Anda di halaman 1dari 27

Prodi Manajemen

Pengantar Akuntansi II

AKUNTANSI
FIRMA
JENIS PERUSAHAAN BERDASARKAN
KARAKTERISTIK BENTUK ORGANISASINYA
• Perusahaan Perorangan (Proprietorship)
 Bentuk perusahaan yang paling sederhana.
 Dimiliki oleh satu orang, sehingga jika perusahaan memperoleh keuntungan maka akan dinikmati sendiri
oleh pemiliknya, demikian pula, jika menderita kerugian maka akan ditanggung sendiri.
• Perusahaan Persekutuan / Firma (Partnership)
 Dimiliki oleh dua orang atau lebih, dibentuk atas dasar kepercayaan.
 Masing2 anggota sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability) kepada kreditur
atas seluruh utang/kewajiban yang ditimbulkan perusahaan.
• Perusahaan Perseroan (Corporation)
 Kepemilikan persero terbagi ke dalam lembar saham.
 Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para pemegang saham (stockholders),
yang dinamakan sebagai modal saham (capital stock) atau modal disetor (paid in capital)
 Dalam persero berlaku limited liability, artinya bahwa kewajiban pemegang saham kepada kreditur
hanya sebatas pada besarnya investasi atau jumlah saham yg dibeli.
PENDIRIAN
FIRMA
PENDIRIAN FIRMA
• Dalam pendirian Firma, setoran (investasi) dari masing-masing
anggota sekutu akan dicatat dalam jurnal secara terpisah di
pembukuan Firma.
• Aset yang disetor masing-masing anggota sekutu ke dalam Firma
akan didebet ke akun asset Firma, sebesar nilai wajar yang berlaku
pada saat penyerahan aset dan nilai tersebut harus disepakati
anggota sekutu lainnya.
• Demikian juga, jika terdapat kewajiban yang dibawa masing-masing
anggota sekutu dan disepakati akan ditanggung Firma, maka
kewajiban tsb akan dicatat di sebelah kredit sebagai akun kewajiban
firma.
ILUSTRASI 1
• Tanggal 5 September 2015, Pak Karto dan Pak Karta sepakat menggabungkan
kedua perusahaan perorangannya ke dalam sebuah Firma. Masing-masing akan
menyetor sejumlah kas dan aset lainnya.

• Pak Karto menyetor uang kas sebesar Rp 350.000.000 dan peralatan kantor
dengan nilai pasar wajar saat itu Rp 25.000.000. Peralatan kantor yang
diserahkan Pak Karto memiliki harga perolehan (cost) sebesar Rp 50.000.000
dengan akumulasi penyusutan Rp 30.000.000.

• Sedangkan Pak Karta menyetor uang kas sebesar Rp 275.000.000 dan


mentransfer sejumlah piutang dengan nilai realisasi bersih sebesar Rp
125.000.000 dan nilai bruto Rp 140.000.000.
SOLUSI ILUSTRASI 1
• Ayat jurnal untuk mencatat setoran Pak Karto

Kas 350.000.000
Peralatan Kantor 25.000.000
Modal Pak Karto 375.000.000

• Ayat jurnal untuk mencata setoran Pak Karta


Kas 275.000.000
Piutang Usaha 140.000.000
Cadangan Piutang Tak Tertagih 15.000.000
Modal Pak Karto 400.000.000
PEMBAGIAN
L ABA (RUGI)
BERSIH
PEMBAGIAN LABA (RUGI) BERSIH
• Laba / Rugi Firma dapat dibagi rata diantara sesama anggota sekutu,
kecuali jika ada kesepakatan tertentu yang dibuat.
• Banyak firma yang akhirnya bubar karena tidak tercapainya
kesepakatan yang adil mengenai bagaimana laba / rugi bersih
didistribusikan ke masing-masing anggota sekutu.
• Metode atau dasar perhitungan pembagian laba / rugi bersih
Firma harus dinyatakan secara tertulis dalam kontrak atau
perjanjian yang ditandatangani oleh seluruh anggota sekutu.
PEMBAGIAN LABA/RUGI BERSIH
• Secara umum, metode pembagian laba/rugi bersih firma dapat
dibedakan menjadi:

Berdasarkan
• dapat dinyatakan dalam bentuk
rasio tetap
perbandingan, prosentase, atau bagian
(Fixed Ratio)

Berdasarkan • saldo modal masing-masing anggota pada


awal periode
rasio tertentu •Saldo modal rata-rata sepanjang periode
PEMBAGIAN LABA/RUGI BERSIH
BERDASARKAN FIXED RATIO
• Mudah diterapkan
• Dapat dijadikan pembagian laba/rugi bersih yang adil
• Tepat dipakai jika masing-masing anggota sekutu memiliki jumlah
kontribusi modal yang sama
• Adanya anggota sekutu yang memiliki nilai tambah bagi firma 
bersedia bekerja lebih aktif dibandingkan anggota lainnya
ILUSTRASI 2
• Firma ABC melaporkan adanya laba bersih pada akhir periode sebesar
Rp 120.000.000. Firma ini beranggotakan Pak Aji, Pak Bode, dan Pak
Cecep. Masing-masing anggota memiliki besaran modal atau kepemilikan
yang sama dalam Firma.
• Akan tetapi karena Pak Cecep menyanggupi untuk bekerja (aktif terlibat)
secara purna waktu, maka anggota sekutu lainnya, Pak Aji dan Pak Bode,
menyepakati untuk memberikan bagian laba lebih besar kepada Pak
Cecep.
• Berdasarkan kesepakatan tsb maka laba bersih firma akan dibagikan
berdasarkan rasio tetap dengan perbandingan 1 : 1 : 2 masing-masing
untuk Pak Aji, Pak Bode dan Pak Cecep.
SOLUSI ILUSTRASI 2
• Fixed Ratio ini dapat dinyatakan dalam (semua sama saja,
dapat diambil salah satu)
a. Perbandingan  1 : 1 : 2
b. Prosentase  25% untuk Pak Aji, 25% untuk Pak Bode dan
50% untuk Pak Cecep
c. Bagian  ¼ bagian Pak Aji, ¼ bagian Pak Bode, dan ½
bagian Pak Cecep
SOLUSI ILUSTRASI 2
• Maka pembagian laba bersih berdasarkan Fixed Ratio tersebut :

• Pak Aji  25% dari Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000


• Pak Bode  25% dari Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000
• Pak Cecep  50% dari Rp 120.000.000 = Rp 60.000.000
Rp120.000.000
SOLUSI ILUSTRASI 2 ….LANJUTAN
• Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan
bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu
• Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma
melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku:

Nama Perkiraan Debet Kredit

Ikhtisar Laba Rugi 120.000.000


Modal Pak Aji 30.000.000
Modal Pak Bode 30.000.000
Modal Pak Cecep 60.000.000
PEMBAGIAN LABA/RUGI BERSIH
BERDASARKAN RASIO TERTENTU
• Tepat dipergunakan ketika besar kecilnya jumlah dana yang disetor
masing-masing anggota sekutu merupakan faktor yang utama /
menentukan.
• Tepat dipakai ketika seorang manajer dipekerjakan untuk mengelola
perusahaan, dan tidak ada anggota sekutu yang ikut terlibat aktif
dalam aktifitas operasional perusahaan sehari-hari
ILUSTRASI 3
• Firma RHS yang beranggotakan 3 orang sekutu, yaitu Bu Ranti, Bu Heni, dan
Bu Siti, melaporkan laba bersih akhir tahun 2015 sebesar Rp 90.000.000
• Pembagian laba/rugi bersih berdasarkan perbandingan saldo modal dari
masing-masing anggota sekutu pada awal tahun.
• Modal Bu Ranti, Bu Heni, dan Bu Siti di awal tahun 2015 masing-masing
sebesar Rp 200 juta, Rp 300 juta, dan Rp 400 juta.
• Maka pembagian laba berdasarkan saldo modal awal tahun:
– Bu Ranti  (200 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 20.000.000
– Bu Heni  (300 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 30.000.000
– Bu Siti  (400 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 40.000.000
SOLUSI ILUSTRASI 3
• Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan
bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu
• Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma
melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku:

Nama Perkiraan Debet Kredit

Ikhtisar Laba Rugi 90.000.000


Modal Bu Ranti 20.000.000
Modal Bu Heni 30.000.000
Modal Bu Siti 40.000.000
ILUSTRASI 4
• Sebuah Firma yang beranggotakan 2 orang sekutu, yaitu Tn. A dan Tn. B, pada
tanggal 31 Desember 2016 melaporkan adanya laba bersih Rp 90.000.000.
• Pembagian laba/rugi bersih berdasarkan perbandingan saldo modal rata-rata
sepanjang tahun dari masing-masing sekutu.
• Besar modal Tn. A dan Tn. B pada 1 Januari 2016 masing-masing Rp 250 juta dan
Rp 390 juta
• Besar investasi tambahan maupun penarikan yang dilakukan Tn. A dan Tn. B:
a. Tn. A tanggal 1 April menyetor uang kas Rp 80 juta sebagai tambahan investasi
b. Tn. A tgl 1 Agustus menarik uang tunai (prive) sebesar Rp 5 juta
c. Tn. B tgl 1 Maret menyerahkan seperangkat computer dengan nilai pasar Rp 10
juta untuk aset firma
d. Tn. B tgl 1 Oktober menarik prive sebesar Rp 6 juta
SOLUSI ILUSTRASI 4
• Besar saldo modal rata-rata sepanjang tahun:
Tn. A
1 Januari – 1 April 3/12 x Rp 250 juta Rp 62.500.000
1 April – 1 Agustus 4/12 x Rp 330 juta Rp 110.000.000
1 Agustus – 31 Desember 5/12 x Rp 325 juta Rp 135.416.667
Rp 307.916.667
Tn. B
1 Januari – 1 Maret 2/12 x Rp 390 juta Rp 65.000.000
1 Maret – 1 Oktober 7/12 x Rp 400 juta Rp 233.333.333
1 Okt – 31 Des 3/12 x Rp 394 juta Rp 98.500.000
Rp 396.833.333
Rp 704.750.000
SOLUSI ILUSTRASI 4 … LANJUTAN
• Maka pembagian laba berdasarkan saldo modal rata-rata:
– Tn. A  (307.916.667 : 704.750.000) x Rp 90.000.000 = Rp 39.322.455
– Tn. B  (396.833.333 : 704.750.000) x Rp 90.000.000 = Rp 50.677.545
• Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan
bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu
• Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma melalui
ayat jurnal penutup pada saat tutup buku:
Nama Perkiraan Debet Kredit
Ikhtisar Laba Rugi 90.000.000
Modal Bu Ranti 39.322.455
Modal Bu Heni 50.677.545
SOLUSI ILUSTRASI 4 … LANJUTAN
• Jurnal penarikan uang kas (prive) Tn. A dan Tn. B
1 Agt Prive Tn. A 5.000.000
Kas 5.000.000
1 Okt Prive Tn. B 6.000.000
Kas 6.000.000

• Jurnal Penutupan akun Prive

Modal Tn. A 5.000.000


Modal Tn. B 6.000.000
Prive Tn. A 5.000.000
Prive Tn. B 6.000.000
L APORAN
KEUANGAN
FIRMA
LAPORAN KEUANGAN FIRMA
• Laporan Keuangan Firma sama seperti laporan keuangan perusahaan
perorangan, bedanya hanya terletak pada jumlah pemilik.
• Laporan laba rugi Firma sama seperti laporan laba rugi perusahaan
perorangan, kecuali dalam hal pembagian laba atau rugi bersih. Dalam
perusahaan perorangan seluruh laba akan dinikmati sendiri, sedangkan
dalam Firma akan didistribusikan ke masing-masing anggota sekutu.
• Laporan perubahan modal perusahaan perorangan disebut Laporan
Modal Pemilik (Statement of Owner’s Equity) , sedangkan untuk firma
dinamakan Laporan Modal Sekutu (Statement of Partner’s Capital)
LAPORAN KEUANGAN FIRMA … LANJUTAN

• Neraca untuk Firma sama seperti Neraca perusahaan perorangan,


kecuali di bagian pelaporan modalnya.
• Untuk Firma, saldo modal untuk masing-masing anggota sekutu akan
ditunjukkan secara terpisah dalam Neraca.
CONTOH LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Firma ABC
Laporan Modal Sekutu
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
Modal Modal Modal Total Modal
Ali Bobi Caca
Saldo Modal, 1 Jan 2013 233.678.100 188.699.100 164.257.800 586.635.000

Tambahan Investasi 10.000.000 10.000.000


Laba Bersih 32.841.953 27.517.478 20.306.445 80.665.876
Prive (5.000.000) (5.000.000)
Saldo Akhir, 31 Des 2013 276.520.053 211.216.578 184.564.245 672.300.876
CONTOH NERACA
Firma ABC
Neraca
31 Desember 2013
Aset Lancar Utang Lancar
Kas 92.499.000 Utang Usaha 37.479.000
Piutang Usaha 141.000.000 Pinjaman Bank 29.835.000
Cadangan Piutang (7.050.000) Total Utang Lancar 67.314.000
Persediaan Barang Dagangan 225.000.000
Total Aset Lancar 451.449.000

Aset Tetap Modal Firma


Tanah 175.665.876 Modal Ali 276.520.053
Peralatan 120.000.000 Modal Bobi 11.216.578
Akumulasi Penyusutan (7.500.000) Modal Caca 184.564.245
Total Aset Tetap 288.165.876 Total Modal Firma 672.300.876

Total Aset 739.614.876 Total Utang dan Modal 739.614.876


TUGAS
• Tanggal 2 Pebruari 2014, Joko dan Wido mendirikan Firma JoWi dengan menyetorkan
uang kas masing-masing Rp 250 juta, dan bangunan dari Joko yang bernilai pasar Rp
350 juta, serta peralatan dari Wido senilai Rp 270 juta.
• Tanggal 5 Mei 2014, Joko menambah investasinya sebesar Rp 10.000.000 dengan
menyetor uang kas
• Tanggal 3 Mei 2014, Wido menarik uang kas untuk kepentingan pribadi sebesar Rp
5.000.000
• Tanggal 4 Juli 2014 Wido menyetor modal tambahan sebesar Rp 8.000.000
• Tanggal 2 Agustus 2014, Joko menarik prive sebesar Rp 7.500.000
• Tgl 31 Desember, laba bersih yang diperoleh Firma selama tahun 2014 sebesar Rp
85.000.000
• Diminta: Buatlah jurnal atas transaksi tersebut, berikut pembagian laba masing-masing
anggota sekutu, dimana pembagian laba bersih berdasarkan saldo modal rata-rata.

Anda mungkin juga menyukai