Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro II
Dosen Pengampu :
Hapsari Wiji Utami, S.E., M.S.E
Disusun Oleh :
Muhammad Nur Habibi ( 08020122043 )
Adi Putra ( 08020122059 )
Afifah Kholifahtin ( 08040122061 )
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
karunianya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “Konsep
Permintaan Dan Penawaran Agregat”.
Menyadari banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam proses penulisan
makalah ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, Kami
ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hapsari Wiji Utami,
S.E., M.S.E Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Ekonomi Makro II.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kelemahan dan keterbatasan.
Oleh karena itu kami dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi
untuk pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................6
A. Latar Belakang...........................................................................................................................6
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................7
C. Tujuan.........................................................................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN...................................................................................................................................8
A. Konsep Kurva Agregat Demand AD.......................................................................................8
B. Konsep Kurva Agregat Supply AS.........................................................................................11
C. Keseimbangan AD-AS.............................................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
A. Kesimpulan...............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa kurva agregat demand AD?
2. Apa kurva agregat supply AS?
3. Apa yang dimaksud keseimbangan AD-AS?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang konsep kurva agregat demand AD
2. Untuk mengetahui tentang konsep kurva agregat supply AS
3. Untuk mengetahui tentang keseimbangan AD-AS
4
BAB II
PEMBAHASAN
Permintaan Agregat adalah, jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang diminta
oleh seluruh pelaku ekonomi pada berbagai tingkat harga. Permintaan Agregat
digambarkan dengan kurva Permintaan Agregat, yang merupakan kombinasi dari
Tingkat Harga (P) dengan Output (Y). Kurva Permintaan Agregat memiliki gradien/
kemiringan garis yang negatif.
Pasokan agregat (aggregate supply) adalah total produksi barang dan jasa dalam
sebuah perekonomian. Dalam ekonomi makro, penawaran agregat akan berperilaku
berbeda dalam sangat jangka pendek (very short-run), jangka pendek (short-run), dan
jangka panjang (long-run), sebagaimana tercermin dalam elastisitas kurva,
Kurva permintaan agregat secara grafis mewakili AD. Kurva memiliki kemiringan
ke bawah, yang berarti bahwa kuantitas yang diminta berkurang ketika tingkat harga
meningkat. Pergerakan di sepanjang kurva terjadi karena perubahan tingkat harga.
Sementara itu, perubahan faktor-faktor selain tingkat harga menggeser kurva
permintaan agregat. Pergeseran ke kanan berarti peningkatan permintaan agregat,
sementara pergeseran ke kiri menunjukkan penurunan. 1
1
Agregat, P. (2004). Permintaan dan Penawaran Agregat: Model IS-LM
5
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat dan kurvanya:
2. Kekayaan konsumen
Sehingga pendapatan, perubahan dalam pengeluaran saat ini juga dapat dikaitkan
dengan perubahan dalam kekayaan konsumen Kekayaan dapat mengambil bentuk aset
keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan aset riil seperti properti dan tanah.
Jika nilai aset ini naik, konsumen cenderung meningkatkan pengeluaran mereka saat ini
dan menabung lebih sedikit, menggeser kurva ke kanan. Perlu diingat bahwa kekayaan
konsumen juga tergantung pada kewajiban mereka, seperti angsuran hipotek.
3. Ekspektasi bisnis
Bisnis menunda investasi modal jika mereka kurang optimis tentang pertumbuhan dan
profitabilitas di masa depan. Biasanya, itu terjadi selama resesi. Dakum situasi ini,
prospek permintaan barang lambat, sehingga melemahkan prospek penjualan dan
keuntungan mereka. Tetapi ketika ekonomi berekspansi bisnis lebih percaya diri
tentang prospek penjualan mereka. Permintaan yang kuat meyakinkan mereka untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Mereka kemudian memesan modal fisik unt meningkatkan produksi.
4. Pemanfatan kapasitas
2
Pemanfaatan kapasitas mengukur bagaimana kapasitas produksi digunakan
sepenuhnya. Ketika perusahaan berproduksi pada atau mendekati kapasitas penuh,
mereka perlu memperluas produksi. Untuk alasan ini, mereka akan berinvestasi dalam
modal fisik baru. Peningkatan investasi menggeser kurva ke kanan. Sebaliknya,
kelebihan kapasitas membuat perusahaan memiliki sedikit insentif untuk berinvestasi di
2
N. Gregory Mankiw, E. Q. (2014). Pengantar Ekonomi Makro : Edisi Asia. Jakarta: Salemba Empat.
6
properti, pabrik, atau peralatan baru. Mereka mengakui akan lebih menguntungkan
untuk mengoptimalkan kapasitas produksi saat ini.
6. Kebijakan fiskal
Jika diasumsikan pemerintah memotong tarif pajak. Tarif pajak yang rendah membuat
konsumen membayar lebih sedikit untuk pajak dan memiliki lebih banyak uang untuk
dibelanjakan untuk barang dan jasa. Akibatnya, pengeluaran konsumen yang lebih
tinggi berkontribusi untuk menggeser kurva ke kanan.
7. Kurs
Depresiasi mata uang domestik membuat barang-barang domestik lebih murah bagi
orang asing, sehingga meningkatkan permintaan mereka. Ini memacu ekspor. Di sisi
lain, depresiasi juga membuat harga barang impor lebih mahal bagi pembeli domestik.
Ini harus mengurangi impor. Akibatnya, ekspor neto cenderung meningkat. Efek
sebaliknya akan terjadi ketika mata uang menguat Barang domestik akan lebih mahal
bagi orang asing, dan barang impor akan lebih murah bagi konsumen domestik.
7
8. Pertumbuhan ekonomi global
Pertumbuhan ekonomi global yang kuat mendorong lebih banyak permintaan barang
dan jasa domestik. Ini meningkatkan ekspor dan AD, Sebaliknya, ketika ekonomi
global melemah, ekspor cenderung tertekan.
Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat adalah (aggregate supply, AS)
adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual
atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya
merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan didalam
perekonomian.
Perpindahan kurva AS0 menjadi AS1 dapat dikatakan sebagai “perpindahan keatas”
atau “perpindahan ke kiri”. Apabila dikatakan perpindahan maksudnya adalah :
8
AS0 menjadi AS1 juga dapat dikatakan sebagai perpindahan ke kiri, dan maksudnya
adalah: apabila harga tetap P0 maka perusahaan-perusahaan akan mengurangi
penawaran output dari bernilai Y0 menjadi bernilai Y1 (yaitu pergeseran dari titik A
ketitik A1) Perpindahan Kurva AS Ke Bawah / Ke Kanan Perpindahan kurva AS0
Menjadi AS2 dapat dinayatakan sebagai perpindahankurva AS ke bawah, dan
maksudnya adalah: pendapatan nasional rill yang bernilai Y0 akan ditawarkan hanya
pada harga P2 dan tidak pada P0. perpindahan AS0 Menjadi AS2 dapat juga dikatakan
sebagai perpindahan ke kanan, dan yang dimaksudkanadalah: apabila harga tetap P0
pendapatan nasional rill yang ditawarkan perusahaan- perusahaan meningkat dari Y0
menjadi Y2.
Berkaitan dengan penawaran agregat ini barangkali penting untuk dibedakan antara
penawaran agregat jangka panjang ( short-run aggregate supply,SRAS)
dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supplay,LRAS).
Pengertian yang telah dikemukakan di atas adalah dalam artian penawaran agregat
jangka pendek ( short-run aggregate supply). Sedangkan penawaran agregat jangka
panjang (lomg run aggregate supply) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang
ditawarkanketika upah dan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga
masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimumkan keuntunganya
dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment
level ).
9
C. Keseimbangan AD-AS
1. Keseimbangan Jangka pendek
Dari gambar diatas terlihat bahwa keseimbangan antara AS dan AD dalam jangka
pendek terjadi pada titik E, yang merupakan titik per-potngan kedua kurvatersebut.
Pada tingkat keseimbangan itu, output = Y N dan tingkat harga =P0.Kalau
pereknomian berada pada tingkat harga di atas tingkat keseimbangan,misalnya P1,
maka jumlah output yang ditawarkan pada titik D adalah lebih besar dari pada output
yang diminta pada titik A. Pada kondisi tersebut, artinya pada tingkat harga P1, orang
akan berlomba-lomba untuk menjual lebih banyak barang dan jasa daripada apa yang
ingin dibeli orang lain (dalam kondisi ini terjadi kelebihan penawaran atau axcess
supply), dan harga barang-barang dan jasa akan turun dan oleh karenanya tingkat
harga mencapai tingkat harga keseimbangan yaitu P0 pada titik E. Sebaliknya, apabila
tingkat harga berada di bawah tingkat harga keseimbangan, misalnya P2, maka disini
akan terjadi ketidakseimbangan dimana jumlah output yang diminta adalah lebih besar
daripada jumlah output yangditawarkan (artinya terjadi kelebihan permintaan atau
Excess demand). Dalam kondisi yang demikian, tingkat harga akan naik karena orang
10
ingin untuk membeli banyak barang daripada yang ditawarkan orang lain. Kenaikan
harga ini akan terus berlangsung sampai mencapai kembali tingkat harga
keseimbangan (P0) di titik E5.
11
bergeser.Gambar diatas menunjukkan bahwa perekonomian tidak akan tetap padatingkat
output yang lebih tinggi daripada tingkat alamiah (natural rate) sebab kurva SRAS akan
bergeser ke dalam (ke kiri), menaikkan tingkat harga, dan menyebabkan perekonomian
bergerak ke atas sepanjang kurva (AD) sampai mencapai titik C pada garis vertical pada
tingkat output alamiah (YN), yang tersebut menunjukkan jumlah output yang ditawarkan
di dalam jangka panjang untuk setiap harga, dan dapatkita sebut sebagai kurva penawaran
agregat jangka panjang (LRAS).Pada gambar ditunjukkan dimana keseimbangan terjadi di
bawah output tingkat alamiah (below employment output). Karena penganguran actual
lebihtinggi dari pada tingkat penganguran alamiah (natural rate of employment), maka
upah akan turun, yang selanjutnya bergeser kurva SRAS ke luar atau ke kanan sampai
mencapai SRAS2. Perekonomian bergerak turun sepanjang kurva AD sampai mencapai
keseimbangan jangka panjangnya yaitu di titik perpotong anantara kurva AD dan kurva
LRAS pada YN. 3
3
Sukirno, Sadono. 2016.Makro Ekonomi Teori Pengantar Ed.3
.Jakarta
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
14