Anda di halaman 1dari 14

i

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA


MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Dosen Pengampu: Dr. Jajang Badruzaman, S.E., M.Si., Ak., CA.

Oleh:
Zamzam Mujammil 203403038
Rizal Hanafi 203403043
Agung Arofah Asidiqi 203403055
Ihsan Mutaqien Majid 203403075
Jejen Jaenudin 203403115
Muhammad Virgi Renaldi Hasan 203403196

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat, berkah, hidayah, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah
tentang “Pelaporan Keuangan Dan Perubahan Harga”.
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Internasional tahun pelajaran 2023/2024.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak yang
telah memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan yang tak ternilai harganya.
Untuk itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Jajang Badruzaman, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Dosen Akuntansi
Internasional yang telah memberikan bimbingan, motivasi, petunjuk, dan arahan
kepada penulis; dan
2. Teman-teman seperjuangan di kelas A dan B yang senantiasa memberi motivasi
dan semangat.
Yang terpenting untuk kedua orang tua penulis, yang telah memberikan
kekuatan secara moril maupun materil, karena tanpa bantuan mereka mustahil
penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Terima kasih telah membimbing dan
menyayangi penulis sampai saat ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis, senantiasa
mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya, umumnya bagi semua pembaca. Penulis menyadari
bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun makalah ini.

Tasikmalaya, 30 Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Makalah..........................................................................................1
D. Manfaat Makalah........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Definisi Perubahan Harga...........................................................................3
B. Laporan Keuangan Dapat Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama
Periode Perubahan Harga.....................................................................................3
C. Jenis Penyesuaian Inflasi............................................................................5
D. Penyesuaian Tingkat Harga Umum............................................................5
E. Penyesuaian Biaya Kini..............................................................................6
F. Sudut Pandang Akuntansi Inflasi Di Berbagai Negara...............................7
BAB III..................................................................................................................10
KESIMPULAN.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaporan keuangan adalah bagian penting dari bisnis, pelaporan adalah
tanda tanggung jawab perusahaan. Dalam tinjauan ekonomi makro, terdapat
faktor-faktor dari luar perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai atau angka
pelaporan keuangan, seperti Perubahan Harga.
Perubahan harga merupakan hal mutlak yang terjadi di suatu negara dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan nilai tukar, kebijakan
pemerintah, dll. Harga yang sedikit berfluktuasi memengaruhi bisnis, seperti
harga produk yang meningkat karena pembelian (riwayat) selama fase
penjualannya, sehingga diperlukan penyesuaian untuk menghasilkan pendapatan.
Pelaporan keuangan berkaitan erat dengan perubahan harga karena
laporan keuangan dapat menyesatkan selama periode perubahan harga. Perubahan
harga disini dapat dipahami dengan dua cara yaitu perubahan harga umum dan
perubahan harga khusus atau khusus. Dalam pembahasan ini, kami menyajikan
lebih banyak tentang bagaimana inflasi dapat disesuaikan. Untuk memahami hal
ini, penghitungan inflasi juga diberikan dalam perspektif internasional, di mana
kami menyertakan Amerika Serikat, Inggris, dan Brasil.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Perubahan Harga?
2. Mengapa laporan keuangan dapat berpotensi menyesatkan selama periode
perubahan harga?
3. Apa saja jenis penyesuaian inflasi?
4. Apa yang dimaksud dengan penyesuaian tingkat harga umum?
5. Apa yang dimaksud dengan penyesuaian biaya kini?
6. Bagaimana sudut pandang internasional terhadap akuntansi inflasi?

C. Tujuan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui definisi Perubahan Harga
2. Mengetahui laporan keuangan yang dapat berpotensi menyesatkan selama
periode perubahan harga.
3. Mengetahui jenis-jenis penyesuaian inflasi.
4. Mengetahui definisi penyesuaian tingkat harga umum.
5. Mengetahui definisi penyesuaian biaya kini.
6. Mengetahui sudut pandang internasional terhadap akuntansi inflasi.

1
D. Manfaat Makalah
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Pasar Modal
2. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca khususnya penulis tentang
kepemilikan tidak langsung dalam suatu perusahaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Perubahan Harga


Perubahan harga yaitu ketika terjadi perubahan harga barang dan jasa pada
suatu Negara. Perubahan harga tersebut dapat berupa kenaikan harga secara
umum yang disebut inflasi atau penurunan harga yang disebut deflasi. Untuk
memahami makna dari istilah perubahan harga (changing prices), dua istilah
perubahan harga yaitu pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik
harus dapat dibedakan.
1. Perubahan Harga Umum
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga
semua barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan.
Tingkat harga umum biasanya muncul ketika harga semua barang dan jasa dalam
perekonomian berubah. Daya beli moneter pun menguat atau melemah. Kenaikan
harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga
disebut deflasi (deflation).
2. Perubahan Harga Spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam penawaran dan
permintaan yang menyebabkan perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu.

B. Laporan Keuangan Dapat Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama


Periode Perubahan Harga
Selama masa inflasi, nilai asset yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya
jarang mencerminkan nilainya saat ini (yang lebih tinggi). Nilai aset yang
dikecilkan mengakibatkan dikuranginya pengeluaran dan ditingkatkannya laba.
Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi tiga hal, diantaranya :
1. Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
2. Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan;
3. Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak
dapat dikendalikan.
Laba yang dinilai terlalu besar atau mengalami kelebihan pada gilirannya akan
menyebabkan :
1. Kenaikan dalam proporsi pajak
2. Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham
3. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja
4. Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah ( seperti pengenaan
pajak keuntungan yang sangat besar )

3
Jika harus mendistribusikan semua akumulasi laba yang dibesarkan (dalam
bentuk pajak, deviden, gaji dan sejenisnya yang lebih tinggi) suatu perusahaan
mungkin tidak akan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengganti aset
tertentu yang harganya mengalami kenaikan, seperti persediaan, pabrik dan
peralatan.
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap
perubahan dalam daya beli unit moneter juga menyebabkan kesulitan bagi
pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan
laporan kinerja operasi perusahaan yang sebelumnya sudah dilaporkan oleh
perusahaan. Selama periode inflasi, pendapatan biasanya dinyatakan dalam mata
uang dengan daya beli periode ini (yaitu daya beli umum yang lebih rendah), yang
kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Biaya disajikan dalam mata uang
dengan daya beli umum yang lebih tinggi karena umumnya mencerminkan
penggunaan sumber daya yang didapat di masa lalu (misalnya penyusutan pabrik
yang dibeli 10 tahun yang lalu) ketika daya beli unit moneter lebih tinggi.
Mengurangi biaya berdasarkan daya beli historis dari pendapatan berdasarkan
daya beli saat ini menyebabkan pengukuran laba yang tidak akurat.
Prosedur akuntansi yang konvensional juga mengabaikan keuntungan dan
kerugian daya beli yang muncul dari kepemilikan kas (ekuivalennya) selama masa
inflasi. Jika kas ditahan selama setahun dengan tingkat inflasi 100%, maka diakhir
tahun diperlukan dua kali lipat kas untuk menyamai daya beli saldo kas diawal
tahun. Hal ini kemudian mempersulit pembaca laporan untuk membandingkan
kinerja bisnis.
Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna
dilakukan karena :
1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan
keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
2. Mengelola masalah yang timbulkan oleh perubahan harga tergantung pada
pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
3. Laporan dari para menajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh
perubahan hatga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha
menerbitkan iformasi keuangan yang membahas masalah-masalah
tersebut.
Meskipun terjadi pelambatan, akuntansi perubahan harga tetap berguna
karena efek kumulatif inflasi yang rendah dalam beberapa waktu dapat signifikan.
Pengaruh distorsi inflasi masa lampau pun dapat berlangsung selama bertahun-
tahun, mengingat umur panjang sebagian besar aset. Selain itu, seperti yang
disebutkan sebelumnya, perubahan harga khusus bisa menjadi signifikan bahkan
saat tingkat harga umum tak banyak berubah.

4
C. Jenis Penyesuaian Inflasi
Rangkaian statistik yang bertujuan untuk mengukur perubahan harga
umum dan khusus seringkali tidak beroperasi secara bersamaan. Setiap jenis
perubahan harga memiliki dampak yang berbeda pada ukuran dan kinerja
keuangan perusahaan dan disebabkan oleh adanya tujuan yang berbeda.
Akuntansi untuk perubahan tingkat harga dalam laporan keuangan sering
disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis. Akuntansi untuk
perubahan harga khusus dikenal sebagai model penetapan biaya kini

D. Penyesuaian Tingkat Harga Umum


Jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga
umum ( daya beli ) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau
ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang tidak disesuaikan disebut
jumlah nominal. Misalnya, selama periode harga tinggi, aset tetap dicatat di
neraca dengan harga beli awal dinyatakan dalam mata uang nominal Jika
biaya historis dialokasikan ke laba saat ini (sebagai biaya amortisasi), maka
laba, yang mencerminkan daya beli saat ini, dibandingkan dengan biaya, yang
mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) pada periode sebelumnya di
mana saat aktiva tersebut dibeli.
Oleh karena itu, besaran nominal harus disesuaikan dengan perubahan
daya beli mata uang secara umum untuk mengakomodir transaksi pada tahun
berjalan. Indeks harga Perubahan tingkat harga umum diukur dengan indeks
harga menurut rumus P1Q1 / P0Q0 dimana P = harga barang dan q = jumlah
yang dikonsumsi. Penggunaan Indeks Harga Angka indeks harga sering
digunakan dalam transaksi jumlah uang yang dibayarkan di periode
sebelumnya ke dalam setara daya beli akhir periodenya.
Rumus yang dipakai:
GPLc/GPLtd x Jumlah nominalTd = PPEc
Keterangan :
GPL = indeks harga umum
C = tahun berjalan /periode kini
Td = tanggal transaksi
PPE = setara daya beli umum
Angka harga yang disesuaikan bukanlah biaya saat ini
dari pos yang dipermasalahkan, melainkan masih merupakan angka biaya
historis.
Angka historis hanya sekedar disajikan dalam unit ukuran baru yaitu daya
beli umum di akhir periode. Jika semua transaksi dilakukan secara
seragam selama periode tertentu , maka penyesuaian tingkat harga jalan

5
pintas dapat digunakan. Rumus yang dapat digunakan:
GPLc/GPLavg x Pendapatan total = PPEc
Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Secara tradisional, laba adalah bagian dari aset perusahaan ( yaitu aktiva bersih
) yang dapat digunakan oleh perusahaan selama suatu periode akuntansi tanpa
mengurangi asetnya hingga dibawah posisi awal. Dengan asumsi tidak ada
investasi atau penarikan tambahan oleh pemilik selama periode tersebut. Oleh
karena itu, akuntansi konvensional menghitung laba sebagai jumlah maksimum
yang dapat ditarik oleh perusahaan tanpa mengurangi modal kas awalnya. Jika
kita tidak bisa mendapatkan harga yang stabil, maka perhitungan laba
konvensional cenderung menghitung kekayaan bersih perusahaan setelah pajak
secara tidak akurat.
Dari mana datangnya kerugian moneter? Selama inflasi perusahaan akan
mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasinya.
Perubahan timbul dari aktiva atau kewajiban moneter, kewajiban untuk
membayarkan mata uang dengan jumlah yang tetap dimasa depan. Aktiva moneter
mencakup kas dan piutang usaha yang umumnya akan menghilangkan daya beli
selama inflasi.Kewajiban moneter mencakup dari sebagian besar utang yang
umumnya akan menimbulkan keuntungan daya beli selama periode inflasi.

E. Penyesuaian Biaya Kini


Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek
utama yaitu (1) Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis
(2) Laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan
dalam suatu periode ( tanpa pertimbangan komponen pajak ), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik perusahaan. Satu cara untuk
mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan posisi aktiva bersih awal
perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva
selama periode berjalan. Penyesuaian biaya kini berpendapat bahwa usaha tidak
dipengaruhi oleh inflasi umum, tetapi lebih dipengaruhi oleh kenailan biaya
operasi khusus dan pengeluaran aktiva tetap.
Group Modelo diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, disajikan ulang
sebagai berikut :
1. Persediaan
Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama
dan disajikan ulang dengan menggunakan metode biaya penggantian atau
manufaktur.
2. Harga Pokok Penjualan
Penyajian ulang akun ini dinilai berdasarkan nilai persediaan yang
dinyataan ulang.

6
3. Aktiva Tetap
Pos-pos ini dicatat berdasarkan biaya akuisisi, dan disajikan ulang
dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari Nasional Consumer
Indeks/Indeks Harga Konsumen Umum, sehingga menjadi nilai penggantian
bersih yang sesuai ditentukan oleh penilai ahli independent pada tanggal 31
Des 20XX, dan sesuai denga tanggal akuisisi apabila pembelian dilakukan
setelah tanggal tersebut.
4. Depresiasi
Pos ini dihitung berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva tetap, yang
dipertimbangkan ebagai dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan oleh penilai
independent.
5. Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Akun ini disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang
diperoleh dari NCPI, menurut umur atau tanggal kontribusinya.
6. Keridakcukupan dalam penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Saldo akun ini disajikan dengan penjumlahan aljabar dari hasil
kepemilikan aktiva nonmoneter dan akumulasi hasil moneter ekuitas.
7. Hasil dari kepemilikan aktiva nonmoneter
Pos ini menunjukka perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang
disebabkan oleh hal selain inflasi.
8. Akumulasi hasil moneter ekuitas
Pos ini merupakan hasil yang berawal dari penyajian awal angka-angka
laporan keuangan.

F. Sudut Pandang Akuntansi Inflasi Di Berbagai Negara


Beberapa Negara telah mencoba akuntansi inflasi yang berbedabeda. Praktik
actual juga mencerminkan pertimbangan pragmitis seperti parahnya laju inflasi
nasional dan pandangan yang pihak-pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh
angka-angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang
berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling muktahir saat ini.
1. Negara Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan / SFAS No.33, yang berjudul “ Pelaporan Keuangan dan Perubahan
Nilai” pernyataan ini mengharuskan perusahaanperusahaan AS yang memiliki
persedian dan aktifa tetap bernilai lebih dari $125 juta atau aktiva lebih dari $1
miliyar, untuk selama 5 tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli
konstan biaya historis sebagai kerangka dasar pengukuran dasar untuk laporan
keuangan utama.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan
SFAS No.33 menemukan bahwa :

7
a) Pengungkapan ganda yang diwajibkan FASB membingungkan.
b) Biaya penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
c) Pengungkapan daya beli biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila
dibandingkan dengan biaya kini. Akhirnya diterbitkan SFAS N0.88 untuk
membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang
berubah dan menjadi titik awal standar akuntansi inflasi masa depan.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk
masing-masing dari 5 tahun terakhir :
1. Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainya.
2. Laba dari opersi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
3. Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat
dipulihkan.
4. Setiap agregrat penyesuaian translasi mata uang asing berdasarkan biaya kini,
yang timbul dari proses konsolidasi.
5. Aktiva bersih pada akhir tahun menurun dasar biaya kini.
6. Laba per saham menurut dasar biaya kini
7. Deviden per saham biasa
8. Harga pasar akhir tahun perlembar saham biasa
9) Tingkat indeks Harga Konsumen yang digunakan untuk mengukur laba dari
opersi berjalan.

2. Negara Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris / ACS menerbitkan “Pernyataan Standar
Praktik Akuntansi 16 / SSAP, “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3
tahun pada bulan maret 1980. Meskipun SSAP 16 dibatalkan pada tahun 1988,
metodologinya direkomendasikan untuk perusahaan-perusahaan yang secara
sukarela melaporkan akunakunnya yang disesuaikan terhadap inflasi.
Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 adalah:
a) Apabila standar AS mengharuskan akuntansi biaya konstan dan kini, SSAP 16
hanya mengadopsi metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
b) Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya
kini di Inggris mengwajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini,
beserta catatan penjelas.
Standar di Inggris memperbolehkan 3 pilihan pelaporan :
1. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan
akun-akun pelengkap biaya historis.
2. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan
akun-akun pelengkap biaya kini.
3. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satuny akun yang dilengkanpi
dengan informasi biaya historis yang memadai.

8
Dengan perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pospos moneter,
FAS 33 menharuskan pengungkapan terpisah untuk tiaptiap angka. SSAP 16
mengaharuskan dua angka yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan
harga spesifik, yaitu:
a) Penyesuai modal kerja moneter (Monetary Working Capital Adjustment)
Mengakui pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja
yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya.
b) Mekanisme Penyesuaian Memungkinkan pengaruh perubahan harga spesifik
terhadap aktiva non-moneter perusahaan.

3. Negara Brasil
Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di
Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan – Hukum Perusahaan
Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang
sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen
dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui
oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang local. Penyesuaian
inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih
terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai
keuntungan atau kerugian koreksi moneter. Penyesuaian tingkat harga terhadap
ekuitas pemegang saham merupakan jumlah investasi pemegang saham pada
awalperiode yang harus tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi.
Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas
menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan resiko yang dihadapi
perusahan terhadap aktiva moneter bersihnya

9
BAB III

KESIMPULAN

Perubahan harga merupakan fluktuasi pergerakan harga baik suatu


peningkatan maupun suatu penurunan. Peningkatan harga secara umum di kenal
dengan istilah inflasi, sedangkan penurunan harga secara umum dikenal dengan
istilah deflasi. Perubahan harga disini terdapat dua jenis perubahan harga umum
maupun perubahan harga spesifik. Perubahan harga umum merupakan perubahan
harga secara keseluruhan komoditi, sedangkan perubahan harga khusus
merupakan perubahan harga komoditi tertentu. Pada periode perubahan harga ini
laporan keuangan sangat teramat rentan terhadap resiko penyesatan para
penggunanya. Resiko ini terjadi karena adanya ketidak akuratan pengukuran yang
menyebabkan distorsi pada proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri
waktu historis, anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan data kinerja
yang tidak dapat mengisolasi pengaruh perubahan harga yang tidak dapat
dikendalikan. Resiko tersebut menimbulkan kesulitan para pembaca untuk
menginterpretasikan dan membandingkap laporan keuangan. Terdapat dua jenis
metode yang dapat dilakukan untuk melakukan penyesuaian terhadap inflasi, yaitu
(1) akuntansi untuk laporan keuangan atas perubahan tingkatan harga umum yang
disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis, dan (2) akuntansi untuk
perubahan harga khusus yang disebut dengan model biaya kini. Disetiap negara
memiliki perbedaan dalam hal penilaian biaya kini yang dikaitkan terhadap inflasi
di pemaparan diatas di jelaskan tentang sudut pandang internasional pada
akuntansi inflasi antara negara Amerika Serikat, Inggris dan Brasil.

10
DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2012.International Accounting Edisi 6

11

Anda mungkin juga menyukai