Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH COELENTERAT

BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah
filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata
berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus.
Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam tubuhnya
yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata
disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari
dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal. Terdapat sekitar 10.000
spesies  Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup
berkoloni. Tubuhnya simetri radial. Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu
tubuh maka akan mendapatkan beberapa bagian yang sama. Memiliki
rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan. Tubuhnya
hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus
anus. Merupakan hewan diploblastik. : ektodermis (epidermis) dan
endodermis (gastrodermis). Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk
memasukkan makanan ke dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel
penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).Memiliki dua bentuk
tubuh, yaitu polip dan medusa. Hidupnya  : kebanyakan di laut, beberapa di
air tawar.
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis
sel yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang
merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu
polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki
mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada
bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di
bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.
Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual)
maupun vegetatif (aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi saat sel
sperma jantan membuahi sel telur (ovum) betina. Sedangkan
perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan
tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan tumbuh menjadi individu baru
setelah lepas dari tubuh induknya.
Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran
keturunan), yaitu perkembangbiakan seksual yang diikuti oleh
perkembangbiakan aseksual pada satu generasi. Pada coelenterata jenis ini,
tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian
berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.
Beberapa jenis cerlenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar. Sebagian lain membentuk
terumbu karang yang bisa menahan gelombang. Beberapa spesies
coelenterata juga memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan
warna dan bentu mereka yang unik.

BAB II
PEMBAHASAN
Coelenterata berasal dari kata KOILOS = rongga tubuh atau selom
dan ENTERON = usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang
berfungsi sebagai usus. Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan
Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Kata
Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang
berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam
tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan.
Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya
hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal.
Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk
hewan  diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari
ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat
mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel.
Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis).
Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar
perairan.
A. CIRI-CIRI COELENTERATA
v Habitat di laut, kecuali sejenis hydra hidup di air tawar.
v Hewan bersel banyak (multiseluler).
v Sruktur tubuh :
·        Radial simetris
·        Dipoblastik terdiri ektoderm dan endoderm
·        Terdapat rongga (mesoglea) antara lapisan ektoderm dan endoderm.
v Bentuk tubuh :
·        menyerupai tabung (polip)
·        menyerupai  mangkok (medusa)
·        Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan
bergerak. Pada lapisan luar ektodermis tentakel terdapat sel racun
(knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
·        Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
·        Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali
Anthozoa dan Sifonoglia
·        Sistem saraf difus (baur)
·        Mengalami siklus hidup (metagenesis).
Dalam siklus hidupnya pada umumnya Coelentarata mempunyai dua bentuk
tubuh, yaitu Polip dan Medusa.
a.     Polip adalah bentuk  Coelentarata yang menempel pada tempat hidupnya.
Tubuh berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal
mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel. Polip yang membentuk koloni
memiliki beberapa macam bentuk (polimorfisme). Misalnya : polip untuk
pembiakan yang menghasilkan medusa (gonozoid) dan polip untuk makan
yakni gastrozoid.
b.     Medusa adalah bentuk ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti lonceng
yang dapat berenang bebas.       

B.  CARA MENDAPATKAN MAKANAN


Coelenterata hidup di perairan yang jernih yang mengandung
partikel-partikel organik, plankton atau hewan-hewan kecil. Jika
terdapat hewan kecil, misal jentik nyamuk menempel pada tentakel dan
mengenai sel knidoblast, maka sel tersebut mengeluarkan racun. Jentik
akan lemas lalu tentakel membawanya ke mulut. Di bawah mulut
terdapat kerongkongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskuler
untuk dicerna secara ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endodermis
menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa makanan akan dimuntahkan
melalui mulut. Setiap hewan Coelentarata mempunyai rongga
gastrovaskuler. Rongga gastrovaskuler Coelentarata bercabang-cabang
yang dipisahkan oleh septum/penyekat dan belum mempunyai anus.

C. REPRODUKSI COELENTERATA
1.     Aseksual (Vegetatif)
Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase
polip. Makin lama makin besar, lalu membentuk tentakel. Kuncup
tumbuh disekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup
baru. Semakin banyak lalu menjadi koloni.

1.     Reproduksi Sexual (Generatif)


Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur)
yang terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel
sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu
berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk
zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva.
Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan
membentuk polip di dasar perairan. Reproduksi vegetatif dan generatif
pada coelonterata berlangsung secara bergantian, sehingga coelenterata
mengalami pergiliran keturunan/ siklus hidup/metagenesis.
  
A.   KLASIFIKASI COELENTERATA
Coelenterata dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu :
Hydrozoa,Scyphozoa, Anthozoa dan Ctenophora:
1.     HYDROZOA
Ø Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang bentuknya seperti ular.
Ø Umumnya hidup soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk polip danyang
berkoloni berbentuk polip dan medusa.
Ø Lebih sering ditemukan atau dominan dalam bentuk koloni polipsedangkan
dalam bentuk medusa jarang ditemukan.
Ø Contoh Hydra dan Obellia.
a.      Hydra
·        bentuk tubuh Hydra seperti polip.
·        habitat di air tawar.
·        ukuran tubuh Hydra antara 10 mm – 30 mm.
·        makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea(udang-uadangan)
rendah.
·        bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki,gunanya untuk
melekat pada obyek dan untuk bergerak.
·        terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat
6 – 10 buah tentakel.
·        tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
·        makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
·        reproduksi aseksual dengan tunas atau budd kira-kira pada bagian samping
tengah dinding tubuh Hydra.
·        Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler. Tunas
tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya
untuk menjadi individu baru.
·        reproduksi seksual  :
Terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari
testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai
stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista
dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat
yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila
keadaan lingkunganmembaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi
Hydra baru.

b.     Obelia
Ø Hidup di air laut secara koloni.
Ø Sebagian besar waktu hidupnya sebagai koloni polip.
Ø Bagian polip yang berfungsi dalam hal makan disebut hidrant.
Ø fase seksual (medusa) disebut gonangium

1.     SCYPHOZOA
Scyphozoan, adalah coelenterata yang bentuknya menyerupai
mangkok dengan cirri-ciri sebagai berikut:
a.     Berasal dari kata scyphos = mangkok.
b.     Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan,sehingga sering
disebut ubur-ubur mangkuk .
c.      Memiliki bentuk dominan medusa.
d.     Polip bagian atas akan membentuk medusa lalu lepas melayang di air.
e.      Medusa akan melakukan kawin dan membentuk planula sebagaicalon polip.
f.       contoh Aurelia aurita

  

3.     Ctenophora
Beberapa zoolog menganggap ctenophora merupakan filum tersendiri.
Tubuhnya mempunyai lapisan mesoderm, tidak mempunyai nematoksis dan
tentakelnya mengandung zat-zat pelekat untuk menangkap mangsa.
Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :
a.     Subkelas Tentaculata (punya tentakel).
Terdiri atas beberapa ordo, antara lain :
1)    Cydippida, tubuh bulat/oval, terdapat semacam tanduk. Contoh : Mertensia.
2)    Cobata, tubuh memadat dilengkapi dengan dua cuping oval,
contoh : Mnemiopsis, Bolinopsis dan Leucothea.
3)    Cestida, tubuh seperti pita, contoh : Cestum dan Velamen.
4)    Platyctenida, tubuh pipih, contoh : Ctenoplana danCoeloplana.

b.     Subkelas muda (tak punya tentakel), berupa ordo Beroida, tubuh kerucut


atau silinder. Contoh : Beroe.

A.   PERAN COELENTERATA
1.     Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan
untuk dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik /
kecantikan.
2.     Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai
bahan makanan.
3.     Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai
dari aberasi air laut.
4.     Merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.
5.     Pantai dengan karang yang indah dapat dijadikan objek wisata.
6.     Dijadikan tempat untuk menyalurkan hobby para penggemar snorkling dan
diving.
BAB III

PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk
hewan  diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari
ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat
mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel.
Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis).
Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar
perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu :
a.     Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat
bergerak bebas,melekat pada dasar perairan.
b.     Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan
betina. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas
didalam air. Bentuk seperti payung dengan tentakel yang melambai lambai.
Coelenterata dibedakan menjadi 3 Kelas, yaitu :
a.     Hydrozoa
b.     Scyphozoa
c.      Anthozoa

B.   SARAN
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan membaca dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan pengetahuan
pembaca tentang radang dapat bertambah, serta mengerti tentang akibat dan
pengaruh yang disebabkan oleh radang itu sendiri.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini
belum sempurnadan masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan
saran  yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan
penulisan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai