Anda di halaman 1dari 18

Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Proyek Realizing Education’s Promise - Madrasah Education Quality Reform


(REP-MEQR)

Panduan Kesiapsiagaan
dan Penanganan Tanggap Darurat

LATAR BELAKANG

Proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for
Improved Quality of Education—selanjutnya disebut Proyek—bertujuan meningkatkan mutu
pengelolaan dan layanan pendidikan madrasah dalam binaan Kementerian Agama. Proyek akan
berjalan selama lima tahun bekerja sama dengan Bank Dunia dan sudah mulai berjalan sejak 26
November 2019.

Proyek ini terdiri atas empat komponen, yaitu:

1. Penerapan sistem e-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah berbasis elektronik)
secara nasional dan pemberian dana bantuan untuk madrasah.
2. Penerapan sistem penilaian hasil belajar di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk seluruh
peserta didik kelas 5 secara nasional.
3. Kebijakan dan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk guru, kepala madrasah, dan
tenaga kependidikan madrasah.
4. Penguatan sistem untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan.

Kegiatan Proyek dalam keempat komponen tersebut dilakukan di 34 provinsi dan 514
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Proyek dengan area pekerjaan seluas itu diharapkan tidak
menimbulkan dampak negatif.

Project Management Unit (PMU) membuat pedoman tentang Kesiapsiagaan Bencana dan
Penanganan Tanggap Darurat sebagai antisipasi terhadap kejadian yang tak diinginkan atau situasi
darurat. Ketentuan ini merupakan bagian dari komitmen Proyek untuk menjaga keamanan dan
keselamatan pekerja serta keberlanjutan kegiatan.

OBJEK PEKERJAAN
Secara umum ketentuan dan regulasi terkait kebencanaan dan tindakan penanganan tanggap
darurat yang digunakan mengacu pada Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Sesuai regulasi tersebut, panduan yang digunakan dokumen ini mengacu pada pengertian berikut
ini:
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alami maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Penyelenggaraan penanggulanggan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
3. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada
saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
4. Korban bencana adalah orang atau kelompok orang yang menderita atau meninggal dunia
akibat bencana.

TUJUAN
Dokumen panduan ini disusun dengan tujuan:
• Menjadi pedoman dalam menghadapi kejadian yang tak diinginkan seperti bencana alam dan
bencana non alam serta kejadian darurat
• Memperkuat saling pengertian antara PMU dan pekerja untuk bersama-sama mengantisipasi
dan menghadapi kejadian yang tak diinginkan atau kondisi darurat
• Meminimalisir risiko yang timbul, baik kepada manusia dan lingkungan sekitar, akibat
kejadian yang tak diinginkan sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari bencana
yang terjadi.

PANDUAN UMUM
1. Panduan tentang Kesiapsiagaan dan Penanganan Tanggap Darurat dalam pelaksanaan
Proyek menjadi tanggung jawab Project Management Unit (PMU).
2. PMU membentuk Tim Kesiapsiagaan dan Penanganan Tanggap Darurat (selanjutnya
disebut Tim Tanggap Darurat) untuk mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi
pelaksanaan Panduan. Tim dapat menjadi bagian dari Tim Adhoc Penanggulangan
Bencana dan Tanggap Darurat yang dibentuk oleh Kementerian Agama.
3. Tim Tanggap Darurat terdiri dari sebuah tim kerja dengan dengan lingkup pekerjaan :
a. Menyusun dan menentukan kerangka kerja kebencanaan dan penanganannya.
b. Menyiapkan dokumen program yang akan bermanfaat bagi manusia dan lingkungan
dalam situasi dan kondisi kedaruratan
c. Menyusun Sistem Kerja Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Kebencanaan
d. Menjadi pelaksana sekaligus penanggung jawab penanganan bencana dan situasi
kedaruratan sesuai objek pekerjaan dalam dokumen ini
4. Struktur Tim Tanggap Darurat terdiri dari PMU dan Staf K3 atau pegawai lain yang
ditunjuk, serta memiliki kendali hingga ke tingkat Madrasah di daerah.
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

5. Panduan ini diimplementasikan di semua area dan wilayah kerja Proyek REP-MEQR dan
menjadi komitmen semua pihak yang terlibat dalam Proyek REP-MEQR.
6. Setiap pelaksana kegiatan dan pekerja harus dipastikan telah mendapatkan sosialisasi
mengenai Panduan ini secara berkala.
7. Secara berkala setiap enam bulan PMU wajib melaporkan proses pelaksanaan Ketentuan
ini dari seluruh lokasi ke Tim Pengarah Proyek.
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

PROSEDUR TANGGAP DARURAT DAN KEBENCANAAN


1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk memberikan panduan dalam melakukan persiapan, penanggulangan dan
pemulihan keadaan darurat, sehingga dengan reaksi cepat dan tepat dalam menghadapi keadaan
darurat dapat mencegah atau mengurangi dampak dari kejadian darurat tersebut.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini hanya berlaku di lingkungan proyek REP-MEQR yang meliputi: persiapan,
penanggulangan, dan pemulihan keadaan darurat.

3. TANGGUNG JAWAB
3.1. PMU bertanggung jawab menyediakan fasilitas baik berupa peralatan, perlengkapan maupun
bahan yang diserahkan untuk dikelola oleh Tim Tanggap Darurat sebagai persiapan
menghadapi tanggap darurat, melakukan instruksi langkah-langkah penanggulangan
kedaruratan, dan melakukan koordinasi dengan pihak atau instansi lain yang terkait.
3.2. Penanggungjawab Pekerjaan Renovasi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
penanggulangan keadaan darurat di daerah kecelakaan dan melakukan koordinasi dengan
semua bidang terkait serta melakukan pemeriksaan dan uji coba peralatan dan perlengkapan
tanggap darurat serta melaksanakan semua instruksi dalam rangka persiapan, penanggulangan
dan pemulihan keadaan darurat.

4. DEFINISI
Pengertian-pengertian yang ada dalam prosedur ini :
4.1 Keadaan Darurat adalah berubahnya suatu kegiatan/keadaan atau situasi yang semula
normal menjadi tidak normal sebagai akibat dari suatu peristiwa atau kejadian yang tidak
diduga atau dikehendaki. Keadaan darurat dapat berupa terjadinya bencana alam, kebakaran,
kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan, dan/atau keributan.
4.2 Penanggulangan Keadaan Darurat adalah upaya atau tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi keadaan yang akan menimbulkan kerugian, agar situasi atau keadaan yang tidak
dikehendaki tersebut dapat segera di atasi atau dinormalisasi dan kerugian ditekan seminimal
mungkin.

5. REFERENSI
5.1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1997 tentang Keselamatan Kerja
5.2 Permenaker No. 05 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3)
5.3 Permenakertrans R.I No.Per.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja
5.4 Kesiapsiagaan dan prosedur tanggap darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana
5.5 Prosedur Kebencanaan World Bank

6. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


6.1. Rencana dalam menghadapi keadaan darurat
6.1.1 Tim Kerja Penanganan Situasi Kedaruratan
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Tim Tanggap Darurat terdiri dari Pimpinan dan Staf Proyek dan Tim K3 Proyek dan/atau
tim eksternal yang ditunjuk atas dasar pengetahuan atau sudah terlatih untuk bertindak
dalam keadaan darurat, seperti kebakaran, pertolongan pertama, tumpahan bahan kimia dan
sebagainya. Tim yang ditugaskan di lapangan selama kegiatan proyek berlangsung akan
berkoordinasi dengan PMU untuk implementasi prosedur ini.
6.1.2 Peralatan tanggap darurat
Peralatan tanggap darurat harus tersedia di lokasi sesuai potensi bahayanya dan fungsinya.
Peralatan harus diinventarisasi dan diperiksa kondisi kelayakannya setiap hari sebelum
dimulainya pekerjaan. Peralatan tanggap darurat yang wajib tersedia yaitu:

- Perangkat P3K yang terdiri dari:

Peralatan Obat
• Plester • Obat penurun panas (parasetamol
• Povidone iodine untuk desinfektan tablet 500 mg)
• Alkohol 70% • Obat pereda rasa nyeri (parasetamol
• Kapas bersih atau ibuprofen)
• Pembalut segitiga (mitela) • Obat antialergi (CTM untuk obat
• Perban gulung minum dan krim hidrokortison untuk
• Kasa steril alergi pada kulit)
• Perban elastis • Obat antidiare dan keracunan
• Gunting (misalnya Norit dan Attapulgit, serta
• Termometer oralit untuk mengatasi dehidrasi)
• Sarung tangan steril • Obat pencahar
• Cotton bud • Obat mag (antasida)
• Pinset • Obat batuk
• Peniti • Krim gatal seperti calamine atau
• Hand sanitizer bedak dingin
• Oksigen • Krim luka bakar
• Obat-obatan untuk penyakit pribadi,
misalnya asma, hipertensi, atau
lainnya.

-Perangkat Tanggap Darurat yang terdiri dari:


• Radio komunikasi
• Lampu senter
• Lampu emergency
• Kursi roda
• Tandu
• Alat pemadam kebakaran (Apar)
• Masker oksigen
• Peluit
• Pisau lipat
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

6.1.3 Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan merupakan bentuk antisipasi kemungkinan terjadinya bencana. Upaya
kesiapsiagaan dilakukan pada saat bencana mulai teridentifikasi akan terjadi. Kegiatan
yang dilakukan antara lain:
1. Aktivasi tim tanggap darurat.
2. Pelatihan siaga/simulasi/gladi/teknis penanggulangan bencana (SAR, sosial, kesehatan,
prasarana dan pekerjaan umum).
3. Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan.
4. Penyiapan dukungan dan mobilisasi sumberdaya/logistik.
5. Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat dan terpadu.
6.1.4 Pelatihan
Tim Tanggap Darurat PMU sekurang-kurangnya melakukan pelatihan satu kali dalam
setahun guna memastikan kesiapan pelaksanaan tanggap darurat dapat dilaksanakan secara
optimal. Pelatihan dapat menggunakan pihak ketiga dari lembaga spesialis situasi darurat
yang memiliki materi dan trainer yang profesional. Pelatihan ini didokumentasikan oleh
PMU (termasuk dalam bentuk daftar hadir, foto, dan sebagainya). Penanggungjawab
Pekerjaan Renovasi wajib memberikan pengarahan harian tentang K3 dan KBG kepada
pekerja dan pengunjung yang mencakup langkah yang perlu diambil dalam kejadian darurat.
6.1.5 Komunikasi Tim Tanggap Darurat
Anggota tim darurat masing-masing harus memiliki telepon genggam, radio komunikasi
atau alat komunikasi lainnya sehingga mereka dapat dikumpulkan secepat mungkin ke
tempat kejadian. Nomor telepon mereka harus diberikan pada seluruh pekerja di lapangan.
(sebutkan nomor yang mudah diingat).
6.1.6 Penentuan nomor telepon internal dan eksternal untuk keadaan darurat
Nomor telepon internal harus ditentukan untuk keadaan darurat, sehingga dapat dan siap
digunakan saat kejadian darurat. Nomor telepon eksternal, seperti pemadam kebakaran,
ambulan, kepolisian dan sebagainya.
(Detail Kontak Eksternal Terlampir)
6.1.7 Peta Evakuasi
Peta evakuasi terbaru harus disediakan dan ditempatkan di lokasi strategis. Peta perlu
mencakup:
• Lokasi pekerja saat ini (tanda “Anda berada di sini”),
• Pintu keluar terdekat,
• Titik kumpul/pertemuan (assembly point),
• Rute evakuasi,
• Lokasi APAR, P3K, atau peralatan tanggap darurat lainnya.
6.1.8 Titik pertemuan di luar lokasi
Beberapa titik pertemuan (assembly point) di luar lokasi yang telah ditentukan sebelumnya
harus ditandai dan pegawai diinstruksikan berkumpul di titik tersebut saat keadaan darurat.

6.2. Sistem pelaporan keadaan darurat


6.2.1. Seluruh pekerja yang berada di lapangan bertanggung jawab untuk melaporkan kepada tim
tanggap darurat jika terjadi keadaan darurat yang telah didefiniskan dalam prosedur ini
6.2.2. Petugas piket bidang keselamatan yang menerima laporan kejadian akan meminta pelapor
melengkapi informasi dasar yang meliputi: identitas pelapor (nama, unit kerja), jenis
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

kejadian (kebakaran/peledakan, kebocoran, gempa bumi, tsunami, banjir, dan sebagainya),


tempat kejadian, dan waktu kejadian.
6.2.3. Petugas tanggap darurat yang menerima laporan akan melaporkan kepada ketua
tim/koordinator untuk mulai memberlakukan prosedur tanggap darurat. Tim bertanggung
jawab atas perlindungan pekerja, komunitas, dan aset di lapangan. Selanjutnya, laporan
ditindaklanjuti dengan alur sebagaimana terlampir.

6.3. Menghadapi insiden/Kedaruratan


6.3.1. Pemberitahuan
Komunikasi dapat melalui telepon genggam, radio komunikasi, alat komunikasi lainnya.
Tim tanggap darurat bertanggung jawab untuk melakukan pemberitahuan kepada seluruh
pekerja lapangan ketika terjadi keadaan darurat dan melakukan koordinasi dengan tim
eksternal jika diperlukan. Tim tanggap darurat perlu memiliki kontak dan membangun
komunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kementerian Kesehatan, Kementerian
Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota/Kabupaten, atau lembaga
lainnya sesuai dengan tingkatan kebutuhan dan lokasi kerja..
6.3.2. Evakuasi
Tim tanggap darurat akan membunyikan tanda bahaya dan mengevakuasi para pegawai bila
kemungkinan akan mengancam keselamatan jiwa. Keputusan untuk mengevakuasi para
pegawai dilakukan oleh tim tanggap darurat lapangan yang dibentuk. Para pegawai
dievakuasi ke titik pertemuan secara teratur melalui rute yang telah ditentukan pada peta
evakuasi.
6.3.3. Penghitungan pegawai pada titik pertemuan (assembly point)
Tim tanggap darurat bertanggung jawab menghitung pegawai pada titik pertemuan,
termasuk pegawai yang sakit dan cuti. Bila ada pekerja yang hilang, ketua tim tanggap
darurat diberi tahu mengenai nama dan lokasi terakhir pegawai tersebut. Para pegawai
dilarang kembali ke tempat kerja sebelum ada pemberitahuan/perintah secara resmi dari
ketua tim tanggap darurat atau dari otoritas yang berwenang.
6.3.4. Penilaian keadaan darurat
Tim tanggap darurat akan mengenakan alat pelindung diri dan memeriksa area untuk
memastikan semua pegawai telah keluar dari gedung/tempat kerja dan membuat penilaian
mengenai keadaan darurat tersebut termasuk mengidentifikasi penyebab kejadian.
6.3.5. Pelaporan
Setelah dilakukan penilaian keadaan darurat, jika insiden tersebut mengakibatkan korban
jiwa, terdapat lepasan zat berbahaya ke lingkungan/pencemaran lingkungan dan berdampak
pada masyarakat sekitar maka Penanggung Jawab Pekerjaan Renovasi wajib melaporkan
kejadian kedaruratan tersebut kepada PMU dan lembaga terkait setempat sekurang-
kurangnya dalam waktu 6 jam sesudah kejadian.
6.3.6. Memindahkan pegawai yang cedera
Bila terdapat pegawai yang cedera, maka tim K3 Proyek akan memindahkan korban ke
lokasi yang aman dan memberikan pertolongan sesuai kemampuan sambil menunggu tim
medis datang (jika korban membutuhkan perawatan lebih lanjut).
6.3.7. Kontak telepon dengan pihak luar
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Jika keadaan darurat tidak mampu ditangani secara intern dan membutuhkan bantuan yang
sifatnya segera, maka ketua tim tanggap darurat akan mengintruksikan untuk menghubungi
pihak luar, seperti pemadam kebakaran, kepolisian, rumah sakit atau instansi lainnya.
6.3.8. Penghentian sarana dan kegiatan tertentu
Selama keadaan darurat mungkin perlu untuk menghentikan saluran gas, listrik, air,
peralatan/mesin dan sarana lainnya yang memungkinkan dapat memperburuk upaya
penyelesaian keadaan darurat.
6.3.9. Mendirikan penghalang (isolasi) / perimeter
Penghalang menandakan bahwa suatu zona isolasi melarang siapa pun masuk, kecuali tim
tanggap darurat / orang yang diberi ijin.
6.3.10. Menghentikan sumber/potensi bahaya
Sumber bahaya harus segera dihentikan bila hal tersebut dapat dilakukan dengan aman,
misalnya menutup lubang kebocoran bahan kimia berbahaya dan lain-lain.
6.3.11. Menyebarkan informasi kepada para pegawai
Pengawas/perwakilan/juru bicara tim tanggap darurat harus mengabarkan informasi yang
sebenarnya untuk mencegah terjadinya kesimpangsiuran dan meredakan ketegangan pada
para pegawai. Bila harus dipulangkan, maka nama dan tujuan dari pegawai yang
dipulangkan harus dicatat oleh pengawas.
6.3.12. Membersihkan sisa-sisa penanggulangan/keadaan darurat
Bila keadaan sudah memungkinkan untuk kegiatan pembersihan sisa-sisa penanggulangan
keadaan darurat, maka harus segera dibersihkan.
6.3.13. Pegawai dapat kembali bekerja
Setelah dilakukan penilaian dan tim tanggap darurat menyatakan bahwa keadaan telah
aman, maka ketua tim akan memberikan instruksi/ijin kepada para pegawai untuk memasuki
gedung dan bekerja kembali.

6.4. Rencana pemulihan setelah keadaan darurat


6.4.1. Menyusun tim pemulihan keadaan darurat
Anggota tim terdiri dari anggota tim tanggap darurat ditambah perwakilan-perwakilan dari
tiap bagian atau Komponen.
6.4.2. Identifikasi sumber-sumber daya yang ada di lokasi
Membuat daftar inventaris kegiatan operasional yang kritis dan sumber daya yang tersedia,
mencakup orang-orang, file, produk yang dihasilkan, bahan yang digunakan, peralatan yang
digunakan dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan apabila terjadi kerusakan
sebagian atau seluruhnya, daftar inventaris ini akan menunjukkan apa yang harus
diganti/diperbaiki segera.
6.4.3. Penilaian dan strategi atas dampak potensial
Penilaian ini menunjukkan kemungkinan keadaan darurat yang akan terjadi dan strategi
untuk menghadapinya, yaitu untuk sumber daya yang penting dan memiliki kecenderungan
yang tinggi untuk terkena dampak atau rusak.
6.4.4. Nomor telepon dan kontak
Nomor-nomor telepon gawat darurat perlu untuk dicatat dalam rencana pemulihan keadaan
darurat. Nomor-nomor seperti, manajemen puncak, badan pengawas, badan
penanggulangan bencana, dan sebagainya.
6.4.5 Inspeksi rutin
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Sumber daya Proyek dan peralatan pemulihan keadaan darurat harus diinspeksi secara
berkala, harus ditingkatkan sejalan dengan perubahan sumber daya yang dimiliki.
6.4.6. Pusat pengendalian pemulihan
Bila seluruh kegiatan operasional berada dalam satu gedung, maka pusat pengendalian
pemulihan keadaan darurat harus didirikan di luar lokasi yang tidak terlalu jauh.
6.4.7. Pembuatan laporan
Koordinator tim tanggap darurat dan/atau penanggung jawab K3 wajib membuat laporan
yang ditujukan ke PMU dan instansi lain jika diperlukan. Laporan terdiri dari identifikasi
sumber dan dampak dari peristiwa (root cause analysis) serta rencana perbaikan.
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Lampiran 1
Gambar: Alur Penanganan Kebencanaan dan Kedaruratan

Catatan: Pihak eksternal di luar Proyek dan Kementerian Agama yang memiliki tugas dan fungsi dalam
penanggulangan kebencanaan dan situasi darurat.
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Lampiran 2

INFORMASI LEMBAGA RESMI


TERKAIT PENANGGULANGAN KEBENCANAAN & SITUASI DARURAT

Terkait kebencanaan dan situasi kedaruratan, Pemerintah Indonesia memiliki empat lembaga yang
berperan dalam penanggulangan bencana, yaitu:

 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)


▪ Merupakan lembaga pemerintahan non-kementerian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada presiden.
▪ Tugas utama :
memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencakup pencegahan bencana, penanganan keadaan darurat bencana, rehabilitasi, dan
rekonstruksi secara adil dan setara.
▪ Fungsi :
merumuskan dan mentapkan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi
dengan bertindak cepat dan tepat secara effektif dan efisien.
▪ Alur Koordinasi : Pusat hingga daerah (Propinsi dan kabupaten/kota)
Koordinasi penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh dikeloal sejak
dari pusat hingga daerah (Badan Penanggulangan Bencana Daerah - BPBD).
▪ Tugas dan fungsi BPBD sama seperti BNPB, yang membedakan hanyalah mencakup
penanggulangan bencana secara daerah.
▪ Kontak :
Graha BNPB - Jl. Pramuka Kav.38 Jakarta Timur 13120
Telp.021-29827793 Fax.021-21281200
Email: contact@bnpb.go.id
Pusdalop BNPB
Telp. +62 21 29827444 , 29827666 Ponsel +62 812 1237 575
Email:pusdalops@bnpb.go.id
Twitter : @BNPB_Indonesia

Kontak BNPBD dapat diakses di


a. https://www.bnpb.go.id/bpbd-propinsi
b. https://www.bnpb.go.id/bpbd-kota-kabupaten

 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS)


▪ Sama seperti BNPB, BASARNAS juga merupakan lembaga pemerintahan non-kementerian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
▪ Tugas utama :
- membantu presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pencarian dan
pertolongan.
- Dalam hal penanggulangan bencana, bertugas mencari, mengevakuasi atau memberikan
pertolongan terhadap korban bencana alam.
▪ Fungsi Lembaga :
1. Perumusan dan penetapan norma, standar, prosedur, kriteria, serta persyaratan dan prosedur
perizinan dan/atau rekomendasi penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan.
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

2. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan standarisasi siaga, latihan, dan pelaksanaan operasi
pencarian dan pertolongan.
3. Perumusan dan penetapan kebutuhan siaga, latihan, dan pelaksanaan operasi pencarian dan
pertolongan.
4. Koordinasi pelaksanaan penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan, pembinaan
tenaga dan potensi, sarana dan prasarana dan sistem komunikasi.
5. Pengembangan dan pelaksanaan sistem informasi & komunikasi pencarian dan pertolongan.
▪ Kontak
Jalan Angkasa Blok B.15 KAV 2-3 Kemayoran, Jakarta Pusat ,Indonesia
Telp: 021 6570 1116 (08.00 - 16.00) & 021 6570 1116 (Emergency Call) Ext. 115
Fax : 021 65701152 (08.00 - 16.00) & 021 65867512 ( BCC)
Email : basarnas@basarnas.go.id
Twitter : @SAR_NASIONAL

 Palang Merah Indonesia (PMI)


▪ Tidak hanya bertugas dalam hal penyelenggaraan pelayanan transfusi darah, PMI juga bertugas
dalam hal penanggulangan bencana.
▪ Peran PMI dalam hal penaggulangan bencana terangkum dalam aktivitas pelayanan manajemen
bencana.
▪ Tiga Aktivitas Utama :
1. Kesiapsiagaan Bencana
PMI memiliki program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA).
PERTAMA merupakan program berbasis masyarakat untuk mendorong pemberdayaan
kapasitas masyarakat agar siaga dalam mencegah serta mengurangi dampak dan risiko
bencana yang terjadi di tempat tinggalnya.
2. Tanggap darurat bencana
PMI memberikan bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak bencana. Bantuan tersebut
berupa evakuasi korban, penampungan darurat, pertolongan pertama, medis dan ambulans,
dapur umum, distribusi bantuan, serta air dan sanitasi.
3. Pemulihan bencana Dalam hal pemulihan bencana, PMI memberikan bantuan berupa
dukungan psikososial, hunian sementara, dan pemulihan hubungan keluarga
▪ PMI juga berada di tingkat daerah seluruh Indonesia (Propinsi maupun Kabupaten/Kota).
▪ Kontak :
MARKAS PUSAT PMI
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta
Telepon : (021) 92325
Email : pmi@pmi.or.id
Twitter : @palangmerah

 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)


▪ Unit di lingkungan Badan Geologi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
▪ Tugas utama
▪ PVMBG adalah melaksanakan penelitian, penyelidikan, perekayasaan dan pelayanan di bidang
vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.
▪ Aktivitas Utama :
1. Mitigasi gunung api
Melaksanakan tugas pengamatan, penetapan status, peringatan dini, serta rekomendasi teknis
mitigasi bencana gunung api di seluruh Indonesia.
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

2. Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami


Memiliki tugas dan tanggungjawab terkait pelaporan, pemetaan, rekomendasi teknis mitigasi,
pemodelan bahaya, serta penyebaran informasi mengenai gempa bumi dan tsunami.
3. Mitigasi Gerakan Tanah
Memiliki tugas pelaporan, pemetaan, rekomendasi teknis mitigasi, pemodelan bahaya, serta
penyebaran informasi mengenai gerakan tanah.
▪ Kontak : Alamat
Jl.Diponegoro No.57 Bandung Jawa Barat 40122
Telepon : (021) 5228424, (022) 7212834, Fax : (021) 5228372, (022) 7216444,
E-Mail : geologi@esdm.go.id
Twitter :
@BPPTKG
@vulkanologi_mbg (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)

 Dinas Pemadam Kebakaran


Menghubungi petugas kebakaran merupakan tindakan yang wajib dilakukan jika terjadi kebakaran. Anda
pasti tidak mungkin langsung datang ke kantor dinas kebakaran maka anda seharusnya memiliki nomer
yang dapat dihubungi. Berikut merupakan Nomor telepon dan alamat kantor dinas pemadam kebakaran.
1. DKI JAKARTA
o Pusat
Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat Jl. K.H.Zainul Arifin No. 71
Telepon : (021) 6344215, 6328469 fax.6344619
o Selatan
Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Jl. Baru Pasar Jum'at
Telepon : (021) 7515054, 7694519
o Timur
Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Jl. Matraman Raya No. 132
Telepon : (021) 85904904 fax.8582150
o Barat
Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Jl. Tanjung Duren
Telepon : (021) 5682284, 5607323 fax.56943915
o Utara
Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Utara Jl. Anggrek No. 11
Telepon : (021) 44833513 fax.44835555
2. BODETABEK
o Bogor
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor
Jl. Padjajaran Sukasari 1 No.1, Sukasari, Bogor Timur, Bogor, Jawa Barat 16142
Telepon : (0251) 8322100
Jl. Tegar Beriman – Cibinong, Bogor, Jawa Barat 16915, Indonesia
Telepon : (021) 8753547
o Depok
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
Jl. Boulevard Grand Depok City, Depok
Nomor Telepon dan Fax : (021) 77827280
o Bekasi
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Dinas Pemadam Api Kota Bekasi


Jl. Kedondong 3 No.207, Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat 17135
Telepon : (021) 88957805
3. BANTEN
o Dinas Pemadam Api Kota Tangerang
Jl. KS. Tubun No. 96 A Kota Tangerang
Telepon : (021) 5582144, 55769069
o Dinas Pemadam Api Kab. Tangerang
Jl. Raya PLP Curug KM 2 Kec.Curug Kab Tangerang
Telepon : (021) 5984343
o Kantor Pemadam Api Kota Tangerang Selatan
Jl. Anggrek Ungu Blok A No.1 Anggrek Loka, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan
Telepon : (021) 5372521, 37391622
o Kantor Pemadam Api Kota Cilegon
Jl. Panglima Polim No. 72, Lingk. Priok Kel.Sukmajaya, Kec.Jombang, Kota Cilegon
Telepon : (0254) 377113 Fax. (0254) 378042
o Kantor Pemadam Api Kota Serang
Damkar Kab. Pandeglang
Jl. Mayor Widagdo No. 4 Pandeglang
Telepon : (0253) 201 113 / 201 284
4. JAWA BARAT
o Dindamkar Kota Bandung, Jl. Sukabumi 17
Telepon : (022) 7207113
o Dindamkar Kabupaten Garut, No.100 Jawa Barat Garut
Telepon : (0262) 232113
o Dindamkar Kab. Sukabumi
▪ Pos I Cisaat (0266) 222626
▪ Pos II Cibadak (0266) 531035
▪ Pos III Cicuruug (0266) 731010
▪ Pos IV Pelabuhanratu (0266) 434263
▪ Pos V Surade (0266) 791600
▪ Pos IV Sagaranten (0266) 341164
o Dindamkar Kota Cirebon Jl. Terusan Pemuda Komplek Perkantoran Kota Cirebon, No.6
Telepon : (0231) 8227525
5. JAWA TENGAH
o Dindamkar Klaten
Jl. Mayor Kusmanto No. 109 Klaten
Telepon : (0272) 324 113
Telepon : 0828 251 17 18
o Dindamkar Kabupaten Batang
Telepon : 0815-4233-3131
o Dindamkar Kota Semarang
Jl. Madukoro No 6 Semarang
Nomor Telepon: (024) 7605871, 7605141, 7607076
o Fire Station DPU dan ESDM Kab. Magelang (Jalan Soekarno Hatta, Kota Mungkid),
Magelang, Jawa Tengah 56511, Indonesia
Telepon : (0293) 788213
o UPTD Pemadam Kebakaran Kota Tegal Jl. KS. Tubun
Telepon : (0283) 352113 dan 325429
o DI Yogyakarta
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Damkar Kab. Bantul. Jl. Wachid hasyim Sumuran Bantul Yogyakarta


Telepon : (0274) 367401
6. JAWA TIMUR
o Dindamkar Kab. Blitar
Telepon : (0342) 802791
o Dindamkar Trenggalek Jalan Ahmad Yani No. 1
Telepon : (0355) 791140
o Dinas Kebakaran Kota Surabaya, Jl. Pasar Turi No. 21 Surabaya
Telepon : (031) 3533843, 3533844
o Pemadam Kebakaran Kab. Ngawi
Telepon : (0351) 749113
7. SUMATRA
o Daerah Istimewa Aceh
▪ Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur
Birem Bayeun POS 6, Jl. Medan-Banda Aceh No.1 Comp Work Shop
Telepon : 085261812113
▪ Dinas Pemadam Kebakaran Banda Aceh
Telepon : (0651) 44123, 41830
▪ Dinas Pemadam Kebakaran Meulaboh
Telepon : (0655) 7013940
o Kota Medan
Alamat Jl. Candi Borobudur No. 2 Medan
Telepon : (061) 4515356
o Sumatra Barat
▪ Dinas Damkar Kota Padang Jl Rasuna Said No 56
Telepon : (0751) 28558
▪ UPT pemadam Api Kab. Tanah Datar Jl. Suprapto No.03
Telepon : (0752) 71113
▪ Damkar Kab. Dharmasraya Jl. Lintas Sumatera KM.4 Pulau Punjung
Telepon : (0754) 4004
o Sumatra Selatan
▪ Kantor PBK Oku JL. A Yani KM 7 Bindung Langit Baturaja Kab.Ogan
Komering Ulu.Sum-Sel
Telepon : (0735) 322113
▪ Pemadam Api Palembang Jl. Merdeka No. 8
Telepon : (0711) 31201
o Kepulauan Riau
Kantor Damkar Kota Tanjungpinang
Jl. Ir Sutami No.1 Tanjungpinang Kepulauan Riau
Telepon : (0771) 20949
o Batam
Jalan R. E. Martadinata, Sekupang, Kepulauan Riau 29433
o Kota Bengkulu
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu,
Jl. Bhayangkara No.47 Kota Bengkulu 38229
Telepon : (0736) 52613, (0736) 51113
o Wilayah Jambi
▪ Dindamkar Kota Jambi
Jl. Hos Cokroaminoto No.113
Telepon : (0741) 41171 fax 7033082
▪ Dindamkar Kabupaten Bungo
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Telepon : (0747) 22199


▪Dindamkar Kabupaten Kerinci
Telepon : (0748) 21113
▪ Dindamkar Kab. Tanjung Jabung Barat
Jl. Beringin Kuala Tungkal
Telepon : (0742) 21113, (0742) 21577
▪ Dindamkar Kab. Sarolangun
Jl. H Kamil Komplek Kantor PU 37481
Telepon : (0745) 91691
8. BALI / DENPASAR
o Jl. Iman Bonjol No.176, Denpasar, Bali 80119
Telepon : (0361) 484013
o Badung Jl. Kebo Iwa No. 39 Denpasar
Telepon : (0361) 411333
o Jalan Kunti Seminyak Kuta
Telepon : (0361) 734113, 736113
o Gianyar Jl. Raya Bono
Telepon : (0361) 943110
o Jembrana
Telepon : (0365) 41113
9. SULAWESI
o IPK Sulawesi Selatan
▪ Pemadam Kebakaran Kota Palopo, JL. Pongsimpin
Telepon : (0471) 22501, 3310507
▪ Dinas Pemadam Kebakaran & Penanggulangan Bencana Kota Makassar, Jl. Dr.
Ratulangi No. 11 Komples PDAM Kota Makassar
Telepon : (0411) 854444
▪ Pemadam Kebakaran Kab. Sopeng
Telepon : (0484) 21192
▪ Pemadam Kebakaran Kab. Pinrang, Jln. Ir. H. Juanda
Telepon : (0421) 921113, (0421) 921461
▪ BPBD & Damkar Kab. Kepulauan Selayar, Jl. M Karaeng Bonto No. 42
Telepon : (0414) 2181
o IPK Sulawesi Tengah
▪ Kantor Damkar Kota Palu, Jl. Balai Kota Timur No 13
Telepon : (0451) 423113
▪ DAMKAR Kab.Tolitoli Jl. R.A. Kartini, Kel.Panasakan, Kec.Baolan
Telepon : (0453) 21885
o Kota Gorontalo
JL. Jamaludin Malik NO. 52, Gorontalo, Propinsi Gorontalo, Indonesia
Telepon : (0435) 822602
10. KALIMANTAN
o IPK Kalimantan Tengah
Pemadam Kebakaran Wal Fajri, Jln Mawar RT.6 Kuala Kapuas, KalTeng
Telepon : (0513) 22 040
o IPK Kalimantan Barat
BPBD dan Damkar Kota Pontianak, Jl. Ahmad Yani
Telepon : (0561) 730897
o IPK Kalimantan Timur
Pemadam Kebakaran Kota Sangata, Jl. Sukarno Hata, Kantor Bupati Lama
Telepon : (0549) 23113
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Damkar (Dinas Tata Kota) Kota Tarakan, Jl. Pulau Banda Tarakan
Telepon : (0551) 32230
o IPK Kalimantan Selatan
DAMKAR Kompsyu Banjarmasin, Jl. AES Nasution RT 32
Telepon : (0511) 7199009
BPK Bersi Banjarmasin, Jl. S.Parman Gg.Purnama Gec.Ban-Teng Kota Banjarmasin
Telepon : (0511) 7103290
Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)

Lampiran 3
LEMBAGA PENANGANAN BENCANA BANJIR DKI JAKARTA

o Call center 115 : Badan SAR Nasional (Basarnas) : 115


o Call Center 112 : Siaga Bencana BPBD DKI
o Nomor Hotline 021-345-9444 atau SMS ke 0858-8000-1949.
o Hotline 021 – 3901575 : Minta perahu karet untuk evakuasi korban banjir yg kejebak dan
butuh bantuan evakuasi.

Call Center SAR Jakarta:


021 - 5501512, 021 - 55051111, 021 - 5507976
021 - 6344215 (Jakarta Pusat)
021 - 43931063 (Jakarta Utara)
021 - 5682284 (Jakarta Barat)
021 - 7515054 (Jakarta Selatan)
021 - 85904904 (Jakarta Timur)

Indonesia Emergency Call:


1. Ambulans (118 atau 119)
2. Pemadam kebakaran (113)
3. Polisi (110)
4. SAR/BASARNAS (115)
5. Posko bencana alam (129)
6. PLN (123)

Posko Korban Banjir Pemprov DKI DKI :


BPBD DKI Jakarta: 112
Posko Banjir Global Rescue Network/Arus Liar: 021-8355885, 021-99-462699
Posko Banjir Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma: 021-8019210, 021-80-19211
Posko Banjir Komando Armada Barat TNI AL: 021-4243000
Posko SAR DKI Jakarta: 021-34835118
Posko Banjir DKI Jaya: 021-819694-5 / 8197309
Dinas Pekerjaan Umum Prov DKI Jakarta: 021-3846608
Kebutuhan perahu karet untuk evakuasi: 021-3901575.

Anda mungkin juga menyukai