Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro II

Dosen Pengampu :
Hapsari Wiji Utami, S.E., M.S.E

Disusun Oleh :
Muhammad Nur Habibi ( 08020122043 )
Adi Putra ( 08020122059 )
Afifah Kholifahtin ( 08040122061 )

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
karunianya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “Konsep
Permintaan Dan Penawaran Agregat”.

Menyadari banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam proses penulisan
makalah ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, Kami
ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hapsari Wiji Utami,
S.E., M.S.E Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Ekonomi Makro II.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kelemahan dan keterbatasan.
Oleh karena itu kami dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi
untuk pembaca.

Surabaya, 30 Agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................6
A. Latar Belakang...........................................................................................................................6
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................7
C. Tujuan.........................................................................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN...................................................................................................................................8
A. Konsep Kurva Agregat Demand AD.......................................................................................8
B. Konsep Kurva Agregat Supply AS.........................................................................................11
C. Keseimbangan AD-AS.............................................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan...............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model penawaran agregat (Aggregate Supply/AS) dan permintaan agregat


(Aggregate Demand/AD) sering kali digunakan untuk membantu menganalisis
fluktuasi ekonomi dalam jangka pendek. Model AS-AD ini merupakan turunan dari
model IS-LM, dimana pada model IS-LM menggunakan asumsi bahwa tingkat harga
bersifat konstan.
Kurva permintaan agregat pada dasar nya melambangkan jumlah dari seluruh
barang dan jasa yang diminta dalam suatu perekonomian pada tiap tingkat harga.
Artinya, jika hal lain tetap sama, penurunan tingkat harga keseluruhan dalam
perekonomian cenderung meningkatkan jumlah barang dan jasa yang diminta.
Sedangkan kurva penawaran agregat menyatakan jumlah keseluruhan barang dan jasa
yang diproduksi serta dijual pada setiap tingkat harga oleh berbagai produsen.
Artinya, dalam periode satu atau dua tahun, naiknya tingkat harga keseluruhan dalam
perekonomian cenderung manaikkan jumlah penawaran barang dan jasa dan
penurunan tingkat harga cenderung mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa.
Fluktuasi dalam keseluruhan perekonomian berasal dari perubahan penawaran
agregat atau permintaan agregat. Para ekonom menyebut perubahan dalam penawaran
dan permintaan agregat ini sebagai guncangan (shock) terhadap perekonomian.
Guncangan yang menggeser kurva penawaran agregat disebut guncangan penawaran
(supply shock). Sedangkan guncangan yang menggeser kurva permintaan agregat
disebut guncangan permintaan (demand shock).

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa kurva agregat demand AD?
2. Apa kurva agregat supply AS?
3. Apa yang dimaksud keseimbangan AD-AS?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang konsep kurva agregat demand AD
2. Untuk mengetahui tentang konsep kurva agregat supply AS
3. Untuk mengetahui tentang keseimbangan AD-AS

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kurva Agregat Demand AD

Permintaan Agregat adalah, jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang diminta
oleh seluruh pelaku ekonomi pada berbagai tingkat harga. Permintaan Agregat
digambarkan dengan kurva Permintaan Agregat, yang merupakan kombinasi dari
Tingkat Harga (P) dengan Output (Y). Kurva Permintaan Agregat memiliki gradien/
kemiringan garis yang negatif.

Pasokan agregat (aggregate supply) adalah total produksi barang dan jasa dalam
sebuah perekonomian. Dalam ekonomi makro, penawaran agregat akan berperilaku
berbeda dalam sangat jangka pendek (very short-run), jangka pendek (short-run), dan
jangka panjang (long-run), sebagaimana tercermin dalam elastisitas kurva,

Kurva permintaan agregat:

Kurva permintaan agregat secara grafis mewakili AD. Kurva memiliki kemiringan
ke bawah, yang berarti bahwa kuantitas yang diminta berkurang ketika tingkat harga
meningkat. Pergerakan di sepanjang kurva terjadi karena perubahan tingkat harga.
Sementara itu, perubahan faktor-faktor selain tingkat harga menggeser kurva
permintaan agregat. Pergeseran ke kanan berarti peningkatan permintaan agregat,
sementara pergeseran ke kiri menunjukkan penurunan. 1

1
Agregat, P. (2004). Permintaan dan Penawaran Agregat: Model IS-LM

5
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat dan kurvanya:

1. Ekspektasi konsumen akan pendapatan masa depan

Ketika konsumen percaya penghasilan di masa depan akan meningkat, mereka


cenderung menabung lebih sedikit dan meningkatkan konsumsi saat ini. Harapan ini
biasanya karena stabilitas pekerjaan dan kemungkinan kenaikan upah. Situasi ini
biasanya terjadi ketika ekonomi sedang berekspansi. Peningkatan konsumsi saat ini
memacu AD dan menggeser kurva ke kanan.

2. Kekayaan konsumen

Sehingga pendapatan, perubahan dalam pengeluaran saat ini juga dapat dikaitkan
dengan perubahan dalam kekayaan konsumen Kekayaan dapat mengambil bentuk aset
keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan aset riil seperti properti dan tanah.
Jika nilai aset ini naik, konsumen cenderung meningkatkan pengeluaran mereka saat ini
dan menabung lebih sedikit, menggeser kurva ke kanan. Perlu diingat bahwa kekayaan
konsumen juga tergantung pada kewajiban mereka, seperti angsuran hipotek.

3. Ekspektasi bisnis

Bisnis menunda investasi modal jika mereka kurang optimis tentang pertumbuhan dan
profitabilitas di masa depan. Biasanya, itu terjadi selama resesi. Dakum situasi ini,
prospek permintaan barang lambat, sehingga melemahkan prospek penjualan dan
keuntungan mereka. Tetapi ketika ekonomi berekspansi bisnis lebih percaya diri
tentang prospek penjualan mereka. Permintaan yang kuat meyakinkan mereka untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Mereka kemudian memesan modal fisik unt meningkatkan produksi.

4. Pemanfatan kapasitas

2
Pemanfaatan kapasitas mengukur bagaimana kapasitas produksi digunakan
sepenuhnya. Ketika perusahaan berproduksi pada atau mendekati kapasitas penuh,
mereka perlu memperluas produksi. Untuk alasan ini, mereka akan berinvestasi dalam
modal fisik baru. Peningkatan investasi menggeser kurva ke kanan. Sebaliknya,
kelebihan kapasitas membuat perusahaan memiliki sedikit insentif untuk berinvestasi di

2
N. Gregory Mankiw, E. Q. (2014). Pengantar Ekonomi Makro : Edisi Asia. Jakarta: Salemba Empat.

6
properti, pabrik, atau peralatan baru. Mereka mengakui akan lebih menguntungkan
untuk mengoptimalkan kapasitas produksi saat ini.

5. Kebijakan moneter seperti suku bunga dan operasi pasar terbuka

Bank sentral memiliki beberapa instrumen untuk mempengaruhi perekonomian,


termasuk suku bunga kebijakan, operasi pasar, dan persyaratan cadangan. Untuk
meningkatkan permintaan agregat, bank sentral akan melonggarkan kebijakan moneter
(kebijakan moneter ekspansif), yang akan mengarah pada peningkatan jumlah uang
beredar dalam perekonomian, membuat bank komersial memiliki lebih banyak dana
untuk dipinjamkan. Peningkatan jumlah uang beredar mendorong turunnya suku bunga
dalam perekonomian. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya investasi,
mengarahkan bisnis untuk membeli barang modal. Di sisi lain, suku bunga yang lebih
rendah dan ketersediaan kredit yang lebih besar juga mendorong pengeluaran
konsumen untuk barang yang dibeli secara kredit. seperti barang tahan lama.
Akibatnya, konsumsi dan investasi yang lebih tinggi menggeser kurva ke kanan.

6. Kebijakan fiskal

Pemerintah dapat mempengaruhi permintaan agregat dengan mengubah pengeluaran


pemerintah dan pajak. Ini adalah kebijakan ekspansif jika pemerintah meningkatkan
pengeluarannya atau memotong pajak. Sebaliknya, mengurangi pengeluaran atau
menaikkan pajak adalah kebijakan kontraktif.mKebijakan fiskal ekspansif akan
meningkatkan AD, sementara kontraktif akan mengarah pada AD yang lebih rendah.

Jika diasumsikan pemerintah memotong tarif pajak. Tarif pajak yang rendah membuat
konsumen membayar lebih sedikit untuk pajak dan memiliki lebih banyak uang untuk
dibelanjakan untuk barang dan jasa. Akibatnya, pengeluaran konsumen yang lebih
tinggi berkontribusi untuk menggeser kurva ke kanan.

7. Kurs

Depresiasi mata uang domestik membuat barang-barang domestik lebih murah bagi
orang asing, sehingga meningkatkan permintaan mereka. Ini memacu ekspor. Di sisi
lain, depresiasi juga membuat harga barang impor lebih mahal bagi pembeli domestik.
Ini harus mengurangi impor. Akibatnya, ekspor neto cenderung meningkat. Efek
sebaliknya akan terjadi ketika mata uang menguat Barang domestik akan lebih mahal
bagi orang asing, dan barang impor akan lebih murah bagi konsumen domestik.

7
8. Pertumbuhan ekonomi global

Pertumbuhan ekonomi global yang kuat mendorong lebih banyak permintaan barang
dan jasa domestik. Ini meningkatkan ekspor dan AD, Sebaliknya, ketika ekonomi
global melemah, ekspor cenderung tertekan.

B. Konsep Kurva Agregat Supply AS

Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat adalah (aggregate supply, AS)
adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual
atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya
merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan didalam
perekonomian.

Perpindahan kurva AS0 menjadi AS1 dapat dikatakan sebagai “perpindahan keatas”
atau “perpindahan ke kiri”. Apabila dikatakan perpindahan maksudnya adalah :

pada mulanya pada harga P0 perusahaan-perusahaan akan menawarkan barang bernilai


Y0. dan perpindahan dari AS0 menjadi AS1 berarti penawaran barang bernilai Y0
akan dilakukan oleh perusahaan apabila tingkat harga mencapai P1 Perubahan dari

8
AS0 menjadi AS1 juga dapat dikatakan sebagai perpindahan ke kiri, dan maksudnya
adalah: apabila harga tetap P0 maka perusahaan-perusahaan akan mengurangi
penawaran output dari bernilai Y0 menjadi bernilai Y1 (yaitu pergeseran dari titik A
ketitik A1) Perpindahan Kurva AS Ke Bawah / Ke Kanan Perpindahan kurva AS0
Menjadi AS2 dapat dinayatakan sebagai perpindahankurva AS ke bawah, dan
maksudnya adalah: pendapatan nasional rill yang bernilai Y0 akan ditawarkan hanya
pada harga P2 dan tidak pada P0. perpindahan AS0 Menjadi AS2 dapat juga dikatakan
sebagai perpindahan ke kanan, dan yang dimaksudkanadalah: apabila harga tetap P0
pendapatan nasional rill yang ditawarkan perusahaan- perusahaan meningkat dari Y0
menjadi Y2.

Penawaran agregat didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa faktor


sebagai berikut :

1. Besarnya angkatan kerja (size of the labor force).

2. Besarnya stok kapital (size of capital stock ).

3. Keadaan atau tingkat teknologi (state of technology)

4. Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment ).

5. Harga faktor-faktor produksi.

Berkaitan dengan penawaran agregat ini barangkali penting untuk dibedakan antara
penawaran agregat jangka panjang ( short-run aggregate supply,SRAS)
dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supplay,LRAS).
Pengertian yang telah dikemukakan di atas adalah dalam artian penawaran agregat
jangka pendek ( short-run aggregate supply). Sedangkan penawaran agregat jangka
panjang (lomg run aggregate supply) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang
ditawarkanketika upah dan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga
masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimumkan keuntunganya
dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment
level ).

9
C. Keseimbangan AD-AS
1. Keseimbangan Jangka pendek

Keseimbangan jangka pendek antara penawaran agregat dan permintaan agregat


ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut.

Dari gambar diatas terlihat bahwa keseimbangan antara AS dan AD dalam jangka
pendek terjadi pada titik E, yang merupakan titik per-potngan kedua kurvatersebut.
Pada tingkat keseimbangan itu, output = Y N dan tingkat harga =P0.Kalau
pereknomian berada pada tingkat harga di atas tingkat keseimbangan,misalnya P1,
maka jumlah output yang ditawarkan pada titik D adalah lebih besar dari pada output
yang diminta pada titik A. Pada kondisi tersebut, artinya pada tingkat harga P1, orang
akan berlomba-lomba untuk menjual lebih banyak barang dan jasa daripada apa yang
ingin dibeli orang lain (dalam kondisi ini terjadi kelebihan penawaran atau axcess
supply), dan harga barang-barang dan jasa akan turun dan oleh karenanya tingkat
harga mencapai tingkat harga keseimbangan yaitu P0 pada titik E. Sebaliknya, apabila
tingkat harga berada di bawah tingkat harga keseimbangan, misalnya P2, maka disini
akan terjadi ketidakseimbangan dimana jumlah output yang diminta adalah lebih besar
daripada jumlah output yangditawarkan (artinya terjadi kelebihan permintaan atau
Excess demand). Dalam kondisi yang demikian, tingkat harga akan naik karena orang

10
ingin untuk membeli banyak barang daripada yang ditawarkan orang lain. Kenaikan
harga ini akan terus berlangsung sampai mencapai kembali tingkat harga
keseimbangan (P0) di titik E5.

2. Keseimbangan Jangka Panjang

Keseimbangan Jangka Panjang pada Keseimbangan Permintaan agregat (AD) dan


Penawaran Agregat (AS) ditunjukkan pada gambar berikut.

ditunjukkan dimana keseimbangan mula-mula terjadi di atas tingkatoutput natural rate


(above full employment outpu), yaitu pada titik A, yangmerupakan titik perpotongan
antara SRAS0 dengan AD. Karena tingkat output(Y0) keseimbangan lebih besar daripada
tingkat output kesempatan kerja penuh (natural rate,YN) maka pengangguran yang terjadi
(actual) akan menjadi lebih kecil daripada tingkat pengangguran alamiah (natural rate
level) dan kekakuan berlebihan (ecxcessive tightness) terjadi di pasar tenaga kerja.
Kekakuan di pasar tenaga kerja tersebut akan mendorong upah atau biaya tenaga kerja
mengalami danmenggeser kurva SRAS ke dalam yaitu ke SRAS1. Oleh karena itu,
keseimbangankini berada pada titik B dan output turun ke Y1. Karena output agregat (Y)
masihdi atas tingkat alamiah yaitu Y1 > Y, maka upah teru menerus naik, yang
padaakhirnya menngeser kurva SRAS ke SRAS2. Keseimbangan tercapai di titik Cyaitu
pada garis vertikal YN dan sekaligus merupakan titik keseimbangan jangka panjang.
Karena output berada pada tingkat alamiah, maka tidak akan terdapat tekanan lebih lanjut
atas upah untuk naik dan begitu juga kecenderungan lebihlanjut bagi kurva SRAS untuk

11
bergeser.Gambar diatas menunjukkan bahwa perekonomian tidak akan tetap padatingkat
output yang lebih tinggi daripada tingkat alamiah (natural rate) sebab kurva SRAS akan
bergeser ke dalam (ke kiri), menaikkan tingkat harga, dan menyebabkan perekonomian
bergerak ke atas sepanjang kurva (AD) sampai mencapai titik C pada garis vertical pada
tingkat output alamiah (YN), yang tersebut menunjukkan jumlah output yang ditawarkan
di dalam jangka panjang untuk setiap harga, dan dapatkita sebut sebagai kurva penawaran
agregat jangka panjang (LRAS).Pada gambar ditunjukkan dimana keseimbangan terjadi di
bawah output tingkat alamiah (below employment output). Karena penganguran actual
lebihtinggi dari pada tingkat penganguran alamiah (natural rate of employment), maka
upah akan turun, yang selanjutnya bergeser kurva SRAS ke luar atau ke kanan sampai
mencapai SRAS2. Perekonomian bergerak turun sepanjang kurva AD sampai mencapai
keseimbangan jangka panjangnya yaitu di titik perpotong anantara kurva AD dan kurva
LRAS pada YN. 3

3
Sukirno, Sadono. 2016.Makro Ekonomi Teori Pengantar Ed.3
.Jakarta

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa


yangterjadi dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang
berasal dari luar negeri. Faktor yang menyebabkan terjadinya permintaan agregatif
diantaranya yakni : efek kekayaan, efek harga bunga, efek pembelian asing.

Penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah jumlah seluruh barang


akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga. Factor yang menyebabkan terjadinya
penawaran agregat yakni: Besarnya angkatan kerja (size of the labor force), Besarnya stok
kapital ( size of capital stock ), Keadaan atau tingkatteknologi (state of technology), Tingkat
pengangguran alamiah (natural rate of unemployment), Harga faktor-faktor produksi.

Keseimbangan antara penawaran dan permintaan agregat terbagi menjadi duamacam


yakni jangka Panjang dan jangka pendek.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agregat, P. (2004). Permintaan dan Penawaran Agregat: Model IS-LM


N. Gregory Mankiw, E. Q. (2014). Pengantar Ekonomi Makro : Edisi Asia.
Jakarta: Salemba Empat

Sukirno, Sadono. 2016. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi 3.


Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai