Disusun oleh:
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan kasih-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah
kami terima. serta petunjuk-Nya sehingga memberikan kemampuan dan
kemudahan bagi kami dalam penyusunan Makalah Permintaan dan Penawaran
Agregat. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda kita
Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nanti-nantikan syafa'atnya di hari
akhir nanti. Laporan makalah ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami
peroleh setelah mengikuti pembelajaran Ekonomi Moneter, juga dari sumber
informasi lain. Kami selaku penyusun hanya memiliki sebatas ilmu yang bisa
kami sajikan, sebagai tugas mata kuliah Ekonomi Moneter.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Terutama kepada dosen yang
telah membimbing dalam penyusunan makalah tentang Ekonomi Moneter.
Wasalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan .......................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................3
2.1 Permintaan Agregat ...................................................................................3
2.2 Penawaran Agregat ....................................................................................8
BAB 3 KESIMPULAN .............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagimana analisa mengenai permintaan agregat?
2. Bagimana analisa mengenai penawaran agregat?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai permintaan agregat
2. Untuk mengetahui mengenai penawaran agregat
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Permintaan Agregat adalah, jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang
diminta oleh seluruh pelaku ekonomi pada berbagai tingkat harga. Permintaan
Agregat digambarkan dengan kurva Permintaan Agregat, yang merupakan
kombinasi dari Tingkat Harga (P) dengan Output (Y). Kurva Permintaan Agregat
memiliki gradien kemiringan garis yang negatif. Kurva permintaan agregat
menunjukkan kuantitas semua barang dan jasa yang diminta dalam suatu
perekonomian pada tingkat harga tertentu.
Hukum Permintaan:
Ketika harga naik (meningkat), maka jumlah barang yang diminta akan
menurun.
Sebaliknya apabila harga turun, maka jumlah barang yang diminta akan
meningkat.
3
dengan 10%, dari 100 menjadi 110. Tenaga beli dari pendapatan tersebut (disebut
pendapatan rill) tetap yakni Rp 100.000.00. Apakah konsumsi akan meningkat?
Konsumsi nominal akan meningkat, tetapi konsumsi rill tidak. Sama halnya
dengan pengeluaran untuk investasi (untuk membeli mesin ataupun mendirikan
gedung). Investasi rill menunjukkan banyaknya mesin atau gedung yang
didirikan, sedangkan investasi nominal adalah pengeluaran uang unik
memperoleh mesin dan gedung tersebut. Pengusaha selalu mendasarkan
keputusan untuk melakukan investasi atas pertimbangan variabel rill. Demikian
juga pengeluaran pemerintah dapat diartikan sebagai pengeluaran nominal dan
riil. Apabila pemerintah membangun jembatan atau jalan, berarti pemerintah
membeli jembatan atau jalan tersebut bukan nilai rupiahnya.
Kurva IS, yang menunjukkan berbagai kombinasi antara pendapatan dengan
tingkat bunga dalam mana pasar barang dalam keadaan keseimbangan tidak akan
terpengaruh meskipun anggapan harga stabil kita ubah. Modifikasi serupa dapat
dilakukan pada pasar uang. Permintaan individu akan uang kas sebenarnya
merupakan permintaan akan uang kas rill. Artinya uang kas itu dipegang bukan
semata-mata menginginkan uangnya ina sendiri, tetapi tenaga beli dari uang
tersebut. Misalkan, uang kas dipegang seseorang hanya untuk membeli makanan.
Bila satu porsi makanan harganya Rp 1.000,00 maka individu tersebut harus
mempunyai uang kas Rp 1.000,00 apabila ingin membeli satu porsi. Namun,
apabila makanan tersebut naik dua kali menjadi Rp 2.000.00 per porsi, maka
individu tersebut harus memegang uang kas sebanyak Rp 2.000,00. Permintaan
uang kas nominal naik dua kali, tetapi permintaan uang kas rill tetap. Demikian
juga jumlah uang beredar, dapat diwujudkan secara nominal maupun rill. Bank
Sentral akan selalu mengusahakan (dengan merubah jumlah uang beredar) agar
jumlah uang riil selalu dapat memenuhi jumlah yang diinginkan oleh masyarakat.
Jumlah uang beredar riil diperoleh dengan membagi jumlah uang beredar nominal
dengan indeks harga (Ms/p). Jumlah uang beredar nominal ditentukan oleh Bank
Sentral, sedangkan harga merupakan hasil interaksi individu, pengusaha dan
pemerintah.
4
Gambar 1.1 melukiskan modifikasi dari alat analisa IS-LM dengan adanya
perubahan harga.
5
Untuk menganalisa hubungan antara perubahan harga dengan output, alat
analisa yang lebih baik adalah kurva permintaan agregat. Guna memperoleh kurva
permintaan agregat kita gunakan kurva IS-LM dengan mengubah anggapan harga
tetap menjadi harga berubah (flexble). Gambar 1.2. menjelaskan bagaimana
penurunan kurva permintaan agregat. Pada harga P1, tingkat bunga dan
pendapatan riil yang menjamin adanya keseimbangan pasar barang dan uang
adalah i1 dan Y1 . Kombinasi harga P1 dan output Y1 dapat digambarkan pada
kurva dengan koordinat masing-masing P dan Y, seperti pada gambar 1.2 (b).
Pada harga yang lebih tinggi, misalnya P2, kita memperoleh kurva LM (P2) pada
gambar 1.2.(a) yang terletak di sebelah kiri atas kurva LM (P1). Kenapa
demikian?. Lihat penjelasan gambar 1.1.(a) dan (b). Dengan demikian pada harga
P2, kita memperoleh kombinasi output dan tingkat bunga (yang lebih tinggi)
masing-masing Y₂ dan i2 pada gambar 1.2 (a). Diperoleh satu kombinasi harga
dan output yang baru, yakni P2 dan Y2 yang menjamin adanya keseimbangan
pasar barang dan uang. Apabila kombinasi P1 dan Y1 dihubung dengan kombinasi
P₂ dan Y2 diperoleh garis yang menunjukkan berbagai kombinasi harga dan
output dalam mana baik pasar uang maupun barang dalam keadaan
keseimbangan. Garis inilah yang menggambarkan kurva permintaan agregat.
6
Karena kurva permintaan agregat diturunkan dari titik potong kurva IS dan
LM maka pergeseran salah satu kurva ini, baik sebagai akibat dari kebijaksanaan
fiskal ataupun moneter, akan mengakibatkan pergeseran permintaan agregat juga.
Misalnya, kebijaksanaan fiskal yang berupa penambahan pengeluaran pemerintah
(G). akan menggeser kurva IS ke kanan atas. Penambahan pengeluaran
pemerintah ini akan mendorong tingkat bunga dan output naik. Pada harga P1
sekarang tingkat output lebih besar. Titik B pada gambar 1.3 (b) terletak pada
kurva permintaan agregat yang lain. Kenaikan pengeluaran pemerintah akan
menaikkan pengeluaran total untuk setiap harga. Dengan kata lain, kurva
permintaan agregat bergeser ke kanan atas.
Gambar 1.4 menjelaskan pengaruh kebijaksanaan moneter terhadap
permintaan agregat. Penambahan jumlah uang beredar akan menggeser kurva LM
ke kanan bawah. Untuk jumlah uang beredar M0, harga adalah P1, dan kurva LM
nya adalah LM (M0 ,P1) dan output dalam keseimbangan adalah Y1. Penambahan
jumlah uang beredar menjadi M1 dengan harga tetap P1 maka kurva LM- nya
adalah LM (M1, P1) dan output dalam keseimbangan adalah Y2. Dengan demikian
pergeseran kurva LM akan mengakibatkan bahwa untuk setiap harga, output
menjadi lebih besar dikarenakan kenaikan pengeluaran total sebagai akibat
tambahnya jumlah uang beredar. Dengan kata lain, kurva permintaan agregat
bergeser ke kanan atas.
7
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Lereng Kurva Permintaan Agregat
Seperti halnya pada pergeseran kurva permintaan agregat maka lereng
kurva ini dipengaruhi oleh faktor faktor sebagai berikut:
Elastisitas permintaan uang terhadap tingkat bunga
Elastisitas permintaan uang terhadap pendapatan
Elastisitas pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga
Besarnya multiplier
Penawaran Agregat adalah jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang
ditawarkan oleh seluruh produsen di dalam perekonomian pada berbagai tingkat
harga, Penawaran Agregat digambarkan dengan kurva Penawaran Agregat, yang
merupakan kombinasi dari Tingkat Harga (P) dengan Output (Y).
Hukum Penawaran
Semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah barang
tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.
Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang, maka semakin sedikit
jumlah barang tersebut yang ditawarkan.
8
Faktor yang mempengaruhi penawaran
9
output per satu unit tenaga kerja akan menurun. Tambahan output untuk setiap
pertambahan satu unit tenaga kerja ini disebut dengan produk marjinal dari tenaga
kerja (marginal product of labor). Bentuk dari fungsi produksi tersebut seperti
tertera pada gambar berikut:
Dari gambar diatas nampak bahwa setiap tambahan tenaga kerja akan menambah
total product. Pada mulanya setiap tambahan tenaga kerja akan menambah total
produk dengan tingkat pertambahan yang menarik. Namun apabila tambahan
tenaga kerja diteruskan maka tingkat pertambahan total produksi batik mengecil.
Inilah yang sering disebut dengan hukum tingkat pertambahan hasil/output yang
semakin berkurang (law of deminishing marginal product).
10
MPL × P = W
P = harga output
11
BAB 3
KESIMPULAN
Permintaan Agregat adalah jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang
diminta oleh seluruh pelaku ekonomi pada berbagai tingkat harga. Permintaan
Agregat digambarkan dengan kurva Permintaan Agregat, yang merupakan
kombinasi dari Tingkat Harga (P) dengan Output (Y). Penawaran Agregat adalah
jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang ditawarkan oleh seluruh produsen
di dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga. Penawaran Agregat
digambarkan dengan kurva Penawaran Agregat, yang merupakan kombinasi dari
Tingkat Harga (P) dengan Output (Y). Kurva permintaan agregat belum cukup
untuk menganalisa harga. Karena pada prinsipnya harga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran, maka analisa harga haruslah dilengkapi dengan
penawaran agregat. Kurva penawaran agregat diperoleh melalui analisa fungsi
produksi serta pasar tenaga kerja.
12
DAFTAR PUSTAKA
13