oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat
Rahmat-Nya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai “Dampak Kurs Terhadap
Keputusan Pendanaan”.
Makalah ini dibuat dalam rangka Pembahasan mengenai materi. Penulis
sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun
penulis telah berusaha melakukan yang terbaik dalam penulisan makalah ini,
karenanya kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota
kelompok yang ikut serta dalam membantu penulisan makalah ini dan kepada Dr.
Maya Sari Lutan, SE., MM. yang juga telah memberi tugas kepada kami untuk
mengerjakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Bandung, 25 April 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dapat menurunkan harga saham yang berarti terjadi penurunan pula pada
nilai perusahaan (Chen dan Steiner, 1999). Asifa (2014) dan Margaretta
(2014) dalam penelitiannya menemukan keputusan pendanaan berpengaruh
postitif pada nilai perusahaan. Sedangkan Dewi (2013) menemukan hasil
bahwa keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
B. Rumusan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan, didapatkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Dampak Kurs?
2. Bagaimana Keputusan Pendanaan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dampak kurs.
2. Untuk mengetahui keputusan pendanaan.
D. Manfaat Penulisan
Kegunaan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen
keuangan internasional.
2. Dapat memberikan pengetahuan mengenai dampak kurs terhadap keputusan
pendanaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
Untuk menjaga kestabilan nilai tukar pada tingkat yang ditetapkan, Bank
Indonesia melakukan intervensi aktif di pasar valuta asing.
2. Sistem mengambang terkendali (1978 - Juli 1997)
Pada masa ini, nilai tukar rupiah didasarkan pada system sekeranjang
mata uang (basket of currencies). Kebijakan ini diterapkan bersama dengan
dilakukannya devaluasi rupiah pada tahun 1978. Dengan sistem ini, bank
Indonesia menetapkan kurs indikasi (pembatas) dan membiarkan kurs
bergerak di pasar dengan spread tertentu. Bank Indonesia hanya melakukan
intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau bawah dari spread.
3. Sistem kurs mengambang (14 Agustus 1997 - sekarang)
Sejak pertengahan Juli 1997, nilai tukar rupiah terhadap US dolar
semakin melemah. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka
mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang maka bank Indonesia
memutuskan untuk menghapus rentang intervensi (sistem nilai tukar
mengambang terkendali) dan mulai menganut sistem nilai tukar mengambang
bebas (free floating exchange rate) pada tanggal 14 Agustus 1997.
Penghapusan rentang intervensi ini juga dimaksudkan untuk mengurangi
kegiatan intervensi bank Indonesia terhadap rupiah dan memantapkan
pelaksanaan kebijakan moneter dalam negeri.
Nilai tukar yang sedang mengalami depresiasi (nilai tukar melemah)
dapat meningkatkan FDI kerena para investor dapat menanamkan modalnya
dengan harga murah dengan hasil yang tinggi. Faktor yang mempengaruhi
investasi yang dalam hal ini FDI, dapat digambarkan juga oleh persamaan
pendapatan nasional.Z = C (Y-T) + I (Y,r) + G + Im (Y,Ɛ) + X (Y*,Ɛ)
( +) (+,-) (+,+) (+ , -)
Dimana:
Z = pendapatan nasional r = suku bunga
C = konsumsi G = konsumsi pemerintah
Y = pendapatan perkapita Im = total impor
T = tingkat pajak Ɛ = nilai tukar
I = investasi Y* = pendapatan luar negeri
Dari persamaan diatas dapat diambil kesimpulan investasi (I),
dipengaruhi oleh dua variabel, pertama, pendapatan perkapita mayarakat
yang memiliki hubunngan positif.Semakin tinggi tingkat pendapatan perkapita
5
B. Keputusan Pendanaan
Kebijakan Pendanaan adalah merupakan suatu kebijakan yang sangat
penting bagi perusahaan, karena menyangkut perolehan sumber dana untuk
kegiatan operasi perusahaan. Kebijakan ini akan berpengaruh terhadap
struktur modal dan faktor leverage perusahaan, baik leverage operasi
maupun leverage keuangan.
Pada waktu menilai usul proyek, pertimbangan menegenai dari mana
dana yang akan digunakan utnuk membiayai investasi belum masuk dalam
pembahasan sama sekali. Oleh karena itu, melaluio keputusan pendanaan ini
akan dibahas sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai suatu
investasi yang sudah dianggap layak.
Sumber pendanaan dalam perusahaan dibagi kedalam dua kategori
yaitu sumber pendanaan internal dan sumber pendanaan eksternal. Sumber
pendanaan internal dapat diperoleh dari laba ditahan dan depresiasi aktiva
tetap, sedangkan sumber pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para
kreditur yang disebut dengan hutang.
Masulis (1980) dalam Wijaya (2010), menemukan bahwa terdapat
kenaikan abnormal return sehari sebelum dan sesudah pengunuman
peningkatan proporsi hutang, sebaliknya terdapat penurunan abnormal return
pada saat perusahaan mengumumkan proporsi hutang. Masulis (1980) dalam
6
C. Keputusan Investasi
Investasi adalah mengorbankan aset yang dimiliki sekarang untuk
mendapatkan aset ppada masa yang akan datang dengan jumlah yang lebih
besar. Myers (1977) dalam Subekti (2001) menyatakan bahwa perusahaan
adalah kombinasi antara nilai aktiva riil (asset in place) dengan pilihan
investasi di masa yang akan datang. Bagi perusahaan yang tidak dapat
menggunakan kesempatan investasi tersebut akan mengalami pengeluaran
yang lebih tinggi dibanding dengan nilai kesempatan yang hilang.
BAB III
PEMBAHASAN
7
8
2. Perusahaan Domestik
Investasi di Indonesia yang dilakukan oleh perusahaan domestic tidak
terpengaruh oleh nilai kurs karena mata uang yang digunakan sama.
Investasi domestik dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan,
yakni sebagai berikut:
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investemen).
Timbul karena adanya peraturan pemerintah atau syarat kontrak
yang telah disetujui.
Contoh: pemasangan instalasi pembersih air limbah.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit
investment)
Tujuan investasi untuk menaikkan laba, tetapi laba yang diharapkan
akan diperoleh perusahaan dengan adanya inv ini sulit untuk
dihitung secara teliti.
Pedoman yang biasanya dipakai adalah : % tertentu dari hasil
penjualan, % tertentu dari laba bersih investasi yang sama yang
dilakukan oleh perusahaan pesaing.
Contoh investasi ini : pengeluaran biaya promosi, biaya penelitian
dan pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan
karyawan.
3. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment)
Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan
penggantian mesin adalah informasi akunt ansi diferensial yang
berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial.
Penggantian dapat dilakukan, jika biaya diferensial yang berupa
penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian suatu mesin
dan ekuipmen berjumlah pantas bila dibandingkan dengan aktiva
diferensial.
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).
Yakni merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas
produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.
10
A. Kesimpulan
Untuk Perusahaan Multinasional Banyak faktor yang menyebabkan
timbulnya keengganan masuk investasi ke Indonesia pada saat ini. Faktor-
faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus investasi ke suatu
negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukum,
tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Bahkan
otonomi daerah yang sekarang diterapkan di Indonesia dianggap menjadi
permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah.
Pengetahuan tentang strategi MNC akan mendorong terpilihnya proyek
investasi yang paling sesuai dengan tujuan perusahaan. Proyek investasi
yang terbaik adalah proyek yang menempati ranking teratas berdasarkan
kriteria perusahaan. Hal yang lebih penting yang akan diperoleh dari
pengetahuan tentang strategi adalah peningkatan kreativitas tentang strategi
ekspansi global. Beberapa strategi yang digunakan perusahaan multinasional
adalah strategi multinasional berdasarkan inovasi, multinasional dewasa dan
multinasional menua.
13
14
Leli, Barbara Gunawan (2011). Jurnal Investasi Vol. 7 No.1. Hal 31-45
ISSN: 2302-8556 (2018). E-Jurnal Akuntasi Universitas Udayana. Vol. 23.2. 813-841
15