Fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday terbagi menjadi 7, yaitu fungsi instrumental, fungsi
regulasi, fungsi representasional, fungsi interaksional, fungsi personal, fungsi heuristik, dan
fungsi imajinatif. Penjelasan beserta contohnya.
Penjelasan:
M.A.K. Halliday dalam bukunya yang berjudul Explanations in the Functions of Language
(1973) menjelaskan bahwa terdapat 7 fungsi bahasa, yaitu:
1. Fungsi Instrumental
Fungsi instrumental yaitu bahasa bertujuan untuk memanipulasi lingkungan dimana bahasa
tersebut digunakan dan memicu suatu peristiwa terjadi.
2. Fungsi Regulasi
Fungsi regulasi meliputi penggunaan bahasa yang ditujukan untuk mengendalikan atau
mengatur keadaan. Mirip dengan fungsi instrumental, tetapi fungsi regulasi cenderung
ditujukan pada orang lain karena berhubungan dengan penerapa norma, peraturan, kaidah,
maupun nilai.
3. Fungsi Representasional
Fungsi representasional ialah fungsi bahasa untuk menyampaikan fakta dan pengetahuan,
serta menyampaikan atau menjelaskan suatu peristiwa yang dapat dibuktikan
kebenarannya.
4. Fungsi Interaksional
5. Fungsi Personal Fungsi personal meliputi penerapan bahasa sebagai media untuk
menggambarkan keadaan emosi atau perasaan pembicara.
6. Fungsi Heuristik
Fungsi heuristik ialah fungsi bahasa yang ditujukan untuk memperoleh pengetahuan dan
mempelajari lingkungan sekitar.
7. Fungsi Imajinatif
Yang dimaksud dengan fungsi imajinatif ialah penggunaan bahasa untuk menciptakan hal-
hal atau peristiwa-peristiwa fiktif (tidak nyata), seperti dongeng.
2. Perkembangan bahasa Indonesia berdasarkan kongres VII sampai dengan kongres
IX
1. Fungsi Temukanlah informasi awal, identitas, dan topik artikel! (langkah survey)
Sub Judul Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat, Orang tua
adalah cerminan anak, Orang tua dan anak adalah setara,
Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.
Bagian Penutup Setelah membaca gaya asuh orang tua di Jepang, dapat dipahami
bahwa gaya asuh mereka merupakan perpaduan antara sedikit gaya
permisif dan gaya authoritative (berwibawa). Demikian, perbedaan
gaya asuh orang tua di amerika dan gaya asuh orang tua di Jepang.
3. Jenis Gaya Asuh Orang Tua di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit
gaya permisif dan gaya authoritative ( berwibawa ).
4. Catatlah dengan bahasa sendiri jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada nomor
3! (langkah recite)
- Fase Balita (0-5 Tahun), pada fase ini hubungan orang tua dan anak
sangat dekat, orang tua sebisa mungkin menemani anak – anaknya, pada
fase ini anak dibiarkan bebas bereksplorasi.
- Fase Anak – anak (5-15 Tahun), pada fase ini anak mulai diajak dan
diajarkan disiplin, mulai diberi batasan – batasan.
Fase Remaja (15-20 Tahun), Pada Fase ini anak dipersiapkan untuk
menjadi dewasa, orang tua memberikan ruang untuk anak menjadi lebih
mandiri, sehingga hubungan orang tua dan anak tidak hanya sebatas orang
tua tetapi juga menjadi teman.
3. Dilihat dari Fase – fase yang ada Nampak jelas Jenis gaya asuh orang tua
di Jepang adalah perpaduan antara Gaya Permisif dan gaya berwibawa, dimana
anak diberi kebebasan namun peran orang tua tetap menjadi panutan bagi
anak – anak nya
Ada Empat Jenis Parenting yaitu Otoriter, Berwibawa, Permisif dan Protektif.
Di Jepang Gaya asuh orang tua diterapkan pada beberapa fase seperti fase
Balita (0-5 Tahun), Fase Anak – Anak (5-15 Tahun) dan Fase Remaja (15-20 Tahun).
Pada masing – masing fase ini gaya asuh orang tua di Jepang berkembang dari Gaya
Permisif perlahan menjadi Gaya Berwibawa, Pada fase balita dibiarkan untuk bebas
bereksplorasi, lalu pada fase anak – anak mulai diajarkan kedisiplinan hingga
pada fase remaja orang tua mempersiapkan anak – anak nya untuk mandiri untuk
menjadi dewasa. Meskipun terjadi pergeseran dan perubahan nilai budaya barat
yang menginspirasi, Namun gaya asuh orang tua di Jepang dalam menyayangi anak
anaknya tidak berubah