Anda di halaman 1dari 18

Dampak Kurs Terhadap Keputusan Pendanaan

Diajukan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Internasional

oleh :

Diinan Nur Khulaidah (1601581)

Iradhati Salsabila (1606858)

Rafi Pratama (1601829)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2019
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat
Rahmat-Nya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai “Dampak Kurs Terhadap
Keputusan Pendanaan”.
Makalah ini dibuat dalam rangka Pembahasan mengenai materi. Penulis
sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun
penulis telah berusaha melakukan yang terbaik dalam penulisan makalah ini,
karenanya kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota
kelompok yang ikut serta dalam membantu penulisan makalah ini dan kepada Dr.
Maya Sari Lutan, SE., MM. yang juga telah memberi tugas kepada kami untuk
mengerjakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Bandung, 25 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penulisan ............................................................................ 1

B. Rumusan Penulisan ..................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 3

A. Pengaruh Kurs terhadap Pendanaan ........................................................... 3

B. Keputusan Pendanaan ................................................................................. 5

C. Keputusan Investasi ...................................................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................. 7

A. Komparasi Perusahaan Multinasional dengan Perusahaan Domestik ....... 7

1. Perusahaan Multi Nasional ................................................................................... 7

2. Perusahaan Domestik ............................................................................................ 9

BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 15

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Dalam jangka panjang, tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan
nilai perusahaan. Semakin tinggi niai perusahaan semakin sejahtera pula
pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. [Fama,
1978 dalam Wahyudi, 2006].

Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan


fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil
akan memengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai
perusahaan [Fma dan French, 1998 dalam wijaya, 2010].

Berbagai faktor mampu memengaruhi nilai perusahaan baik yang


berasal dari internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. faktor
internal sifatnya masih dapat dikendalikan dengan berbagai macam strategi
yang telah disiapkan oleh perusahaan. faktor internal tersebut dapat berupa;
kinerja perusahaan, keputusan keungan, maupun struktur modal. Sedangkan
faktor luar perusahaan dapat berupa tingkat suku bung, inflasi, nilai tukar
maupun IHGS. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh pada naik turunya nilai
perusahaan, akan tetapi hasil penelitian yang diperoleh sampai saat masih
tidak konsisten. Manajer keuangan perusahaan bertekad untuk dapat
mencapai tujuan perusahaan yakni memaksimumkan nilai perusahaan.

Keputusan pendanaan merupakan keputusan tentang pembelanjaan


atau pembiayaan investasi. Keputusan pendanaan berkaitan dengan strategi
perusahaan dalam menetapkan berbagai sumber dana yang optimal untuk
mendanai berbagai alternatif kegiatan investasi yang ditentukan, sehingga
mendapatkan suatu kombinasi pembelanjaan yang paling efektif, sehingga
dapat memaksimumkan nilai perusahaan yang dapat dilihat dari harga
sahamnya. Utang merupakan instrumen yang sangat sensitive terhadap
perubahan nilai perusahaan. Sampai batas tertentu, semakin tinggi proporsi
utang suatu perusahaan maka akan semakin meningkatkan harga saham
perusahaan, namun pada titik tertentu lainnya utang yang meningkat akan

1
2

dapat menurunkan harga saham yang berarti terjadi penurunan pula pada
nilai perusahaan (Chen dan Steiner, 1999). Asifa (2014) dan Margaretta
(2014) dalam penelitiannya menemukan keputusan pendanaan berpengaruh
postitif pada nilai perusahaan. Sedangkan Dewi (2013) menemukan hasil
bahwa keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

B. Rumusan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan, didapatkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Dampak Kurs?
2. Bagaimana Keputusan Pendanaan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dampak kurs.
2. Untuk mengetahui keputusan pendanaan.

D. Manfaat Penulisan
Kegunaan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen
keuangan internasional.
2. Dapat memberikan pengetahuan mengenai dampak kurs terhadap keputusan
pendanaan.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengaruh Kurs terhadap Pendanaan


Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan
keputusan pendanaan bersifat uncertainty(tidak pasti). Shikawa (1994),
mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada pendanaan dapat
langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh
pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam
jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi keputusan
pendanaan melalui pengaruh negatifnya pada absorbs domestik atau yang
dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs
ini akan menyebabkan nilai riil asset masyarakat yang disebabkan kenaikan
tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan
permintaan domestic masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan
akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada
investasi.

Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran


(expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif
tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan
produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan
demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan /
barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang
tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan
nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada
barang-barang perdagangan tersebut.

Di Indonesia sejak tahun 1970, menerapkan tiga system nilai tukar,


yaitu (Octaviana Ana, 2007) :

1. Sistem kurs tetap (1970 - 1978)


Sesuai dengan Undang-Undang No.32 Tahun 1964, Indonesia
menganut sistem nilai tukar kurs resmi Rp. 250/dolar Amerika sementara kurs
uang lainnya dihitung berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

3
4

Untuk menjaga kestabilan nilai tukar pada tingkat yang ditetapkan, Bank
Indonesia melakukan intervensi aktif di pasar valuta asing.
2. Sistem mengambang terkendali (1978 - Juli 1997)
Pada masa ini, nilai tukar rupiah didasarkan pada system sekeranjang
mata uang (basket of currencies). Kebijakan ini diterapkan bersama dengan
dilakukannya devaluasi rupiah pada tahun 1978. Dengan sistem ini, bank
Indonesia menetapkan kurs indikasi (pembatas) dan membiarkan kurs
bergerak di pasar dengan spread tertentu. Bank Indonesia hanya melakukan
intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau bawah dari spread.
3. Sistem kurs mengambang (14 Agustus 1997 - sekarang)
Sejak pertengahan Juli 1997, nilai tukar rupiah terhadap US dolar
semakin melemah. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka
mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang maka bank Indonesia
memutuskan untuk menghapus rentang intervensi (sistem nilai tukar
mengambang terkendali) dan mulai menganut sistem nilai tukar mengambang
bebas (free floating exchange rate) pada tanggal 14 Agustus 1997.
Penghapusan rentang intervensi ini juga dimaksudkan untuk mengurangi
kegiatan intervensi bank Indonesia terhadap rupiah dan memantapkan
pelaksanaan kebijakan moneter dalam negeri.
Nilai tukar yang sedang mengalami depresiasi (nilai tukar melemah)
dapat meningkatkan FDI kerena para investor dapat menanamkan modalnya
dengan harga murah dengan hasil yang tinggi. Faktor yang mempengaruhi
investasi yang dalam hal ini FDI, dapat digambarkan juga oleh persamaan
pendapatan nasional.Z = C (Y-T) + I (Y,r) + G + Im (Y,Ɛ) + X (Y*,Ɛ)
( +) (+,-) (+,+) (+ , -)
Dimana:
Z = pendapatan nasional r = suku bunga
C = konsumsi G = konsumsi pemerintah
Y = pendapatan perkapita Im = total impor
T = tingkat pajak Ɛ = nilai tukar
I = investasi Y* = pendapatan luar negeri
Dari persamaan diatas dapat diambil kesimpulan investasi (I),
dipengaruhi oleh dua variabel, pertama, pendapatan perkapita mayarakat
yang memiliki hubunngan positif.Semakin tinggi tingkat pendapatan perkapita
5

masyarakat, maka semakin tinggi tingkat investasi.Kedua, tingkat suku bunga


pinjaman dalam suatu negara memiliki hubungan negative dengan tingkat
investasi.Semakin tinggi tingkat suku bunga, maka semakin rendah tingkat
investasi dan sebaliknya.
FDI merupakan hubungan investasi dengan negara asing maka dapat
dikategorikan sebagai jumlah impor yang masuk pada suatu negara dalam
bentuk modal.Variabel impor dalam persamaan diatas dipengaruhi oleh dua
veriabel.Pertama, pendapatan perkapita yang memiliki hubungan positif
dengan impor, dimana semakin tinggi pendapatan perkapita masyarakat
semakin tinggi tingkat impor. Kedua, nilai tukar yang memiliki hubungan
positif dengan tingkat impor dimana jika terjadi peningkatan nominal nilai
tukar (depresiasi) maka tingkat impor akan meningkat dan sebaliknya.

B. Keputusan Pendanaan
Kebijakan Pendanaan adalah merupakan suatu kebijakan yang sangat
penting bagi perusahaan, karena menyangkut perolehan sumber dana untuk
kegiatan operasi perusahaan. Kebijakan ini akan berpengaruh terhadap
struktur modal dan faktor leverage perusahaan, baik leverage operasi
maupun leverage keuangan.
Pada waktu menilai usul proyek, pertimbangan menegenai dari mana
dana yang akan digunakan utnuk membiayai investasi belum masuk dalam
pembahasan sama sekali. Oleh karena itu, melaluio keputusan pendanaan ini
akan dibahas sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai suatu
investasi yang sudah dianggap layak.
Sumber pendanaan dalam perusahaan dibagi kedalam dua kategori
yaitu sumber pendanaan internal dan sumber pendanaan eksternal. Sumber
pendanaan internal dapat diperoleh dari laba ditahan dan depresiasi aktiva
tetap, sedangkan sumber pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para
kreditur yang disebut dengan hutang.
Masulis (1980) dalam Wijaya (2010), menemukan bahwa terdapat
kenaikan abnormal return sehari sebelum dan sesudah pengunuman
peningkatan proporsi hutang, sebaliknya terdapat penurunan abnormal return
pada saat perusahaan mengumumkan proporsi hutang. Masulis (1980) dalam
6

Wijaya (2010) juga menemukan bahwa harga saham perusahaan naik


apabila diumumkan akan diterbitkan pinjaman yang digunakan untuk membeli
kembali saham perusahaan tersebut.

C. Keputusan Investasi
Investasi adalah mengorbankan aset yang dimiliki sekarang untuk
mendapatkan aset ppada masa yang akan datang dengan jumlah yang lebih
besar. Myers (1977) dalam Subekti (2001) menyatakan bahwa perusahaan
adalah kombinasi antara nilai aktiva riil (asset in place) dengan pilihan
investasi di masa yang akan datang. Bagi perusahaan yang tidak dapat
menggunakan kesempatan investasi tersebut akan mengalami pengeluaran
yang lebih tinggi dibanding dengan nilai kesempatan yang hilang.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Komparasi Perusahaan Multinasional dengan Perusahaan Domestik

1. Perusahaan Multi Nasional


Perusahaan Multinasional bersifat oligopolis yang mana pada saat ini
dihubungkan dengan ketidaksempurnaan pasar. Ketidak sempurnaan ini
dapat terjadi di pasar produk dan pasar faktor produksi di pasar keuangan.
Penjelasan tentang MNC ini dapat menggunakan teori organisasi (Industrial
Organizatioan Theory), berdasarkan teori ini perusahaan multinasional
memiliki modal tak terwujud (Intangibel Capital) dalam bentuk merk dagang,
paten, keahlian pemasaran dan kemampuan organisasionalnya. Jika modal
tidak terwujud dapat diwujudkan dalam bentuk produk tanpa diperlukan
adanya adaptasi, maka ekspor dapat menjadi bentuk penanaman modal
asing yang dipilih untuk melakukan penetrasi pasar. Apabila pengetahuan
perusahaan dalam bentuk produk khusus atau tehnologi yang dapat ditransfer
maka penguasaan pasar luar negeri dapat dilakukan dengan pemberian
lisensi. Ketidaksempurnaan pasar meliputi kemampuan perusahaan
multinasional untuk memperoleh dana dari berbagai sumber atau disebut
diversifikasi sumber dana. Dengan memperoleh dana dari banyak negara
maka risiko politik yang dihadapi perusahaan multinasional dapat dikurangi.
Pada umumnya perusahaan multinasional memiliki biaya operasi yang lebih
rendah dan modal yang lebih besar kepada perusahaan asing dan
perusahaan lokal. Sehingga perusahaan multinasional akan berproduksi pada
tingkat biaya rata-rata rendah atau mengalami skala ekonomi. Keunggulan ini
akan merupakan halangan bagi perusahaan lain untuk masuk ke industri
yang sama. Pengetahuan tentang strategi MNC akan mendorong terpilihnya
proyek investasi yang paling sesuai dengan tujuan perusahaan. Proyek
investasi yang terbaik adalah proyek yang menempati ranking teratas
berdasarkan kriteria perusahaan. Hal yang lebih penting yang akan diperoleh
dari pengetahuan tentang strategi adalah peningkatan kreativitas tentang
strategi ekspansi global. Beberapa strategi yang digunakan perusahaan
multinasional adalah sebagai berikut :

7
8

1. Multinasional Berdasarkan Inovasi Perusahaan multinasional seperti


3M (Amerika Serikat), N.V,Philips (Belanda) dan Sony (Jepang)
menciptakan barries to entry terus menerus. Perusahaan ini
menghabiskan dana yang jumlahnya besar untuk melakukan penelitian
dan pengembangan. Produk yang dihasilkan perusahaan ini didesain
untuk memenuhi kepuasan konsumen.
2. Multinasional Dewasa Strategi yang memungkinkan industri otomobil,
minyak, kertas dan makanan kaleng untuk tetap beroperasi walaupun
kemampuan inovatifnya telah hilang dan produknya telah
distandarisasi. Caranya adalah dengan menciptakan barries to entery
melalui skala produksi yang ekonomis dan kenaikan proporsi biaya
pemasaran dan distribusi yang paling rendah daripada kenaikan
keuntungan yang diperoleh.
3. Multinasional Menua Saat produk distandarisasi, maka keahlian
teknologi dan organisasional akan berkurang dan semua barries to
entery akan menghilang.
Strategi yang digunakan saat perusahaan multinasional
mengalami keunggulan kompetitif produknya menjadi hilang, salah
satu kemungkinannya adalah dengan masuk kepasar baru yang
pesaingnya masih sedikit. Dalam praktek perusahaan harus mampu
mendapat dan meproses semua informasi yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan yang rasional berdasarkan semua fakta yang
terjadi. Perusahaan observasi dapat dilihat dari dua teori diantranya
yaitu :
1. Teori proses Internasional, keputusan untuk berinvestasi keluar negeri
untuk pertama kali merupakan proses pengembangan pasar
perusahaan.
2. Jaringan Internasional, dalam jaringan internasional ada perusahaan
multinasional yang berlaku sebagai perusahaan induk lainnya sebagai
perusahaan cabang.
3. Bila perusahaan telah memutuskan untuk berinvestasi di luar negeri,
maka yang harus dipertimbangkan cara yang terbaik untuk
melakukannya. Cara-cara yang dapat dipilih untuk melakukan investasi
luar negeri antara lain : Melakukan Joint Venture, melakukan Merger
9

atau akuisisi dengan perusahaan yang telah eksis, melakukan lisensi,


melakukan kontrak manajemen, dan lainnya.

2. Perusahaan Domestik
Investasi di Indonesia yang dilakukan oleh perusahaan domestic tidak
terpengaruh oleh nilai kurs karena mata uang yang digunakan sama.
Investasi domestik dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan,
yakni sebagai berikut:
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investemen).
Timbul karena adanya peraturan pemerintah atau syarat kontrak
yang telah disetujui.
Contoh: pemasangan instalasi pembersih air limbah.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit
investment)
 Tujuan investasi untuk menaikkan laba, tetapi laba yang diharapkan
akan diperoleh perusahaan dengan adanya inv ini sulit untuk
dihitung secara teliti.
 Pedoman yang biasanya dipakai adalah : % tertentu dari hasil
penjualan, % tertentu dari laba bersih investasi yang sama yang
dilakukan oleh perusahaan pesaing.
 Contoh investasi ini : pengeluaran biaya promosi, biaya penelitian
dan pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan
karyawan.
3. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment)
 Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan
penggantian mesin adalah informasi akunt ansi diferensial yang
berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial.
 Penggantian dapat dilakukan, jika biaya diferensial yang berupa
penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian suatu mesin
dan ekuipmen berjumlah pantas bila dibandingkan dengan aktiva
diferensial.
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).
 Yakni merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas
produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.
10

 Untuk menambah kapasitas akan diperlukan aktiva dife rensial


berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan
diferensial.
Sedangkan menurut menurut Senduk bahwa produk-produk investasi
yang tersedia di pasaran antara lain:
a. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan
mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan
bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita
mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan.
Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang
diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank
selama jangkawaktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam,
dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga
yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada
suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang
tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di
bank.
c. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut.
Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan
tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka
pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan
yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik
dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital
gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih
harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari
saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.
d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah
atau rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
11

a. Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga


mendapatkan uang sewa.
b. Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi
c. Barang-barang koleksi. Contoh barang barang koleksi adalah
perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan
yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi
adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.-
e. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh
dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi
tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika,
Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas
akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7.
Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin
tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga
berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya
akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan
harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
f. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat
investasi. Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko
dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang
asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float)
yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di
pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang
rupiah sangat fluktuatif.
g. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang
diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk
menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek
pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito,
maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit
lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham
kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan
12

harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika


membelinya.
Terdapat pengelompokan jenis-jenis investasi:
a. Deposito berjangka, Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat
suku bunga relatif lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia
dalam jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan.
b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan
bagian dari upaya BI untuk meredam dan menstabilkan likuiditas yang ada di
pasar.
c. Saham, Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang
memberikan berbagai hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares,
stock ).
d. Obligasi, Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku
bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari
masyarakat, guna
pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran
belanjanya (debenture bond).
e. Sekuritas pasar uang, Sekuritas pasar uang merupakan surat-
surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan di pasar uang.
f. Sertifikat hutang obligasi, Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak
lain.Sertifikat ini dapat diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu.
Sertifikat hutang obligasi ini merupakan bentuk investasi jangka panjang.
g. Tanah/bangunan, Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property,
investasi ini biasanya untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan
adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya.
Reksa dana, Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor
dimana uang didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi
oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk Perusahaan Multinasional Banyak faktor yang menyebabkan
timbulnya keengganan masuk investasi ke Indonesia pada saat ini. Faktor-
faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus investasi ke suatu
negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukum,
tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Bahkan
otonomi daerah yang sekarang diterapkan di Indonesia dianggap menjadi
permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah.
Pengetahuan tentang strategi MNC akan mendorong terpilihnya proyek
investasi yang paling sesuai dengan tujuan perusahaan. Proyek investasi
yang terbaik adalah proyek yang menempati ranking teratas berdasarkan
kriteria perusahaan. Hal yang lebih penting yang akan diperoleh dari
pengetahuan tentang strategi adalah peningkatan kreativitas tentang strategi
ekspansi global. Beberapa strategi yang digunakan perusahaan multinasional
adalah strategi multinasional berdasarkan inovasi, multinasional dewasa dan
multinasional menua.

Domestik Keputusan Investasi adalah suatu kebijakan atau keputusan


yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang atau permasalahan
bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk–
bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang
akan datang. Sedangkan . Secara singkat keputusan investasi yaitu
penggunaan dana yang bersifat jangka panjang. Bentuk, macam dan
komposisi dari investasi akan mempengaruhi dan menunjang tingkat
keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak
dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu investasi akan mengandung
risiko atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu
akan mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai perusahaan.

13
14

Menganalisis investasi-investasi yang akan dipilih ini digunakan


dengan menghitung atau mengevaluasi secara statistik dan membandingkan
hasil evaluasi tersebut pada setiap alternatif.
DAFTAR PUSTAKA

Leli, Barbara Gunawan (2011). Jurnal Investasi Vol. 7 No.1. Hal 31-45

ISSN: 2302-8556 (2018). E-Jurnal Akuntasi Universitas Udayana. Vol. 23.2. 813-841

Ralhan, Mukesh. 2006. Determinants of Capital Flows: A Cross-Country Analysis.


Econometrics Working Paper EWP0601. Canada: Department of Economics,
University of Victoria Canada.

15

Anda mungkin juga menyukai