i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan
makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Teori Akuntansi
dengan judul Akuntansi untuk Perubahan Harga.
Penyelesaian makalah ini mengalami banyak kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan
dari Dosen Pengampu Mata Kuliah Teori Akuntansi yang telah memberikan
pengarahan guna penyusunan makalah ini akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
dengan cukup baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya
makalah ini dan untuk penulisan makalah selanjutnya. Penulis berharap, semoga doa
dan bantuan yang sangat berharga tersebut mendapat imbalan dari Allah SWT.
Kelompok 13
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
1. Masalah Penilaian
Nilai aset individual atau spesifik akan berubah kalau dibandingkan
dengan aset tertentu yang lain meskipun daya beli uang tidak berubah.
Perubahan ini disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berbeda atau
kemampuan produk baru yang lebih tinggi.
Persepsi atau selera orang terhadap manfaat atau nilai barang
tertentu dapat pula menyebabkan perubahan nilai yang akhirnya
mempengaruhi harga barang tersebut. Perubahan harga semacam ini
disebut dengan perubahan harga spesifik.
Akuntansi menghadapi masalah dalam hal ini karena kos tercatat
untuk suatu asset tidak lagi menggambakan nilai asset tersebut. Model
akuntansi untuk menghadapi masalah ini adalah akuntansi nilai sekarang
yang pengukuran nilainya bergantung pada dasar penilaian yang dianut
yaitu kos sekarang atau nilai keluaran sekarang.
2. Masalah Unit Pengukur
Daya beli uang dapat berubah sehingga unit moneter sebagai
pengukur nilai tidak bersifat homogenus (sama) lagi kalau dikaitkan dengan
waktu. Perubahan nilai unit pengukur ini terjadi karena perubahan tingkat
harga secara umum dalam ekonomi suatu negara. Artinya, kalau nilai atau
manfaat suatu barang tidak berubah, jumlah unit moneter yang dapat
digunakan untuk memperoleh barang yang sama akan berbeda dari waktu
ke waktu karena daya beli uang berubah. Secara umum, daya beli uang
semakin menurun karena adanya inflasi. Akuntansi menghadapi masalah ini
karena kos yang diukur satuan rupiah nominal tidak lagi homogenus untuk
beberapa pos sehingga penjumlahan kos vertikal atau horisontal sebenarnya
tidak bermakna lagi.
Bila perubahan nilai dan daya beli terjadi bersama-sama pengaruh
keduanya terhadap kos historis harus ditunjukkan dalam pelaporan
keuangan. Untuk mengatasinya disebut secara umum sebagai akuntansi kos
sekarang/rupiah konstan.
5
Harga masukan adalah harga faktor produksi dan harga barang atau jasa
antara yang diperoleh untuk tujuan diolah lebih lanjut. Harga keluaran adalah
harga barang dan jasa yang dijual sebagai produk perusahaan. Pasar faktor
produksi disebut pasar masukan dan pasar produk akhir disebut pasar keluaran.
Secara umum, perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk
memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar
yang sama (masukan atau keluaran). Dari segi akuntansi, perubahan harga
adalah perbedaan antara kos tercatat suatu objek (pos) dan jumlah rupiah yang
menggambarkan nilai objek (pos) pada saat tertentu. Dari sudut perusahaan,
perbedaan harga masukan dan keluaran bukan merupakan perubahan harga
tetapi lebih merupakan laba yaitu kenaikan nilai ekonomik yang diharapkan
karena proses produksi.
Karakteristik perubahan harga barang dan jasa, ada tiga jenis perubahan
harga yaitu : (1) perubahan harga umum, (2) perubahan harga spesifik, dan (3)
perubahan harga relatif.
2.4.1 Perubahan Harga Umum
Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan atau penurunan
nilai tukar satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli.
Perubahan tersebut dapat disebabkan pada umumnya oleh kekuatan-
kekuatan faktor ekonomik seperti tersedianya uang atau kecepatan
beredarnya uang dibandingkan dengan tersedianya barang atau jasa dalam
perekonomian suatu negara. Penyebab lain adalah ketidakseimbangan
antara permintaan dan penawaran barang dan jasa secara umum atau
perubahan harga pasar dunia untuk komoditas dasar tertentu. Perubahan
harga umum ditandai oleh perubahan seluruh harga barang dan jasa
dengan tingkat dan arah yang sama.
1. Inflasi dan daya beli uang
Indeks harga dapat memberi gambaran perubahan tingkat harga
dari waktu ke waktu. Perubahan indeks harga merefleksi pula
perubahan daya beli atau nilai tukar uang. Kenaikan indeks harga
berarti penurunan daya beli demikian pula sebaliknya. Daya beli uang
8
Dari sudut likuiditas, untung atau rugi daya beli akan memberi
informasi apakah perusahaan dapat menjaga likuiditas operasinya.
Dalam kondisi inflasi, tentu saja modal kerja moneter akan cenderung
menurun daya belinya.
1. SFAS No. 33
Semula melalui SFAS No. 3, FASB mewajibkan informasi
pelengkap atas pengaruh inflasi dan perubahan harga spesifik dalam laporan
tahunan. SFAS No. 33 tidak menuntut penyajian komprehensif statemen
keuangan atas dasar kos sekarang atau daya beli kostan tetapi hanya
mewajibkan pengungkapan sebagian informasi yang membantu pemakai
untuk mengevaluasi pengaruh perubahan harga.
2. SFAS No. 82
FASB menerbitkan SFAS No. 82 yang isinya meniadakan beberapa
pengungkapan yang sebelumnya diatur dalam SFAS No. 33. Standar baru
ini meniadakan atau membatalkan ketentuan untuk mengungkapkan
informasi daya beli konstan.
3. SFAS No. 89
SFAS No. 89 tidak lagi mewajibkan (to require) pengungkapan
pengaruh perubahan harga sebagai informasi pelengkap tetapi sangat
menganjurkan (to encourage) pengungkapan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Akuntansi perubahan harga (accounting for price changes) mengacu
pada perlakuan akuntansi terhadap perubahan atau selisih harga dan
masalah akuntansi dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah.
Rerangka akuntansi pokok akan menghasilkan statemen keuangan dasar.
Paton dan Littleton menegaskan bahwa data dasar hendaknya merupakan
angka yang terandalkan yaitu obyektif dan dapat diverifikasi.
Tujuan pelaporan keuangan tidak terbatas pada masalah
pertanggungjelasan tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan pengambilan
keputusan ekonomi yang lebih luas. Tujuan penyajian informasi untuk
pertanggung jawaban menjadi tidak berarti atau bahkan dapat diganti sama
sekali.
3.2 Saran
Dengan adanya materi “Akuntansi untuk Perubahan Harga”, kami
berharap materi tersebut dapat dipahami pembaca. Materi ini sangat bermanfaat
bagi kita sebagai mahasiswa akuntansi.
20
DAFTAR PUSTAKA
21