Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wulan Okta Viani

NIM : 043750602
Matkul : EKMA 4115 (Diskusi 4)

Perusahaan Citra, merupakan perusahaan perseorangan dengan nama pemilik Pak Rustanto. Pada
dasarnya perusahaan persekutuan dapat dibentuk dalam rangka melanjutkan kegiatan perusahaan
perseorangan. Pak Rustanto berencana menerima Pak Rudi sebagai calon sekutu di perusahaan
persekutuan yang baru. Bagaimana cara menentukan angka-angka dalam neraca apabila ada anggota
sekutu yang baru. Sebutkan sumber referensi argumentasi Saudara.

Jawaban :
Bila suatu persekutuan dibentuk untuk melanjutkan kegiatan perusahaan perseorangan, maka sebelum
dibentuk persekutuan perlu diadakan penyesuaian terhadap neraca perusahaan perseorangan. Kita tahu
bahwa angka-angka yang tercantum dalam neraca bukanlah harga jual dari aktiva yang bersangkutan.
Oleh karena itu, sebelum pemilik perusahaan perseorangan menerima orang lain sebagai anggota
sekutunya, maka kedua belah pihak harus melakukan kesepakatan dalam penilaian terhadap seluruh
aktiva yang ada.
Dalam pembentukan persekutuan ini, aktiva selain kas nilainya harus ditetapkan kembali dengan
persetujuan para sekutu. Penentuan nilai aktiva selain kas para sekutu dapat menggunakan informasi
harga pasar sebagai pertimbangan. Persekutuan mencatat aktiva nonkas sebesar nilai setelah
disesuaikan, sebab nilai inilah yang merupakan harga perolehan (cost) bagi persekutuan.

Jadi, berdirinya suatu persekutuan dengan penyerahan modal para sekutu dapat dicatat dengan 3 cara,
yaitu :
a. Uang Kas
Contoh :
Pak Rustanto dan Pak Rudi ingin mendirikan persekutuan, masing-masing menyerahkan uang tunai
sebesar Rp 8.000.000,00 dan Rp 9.000.000,00.
Jurnal Persekutuan

Kas Rp 17.000.000,00
Modal Rustanto Rp 8.000.000,00
Modal Rudi Rp 9.000.000,00

b. Aktiva non Kas


Para sekutu yang mendirikan persekutuan menyetorkan modal dalam bentuk aktiva non kas. Persoalan
yang timbul pada nilai aktiva non kas, pada umumnya dilakukan penilaian kembali dengan nilai yang
wajar dan harus mendapat persetujuan oleh para sekutu.
Contoh :
Pak Rustanto dan Pak Rudi ingin mendirikan usaha dalam bentuk persekutuan, masing-masing
menyerahkan modal aktiva non kas. Pak Rustanto menyerahkan beberapa kendaraan sebesar
Rp230.000.000,00 dan Pak Rudi menyerahkan sebidang tanah seharga Rp 85.000.000,00. Para sekutu
setuju untuk melakukan penilaian kembali, kendaraan Rp 185.000.000,00 dan tanah Rp 62.000.000,00.
Jurnal Persekutuan
Kendaraan Rp 185.000.000,00
Tanah Rp 62.000.000,00
Modal Rustanto Rp 185.000.000,00
Modal Rudi Rp 62.000.000,00
c. Menyerahkan neraca perusahaan perorangan
Sekutu yang menyerahkan modalnya dalam bentuk neraca perusahaan perorangan, pada umumnya
dilakukan penilaian kembali dengan nilai wajar dan disetujui oleh para sekutu. Pencatatan atas
penyerahan neraca perusahaan ada 2 (dua) metode :
1. Persekutuan menggunakan buku baru
2. Persekutuan menggunakan buku lama yaitu buku neraca perusahaan perorang-an dilanjutkan.
Kedua metode diatas akan menghasilkan laporan keuangan yang sama pada persekutuan baru.

Contoh :
Pak Rustanto dan Pak Rudi mendirikan sebuah perusahaan persekutuan dengan nama RR Group. Pak
Rudi menyerahkan uang tunai sebesar Rp 20.000.000,00 dan Pak Rustanto menyerahkan perusahaan
perorangan sebagai berikut :

PERUSAHAAN CITRA
NERACA
PER 1 JANUARI 2020

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR

Kas Rp 42.000.000,00 Hutang usaha Rp 65.0000.000,00


Piutang Usaha Rp 55.000.000,00
-/- Penyisihan piutang tak tertagih (Rp 4.000.000,00)
Persediaan barang dagang Rp 52.000.000,00
Total Aktiva Lancar Rp 145.000.000,00
AKTIVA TETAP MODAL

Kendaraan Rp 40.000.000,00 Modal Rustanto Rp 102.000.000,00


-/- Akum. Penyusutan (Rp 18.000.000,00)
Total Aktiva Tetap Rp 22.000.000,00

Rp 167.000.000,00 Rp 167.000.000,00

Disetujui bahwa Pak Rustanto akan mengambil uang kas dan Firma RR akan mengambil alih sisa
aktiva dan menanggung kewajiban. Akan tetapi harus dibuat penyesuaian sebagai berikut :
a. Piutang usaha sebesar Rp 4.500.000,00 dihapuskan dan penyisihan piutang tak tertagih sebesar
5%.
b. Persediaan barang dagang ditetapkan dengan harga pasar Rp 45.000.000,00.
c. Kendaraan dinilai sebesar Rp 20.000.000,00 dan perkiraan akumulasi penyusutan dihilangkan.

1. Persekutuan menggunakan buku baru


Mencatat masuknya sekutu Pak Rudi
Kas Rp 20.000.000,-
Modal Rudi Rp 20.000.000,-

Mencatat masuknya sekutu Pak Rustanto


Piutang usaha Rp 50.500.000,-
Persediaan barang dagang Rp 45.000.000,-
Kendaraan Rp 20.000.000,-
Hutang usaha Rp 65.000.000,-
Penyisihan piutang tak tertagih Rp 2.525.000,-
Modal Rustanto Rp 47.975.000,-
2. Persekutuan menggunakan buku lama
Mencatat masuknya sekutu Pak Rudi
Kas Rp 20.000.000,-
Modal Rudi Rp 20.000.000,-

Mencatat masuknya sekutu Pak Rustanto


Modal Rustanto Rp 42.000.000,-
Kas Rp 42.000.000,-
Penyisihan piutang tak tertagih Rp 1.475.000,-
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 18.000.000,-
Modal Rustanto Rp 4.625.000,-
Piutang usaha Rp 4.500.000,-
Persediaan barang dagang Rp 7.000.000,-
Kendaraan Rp 25.000.000,-

Dari jurnal diatas dengan menggunakan kedua metode akan menghasilkan neraca persekutuan yang
sama, seperti dibawah ini :

RR GROUP
NERACA
PER 1 JANUARI 2020

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR

Kas Rp 20.000.000,00 Hutang usaha Rp 65.0000.000,00


Piutang Usaha Rp 50.500.000,00
-/- Penyisihan piutang tak tertagih (Rp 2.525.000,00)
Persediaan barang dagang Rp 45.000.000,00
Rp 112.975.000,00

AKTIVA TETAP MODAL

Kendaraan Rp 20.000.000,00 Modal Rudi Rp 20.000.000,00


Rp 20.000.000,00 Modal Rustanto Rp 47.975.000,00

Rp 132.975.000,00 Rp 132.975.000,00

Referensi :
- BMP EKMA 4115 Modul 6 : Akuntansi untuk Persekutuan
- web-suplemen.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai