1804020120
FAKULTAS PERTANIAN
KUPANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Komoditas ini mempunyai kemampuan untuk menaikan taraf hidup petani, nilai
ekonomi yang tinggi merupakan bahan baku industri, dibutuhkan setiap saat sebagai
bumbu masak, berpeluang ekspor,dapat membuka kesempatan kerja, dan
merupakan sumber kalsium dan fosfor yang cukup tinggi (Direktorat Bina Produksi
Hortikultura,1999).
NTT merupakan salah satu daerah penghasil bawang merah di Indonesia yang
defisit, angka tetap luas tanam bawang merah di NTT pada tahun 2018 seluas 1.256
hektare dan produksi sebanyak 4.542 ton. Produktifitasnya sekitar 8 ton perhektare.
Terdapat beberapa kendala bawang merah di NTT pengembangan bawang merah di
NTT seperti keterbatasan SDM.
Masalah yang dihadapi para petani bawang merah selama masa pandemi Covid-
19 adalah produksi bawang merah yang berlimpah sehingga membusuk dan juga
penjualan hasil produksi bawang merah yang mengalami penurunan dikarenakan
beberapa kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah termasuk lockdown daerah
dan pelaranggan orang berkumpulan serta pembatasan jam buka restoran dan
lainnya. Produksi yang menumpuk menunjukkan penjualan yang menurun dan tidak
seimbang sehingga mengakibatkan pendapatan para petani bawang merah juga
mengalami penurunan. Menurut BPS pendapatan, tingkat pendidikan, kesehatan,
dan tempat tinggal merupakan beberapa tolak ukur dari tingkat kesejahteraan.
Menurut dari data BPS bahwa PDB sektor pertanian berhasil menjadi penyumbang
terbesar pada PDB Nasional dalam kuartal ke 2. Dimana terjadi pertumbuhan
ekonomi sekitar 2,19%. Namun bagaimanakah dengan pertanian bawang merah
apakah peningkatkan PDB tersebut juga bisa menjadi indikasi tingkat pendapatn
para petani bawang merah di Desa Oelomin Kecamatan Nekamese Kabupaten
Kupang. Maka untuk itu perlu dilakukan penelitian secara langsung terhadap petani
bawang merah untuk melihat berapa besar pendapatan dan pengaruh penggunaan
input produksi (modal, lama usaha, jumlah anggota keluarga, biaya peralatan, biaya
pajak, dan ketersediaan air) terhadap usahatani bawang merah pada masa pandemi
Covid-19. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti tertarik melakukan
penelitian tentang “Analisis Penggunaan Input Produksi Usahatani Bawang Merah
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Oelomin Kecamatan Nekamese Kabupaten
Kupang”