Anda di halaman 1dari 5

Ijin menjawab

Ferry Kurniawan 044013963

1. Jelaskan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday

Fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday terbagi menjadi 7, yaitu fungsi


instrumental, fungsi regulasi, fungsi representasional, fungsi interaksional, fungsi
personal, fungsi heuristik, dan fungsi imajinatif.

Penjelasan:

M.A.K. Halliday dalam bukunya yang berjudul Explanations in the Functions of


Language (1973) menjelaskan bahwa terdapat 7 fungsi bahasa, yaitu:

1. Fungsi Instrumental yaitu bahasa bertujuan untuk memanipulasi lingkungan


dimana bahasa tersebut digunakan dan memicu suatu peristiwa terjadi.

2. Fungsi Regulasi meliputi penggunaan bahasa yang ditujukan untuk


mengendalikan atau mengatur keadaan. Mirip dengan fungsi instrumental, tetapi
fungsi regulasi cenderung ditujukan pada orang lain karena berhubungan dengan
penerapa norma, peraturan, kaidah, maupun nilai.

3. Fungsi Representasional ialah fungsi bahasa untuk menyampaikan fakta dan


pengetahuan, serta menyampaikan atau menjelaskan suatu peristiwa yang dapat
dibuktikan kebenarannya.

4. Fungsi Interaksional adalah penggunaan bahasa yang bertujuan untuk


menunjang keberadaan manusia sebagai makhluk sosial yaitu sebagai alat untuk
melakukan kontak sosial dengan orang lain.

5. Fungsi Personal meliputi penerapan bahasa sebagai media untuk


menggambarkan keadaan emosi atau perasaan pembicara.

6. Fungsi Heuristik ialah fungsi bahasa yang ditujukan untuk memperoleh


pengetahuan dan mempelajari lingkungan sekitar.

7. Fungsi Imajinatif ialah penggunaan bahasa untuk menciptakan hal-hal atau


peristiwa-peristiwa fiktif (tidak nyata), seperti dongeng.

2. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan


hasil kongres VII s.d. XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping)

 Kongres Bahasa Indonesia VII


Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel
Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan pembentukan Badan Pertimbangan
Bahasa.

 Kongres Bahasa Indonesia VIII

Pada bulan Oktober tahun 2003, para pakar dan pemerhati Bahasa Indonesia akan
menyelenggarakan Kongres Bahasa Indonesia ke- VIII. Berdasarkan Sumpah Pemuda
yang dicetuskan pada bulan Oktober tahun 1928 yang menyatakan bahwa para
pemuda memiliki satu bahasa yakni Bahasa Indonesia, maka bulan Oktober setiap
tahun dijadikan bulan bahasa. Pada setiap bulan bahasa berlangsung seminar Bahasa
Indonesia di berbagai lembaga yang memperhatikan Bahasa Indonesia. Dan bulan
bahasa tahun ini mencakup juga Kongres Bahasa Indonesia.

 Kongres Bahasa Indonesia IX

Dalam rangka peringatan 100 tahun kebangkitan nasional, 80 tahun Sumpah Pemuda,
dan 60 tahun berdirinya Pusat Bahasa, pada tahun 2008 dicanangkan sebagai Tahun
Bahasa 2008. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2008 telah diadakan kegiatan
kebahasaan dan kesusasteraan. Sebagai puncak dari seluruh kegiatan kebahasaan dan
kesusasteraan serta peringatan 80 tahun Sumpah Pemuda, diadakan Kongres IX
Bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober-1 November 2008 di Jakarta.

Kongres tersebut akan membahas lima hal utama, yakni bahasa Indonesia, bahasa
daerah, penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa media
massa. Kongres bahasa ini berskala internasional dengan menghadirkan para
pembicara dari dalam dan luar negeri.

 Kongres Bahasa Indonesia X


Kongres Bahasa Indonesia X di Jakarta, 28 Oktober sampai 31 Oktober 2013
a. Pemerintah perlu memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia melalui
penerjemahan dan penerbitan.
b. Pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi.
c. Pembelajaran bahasa Indonesia perlu dioptimalkan sebagai media pendidikan.

 Kongres Bahasa Indonesia XI

Kongres Bahasa Indonesia XI di Jakarta, 28 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2018


Dengan membahas identitas bangsa yang wajib dijunjung dan diutamakan,
sebagaimana amanat Sumpah Pemuda 1928 yang kini dinyatakan secara legal pada
pasal 25 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009. Bepijak dari pemikiran itu Kongres
Bahasa Indonesia (KBI) Xl yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, 28-31
Oktober 2018 mengusung tema "Menjayakan Bahasa dan Sastra Indonesia".
3. Setelah Anda membaca artikel tersebut, selesaikanlah pertanyaan-pertanyaan
berikut ini!
1. Temukanlah informasi awal, identitas, dan topik artikel! (langkah survey)
2. Buatlah tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks! (langkah question)
3. Temukanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat pada nomor 2!
(langkah read)
4. Catatlah dengan bahasa sendiri jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada
nomor 3! (langkah recite)
5. Catatlah informasi utama dari artikel di atas! (langkah review)

Ijin menjawab dengan teknik SQ3R

1. Langkah Survey
 Judul artikel Sisi Positif Parenting Budaya Jepang
 Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran
masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapat
diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk membina rumah
tangga di kemudian hari.
 Subjudul Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat
 Setelah membaca gaya asuh orang tua di Jepang, dapat dipahami bahwa gaya
asuh mereka merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif dan
gaya authoritative (berwibawa).
 Penulis oleh Buyung Okita

2. Langkah Question
2.1 sebutkan 4 jenis gaya parenting.?
2.2 pada fase umur berapa orang tua merupakan cerminan dari anak.?
2.3 hal apa yg bisa dlakukan pada usia anak 15 sd 20 tahun atau sebelum
dewasa.?

3. Langkah Read
3.1 Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa,
permisif, dan terlalu protektif.
3.2 Pada fase anak usia balita atau dibawah 5 tahun
3.3 Anak didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan
menentukan pilihan dan lebih bersifat demokratis. Fase ini mempersiapkan
anak untuk melakukan kegiatan keterampilan bagi dirinya sendiri dan keluarga
serta belajar bertingkah laku yang baik dan sopan. Anak mulai diajarkan
mandiri.

4. Langkah Recite

Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan
terlalu protektif. berikut adalah sedikit penjelasan mengenai keempat gaya asuh
tersebut.

1. Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat usia anak dibawah 5 tahun

2. Orang tua adalah cerminan anak usia anak 5 sd 15 tahun

3. Orang tua dan anak adalah setara usia anak 15 sd 20 tahun

4. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi usia anak sudah dewasa atau diatas 20
tahun

5. Langkah Review

Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan
terlalu protektif. berikut adalah sedikit penjelasan mengenai keempat gaya asuh
tersebut.

1. Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat usia anak dibawah 5 tahun
Ibu juga selalu menemani di manapun anaknya berada. Tidak jarang kita
melihat ibu menggendong anaknya sambil melakukan kegiatan rumah seperti
menyapu, memasak, berbelanja, dan lain-lain

2. Orang tua adalah cerminan anak usia anak 5 sd 15 tahun


usia 5-15 tahun anak mulai diajari untuk melakukan kegiatan seperti
membersihkan rumah, belajar untuk disiplin, dan melakukan apa yang dilakukan oleh
orang tua. Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat berkontribusi melakukan cara-
cara yang telah dilakukan secara turun temurun. Pada fase ini orangtua memberikan
batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan.

3. Orang tua dan anak adalah setara usia anak 15 sd 20 tahun

Anak didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan
menentukan pilihan dan lebih bersifat demokratis.

Fase ini mempersiapkan anak untuk melakukan kegiatan keterampilan bagi dirinya
sendiri dan keluarga serta belajar bertingkah laku yang baik dan sopan (menurut adat
Jepang). Anak mulai diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat
siap menjadi orang dewasa

4. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi usia anak sudah dewasa atau diatas 20
tahun

Selain mengajari dan mempersiapkan anak untuk dapat hidup di komunitas


sosial masyarakat yang lebih luas, anak juga diberikan semangat untuk dapat
memahami dan menghormati perasaanya sendiri. Orang tua mengajarkan anaknya
untuk melakukan hal yang tidak mempermalukannya. Anak diajarkan untuk dapat
memiliki sikap empati dan saling menghormati orang lain.

Anda mungkin juga menyukai