Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

NAMA : SHINTA WULANDARI LAY


NIM : 031483547
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA
UT : KUPANG

1. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d.
XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
Jawaban :
2. Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda harus
disertai dengan alasan yang logis dan disertai contoh.
Jawaban :
Menurut Saya Bahasa Indonesia sangat penting dan masih sangat perlu. Hal ini dikarnakan
Bahasa Indonesia sendiri menjadi identitas bangsa dan menjadi pemersatu atas proses
komunikasi antar masyrakat.
Bahasa Indoensia merupakan bahasa sipil yang digunakan dinegara kita tercinta. Bahasa
Indoensia dalam bahasa linguistic mengandung beberapa konsep diantaranya :
 Konsep Ekpresi dimana Bahasa Indonesia menjadi perlambangan ekpresi dari masyrakat
Misalkan : jika dalam rapat kita merasa ingin mengekspresikan ketidaksetujuan maka kita
dapat mengungkapkannya dengan bahasa Indonesia karena dalam bahasa ini sudah
tersusun unsur kesopanan kata
 Konsep Adaptif, dimana bahasa indoensia menjadi penyesuaian Negara dengan
geografisnya, karena Negara kita pada zaman dahulu menggunakan bahasa melayu maka
dibuatlah bahasa khusus yaitu bahasa indoensia yang konsepsinya tidak jauh beda dengan
bahasa melayu.
 Konsep Komunikasi, dimana bahasa Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara
penduduk yangsatu dengan yang lainnya.

Peran mencolok dari Bahasa Indoensia yanitu sebagai identitas dan sebagai pemersatu.
Dikatakan sebagai identitas sebag kehadiran bahasa indoensia menjadi sumber pandangan
Negara lain bahwa indonensia memiliki identitas juga dalam bidang linguistik. Dikatakan
sebagai pemersatu sebab kehadiran bahasa indoensia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara
penduduk yang satu dengan yang lainnya. Kita tahu bersama bahwa antra satu daerah dengan
yang lain memiliki perbedaan bahasa, misalnya antara penduduk Nusa tenggra dan Jaw. Oleh
karena itu dibuatlah bahasa indoensia agar satu daerah dengan yang lainnya dapat
berkomunikasi dengan lancar.

https://www.studocu.com/id/document/smk-negeri-1-batam/ipa/tugas-1-bahasa-
indonesia/19493919
3. Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!
a) Berdasarkan hasil survey (meninjau) Anda, topik/subtopik apa saja yang menurut
Anda penting?
Jawaban :
Secara sederhana gaya asuh otoriter adalah gaya asuh dimana orang tua memaksakan
kehendaknya tanpa begitu memperhatikan atau memperdulikan bagaimana perspektif sang
anak.
Gaya asuh orangtua berwibawa adalah gaya asuh dimana orangtua menjadi panutan
dan teladan, memberikan batasan yang cermat untuk putra putrinya dan memberikan pujian
untuk upaya yang telah putra putri nya lakukan.
Gaya asuh permisif adalah gaya asuh dimana orangtua tidak memberikan batasan
kepada anak-anaknya, semisalnya tidak memberikan garis yang jelas apa boleh dilakukan
atau tidak. Mempercayakan putra putrinya untuk melakukan apa yang ia inginkan,
cenderung tidak menginterfensi kecuali untuk hal yang bersifat serius.
Gaya asuh overprotektif adalah gaya asuh dimana orangtua sangat melindungi putra
putrinya dari segala hal buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk dan lain-lain. Karena itu
banyak membatasi putra putrinya di berbagai aspek.
b) Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan informasi yang Anda
perlukan pada bacaan tersebut.
Jawaban :
 Apa saja jenis-jenis parenting ?
 Apa saja fase-fase gaya asuh orang tua?
 Gaya asuh orang tua apa yang diterapkan di jepang?
 Bagaimana cara menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya?
c) Berdasarkan hasil membaca (read) Anda, Informasi apa yang Anda peroleh dari
bacaan tersebut.
Jawaban :
 Jenis Parenting terdiri 4 gaya yaitu : Gaya Asuh Otoriter, Gaya Berwibawa, Gaya
Permisif dan Gaya Protektif
 Fase-fase gaya asuh orang tua dijepang :
Fase balita (0-5 tahun), anak diajak untuk bersosialisasi dengan keluarga dan
kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan mudah bersosialisasi. Orangtua
beranggapan sebisa mungkin menemani putra-putrinya
Fase Anak (5-15 Tahun) fase ini mengajari anak-anak untuk dapat berkontribusi
melakukan cara-cara yang telah dilakukan secara turun temurun. Pada fase ini orangtua
memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban, apa yang boleh dilakukan
dan apa yang tidak boleh dilakukan .
Fase Remaja (15-20 tahun) fase ini mempersiapkan anak untuk melakukan
kegiatan keterampilan bagi dirinya sedndiri dan keluarga serta belajar bertingkah laku
yang baik dan sopan (menurut adat jepang). Anak mulai diajarkan independent
(mandiri), dan dipersiapkan untuk siap menjadi orang dewasa.
 Jenis gaya asuh orang tua jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif dan
gaya authoritative (berwibawa)

d) Ceritakan/jelaskan (recite) pengalaman membaca Anda berkaitan dengan bacaan/wacana


tersebut.
Jawaban :
 Jenis gaya asuh orangtua pada umumnya ada 4 yaitu Otoriter dimana orangtua
memaksakan kehendaknya tanpa begitu memperhatikan perfektif anak, berwibawa
dimana orantua menjadi panutan/teladan bagi anak-anak, Permisif dimana orangtua
tidak memberikanb atasan pada anak-anaknya, Protektif dimana orangtua banyak
memberikan batasan-batasan pada anak-anaknya.
 Fase-fase asuh orangtua dijepang
Fase balita, pada fase ini hubungan orangtua dan anak sangat dekat, orang tua
sebisa mungkin menemani anak-anak dan pada fase ini anak dibairkan bebas
berekplorasi.
Fase anak-anak, pada fase ini anak-anak mulai diajak dan diajarkan disiplin, mulai
diberi batasan-batasan,
Fase Remaja, pada fase ini anak dipersipakan untuk menjadi dewasa, orang tua
memberikan ruang untuk anak menjadi mandiri, sehingga hubungan orangtua dan anak
tidak sebatas orangtua tetapi juga menjadi teman.
 Dilihat dari fase yang ada Nampak jelas jenis gaya asuh orang tua dijepang adalah
perpaduan antara gaya asuh permisif dan gaya berwibawa dimana anak diberi kebebasan
namun peran orangtua tetap menjadi panutan bagi anak-anaknya.
e) Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R (review), apakah informasi yang Anda
perlukan sesuai daftar pertanyaan sudah cukup?
Jawaban :
Ada 4 jenis parenting yaitu Otoriter, Permisif, berwibawa dan Protektif.di jepang
gaya asuh orang tua diterapkan pada beberapa fase seperti fase balita, fase anak-anak, dan
fase remaja. Pada masing-masing fase ini gaya asuh orangtua di jepang berkembang dari
gaya permisif perlahan menjadi gaya berwibawa, pada fase balita dibiarkan bebas untuk
berekplorasi, lau pada fase anak-anak mulai diajarkan kedisplinan hingga pada fase remaj
orangtua mempersiapkan anak-anak untuk mandiri dan menjadi dewasa.

Anda mungkin juga menyukai