RMB ini dibuat guna memenuhi Tugas Kelompok Matakuliah Teori Akuntansi
Kelompok 6:
Kelas R-009
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya Kami dapat
menyelesaikan Ringkasan Materi Belajar tentang “Melaporkan Dampak Perubahan Harga”
sebagai tugas dari mata kuliah Teori Akuntansi.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si. selaku
Dosen Pengampu mata kuliah Teori Akuntansi Universitas Jambi yang sudah memberikan
tugas Ringkasan Materi Belajar ini kepada Kami, sehingga dengan diberikannya tugas ini Kami
dapat mengkaji lebih dalam tentang Melaporkan Dampak Perubahan Harga.
Kami sangat menyadari bahwa tulisan ini pasti terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Kami mohon maaf apabila terdapat kalimat yang kurang berkenan dalam
penulisan ini. Mudah-mudahan tulisan yang Kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca sekalian.
(Kelompok 6)
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1.3 Masa Perubahan Harga Pada Laporan Keuangan Serta Dampaknya ............................ 5
ii
2.2.2 Kegunaan dari Informasi Tambahan ........................................................................... 14
BAB III.................................................................................................................................... 16
PENUTUP............................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengukur dalam teori akuntansi juga memberikan tekanan pada sistem pasar
perekonomian, karena pasar merupakan sumber informasi kuantitatif yang sangat
penting.
Berdasarkan uraian di atas, RMB ini akan membahas tentang Melaporkan
Dampak Perubahan Harga.
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dari pembuatan Ringkasan Materi Belajar (RMB) ini adalah untuk
memenuhi tugas Kelompok Matakuliah Teori Akuntansi dan sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Perubahan Harga.
2. Untuk Mengetahui Istilah Akuntansi Inflasi.
3. Untuk Mengetahui Masa Perubahan Harga Pada Laporan Keuangan Serta
Dampaknya.
4. Untuk Mengetahui Hal - Hal Terkait Inflasi.
5. Untuk Mengetahui Penyesuaian Tingkat Harga Umum.
6. Untuk Mengetahui Mengukur Perubahan Hagra Umum.
7. Untuk Mengetahui Penyesuaian Biaya Kini.
8. Untuk Mengetahui Pengungkapan Informasi Perubahan Harga.
9. Untuk Mengetahui Kegunaan Informasi Tambahan.
10. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Menyatakan Kembali Informasi
Keuangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan
antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya masuk dalam
istilah perubahan harga itu.
3
• Mata uang tetap biaya historis. Lihat setara daya beli umum.
• Keuntungan kepemilikan suatu investasi. Kenaikan biaya kini suatu aktiva non
moneter.
• Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saat tingkat harga umum dalam
suatu perekonomian meningkat sebesar lebih dari 25 % per tahun.
• Inflasi. Kenaikan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian.
• Aktiva Moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas
atau piutang usaha.
• Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena
terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi.
• Kewajiban Moneter. Suatu kewajiban untuk membayar jumlah mata uang tetap dimasa
depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga tetap.
• Kerugian Moneter. Penurunan dalam daya beli secara umum yang terjasi karena
terdapatnya aktiva moneter selama periode inflasi.
• Penyesuaian Modal Kerja Moneter. Pengaruh perubahan harga khusus terhadap seluruh
jumlah modal kerja yang digunakan oleh suatu usaha dalam menjalankan operasinya.
• Jumlah Nominal. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga.
• Aktiva non Moneter. Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas
seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan.
• Penyesuaian Paratis. Suatu penyesuaian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi
di Negara induk perusahaan dan perusahaan tuan rumah.
• Kewajiban non moneter. Suatu utang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas
tetap dimasa depan seperti uang muka pelanggan.
• Aktiva Permanen. Istilah di Brasil untuk aktiva tetap, gedung, investasi, beban
tangguhan dan depresiasi terkait serta jumlah deplesi atau amortisasi.
• Indeks Harga. Suatu rasio biaya dimana pembilang/numeratornya adalah biaya dari
suatu keranjang barang dan jasa yang representatif dalam tahun berjalan, sedangkan
penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
• Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu unti moneter untuk memperoleh barang dan
jasa.
• Laba Riil. Laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga.
• Biaya Penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam
keadaan normal usaha.
4
• Mata Uang Pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun
laporan keuangan.
• Metode nyatakan kembali-translasikan. Digunakan pada saat suatu induk perusahaan
mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri yang beralokasi disebuah
lingkungan berinflasi.
• Fluktuatif. Dengan metode ini, akun anak perusahaan pertama-tama disajikan ulang
dengan inflasi lokal, kemudian ditranslasikan dalam mata uang induk.
• Perubahan Harga Khusus. Perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti
persediaan atau peralatan.
• Metode translasikan saji-ulang. Suatu metode konsolidasi pertama-tama dengan
mentranslasikan akun-akun laporan keuangan anak perusahaan luar negeri ke dalam
mata uang induk perusahaan kemudian dinyatakan kembali jumlah yang ditranslasikan
terhadap inflasi induk perusahaan.
5
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan dengan perubahan daya beli unit
moneter juga mempersulit pembaca laporan keuangan untuk menafsirkan dan
membandingkan kinerja operasi perusahaan. Pada masa inflasi, pendapatan biasanya di
sajikan dalam mata uang yang daya beli umumnya lebih rendah (yaitu daya beli tahun
berjalan), ketimbang berlaku untuk pengeluaran terkait. Biaya disajikan dalam mata uang
dengan daya beli umum lebih tinggi karena biasanya mencerminkan pemakaian sumber daya
yang diperoleh di masa lampau (misalnya penyusutan pabrik yang dibeli sepuluh tahun
silam). Ketika daya beli unit moneter lebih tinggi. Mengurangi biaya berdasarkan daya beli
historis dari pendapatan berdasarkan daya beli kini menyebabkan laba tidak diukur secara
akurat.
6
2.1.4.1 Laba dan Rugi Inflasi
Perlakuan terhadap laba dan rugi atas pos-pos moneter (seperti kas, utang, dan piutang)
merupakan isu kontroversial. Survei yang dilakukan terhadap praktik-praktik di berbagai
negara menunjukkan keragaman yang penting dalam hal ini.
Laba dan rugi pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang
dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir serta transaksi dalam seluruh aktiva dan kewajiban
moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai pos
terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang
berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja
moneter dan mekanisme penyesuaian. Kedua angka tersebut ditentukan melalui perubahan
harga khusus (dan bukan umum). Mekanisme penyesuaian mengindikasikan manfaat ( atau
biaya ) kepada pemegang saham berasal dari pembiayaan utama selama suatu periode
perubahan harga.
Pendekatan Brasil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan
kewajiban kini secara eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat
direalisasi. Namun demikian, penyesuaian dan penyajian bersih aktiva permanen atau kerugian
daya beli umum atas pendanaan modal kerja yang berasal dari utang atau kewajiban.
Penyesuaian aktiva permanen yang melebihi penyesuaian ekuitas menunjukkan keuntungan
daya beli. Sebaliknya, penyesuaian ekuitas yang lebih besar dari penyesuaian aktiva permanen
menunjukkan adanya sebagai modal kerja yang didanai oleh ekuitas. Kerugian daya beli diakui
untuk bagian ini selama periode inflasi.
SSAP No 16 memiliki cara yang lebih baik untuk menangani pengaruh inflasi.
Perusahaan juga diuntungkan jika menggunakan utang selama inflasi berlangsung. Fenomena
ini seharusnya tidak diukur dengan daya beli umum karena perusahaan hampir tidak pernah
berinvestasi di keranjang belanja ekonomi. Tujuan akuntansi inflasi ialah untuk mengukur
kinerja perusahaan dan memungkinkan pihak yang terkait untuk menilai jumlah, waktu, dan
potensi arus kas dimasa depan.
7
Suatu perusahaan dapat mengukur daya beli yang dimilikinya untuk memperoleh
barang dan jasa tertentu lewat indeks pengukur laba dan rugi moneter. Karena tidak semua
perusahaan memperoleh indeks daya beli kasnya sendiri, pendekatan yang dilakukan di Inggris
menjadi alternatif yang terbaik.
1. Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang
dikonsumsi)
2. Keuntungan yang belum direalisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva non moneter
dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi
Pengukuran laba modal mudah dilakukan, namun perlakuan akuntansinya sulit. Kami
berpendapat bahwa kenaikan biaya pengganti aset operasional (contohnya proyeksi arus kas
keluar untuk mengganti peralatan) bukan merupakan laba, baik terealisasi maupun tidak.
Perubahan biaya kini persediaan, pabrik, peralatan, dan aset operasional lain merupakan
revaluasi terhadap ekuitas pemilik, yang menjadi bagian dari laba yang harus dimiliki
perusahaan guna mempertahankan modal fisik, sedangkan laba berdasarkan biaya kini
merupakan pengukuran terhadap kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan ini. Aset yang
ditahan untuk tujuan spekulasi, seperti tanah kosong atau surat berharga yang dapat diuangkan,
tidak harus diganti jika ingin mempertahankan daya produksi. Oleh karenanya, jika
penyesuaian biaya-kini mencakup pos-pos ini, kenaikan atau penurunan setara harus
dinyatakan secara langsung dalam akun laba.
8
2.1.5 Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya
beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah
mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai
contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan di dalam
neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya
historisnya dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi),
pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang
mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli.
Oleh karena itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan-perubahan dalam daya
beli umum uang agar dapat ditandingkan dengan transaksi ditahun berjalan.
Perubahan tingkat harga umum diukur dengan indeks tingkat harga dalam bentuk
Jumlah p1q1 / Jumlah p0q0 dimana p = harga suatu barang tertentu dan q = kuantitas yang
dikonsumsi. Suatu indeks harga adalah rasio biaya. Misal, jika sebuah keluarga yang terdiri
dari empat orang menghabiskan uang $20.000 untuk membeli sebuah keranjang barang dan
jasa yang representive pada akhir tahun 1 ( tahun dasar – awal tahun 2) dan $24.000 untuk
membeli keranjang yang sama setahun kemudian ( awal tahun 3), indeks harga akhir tahun
pada tahun 2 adalah $24.000/$20.000 atau 1,2. Angka ini menujukkan adanya laju inflasi
sebesar 20 % selama tahun 2. Demikian pula halnya, apabila keranjang dalam contoh diatas
$25.000 bagi suatu keluarga yang terdiri dari 4 orang pada tahun 2 kemudian (akhir tahun 3),
maka indeks tingkat harga umum akan menjadi $25.000/$20.000 atau 1,25 yang menunjukkan
laju inflasi 25% semenjak tahun dasar. Indeks untuk tahun dasar adalah $20.000/$20.000 atau
1.
Angka indeks harga digunakan untuk mentraslasikan jumlah yang dibayarkan selama
periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode. Metode yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Dimana :
c = periode kini
9
td = tanggal transaksi
Angka tingkat harga yang disesuaikan bukan merupakan biaya kini dari pos yang
dipersoalkan, melainkan masih merupakan angka biaya historis. Angka biaya historis hanya
sekedar disajikan ulang dalam unit ukuran baru, yaitu daya beli umum diakhirperiode. Jika
semua transaksi semua dilakukan secara seragam selama periode tertentu (seperti pendapatan
dari penjualan barang atau jasa), maka penyesuaian tingkat harga jalan pintas dapat digunakan.
Ketika menyajikan pendapatan sebagai setara daya beli akhir periode, ketimbang
menyesuaikan tingkat harga pendapatan harian (berarti ada 365 perhitungan) kita dapat
menggunakan rumus berikut :
Secara tradisional, laba merupakan bagian dari kekayaan perusahaan ( yaitu aktiva
bersih ) yang dapat ditarik oleh perusahaan selama suatu periode akuntansi tanpa mengurangi
kekayaannya hingga dibawah posisi awal. Dengan asumsi tidak ada investasi atau penarikan
tambahan oleh pemilik selama periode tersebut. Oleh karena itu, akuntansi konvensional
menghitung laba sebagai jumlah maksimal yang dapat ditarik oleh perusahaan tanpa
mengurangi modal uang awalnya. Jika kita tidak bisa memperoleh harga yang stabil maka
perhitungan laba konvensional cenderung menghitung kekayaan bersih perusahaan setelah
pajak secara tidak akurat.
Selama inflasi perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitaan
dengan kegiatan operasinya. Perubahan muncul dari aktiva atau kewajiban moneter, kewajiban
untuk membayarkan mata uang dengan jumlah yang tetap dimasa depan. Aktiva moneter
mencakup kas dan piutang usaha yang umumnya akan menghilangkan daya beli selama periode
inflasi. Kewajiban moneter mencakup kebanyakan utang yang umumnya akan menimbulkan
keuntungan daya beli selama periode inflasi.
10
periode sekarang. Misalnya, mobil dibeli pada tahun 1978 dan akan dinyatakan dengan harga
pada tahun 1984, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Apabila aktiva dibeli pada suatu tanggal tertentu, maka indeks harga yang digunakan
ialah indeks harga untuk bulan terjadinya transaksi. Hal ini dilakukan dengan tidak tersedia
indeks harga harian. Apabila perubahan harga dalam suatu periode itu tidak terlalu tinggi maka
dapat digunakan indeks harga rata-rata untuk tahun yang bersangkutan.
11
Ciri khas dari model biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga adalah
pengungkapan perubahan biaya kini dari aset moneter perusahaan setelah dikurangi inflasi.
Tujuannya adalah untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset moneter yang melebihi
atau kurang dari perubahan daya beli umum. Dua pengungkapan yang lazim dimuat dalam
ekuitas pemegang saham biasanya ditafsirkan sebagai berikut : Kenaikan aset non moneter
akibat inflasi umum merupakan jumlah saldo yang harus dimiliki perusahaan agar mampu
menghadapi inflasi umum tersebut. Komponen kedua (misalnya kenaikan harga kini yang
melampaui inflasi umum) dianggap sejumlah pihak sebagai laba modal atas aset non moneter
yang belum direalisasikan. Kita berpendapat bahwa komponen terakhir ini bukan merupakan
laba, melainkan kenaikan biaya usaha yang harus dimiliki perusahaan untuk mempertahankan
kapasitas produksinya.
Group Modelo diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, disajikan ulang
sebagai berikut :
• Persediaan
Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama dan disajikan
ulang dengan menggunakan metode biaya penggantian atau manufaktur.
• Harga Pokok Penjualan
Penyajian ulang akun ini dinilai berdasarkan nilai persediaan yang dinyataan ulang.
• Aktiva Tetap
Pos-pos ini dicatat berdasarkan biaya akuisisi, dan disajikan ulang dengan
menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari Nasional Consumer Indeks/Indeks
Harga Konsumen Umum, sehingga menjadi nilai penggantian bersih yang sesuai
ditentukan oleh penilai ahli independent pada tanggal 31 Des 20XX, dan sesuai denga
tanggal akuisisi apabila pembelian dilakukan setelah tanggal tersebut.
• Depresiasi
Pos ini dihitung berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva tetap, yang dipertimbangkan
ebagai dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan oleh penilai independent.
• Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Akun ini disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari NCPI,
menurut umur atau tanggal kontribusinya.
• Ketidakcukupan dalam penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Saldo akun ini disajikan dengan penjumlahan aljabar dari hasil kepemilikan aktiva
nonmoneter dan akumulasi hasil moneter ekuitas.
12
• Hasil dari kepemilikan aktiva nonmoneter
Pos ini menunjukka perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh
hal selain inflasi.
• Akumulasi hasil moneter ekuitas
Pos ini merupakan hasil yang berawal dari penyajian awal angka-angka laporan
keuangan.
13
2.2.2 Kegunaan dari Informasi Tambahan
Istilah perubahan harga umum (general inflation) berarti suatu kenaikan dalam tingkat
harga-harga atau suatu penurunan dalam daya beli unit moneter. Hal ini umumnya merupakan
keadaan ekonomi pada hampir semua negara di dunia. Pengukuran yang dilakukan dalam
laporan keuangan konvensional dibuat berdasarkan rupiah nominal sehingga tidak mempunyai
cadangan langsung untuk variabilitas daya beli rupiah.Pemakai laporan keuangan memerlukan
adanya informasi tentang pengukuran-pengukuran yang dibuat dalam satuan yang mempunyai
daya beli sama (konstan). Untuk memenuhi kebutuhan ini perusahaan diminta untuk
menyajikan informasi tambahan yang menggunakan ukuran dalam satuan yang mempunyai
daya beli yang sama dengan menggunakan metode constant price level accounting.
1. Menganalisa persediaan barang pada awal dan akhir periode, serta harga pokok
penjualan untuk menentukan tanggal timbulnya perolehan.
2. Menyatakan persediaan barang dan harga pokok penjualan dengan unit moneter
konstan dan harga pokok sekarang.
14
3. Menganalisa harta, aktiva tetap, biaya depresiasi, dan amortisasi yang berhubungan
untuk menentukan kapan diperolehnya aktiva tetap.
4. Menyatakan aktiva tetap, biaya depresiasi, dan amortisasi dengan unit moneter konstan
dan harga pokok sekarang.
5. Mengidentifikasi jumlah bersih elemen moneter pada awal dan akhir periode, serta
perubahan-perubahan yang terjadi selama periode itu.
6. Menghitung laba rugi daya beli dari elemen-elemen moneter netto.
7. Menghitung perubahan harga pokok sekarang untuk persediaan, harta, aktiva tetap dan
akibat-akibat dari kenaikan tingkat harga umum.
Standar akuntansi untuk laporan keuangan dengan perubahan harga pada Statement of
Financial Accounting Standards (SFAS) 89 meminta adanya ringkasan data finansial tertentu
selama lima tahun. Penyesuaian ringkasan lima tahun ini diminta karena dapat menyediakan
data yang dapat digunakan untuk mengukur trend dari pos-pos tertentu atau untuk menghitung
rasio-rasie.
Jatmiko (2002) berpendapat bahwa trend penjualan dengan rupiah konstan dapat
digunakan sebagai pedoman dalam mengukur sukses atau tidaknya suatu usaha penjuan
perusahaan di dalam situasi perubahan keadaan ekonomi dan adanya persaingan. Untuk
memperkirakan aliran kas di masa mendatang, suatu informasi dalam rupiah yang konstan
untuk pendapatan dari usaha kontinyu, rugi laba daya beli dari elemen moneter,
kenaikan/penurunan harga pokok sekarang aktiva merupakan dasar yang penting. Selain itu,
perhitungan rasio-rasio ini sangat berguna seperti price-earning ratio dalam rupiah konstan,
market rate of return dalam rupiah konstan dan lain-lainnya.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan harga yakni ketika harga barang dan jasa dalam suatu Negara mengalami
perubahan. Perubahan harga tersebut dapat berupa Kenaikan harga secara keseluruhan disebut
dengan inflasi (inflation), atau penurunan harga disebut deflasi (deflation).
Adapaun istilah akuntansi inflasi yaitu : Atribut, Penyesuaian biaya kini, Mekanisme
Penyesuaian, Ekuivalensi Daya Beli Umum, Laba dan rugi pembelian umum, Mata uang tetap
biaya historis, Keuntungan kepemilikan suatu investasi, Hiperinflasi, Inflasi, Aktiva Moneter,
keuntungan Moneter, Kewajiban Moneter, kerugian Moneter, Penyesuaian Modal Kerja
Moneter, jumlah Nominal, kewajiban non moneter, Aktiva Permanen, indeks Harga, Daya Beli,
biaya Penggantian, Mata Uang Pelaporan, Metode nyatakan kembali-translasikan, Fluktuatif,
perubahan Harga Khusus, Metode translasikan saji-ulang.
Hal-hal terkait inflasi yaitu : Laba dan Rugi Inflasi, Laba dan Rugi Modal, Akuntansi
Untuk Inflasi Di Luar Negeri, Menghindari Kejatuhan Ganda.
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya
beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah
mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal.
Untuk metode general price level accounting, perubahan harga diukur dengan beberapa
cara. Untuk metode constant dollar accounting di Amerika, perubahan harga diukur dengan
indeks harga menggunakan Consumer Price Index for All Urban Consumers (Evans, 1998).
16
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek utama yaitu
(1) Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis. (2) Kedua, laba
didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan.
Istilah perubahan harga umum (general inflation) berarti suatu kenaikan dalam tingkat
harga-harga atau suatu penurunan dalam daya beli unit moneter.
Jatmiko (2002) berpendapat bahwa trend penjualan dengan rupiah konstan dapat
digunakan sebagai pedoman dalam mengukur sukses atau tidaknya suatu usaha penjuan
perusahaan di dalam situasi perubahan keadaan ekonomi dan adanya persaingan.
3.2 Saran
Meskipun Kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan RMB ini, akan tetapi
pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu Kami perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan Kami.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Berman, Barry, and Evans, Joel R. 1998. Retail Management, A Strategic Approach. Prentice
Hall International, Inc. London.
Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2012.International Accounting Edisi 6 Buku
1.Jakarta: Salemba Empat.
Frederick D.S. Choi dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting, 6th ed. Buku 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Gideon, Frans. (2004). Dampak perubahan harga terhadap informasi yang terdapatpada
laporan keuangan yang tersaji berbasis harga perolehan.
18