AKUNTANSI INTERNASIONAL
PERUBAHAN HARGA, JENIS PENYESUAIAN INFLASI, IASB
A. Latar Belakang.............................................................................................3
Indeks Harga.................................................................................................6
1. Inflasi .........................................................................................................10
2. Kepemilikan ..............................................................................................11
A. KESIMPULAN .........................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi bagi perubahan harga secara khusus berhubungan erat
dengan manajer-manajer perusahaan multinasional karena tingkat inflasi
bervariasi secara substansial antara suatu negara dengan negara lainnya,
sehingga meningkatkan kemungkinan dipengaruhinya pelaporan hasil-hasil
operasi oleh efek-efek distortif dari inflasi. Inflasi lokal mempengaruhi kurs
yang digunakan untuk menetranslasikan saldo-saldo valuta asing kedalam
vakuta domestiknya yang ekivalen. Jadi, dalam akuntansi operasi luar negeri
sulit untuk memisahkan isu translasi valuta asing dari isu inflasi.
Karena inflasi mengikis standar penghasilan tetap dan memperumit
pengambilan keputusan bisnis secara signifikan, terjadinya kegelisahan politik
dan sosial yang luas. implikasi langsung dari kenyataan diatas, paling tidak bagi
kalangan bisnis, adalah bahwa inflasi merupakan sebuah fenomena yang
sebagian besar berada diluar kendali manajemen dan para manajer harusbelajar
menanggulanginya. Dalam hal ini, program-program penentuan harga yang
rasional, program produktivitas, dan manajemen aser merupakan perangkat-
perangkat manajemen yang berharga. Teknik-teknik manajemen inflasi yang
efektif, sebaliknya, sangat tergantung pada suatu sistem informasi yang
memungkinkan para manajer untuk mengukur efek-efek distortif dari inflasi
terhadap kinerja perusahaan dan elemen-elemen posisi keuangan. Data-data
akuntansi yang mencerminkan efek-efek perubahan harga sangat diperlukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari perubahan harga?
2. Mengapa laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan selama
periode perubahan harga?
3. Apa sajakan jenis penyesuaian inflasi?
4. Bagaimana sudut pandang internasonal terhadap akuntansi inflasi?
5. Apa keuntungan dan kerugian inflasi keuntungan dan kerugian
kepemilikan?
6. Seperti apa akuntansi untuk inflasi diluar negeri?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi
awalnya jaang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva
yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan
laba yang dinilai lebih tinggi. Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi.
4
Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:
1. Kenaikan dalam proporsi pajak.
2. Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham.
3. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja.
4. Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaanpajak
keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap
perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi
pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan
kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.
5
biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabilabiaya
historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk
beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini,
ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih
tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu,
jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum
uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
Indeks Harga
➢ Angka – angka tingkat harga yang telah disesuaikan tidak mewakili biaya
kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka tersebut masih
merupakan biaya historis, angka – angka biaya historis hanya disajikan
ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum pada akhir
periode.
6
angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang
berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.
1. Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33.
Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini
mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan
aktiva tetap bernilai lebih dari $125 juta atau aktiva lebih dari $1 miliyar,
untuk selama 5 tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan
biaya historis sebagai kerangka dasar pengukuran dasar untuk laporan
keuangan utama.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai
dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :
➢ Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
➢ Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
➢ Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat
bila dibandingkan data biaya kini.
Akhirnya diterbitkan SFAS N0.88 untuk membantu perusahaan yang
melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah dan menjadi
titik awal standar akuntansi inflasi masa depan. Perusahaan pelapor
didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk masing-masing
dari 5 tahun terakhir :
➢ Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
➢ Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
➢ Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat di
pulihkan.
➢ Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing berdsarkan biaya
kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
➢ Aktiva bersih pada akhir tahun menurun dasar biaya kini.
➢ Laba per saham menurut dasat biaya kini.
➢ Deviden per saham biasa.
➢ Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa
7
➢ Tingkat indeks harga konsumen yang di gunakan untuk mengukur
laba dari operasi berjalan.
Panduan pengungkapan SFAS No.88 juga mencakup operasi luar negeri
yang dimasukkan dalam laporan konsolidasi induk perusahaan dari AS
perusahaan yang , engadopsi dolar sebagai mata uang fungsional untuk
mengukur operasi luar negerinya memandang operasi-operasi dari sudut
pandang mata uang induk perusahaan.
Akibatnya akun-akun operasi harus ditranslasi ke dalam dolar, kemudian
disesuaikan dengan inflasi AS. Perusahaan multinasional yang mengadopsi
mata uang local sebagai mata uang fungsional untuk kebanyakan operasi
luar negerinya menggunakan sudut pandang mata uang local.
FASB memperbolehkan perusahaan tersebut untuk mengunakan metode
translasi sajikan ulang atau menyesuaikan diri terhadap inflasi luar negeri
dan kemudian melakukan translasi kedalam dolar AS. Dengan demikian,
penyesuai terhadap data biaya kini untuk mencerminkan inflasi dapat
didasarkan pada indeks tingkat harga umum AS atau luar negeri.
2. Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC)
menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of
Standard Accounting Practice-SSAP 16). Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS
33 yaitu :
➢ Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya
kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan
eksternal.
➢ Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan
biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca
biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
➢ Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar
dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
8
➢ Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar
dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
➢ Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang
dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
Dengan perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pos-pos
moneter, FAS 33 menharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap
angka. SSAP 16 mengaharuskan dua angka yang keduanya mencerminkan
pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu Penyesuaian modal kerja moneter
( Monetary Working Capital Adjustment) / MWCA mengakui pengaruh
perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan
oleh perusahaan dalam operasinya. Dan Mekanisme Penyesuaian
Memungkinkan pengaruh perubahan harga spesifik terhadap aktiva non
moneter perusahaan.
3. Brazil
Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di
Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan –Hukum
Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan
ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan
menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk
mengukur devaluasi matauanglokal.
Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham
disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah
dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter.
Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan
jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuh
agar tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang
lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli
yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva
moneter bersihnya.
9
4. Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja
operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu
lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan
suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang
perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian
biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya
beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka
terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang
terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan
kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus
mengungkapkan :
➢ Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit
pengukuran telah dilakukan.
➢ Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan
keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini.
➢ Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan
perubahannya selama periode pelaporan.
➢ Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
1. Inflasi
Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas,
piutang, dan utang) tergolong kontroversial. Penelitian kami terhadap
praktik di berbagai negara mengungkapkan perbedaan yang penting dalam
hal ini.
10
terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos
moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
2. Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
➢ Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber
daya yang dikonsumsi).
➢ Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan aktiva
nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan
inflasi.
Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar
yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan
baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur
perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan
biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan
revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus
disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.
F. Akuntansi Untuk Inflasi Diluar Negeri
Para investor memberi perhatian terhadap potensi perusahaan untuk
menghasilkan deviden, karena nilai investasi mereka sangat tergantung pada
deviden dimasa depan. Potensi suatu perusahaan untuk menghasilkan deviden
berkaitan langsung dengan kapasitasnya untuk memproduksi barang dan jasa.
11
Akuntansi Internasional adalah dewan atau badan swasta independen yang
bertanggung jawab untuk membangun dan meningkatkan standar akuntansi
internasional.
- Pendidikan akuntansi.
• Organisasi IASB
IASB didirikan pada 1 April 2001, sebagai penerus dari badan atau
lembaga yang sudah ada sebelumnya. Lembaga sebelumnya yaitu Komite
Standar Akuntansi Internasional atau International Accounting Standards
Committee (IASC). IASB bertanggung jawab untuk mengembangkan
Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau International Financial
Reporting Standards (Standar IFRS). Yang sebelumnya dikenal sebagai
Standar Akuntansi Internasional atau International Accounting Standards
(IAS).
Saat ini, Dewan IASB adalah badan penetapan standar independen dari
13
IFRS Foundation.
• Proses hukum
• Pendanaan IASB
14
International Financial Reporting Standard (IFRS).
• IFRS Foundation
Badan sudah ada sebelum adanya Yayasan IFRS atau IFRS Foundation
adalah International Accounting Standards Foundation (IASF). Mereka
dibentuk pada 6 Februari 2001. Kemudian pada 1 Juli 2010, yayasan
tersebut berubah nama menjadi :
• Pernyataan Misi
- pendanaan.
• Anggota IASB
- penetapan standar,
- karya akademis,
16
paparan, atau Interpretasi “IFRIC” final.
Publikasi Draf Eksposur, atau Standar IFRS (termasuk Standar IAS atau
Interpretasi IFRIC dari Komite Interpretasi) akan memerlukan persetujuan
oleh delapan anggota IASB, jika ada 13 anggota atau kurang, atau oleh
sembilan anggota jika ada 14 anggota.
Setidaknya mayoritas dari anggota IASB hadir pada rapat yang dihadiri
oleh setidaknya 60 persen dari anggota, secara langsung atau melalui
sarana telekomunikasi.
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan harga dibedakan antara
pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik. Kegagalan untuk
menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit
moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan. Penyesuaian inflasi dibedakan menjadi dua metode yaitu penyesuaian
tingkat harga umum dan penyesuaian harga kini. Dari kedua metode tersebut,
metode yang terbaik adalah Satu cara untuk mempertahankan modal adalah
menyesuaikan ke history harga kini. Dengan menyesuaikan posisi aktiva bersih
awal perusahaan (yang menggunakan indeks harga spesifik yang tepat atau
penentuan harga langsung) untuk mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya
kini aktiva selama periode berjalan.. Badan akuntansi internasional menyatakan
bahwa laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata
uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya
historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada
tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode
sebelumnya. akuntansi untuk inflasi diluar negeri dapat di pecahkan dengan
menyajikan ulang akun-akun perusahan luar negeri dan domestik menjadi
ekuivalen harga kini akan menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
18
https://www.academia.edu/15261777/AKUNTANSI_UNTUK_PERUBAHAN_H
ARGA
http://renia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/84736/6+Akuntansi+dan+Peru
bahan+Harga.ppt
https://standarku.com/dewan-standar-akuntansi-internasional-iasb/
19