PEMBANGUNAN PARIWISATA
dan strategi. Secara dinamik, pembangunan kepariwisataan ini harus dapat melihat fokus
dan beradaptasi pada kondisi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat
setempat.
proses perubahan pokok yang dilakukan manusia secara terencana pada suatu kondisi
kepariwisataan tertentu yang dinilai kurang baik, yang diarahkan menuju ke suatu kondisi
kepariwisataan tertentu yang dianggap lebih baik atau lebih diinginkan. Pembangunan
kepariwisataan tidak terlepas dari tujuan dan strategi dalam kepariwisataan. Teguh (2015:1),
daya dan menciptakan nilai tumbuh secara arif, terintegrasi, holistik, sistemik agar
lokal. Pembangunan pariwisata menjadi sektor unggulan dan memiliki kontribusi yang
perolehan devisa.
kultural dan intelektual. Dengan demikian, sangat penting dalam pembangunan pariwisata
program-programnya.
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS pada pasal 2 ayat
(1), ada empat unsur utama dalam pembangunan kepariwisataan, yaitu destinasi pariwisata,
pemasaran pariwisata, industri pariwisata dan kelembagaan pariwisata. Maka, keempat
hanya sekedar sebagai bentuk interaksi antara wisatawan dan obyek wisata saja tetapi juga
sebagai sebuah kesatuan sistem yang saling berkaitan. Pariwisata sebagai sektor unggulan
pemerintah harus dapat membuat perencanaan dan strategi yang matang dalam
sehingga tujuan pengembangan pariwisata di daerah ini dapat terlaksana sesuai dengan
yang diharapkan.
Prinsip ini harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
1. Keberpihakan terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran prioritas tertentu dari
proses pembangunan kepariwisataan yang akan diselenggarakan. Keseluruhan
dokumen visi, misi, tujuan dan sasaran ini biasanya dirumuskan oleh kehendak
politik dari pihak otoritas yang berwenang.
2. Fleksibilitas yang adaptif dari pertumbuhan pembangunan kepariwisataan yang
sesuai dengan dinamika perkembangan sosial, ekonomi, budaya dan politik di
kawasan nasional maupun internasional
3. Terjaganya keberlanjutan pembangunan kepariwisataan yang telah mencakup
antisipasi untuk tuntutan kebutuhan bagi generasi yang akan datang.
4. Antisipatif dan responsif yang di dalam ini perencanaan pembangunan
kepariwisataan harus selalu memperhatikan, memperhitungkan, dan
mempertimbangkan keseluruhan dinamika situasi dan realitas kenyataan
kepariwisataan di seluruh wilayah yang terkait.