Anda di halaman 1dari 3

Empat artikel mengenai sisi positif parenting budaya Jepang.

1. Langkah survey
- Informasi awal artikel:
Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mempelajari ilmu-
ilmu dasar parenting dalam membangun keluarga. Terdapat 4 jenis gaya
parenting, yakni gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.
- Identitas artikel:
Judul: Sisi Positif Parenting Budaya Jepang
Penulis: Buyung Okita
Penerbit: Kompasiana
- Topik artikel:
Parenting keluarga
2. Langkah question
- Ada berapa jenis gaya parenting, sebutkan!
- Bagaimana gaya parenting orang tua di Jepang!
- Jelaskan peran orang tua ketika anak menginjak fase kemandirian!
3. Langkah read
- Ada 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan
terlalu protektif
- Gaya asuh orang tua Jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif
dan gaya autoritatif (berwibawa) yang sedikitnya terinsipirasi dari budaya barat
- Orang tua memberi ruang dengan mengurangi batasan yang diterapkan pada fase
sebelumnya dengan catatan anak paham akan hak dan kewajibannya. Anak
didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir, menentukan pilihan
dan lebih bersifat demokratis
4. Langkah recite
Selama ini terdapat 4 jenis gaya asuh, yaitu gaya asuh orang tua yang terlalu
mengekang, berwibawa, gaya asuh orang tua yang kurang tegas sehingga anak kurang
disiplin, dan gaya asuh orang tua over protektif atau orang tua yang terlalu melindungi
anak.
Gaya asuh orang tua di Jepang yang sedikit terinspirasi budaya barat sehingga
tercipta perpaduan antara gaya asuh berwibawa dan permisif.
Orang tua membebaskan anak dalam berekspresi dan menentukan pilihan dengan
mengurangi batasan dengan catatan anak yang paham akan hak dan kewajibannya.
Anak didukung untuk menjadi pribadi dan bersifat demokratis.
5. Terdapat 4 jenis parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan over
protektif.
- Hubungan orang tua dan anak yang sangat dekat
Setidaknya sampai anak berusia 5 tahun anak tidur bersama dengan orangtuanya,
sebisa mungkin menemani putra-putrinya sehingga anak merasakan kasih sayang
orangtua
- Orangtua adalah cerminan anak
Usia 5-15 tahun anak mulai diajarkan untuk disiplin, pada fase ini orangtua
memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
- Orangtua sebagai teman
Setelah anak berusia 15 tahun,, orangtua mulai memberikan ruang agar anak dapat
lebih mandiri dengan mengurangi batasan yang diterapkan pada fase sebelumnya.
Dan dipersiapkan untuk siap menjadi orang dewasa.
- Memperhatikan psikologis anak
Selain mengajari dan mempersiapkan anak untuk hidup sosial yang lebih luas,
anak juga diberkan semangat untuk dapat memahami dan menghormati
perasaannya sendiri. Anak diajarkan untuk memiliki sikap empati dan saling
menghormati orang lain.
Daftar pustaka

Anang, dkk. 2021. MKWU4108 BAHASA “INDONESIA EDISI 2”. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai