Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NABIL NAUFAL DIANATA

NIM : 045290478
JURUSAN : MANAJEMEN

JAWABAN TUGAS 1

1. M.A.K Halliday (1973) berpendapat bahwa kterdapat tujuh fungsi bahasa yaitu :

1. Fungsi Instrumental : Penggunaan bahasa dapat dipergunakan untuk melayani lingkungan diamana bahasa tersebut dipergunakan, serta bahasa dapat menyebabkan terjadinya
peristiwa tersebut.

2. Fungsi Regulasi : Penggunaan bahasa yang digunakan untuk mengawasi serta mengedalikan peristiwa – peristiwa yang terjadi dilingkungan manusia.

3. Fungsi Representasional : bahasa yang bertujuan untuk mengambarkan maksud dan tujuan tertentu berupa fakta dan pengetahuan.

4. Fungsi Interaksional : bahasa yang dipergunakan sebagai media dalam menjamin terjadinya interaksi serta memantapkan terjadinya komunikasi antara penutur dan pendengar
dalam berkomunikasi.

5. Fungsi Personal : bahasa yang dipergunakan sebagai alat dalam mengekspresikan diri, misalnya mengenai emosi, pendapat, perasaan, serta maksud – maksud yang bersifat
individu.

6. Fungsi Heuristik : bahasa yang dipergunakan dalam mempelajari dan mengkaji ilmu pengetahuan, mengembakan tekhnologi,serta menyampaikan rumusan-rumusan yang bersifat
ilmiah.

7. Fungsi Imaginatif : bahasa yang dipergunakan dalam proses penciptaan imajinasi. Penciptaan imajinasi bisa berupa mendongeng,membuat cerita baik dll.

2. Mind Mapping Perkembangan Bahasa Indonesia :

3. A. Langkah Survey !
Informasi Awal
Menjelaskan tentang sisi positif dari gaya mendidik anak dalam budaya jepang. Karena akhir-akhir ini menjadi isu hangat disebabkan semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk
mempersiapkan bekal bagi anak-anak mereka dalam membina rumah tangga dikemudian.

Identitas
1. Judul Artikel (Topik ) : Sisi Positif Parenting Budaya Jepang
2. Nama Penulis : Buyung Oktia
3. Huruf Artikel : Calibri (Body)
4. Jumlah bagian Penjelasan: 4 Bagian
5. Ukuran Huruf : 12
6. Jumlah Paragraf Artikel : 10
B. 1. Mengapa Parenting Sangat penting untuk anak dikemudian hari ?
2. Hal apa sajakah kyang diberikan orang tua kepada anak fase usia 20 tahun menurut gaya parenting di jepang ? Jelaskan
3. Sebutkan 4 gaya parenting dari budaya jepang ? Jelaskan

C. Jawaban soal B.
1. Parenting menjadi isu yang hangat. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapat diimplementasikan bagi putra-
putrinya, atau sebagai bekal untuk membina rumah tangga di kemudian hari.

2. Pada fase usia 20 tahun seorang pemuda dianggap mulai dewasa. Anak didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berkfikir dan menentukan pilihan dan lebih
bersifat demokratis. Fase ini mempersiapkan anak untuk melakukan kegiatan keterampilan bagi dirinya sendiri dan keluarga serta belajar bertingkah laku yang baik dan sopan
( menurut adat jepang ). Anak mulai diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang dewasa.

3. 4 Gaya parenting budaya Jepang :

1. Hubungan orang tua dan anak sangat dekat. Di jepang tidak jarang perempuan berhenti berkerja demi mendidik anaknya dirumah. Sering kali terlihat seorang perempuan
jepang menggendong anak sambik bekerja.

2. Orang tua adalah cerminan anak. pada fase ini orang tua memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan. Hal ini dilakukan secara turun temurun, pendidikan moral disekolahpun mulai ditanamkan kepada anak, meskipun terkesan monoton tetapi hal ini lah yang dianggap
mampu membuat anak disiplin.

3. Orang tua dan anak adalah setara. Anak didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berfikir dan menentukan pilihan dan lebih bersifat demokratis, anak mulai
diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang dewasa, setelah usia 20 tahun anak dianggap resmi menjadi dewasa dengan biasanya
diadakan upacara hari kedewasaan yang diselenggarakan di distrik atau kota setempat yang diikuti oleh pemuda yang berusia 20 tahun.
4. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi. Anak juga diberikan semangat untuk dapat memahami dan menghormati perasaan sendiri. Orang tua mengajarkan anaknya
untuk melakukan hal yang tidak mempermalukannya. Contohnya : Tidak menegur anaknya atau menasehati anaknya dimuka umum ketika melakukan hal yang dirasa kurang
pantas.
D. 1. Parenting sangat penting untuk masa depan anak nantinya karena untuk gambaran mereka saat dewasa nanti dan sebagi orang tua hanya bisa menuntut dan mengajarka n mereka
agar tidak salah melangkah.

2. a. Diberikan kesempatan dalam berpendapat


b. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berfikir mandiri
c. tidak membatasi anak dalam melakukan hal-hal baru yang dianggap baik menurut anak.

3. 1. Hubungan orang tua dan anak sangat dekat. Kedekatan orang tua dan anak secara emosional itu sangat penting. Anak tidak akan merasa diabaikan dan merasa bahwa
orang tua sangat menyayangi.
2. Orang tua adalah cerminan anak , sebagai orang tua patut memberikan contoh dan teladan kepada seorang anak, dewasa ini banyak tingkah laku orang tua yang sering
ditiru dan dilakukan anak berdasarkan apa yang dialami.
3. Orang tua dan anak adalah setara , pada fase ini anak dianggap dewasa dalam berfikir dan mampu berperan dalam menghadapi masalah yang dihadapi, mampu
memberikan pendapat baik dalam keluarga maupun masyarakat.
4. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi. Sebagai orang yang dewasa tentu memiliki cara pandang dan sudah bisa memegang prinsip diri sendiri, sebagai orang
tentu tidaklah baik jika mengganggap sepele hal-hal tidak diinginkan seorang anak.

E. Informasi utama yang terdapat dalam artikel diatas :


1. Pola asuh anak sangat penting untuk masa depan anak.
2. Terdapat 4 jenis gaya parenting dalam budaya jepang , yaitu gaya asuh otoriter , berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.
3. umur 5-15 tahun anak mulai diberikan pemahaman moral dan ilmu pengetahuan
4. Umur 20 tahun seorang pemuda dijepang sudah dianggap dewasa.
5. Di jepang sering diadakan upacara kedewasaan bagi pemuda berusia 20 tahun diikuti 20 orang pemuda/i.

Anda mungkin juga menyukai