Anda di halaman 1dari 15

FLUKTUASI EKONOMI JANGKA PENDEK

KELOMPOK 6
Dosen Pengampu: Anak Agung Ketut Ayuningsari, SE., M.Si.

03 / 2307511117 Beci Theresia Novria Baok


12 / 2307511129 Anak Agung Ketut Lanang Swatama
28 / 2308511080 Raihan Maulana

PENGANTAR EKONOMI MAKRO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
karena kemudahannya kami dapat menyelesaikan paper ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan paper ini dengan baik.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Anak Agung Ketut Ayuningsari, SE.,
M.Si. selaku dosen pengampu pengantar ekonomi makro yang membimbing kami dalam
matakuliah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia dalam
membantu mengumpulkan data-data dalam pembuatan paper ini dengan judul “FLUKTUASI
EKONOMI JANGKA PENDEK”.

Dalam penulisan paper ini kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan paper ini masih terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami memohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen. demi tercapainya
yang lebih sempurna.

Jimbaran, 18 September 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ I

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2
A. Pengertian Fluktuasi Jangka Pendek ............................................................................. 2
B. Faktor Penyebab Fluktuasi Jangka Pendek .................................................................... 3
C. Penawaran dan Permintaan Agregat .............................................................................. 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fluktuasi adalah salah satu istilah ekonomi yang sering kita dengar. Istilah ini
biasanya digunakan untuk menyebut perubahan harga dalam periode waktu tertentu.
Menurut penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, fluktuasi adalah gejala yang
menunjukkan turun-naiknya harga, keadaan turun-naik harga dan sebagainya,
perubahan (harga tersebut) karena pengaruh permintaan dan penawaran. Sementara itu,
pengertian fluktuasi menurut Seng Hansen dalam bukunya yang berjudul “Quantity
Surveying: Pengantar Manajemen Biaya dan Kontrak Konstruksi”, menyebutkan
bahwa fluktuasi adalah alokasi harga yang diberikan saat inflasi terjadi. Fluktuasi
bergantung pada kesepakatan dalam kontrak. Ada kontrak yang mengizinkan fluktuasi
harga, namun ada juga yang tidak mengizinkan fluktuasi harga. Besarnya fluktuasi
harga dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang terjadi selama kontrak berjalan. Umumnya,
yang kontrak yang memperbolehkan adanya fluktuasi yaitu kontrak pekerjaan jangka
panjang (lebih datu satu tahun). Namun, hal tersebut juga bisa disesuaikan dengan
kesepakatan antar pihak yang melakukan negosiasi.

B. Rumusan Masalah
- Apa itu Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek?
- Apa itu Permintaan dan Penawaran Agregat?
- Apa Penyebab Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek?

C. Tujuan
- Menjelaskan Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek
- Menjelaskan Permintaan dan Penawaran Agregat
- Menjelaskan Penyebab Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fluktuasi Jangka Pendek
Fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan turun-naiknya suatu harga. Di mana,
perubahan harga disebabkan karena pengaruh permintaan dan penawaran di pasar. Bunyi
hukum permintaan: "Semakin rendah harga suatu barang atau jasa, maka semakin banyak
permintaan akan barang tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga barang maka semakin
sedikit permintaan terhadap barang tersebut." Bunyi hukum penawaran: "Apabila harga
barang atau jasa naik, maka tingkat penawaran suatu barang atau jasa akan naik. Apabila
harga turun maka penawaran juga turun". Dengan demikian, arti fluktuasi harga yaitu
turun-naiknya harga pada suatu barang atau jasa. Naiknya harga disebabkan apabila barang
banyak dibutuhkan konsumen, sementara jika barang itu kurang diminati maka harganya
akan turun. Sederhananya, fluktuasi ekonomi artinya=gambaran tentang kondisi harga
pasar. Fluktuasi harga termasuk fenomena yang bisa menimbulkan guncangan pada
ekonomi dan bisnis. Fluktuasi akan mempengaruhi anggaran pemerintah. Perkembangan
fluktuasi bisa digambarkan dengan diagram atau grafik.
Fluktuasi ekonomi jangka pendek mengacu pada perubahan – perubahan ekonomi
yang terjadi dalam jangka waktu yang relatif singkat, biasanya dalam beberapa bulan
hingga beberapa tahun. Fluktuasi ekonomi jangka pendek mencakup naik-turunnya output
ekonomi (seperti produk domestik bruto atau GDP), tingkat pengangguran, tingkat inflasi,
dan indikator ekonomi lainnya. Periode fluktuasi ini bisa berupa siklus ekonomi, yang
mengacu pada perubahan reguler dalam aktivitas ekonomi suatu negara atau wilayah
selama beberapa tahun atau kurun waktu tertentu. Siklus bisnis menggambarkan pola
fluktuasi ekonomi jangka pendek yang berulang dan biasanya terdiri dari empat fase yakni:
1. Fase Ekspansi (Boom)
Fase ini ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat. Output ekonomi
meningkat, lapangan kerja berkembang, investasi meningkat, dan tingkat
pengangguran cenderung rendah. Selama fase ini, konsumen dan bisnis merasa
optimis, sehingga belanja konsumen dan investasi meningkat.

2
2. Puncak (Peak)
Puncak siklus bisnis adalah titik tertinggi pertumbuhan ekonomi. Di sini, ekonomi
mencapai kapasitas maksimumnya, dan tekanan inflasi dapat meningkat. Selama fase
ini, tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat dan potensi overheating ekonomi
mulai muncul.
3. Kontraksi (Recession)
Kontraksi adalah fase penurunan ekonomi. Output ekonomi mulai menurun, tingkat
pengangguran naik, dan investasi cenderung menurun. Konsumen dan bisnis menjadi
lebih hati-hati dalam pengeluaran mereka. Ini adalah fase yang sering disebut sebagai
resesi jika penurunan ekonomi berlanjut untuk beberapa kuartal.
4. Talang (Trough)
Talang adalah titik terendah dalam siklus bisnis. Perekonomian mencapai dasarnya,
dan tanda-tanda pemulihan mulai muncul. Tingkat pengangguran tetap tinggi, tetapi
output dan investasi ekonomi mulai bergerak ke atas. Fase ini adalah awal dari fase
ekspansi berikutnya.
Fluktuasi ekonomi jangka pendek memiliki dampak signifikan pada kehidupan
masyarakat, termasuk lapangan pekerjaan, pendapatan, harga barang dan jasa, serta tingkat
kesejahteraan umum. Oleh karena itu, analisis dan pemahaman fluktuasi ini penting bagi
para ekonom, pengambil kebijakan, dan pelaku bisnis untuk mengambil tindakan yang
sesuai guna mengelola risiko dan meminimalkan dampak negatifnya. Salah satu tujuan
kebijakan ekonomi adalah untuk mengurangi fluktuasi ekonomi jangka pendek dan
menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil.

B. Faktor Penyebab Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek


Fluktuasi ekonomi jangka pendek dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara
lain sebagai berikut:
- Perubahan Permintaan Agregat
Perubahan permintaan agregat yaitu perubahan total permintaan terhadap
barang dan jasa dalam perekonomian. Perubahan permintaan agregat dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan pendapatan, harga, dan
ekspektasi konsumen.

3
- Perubahan Penawaran Agregat
Perubahan penawaran agregat yaitu perubahan total penawaran barang dan
jasa dalam perekonomian. Perubahan penawaran agregat dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti perubahan biaya produksi, teknologi, dan produktivitas.
- Kejut Ekonomi
Kejut ekonomi adalah peristiwa yang tidak terduga dan dapat menyebabkan
perubahan permintaan agregat atau penawaran agregat. Contoh kejut ekonomi
antara lain bencana alam, perang, dan krisis keuangan. Bencana alam dapat
menyebabkan kerusakan fisik pada infrastruktur dan mengganggu aktivitas
ekonomi. Perang dapat menyebabkan gangguan perdagangan dan investasi. Krisis
keuangan dapat menyebabkan penurunan kepercayaan konsumen dan bisnis, yang
dapat menyebabkan penurunan permintaan agregat.
- Kebijakan Pemerintah
Dalam menjalankan perekonomian suatu negara, pemerintah pasti memiliki
beberapa kebijakan, baik itu kebijakan fiskal maupun moneter. Kebijakan yang
diatur oleh pemerintah dapat mengendalikan fluktuasi ekonomi, terutama saat mata
uang mengalami inflasi atau krisis ekonomi.
- Ekspektasi dan Spekulasi
Adanya harapan terhadap nilai harga tentu memengaruhi tingkat fluktuasi.
Selain itu, ekspektasi menentukan perkiraan atau spekulasi terhadap nilai harga.

C. Permintaan dan Penawaran Agregat


1. Pengertian Permintaan Agregat atau Aggregate Demand
Aggregate demand adalah nilai seluruh permintaan pada seluruh jenis produk
barang dan jasa yang dibuat dalam suatu periode tertentu. Nilai permintaan yang
terdapat di dalam agregat ini akan dinyatakan dalam wujud nilai keseluruhan yang yang
digunakan untuk produk barang dan jasa tersebut hingga level harga yang lebih spesifik
dan pada periode waktu tertentu. Beberapa hal yang mencakup aggregate
demand adalah seluruh barang konsumsi, barang modal yang digunakan untuk proses
produksi, kegiatan ekspor impor, dan program pembelanjaan pemerintah negara. Setiap

4
variabel ini nantinya akan dianggap sama selama diperdagangkan pada nilai pasar yang
sama.
Permintaan agregat ini juga bisa dihitung dalam jangka waktu yang panjang, yang
sering disebut dengan PDB atau permintaan Domestik Bruto. Bila PDB ini akan
menggambarkan nilai total dan juga barang yang dibuat, maka aggregate demand akan
mewakili keinginan pada barang dan juga jasa. Cara perhitungannya tergolong salah.
Untuk itu, hasil dari perhitungan PDB atau aggregate demand akan meningkat atau
menurun dalam waktu yang bersamaan.
- Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Aggregate Demand, yaitu:
a) Perubahan Suku Bunga
Naik atau turunnya nilai suku bunga mampu mempengaruhi keputusan yang
dibuat oleh setiap konsumen dan para pebisnis. Menurunnya suku bunga akan
berdampak pada menurunnya biaya pinjaman untuk barang yang berharga,
seperti keperluan rumah tangga, kendaraan, dan juga rumah. Ketika suku bunga
sedang rendah, maka perusahaan bisa mengajukan pinjaman dengan suku
bunga yang lebih rendah. Hal ini cenderung akan terjadi peningkatan pada
belanja modal. Sebaliknya, ketika suku bunga meningkat, maka biaya pinjaman
untuk perorangan ataupun perusahaan akan cenderung meningkat juga. Dalam
kondisi seperti ini, pengeluaran yang terjadi akan cenderung menurun atau
melambat. Kenaikan harga akan sangat mempengaruhi jumlah pengeluaran.
b) Tingkat Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Saat pendapatan nasional memang sedang meningkat, maka pendapatan
setiap rumah tangga akan turut meningkat. Di saat seperti inilah permintaan
agregat akan turut meningkat. Sebaliknya, penurunan pendapatan nantinya akan
berimbas pada menurunnya jumlah aggregate demand. Ketika suatu negara
masuk ke dalam jurang resesi, maka kondisi tersebut akan sangat berdampak
pada aggregate demand. Bila masyarakat merasa kondisi ekonomi dalam
negerinya sedang aman, maka mereka akan cenderung belanja lebih banyak
yang nantinya akan berdampak pada menurunnya tabungannya. Namun saat
resesi terjadi, maka masyarakat akan cenderung berupaya meningkatkan jumlah
tabungannya.

5
c) Perubahan Ekspektasi Inflasi
Bila suatu negara sedang mengalami peningkatan laju inflasi, maka
umumnya akan terjadi pula peningkatan harga barang dan jasa dalam negeri.
Bila masyarakat merasa negaranya sedang mengalami inflasi, maka mereka
akan melakukan pembelian sebelum harga komoditas menjadi meningkat
tinggi. Kondisi tersebut akan menyebabkan aggregate demand menjadi
meningkat. Sebaliknya, bila masyarakat merasa harga komoditas akan segera
mengalami penurunan dalam waktu yang dekat, maka mereka akan cenderung
menunggu hingga harganya turun. Hal ini akan membuat aggregate
demand menjadi menurun juga.
d) Perubahan Nilai Tukar Mata Uang
Nilai mata uang pun akan turut memberikan dampak besar pada aggregate
demand. Bila nilai mata uang dalam suatu negara sedang anjlok, maka harga
barang tentu akan semakin mahal, khususnya barang impor. Sebaliknya, bila
mata uang sedang meningkat, maka harga barang impor pun akan cenderung
lebih murah. Naik turunnya harga ini pun akan turut mempengaruhi
nilai aggregate demand.

- Cara Menghitung Aggregate Demand


Terdapat beberapa hal yang harus diketahui dalam menghitung standar
aggregate demand, yaitu rencana biaya pengeluaran untuk produk barang atau jasa
(C), rencana pengeluaran yang digunakan untuk investasi (I), pengeluaran anggara

6
pemerintah (G), kegiatan Ekspor (X), dan kegiatan Impor (M). Berikut ini adalah
rumusnya; AD = C + I + G + (X – M).
Utang dan pengaruhnya pada permintaan agregat, utang memiliki peranan
yang sangat penting pada tinggi atau rendahnya nilai aggregate demand. Pada
dasarnya, aggregate demand adalah mengeluarkan mata uang dengan tujuan untuk
konsumsi, investasi, dll. Mengeluarkan uang ini akan sangat tergantung dengan
jumlah pendapatan yang diperoleh. Singkatnya, Pendapatan – Pengeluaran =
Jumlah Tabungan atau Pengeluaran = Pendapatan – Tabungan = Pendapatan +
Utang.
Itu artinya, jumlah uang yang Anda keluarkan adalah yang bisa ditambah
jumlah yang Anda pinjam. Jadi, bila si X mengeluarkan uang 5 juta sementara
pendapatannya adalah 4 juta, maka si x pasti akan meminjam sisa 1 juta tersebut.
Pun saat si X ternyata memiliki penghasilan 4 juta dan hanya bisa mengeluarkan 3
juta, maka ia pasti memiliki tabungan senilai 1 juta. Bila masyarakat banyak yang
mengajukan pinjaman, itu artinya tingkat kepercayaan publik pada kondisi
keuangan negara saat itu sedang baik. Karenanya, nilai aggregate demand pun akan
meningkat. Namun, jika kondisi ekonomi ternyata sedang menurun, maka
konsumen akan cenderung menahan diri untuk membeli produk barang atau jasa
yang mahal dan menghindari kredit. Sehingga, nilai aggregate demand akan
menurun.
- Komponen Permintaan Agregat
Untuk bisa memahami aggregate demand lebih dalam, mari kita
gambarkan berbagai komponennya. Kita bisa menghitung aggregate demand dari
empat sektor ekonomi makro, yaitu:
1) Konsumsi
Konsumsi mampu mewakili tingkat pengeluaran rumah tangga untuk
barang dan juga jasa. Hal penentu yang paling utama dari komponen yang satu
ini adalah pendapatan disposibel atau pendapatan setelah pajak atau pendapatan
sekali digunakan. Tingginya pengeluaran sekali pakai akan mampu
meningkatkan konsumsi dan juga tabungan. Tingginya tabungan dan juga
konsumsi rumah tangga dari tambahan uang yang diterima tergantung dari

7
kebiasaan rumah tangga tersebut. Kita bisa mengukur kebiasan ini dengan
menggunakan indikator kecenderungan mengonsumsi marginal dengan
kecenderungan menabung marginal.
2) Investasi
Pengeluaran investasi adalah pembelian produk barang atau jasa yang
dilakukan oleh bisnis. Pembelian ini umumnya digunakan untuk modal fisik,
yang sangat paling penting untuk kapasitas produksi mereka. Keputusan
investasi inti tergantung pada tingkat keuntungan yang diharapkan dan juga
biaya pendanaan.
3) Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran pemerintah dianggap sebagai variabel eksogen. Kondisi itu
terjadi dikarenakan berbagai variabel ekonomi didalamnya tidak mampu
mempengaruhi keputusan pengeluaran.
4) Ekspor bersih
Nilai ekspor bersih adalah nilai ekspor yang sudah dikurang dengan impor.
Ekspor adalah permintaan dari pihak luar negeri untuk produk dalam negeri.
Sedangkan impor adalah permintaan domestik untuk produk dari luar negeri.
Komponen ini ditentukan dari pendapatan dan juga harga yang relatif antara
ekonomi domestik dan juga dunia.
2. Penawaran Agregat atau Aggregate Supply
Aggregate Supply adalah total output atau jumlah penawaran barang dan jasa yang
diproduksi pada suatu perekonomian dalam suatu periode pada tingkat harga tertentu.
Penawaran agregat umumnya digambarkan dengan kurva yang merepresentasikan
hubungan antara tingkat harga dengan total persediaan perusahaan. Hubungan antara
variabel tingkat harga dengan total output ini biasanya bernilai positif atau berbanding
lurus. Pergerakan kurva aggregate supply adalah gambaran dinamika hubungan antara
tingkat harga dengan jumlah produk. Saat harga mengalami peningkatan, maka
perusahaan harus memperluas produksi untuk memenuhi tingginya aggregate supply.
Sedangkan jika tingkat permintaan semakin tinggi, namun penawarannya konstan,
maka pelanggan harus bersaing agar dapat mendapatkan persediaan barang tersebut.

8
Kondisi ini juga memungkinkan pelanggan untuk membayar produk tersebut
dengan harga yang lebih tinggi. Dinamika tersebut mendorong perusahaan untuk bisa
meningkatkan kegiatan produksi sehingga dapat menjual lebih banyak produk.
Meningkatnya jumlah persediaan tersebut membuat harga akan tetap stabil dan
kebutuhan pelanggan terpenuhi.

- Jenis-jenis Aggregate Supply


Perusahaan yang bertindak sebagai produsen akan mengupayakan untuk
memenuhi tingkat permintaan dengan memproduksi barang dan menghasilkan
pasokan sesuai kebutuhan pasar. Berdasarkan tingkat produksinya, aggregate
supply terbagi menjadi dua, yaitu dalam jangka panjang dan jangka pendek.
a) Aggregate Supply Jangka Pendek
Tidak bisa dipungkiri bahwa tingkat permintaan pelanggan sangat dinamis,
bisa tinggi, fluktuatif atau bahkan rendah. Saat permintaan meningkat dan
harganya tinggi, maka perusahaan akan melakukan aggregate supply jangka
pendek yang dilakukan dengan meningkatkan proses produksi berdasarkan
input saat ini. Dalam jangka pendek, aggregate supply adalah proses
peningkatan persediaan barang yang jumlah modalnya telah ditentukan.
Sehingga perusahaan tidak dapat mendirikan pabrik baru atau menggunakan
teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi produksi. Namun, perusahaan
bisa meningkatkan persediaan dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi
yang ada. Misalnya, memberlakukan jam lembur untuk pegawai atau
memaksimalkan penggunaan peralatan yang dimiliki perusahaan.

9
b) Aggregate Supply Jangka Panjang
Menurut teori Keynesian, aggregate supply jangka panjang akan
dipengaruhi oleh perubahan harga hanya hingga pada titik tertentu. Saat titik
tersebut bisa dilampaui, maka penawaran tidak lagi dipengaruhi oleh perubahan
harga. Dalam jangka panjang, faktor utama yang memengaruhi aggregate
supply adalah berdasarkan peningkatan produktivitas dan efisiensi. Hal tersebut
mencakup peningkatan keterampilan dan keahlian pekerja, kemajuan teknologi,
dan pertumbuhan modal.
- Penyebab Pergeseran Aggregate Supply
Aggregate supply tidak bisa dilepaskan dari dinamika hubungan antara
tingkat harga dengan jumlah penawaran di pasar. Terdapat berbagai faktor yang
memengaruhi terjadinya pergeseran aggregate supply dan menyebabkan perubahan
tingkat harga serta jumlah pasokan persediaan. Beberapa variabel yang
menyebabkan pergeseran aggregate supply adalah seperti, inflasi, kenaikan gaji,
biaya produksi, perubahan kualitas dan jumlah tenaga kerja, subsidi, perkembangan
teknologi, serta pajak produsen. Dampak yang ditimbulkan oleh berbagai variabel
tersebut juga berbeda-beda, baik berupa pengaruh positif maupun negatif. Selain
variabel di atas, berikut beberapa faktor yang turut memengaruhi terjadinya
pergeseran aggregate supply di sektor ekonomi:
1) Perubahan nilai tukar mata uang.
2) Perubahan biaya pegawai. Dalam hal ini, gaji untuk pegawai diberikan
berdasarkan tingkat produktivitasnya. Biaya pengiriman barang yang bisa
dipengaruhi kenaikan sumber daya alam atau bahan bakar.
3) Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan beban pajak lingkungan
dan akan memengaruhi biaya produksi.
4) Biaya lain, seperti pengadaan bahan baku.
5) Harga produk impor utama akan dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang
yang berbeda-beda di setiap negara.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan turun-naiknya suatu harga. Di mana,
perubahan harga disebabkan karena pengaruh permintaan dan penawaran di pasar. Bunyi
hukum permintaan: "Semakin rendah harga suatu barang atau jasa, maka semakin banyak
permintaan akan barang tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga barang maka semakin
sedikit permintaan terhadap barang tersebut." Bunyi hukum penawaran: "Apabila harga
barang atau jasa naik, maka tingkat penawaran suatu barang atau jasa akan naik. Apabila
harga turun maka penawaran juga turun". Dengan demikian, arti fluktuasi harga yaitu
turun-naiknya harga pada suatu barang atau jasa.
Fluktuasi ekonomi jangka pendek dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara
lain, perubahan permintaan agregat, perubahan penawaran agregat, kejut ekonomi,
kebijakan pemerintah, dan ekspektasi dan spekulasi. Dalam fluktuasi ekonomi jangka
pendek erat kaitannya dengan permintaan dan penawaran agregat. Aggregate
demand adalah nilai seluruh permintaan pada seluruh jenis produk barang dan jasa yang
dibuat dalam suatu periode tertentu. Nilai permintaan yang terdapat di dalam agregat ini
akan dinyatakan dalam wujud nilai keseluruhan yang yang digunakan untuk produk barang
dan jasa tersebut hingga level harga yang lebih spesifik dan pada periode waktu tertentu.
Sedangkan penawaran agregat atau Aggregate Supply adalah total output atau jumlah
penawaran barang dan jasa yang diproduksi pada suatu perekonomian dalam suatu periode
pada tingkat harga tertentu. Penawaran agregat umumnya digambarkan dengan kurva yang
merepresentasikan hubungan antara tingkat harga dengan total persediaan perusahaan.
Hubungan antara variabel tingkat harga dengan total output ini biasanya bernilai positif
atau berbanding lurus. Pergerakan kurva aggregate supply adalah gambaran dinamika
hubungan antara tingkat harga dengan jumlah produk. Saat harga mengalami peningkatan,
maka perusahaan harus memperluas produksi untuk memenuhi tingginya aggregate supply.
Sedangkan jika tingkat permintaan semakin tinggi, namun penawarannya konstan, maka
pelanggan harus bersaing agar dapat mendapatkan persediaan barang tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA
Fluktuasi Adalah Perubahan Harga, Ini Penyebab dan Jenis-jenisnya
https://katadata.co.id/agung/ekonopedia/62ccf1d7a3ee9/fluktuasi-adalah-
perubahan-harga-ini-penyebab-dan-jenis-
jenisnya#:~:text=1.%20Fluktuasi%20Jangka%20Pendek,nilai%20dolar%20AS%20terha
dap%20Rupiah.
Fluktuasi Adalah Naik Turunnya Harga, Pahami Penyebabnya
https://www.bee.id/blog/fluktuasi-adalah-naik-turunnya-harga-pahami-
penyebabnya/
Fluktuasi Adalah: Pengertian, Penyebab dan Cara Mengatasi
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/09/30/fluktuasi-adalah
Penawaran Agregat Jangka Pendek: Kurva dan Faktor Penentu
https://cerdasco.com/penawaran-agregat-jangka-pendek/
Aggregate Demand: Pengertian, Komponen, Faktor & Cara Hitung
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/12/29/aggregate-demand-adalah
Fluktuasi Ekonomi
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ESPA432002-M1.pdf
Siklus Bisnis: Pengertian, Tahapan, dan Cara Mengukurnya
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/05/29/siklus-bisnis-adalah

12

Anda mungkin juga menyukai