unmul 22.183 hektar, Wanariset Samboja 3.504 hektar, serta area
perkemahan pramuka seluas 2.700 hektar.
Sedikitnya ada tiga sungai besar yang bermuara ke Sungai Mahakam di daerah Bukit Soeharto.
Karena itu, keberadaan kawasan Bukit Soeharto dinilai bermanfaat untuk hajat hidup orang
banyak. Kawasan Bukit Soeharto juga digunakan sebagai etalase hutan hujan tropis basah di
Kalimantan Timur, penyeimbang iklim makro, serta sebagai daerah resapan air.

2. Besaran Kasus

Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Tahura Bukit Soeharto, Kalimantan Timur. Kebakaran
hutan di kawasan Taman Hutan Raya Bukti Suharto di Kabupaten Kutai Kartanegara pada
Oktober 2015. Kebakaran yang terjadi sekitar menghanguskan tumbuhan hutan seluas 7 hektare.
Karhutla Monitoring Sistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melaporkan pada
2019 luas kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Timur mencapai 6.715 hektar.

3. Potensi yang dimiliki

a. Potensi Flora

Taman Hutan Raya Bukit Soeharto merupakan tempat sebaran beberapa jenis fauna antara lain :
Meranti (Shorea spp.), Keruing (Dipterocarpus sp.), Mahang (Macaranga sp.), Mengkungan
(Macaranga gigantea), Ara (Ficus sp.), Medang, Kapur (Dryobalanops spp.), Kayu tahan
(Anisoptera costata), Nyatoh (Palaquium spp.), Keranji (Dialium spp.), Perupuk (Lophopetalum
solenospermum) dan lain-lain.

b. Potensi Fauna

Taman Hutan Raya Bukit Soeharto merupakan tempat sebaran beberapa jenis fauna antara lain :
Orang utan (Pongo pygmaeus), terdapat di fasilitas rehabilitasi orang utan di Pusat reintroduksi
Orang Utan Wanariset Samboja, Beruang madu (Helarctos malayanus), Macan Dahan (Neofelis
nebulosa), Landak (Hystrix brachyura) dan lain-lain

c. Potensi Wisata Alam dan Pendidikan Lingkungan


Di dalam kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto terdapat objek wisata pantai Tanah Merah
Samboja,hutan pendidikan Universitas Mulawarman dan Pusat Reintroduksi Orangutan
Wanariset Samboja.

d. Potensi lainnya

potensi lain yang dimiliki kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto yaitu sumberdaya alam
antara lain kayu komersial dan batubara. Saat ini fungsi dan kegunaan dari kawasan Taman
Hutan Raya Bukit Soeharto mengalami tekanan sebagai tempat usaha, tempat tinggal, tempat
pertanian dan perkebunan serta pertambangan. Hal ini terkait dengan meningkatnya kebutuhan
hidup masyarakat sekitar kawasan Tahura Bukit Soeharto dan juga kepentingan Pemda dengan
mengusung semangat otonomi daerah dalam rangka peningkatan PAD (pendapatan asli daerah),
dengan demikian untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka cenderung untuk melakukan
pemanfaatan terhadap sumberdaya alam yang ada di lingkungan sekitar Tahura Bukit Soeharto.
Tahura Bukit Soeharto sangat kaya akan sumberdaya alam termasuk sumberdaya alam tambang
batubara dengan potensi sekirar 122.168.118 ton batubara (Sumaatmadja dan Pujobroto 2000).
Dinamisator Jatam Kaltim, menyebutkan berdasarkan investigasi yang dilakukan sejak 2009,
saat penetapan perubahan batas kawasan Tahura Bukit Soeharto. Rupang, mengatakan ada 44
perusahaan batu bara yang beraktivitas di kawasan Tahura.

Anda mungkin juga menyukai