Anda di halaman 1dari 12

HARGA KESEIMBANGAN

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Disusun Oleh:
Kelompok 6

Nama Anggota:
Graciela Br Sembiring 7221141004
Melody Sitorus 7222441005
Vidia Wardana 7222441003
Nur Sakinah 7223141007

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-NYA kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang berjudul
HARGA KESEIMBANGAN disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran
pengantar ekonomi mikro.
Sebagai manusia yang penuh khilaf, penyusun menyadari banyak terdapat
kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan saran serta kritik yang membangun guna menyempurnakan
makalah ini.
Akhirnya, dengan segala kelebihan dan kekurangan, penulis berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

Medan, September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………. i
KATA PENGATAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Harga Keseimbangan ...................................................... 3
B. Pengaruh Elastisitas Terhadap Harga Keseimbangan .... 6    
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 7
B. Saran ..........................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

3
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah ekonomi dari konsumen yaitu bahwa seorang konsumen
mempunyai batas pendapatan untuk dibelanjakan , sehingga tidak dapat
membeli semua barang atau jasa yang diiinginkan. Dengan permasalahan ini,
teori permintaan mengasumsikan bahwa sasaran konsumen adalah memilih
kombinasi barang yang sesuai dengan keseimbangannya harga dan
pendapatannya dan akan memaksimumkan nilai kegunaannya. Sedangkan
analisis ekonomi mikro perilaku individual selalu dimulai dengan seberapa
besar kepuasan konsumen atas barang dan jasa atau utility. Utility adalah
suatu properti yang umum untuk komoditi yang diinginkan. Secara historis,
teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan
untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang
akan dibeli dan dikonsumsinya.
Dapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang
cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan yang dilakukan
oleh orang-orang yang berfikir secara rasional dalam memilih berbagai
barang keperluannya. Tetapi, telah lama orang melihat suatu kelemahan
penting dari teori tersebut, yaitu menyatakan kepuasan dalam angka-angka
adalah kurang tepat karena kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk
diukur. Maka dikembangkan suatu pendekatan baru untuk mewujudkan
prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang memiliki
pendapatan terbatas. Analisis inni dikenal sebagai analisis kurva kepuasan
sama, yang meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan
sama dan garis anggaran pengeluaran.

4
B. Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa definisi harga keseimbangan?
2. Bagaimana pengaruh elastisitas terhadap harga keseimbangan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi harga keseimbangan.
2. Untuk mengetahui pengaruh elastisitas terhadap harga keseimbangan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Harga Keseimbangan
1. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah
tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara
produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga
keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa,
sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam
kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan
kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.

2. Proses terbentuknya Harga Pasar


Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat
menyebabkan bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran.
Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan
bergesernya tingkat harga keseimbangan.
Dalam proses pembentukan harga ini jelas terlihat berlakunya
hukum permintaan dan penawaran yang telah kita bahas dalam bab-bab
sebelumnya. Hukum permintaan mengatakan bahwa kuantitas permintaan
berbanding terbalik dengan harga. Jika harga naik, maka kuantitas yang
diminta turun. Sebaliknya, jika harga turun maka kuantitas yang diminta
naik. Sedangkan hukum penawaran mengatakan bahwa kuantitas
penawaran berbanding lurus dengan harga. Jika harga turun, kuantitas
yang ditawarkan berkurang. Sebaliknya, jika harga naik, kuantitas yang
ditawarkan bertambah.
     Kedua hukum itu berlaku pada kondisi ceteris paribus. Artinya,
selain harga, faktor lain bersifat tetap/tidak berubah. Misalkan jika harga

6
barang X naik, maka kuantitas yang diminta seharusnya turun. Akan
tetapi, jika yang terjadi justru meningkatnya kuantitas yang diminta, maka
ini artinya ada faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan. Misalnya,
hal ini terjadi karena di masyarakat beredar desas-desus bahwa harga akan
semakin tinggi, sehingga masyarakat beramai-ramai membeli pada
kenaikan harga pertama. Jadi, ketika permintaan seharusnta menurun
(karena harga naik), yang terjadi malah menaik. Faktor-faktor selain harga
ini akan menyebabkan bergesernya kurva permintaan dan penawaran, yang
selanjutnya akan memunculkan harga keseimbangan baru.

3. Penggolongan Pembeli dan Penjual


Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan
antara harga pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan
kemampuan membeli bagi konsumen/ pembeli.
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
 Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki
kemampuan membeli di atas harga pasar.
 Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan
sama dengan harga pasar.
 Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai
kemampuan membeli di bawah harga pasar.
 Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki
perhitungan harga pokok di bawah harga pasar.
 Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan
harga pokok sama dengan harga pasar.
 Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki
perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:
 Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan.
Pembeli yang memiliki kemampuan membeli lebih tinggi (pembeli
super marginal) mendapatkan premi konsumen. Penjual yang memiliki

7
perhitungan harga pokok di bawah harga pasar (penjual super
marginal) mendapatkan premi produsen.
 Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian.
Pembeli sub marginal yang memiliki kemampuan membeli di bawah
harga pasar. Penjual sub marginal yang memiliki perhitungan harga
pokok di atas harga pasar.
 Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point).
Tidak memperoleh keuntungan dan kerugian karena harga pokok sama
dengan harga pasar serta kemampuan membeli sama dengan harga
pasar.

4. Pergeseran Titik Keseimbangan


Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran
akibat dari naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
a. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap,
maka ada kecenderungan harga akan naik. Misalnya pada harga
Rp.20,00 jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah permintaan
meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00.
b. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
permintaan.
Jika jumlah permintaan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap,
maka harga akan turun. Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan
45 unit. Apabila jumlah permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga
akan turun menjadi Rp.15,00.
c. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap,
maka harga akan turun. Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah

8
penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran bertambah menjadi 50 unit,
maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.
d. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap,
maka harga akan naik. Misalnya pada harga Rp.25,00 jumlah
penawaran 45 unit. Jika jumlah penawaran berkurang menjadi 35 unit,
maka harga akan naik menjadi Rp.35,00.

B. Pengaruh Elastisitas Terhadap Harga Keseimbangan


Bila ada perubahan dalam permintaan atau penawaran sehingga
kurvanya bergeser, akibatnya harga keseimbangan akan berubah juga. Besar
kecilnya perubahan harga tersebut dipengaruhi juga oleh elastisitas permintaan
dan penawaran barang yang bersangkutan.
Hal ini bukan hanya permainan dengan kurva. Penerapan yang
terpenting, sekaligus contoh yang cukup menyolok tentang keadaan demikian
adalah dalam hal hasil-hasil sektor pertanian. Pada umumnya permintaan akan
hasil-hasil sektor pertanian bersifat inelastis. Demikian pula penawarannya
bersifat inelastis karena tidak segera dapat disesuaikan dengan perubahan
permintaan masyarakat. Elastisitas pendapatan untuk hasil-hasil pertanian pun
umumnya rendah. Akibat situasi demikian itu ialah bahwa harga tidak stabil.
Lagipula bahwa perubahan harga yang besar pun hampir-hampir tidak akan
menaikkan pendapatan petani. Petani yang dengan susah payah berhasil
meningkatkan produksinya belum tentu juga ikut menikmati hasilnya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Harga keseimbangan (Ekuilibrium) merupakan suatu keseimbangan
antara jumlah barang yang diminta dengan jumlah barang yang ditawarkan
pada suatu harga tertentu. Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran. Penjual dan pembeli biasanya akan selalu
mengambil tindakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara
pemintaan dan penawaran. Situasi dimana jumlah penawaran lebih besar dari
permintaan disebut dengan surplus. Sebaliknya, situasi dimana jumlah
permintaan lebih besar dari pernawaran disebut dengan kekurangan (shortage).
Setelah pasar sampai ke titik ekuilibrium, penjual dan pembeli sama –
sama puas dan harga pun tidak akan berubah lagi. Biasanya situasi surplus
maupun kekurangan sifatnya sementara, karena pasar akan selalu bergerak
kearah titik keseimbangan. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan hukum
penawaran dn permintaan (the law of supply and demand).
Kita tahu bahwa permintaan dan penawaran tidak selalu tetap, namun
selalu berubah – ubah sesuai dengan perubahan berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Apabila terjadi perubahan pada faktor – faktor tersebut,
maka permintaan dan penawaran juga ikut berubah dan otomatis akan
merubah posisi titik ekuilibrium. Jika terjadi peningkatan jumlah permintaan
namun jumlah penawaran tetap, maka harga akan naik, sehingga titik
ekuilibrium juga bergeser naik. Sementara jika penawaran naik namun
permintaan tetap, maka harga akan turun dan mengakibatkan titik ekuilibrium
juga turun.
Bila ada perubahan dalam permintaan atau penawaran sehingga
kurvanya bergeser, akibatnya harga keseimbangan akan berubah juga. Besar
kecilnya perubahan harga tersebut dipengaruhi juga oleh elastisitas permintaan
dan penawaran barang yang bersangkutan.

10
B. Saran
Demikianlah makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita bersama.
Ibarat ”tak ada gading yang tak retak”, tentunya makalah ini jauh dari
kesempurnaan maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya. Terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://dhani2009.wordpress.com/2011/04/11/permintaan-penawaran-dan-proses-
terbentuknya-keseimbangan-harga-pasar/
http://herubest13.blogspot.com/2010/12/makalah-ekonomi-permintaan-
penawaran.html
http://liliyulimuliana.blogspot.com/2012/02/harga-keseimbangan.html
http://green-star84.blogspot.com/2012/12/makalah-tentang-harga-keseimbangan-
pasar.html

12

Anda mungkin juga menyukai