A. Pendahuluan
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Tahun
2020 sekitar 268 juta jiwa pemduduk indonesia. Sebagai negara agraris,
mayoritas penduduk indonesia telah memanfaatkan sumber daya alam yang
menjadi kebutuhan hidupnya dan salah satunya ialah menggantungkan hidup
pada sektor pertanian.
Sumber : BPS
Petani tetap hidup miskin karena petani tidak punya hak untuk menetapkan
kebijakan pertanian pada semua level. Asosiasi pertanian yang ada di Indonesia
tidak memihak petani. Di India sudah diberlakukan Farmer Jury. Ini
berdampak pada gerakan kedaulatan pangan di India.
Dengan 1,2 miliar penduduk masih bisa ekspor 4,5 juta ton beras, 2,2 juta ton
jagung, dan 4,2 juta ton tepung kedelai tahun 2011. 8 Bandingkan dengan
Indonesia yang penduduknya hanya 240 juta tapi banyak impor berbagai
komoditas.
Ketergantungan Impor
Impor tanaman pangan menempati 74% dari total impor yang dilakukan
pemerintah. Sedangkan impor peternakan, holtikultura, dan perkebunan sebesar
8 – 9%. Pada Desember 2013, ekspor perkebunan meliputi minyak sawit,
kelapa, karet dan gula tebu sebesar 96%. Namun produk perkebunan yang
diekspor merupakan bahan mentah dan sebagian impor merupakan bahan jadi.
Impor dilakukan sebagian besar untuk konsumsi, bukan untuk proses produksi.
Hal ini menunjukkan sangat tergantungnya pemenuhan konsumsi domestik
terhadap impor.
Sumber: BPS
2. Faktor yang mempengaruhi permasalahan pertanian
Faktor Geografis
Tak hanya itu, ia menilai dari segi anggaran, dan permodalan, pemerintah
masih belum memberikan harapan yang sesuai. Buktinya, anggaran yang
dialokasikan untuk pertanian masih 5%. Sangat jauh dibandingkan alokasi
untuk pendidikan yang mencapai 20 persen dari RAPBN.
Dari data data diatas terlihat sudah banyak permasalahan yang terjadi.
Pandemi covid -19 merupakan kejadian luar biasa yang terjadi hampir di seluruh
bagian dunia dan menjadi ancaman secara global. Pandemi covid-19 tidak hanya
berdampak pada sektor kesehatan saja, namun pandemi covid-19 juga memberikan
dampak tidak langsung kepada hampir seluruh sektor kehidupan. Dengan adanya
pandemi ini menyebabkan kewaspadaan kepada masyarakat sehingga merubah
perilaku dalam beraktivitas dan konsumsi. Hal ini menyebabkan dampak yang
besar terhadap keadaan ekonomi. Pandemi covid-19 mempengaruhi kehidupan
manusia di semua sektor, pertanian termasuk sektor yang terdampak pandemi ini.
Petani Merugi
4. Turunnya minat konsumen yang lebih banyak membeli lewat online shop,
sehingga menyebabkan permintaan pasar menjadi kurang sehingga harga
pun menurun agar produk dapat terjual
[Terlampir]
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah melalui kebijakan dan
program:
Pemerintah harus menetapkan harga minimum untuk hasil produksi
pertanian dalam negeri untuk menjamin kestabilan harga jual komoditas
pertanian.
Pemerintah harus memberikan subsidi pupuk, alat pertanian, kapal, bibit,
obat hewan peliharaan dan memberikan pengawasan terhadap mekanisme
pemberian subsidi-subsidi tersebut.
Pemerintah harus menjamin irigasi, jalan dan jembatan serta angkutan
gratis/murah untuk distribusi produksi pertanian.
Pemerintah harus menjembatani kerja sama dengan lembaga lain seperti
BNPB, BMKG dll untuk memitigasi potensi kerugian yang harus
ditanggung petani akibat terjadinya bencana alam dan anomali iklim.
Pemerintah harus memberikan keringanan pajak untuk setiap hektar
tanah/jumlah peliharaan yang dimiliki
Pemerintah harus memberikan kredit murah (subsidi bunga) untuk petani
khususnya petani kecil.
Daftar Pusataka