Anda di halaman 1dari 16

PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

BPP KECAMATAN LOHBENER


TAHUN ANGGARAN 2022

Di susun oleh :

Tim PPL BPP Kecamatan Lohbener

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN


BPP KECAMATAN LOHBENER
2022
1

I. PENDAHULUAN

Programa Penyuluhan Pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis

untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.

Programa Penyuluhan Pertanian yang disusun setiap tahun, memuat rencana penyuluhan

tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran dengan cakupan pengorganisasian,

pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksana penyuluhan.

Programa Penyuluhan Pertanian disusun guna meningkatkan Pengetahuan,

Keterampilan dan Sikap para pelaku utama dan pelaku usaha serta membangun pertanian

yang berorientasi agribisnis dengan memanfaatkan potensi unggulan setempat (spesifik

lokalita) serta memperhatikan kelestariannya.

Dengan memposisikan Programa Penyuluhan Pertanian secara strategis, maka

diharapkan masalah-masalah yang selama ini dirasakan menghambat persiapan, perencanaan

dan pelaksanaan programa penyuluhan pertanian dapat diatasi.

Penyuluhan pertanian mempunyai peranan memfasilitasi petani dan keluarganya

dalam membangun prilaku, sikap dan tindakan serta mengupayakan berjalannya proses

perencanaan, pengelolaan dan pengembangan usaha dengan pengambilan keputusan secara

mandiri.

Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha

agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses

informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk

meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan serta

meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.


2

II. KEADAAN UMUM

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Lohbener secara geografis terletak

Kabupaten Indramayu, jarak dari Ibu Kota Kabupaten adalah 10 Km, dengan batas wilayah

sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan BPP Kecamatan ARAHAN

b. Sebelah Timur beratasan dengan BPP Kecamatan WIDASARI

c. Sebelah Selatan beratasan dengan BPP Kecamatan LELEA

d. Sebelah Barat berbatasan dengan BPP Kecamatan LOSARANG

Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Lohbener terdiri dari

12 Desa yaitu : Desa Kiajaran Kulon, Kiajaran Wetan, Lanjan, Waru, Langut, Larangan,

Legok, Bojongslawi, Lohbener, Pamayahan, Sindangkerta dan Rambatan Kulon.

Jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak 183 dan Rukun Warga (RW) sebanyak 80.

Wilayah Kerja BPP Kecamatan Lohbener mempunyai topografi pada umumnya

merupakan dataran rendah bergelombang dengan ketinggian tempat 25-30 meter dari

permukaan laut.

Jenis tanah adalah latosol dengan tipe iklim D (iklim sedang) dengan temperatur

berkisar antara 240 C sampai dengan 320 C. Jumlah curah hujan pada tahun 2021 sebesar 860

mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 129 hari.

Wilayah kerja BPP Kecamatan Lohbener terbagi habis menjadi 12 wilayah binaan

Penyuluh Pertanian yang terdiri dari wilayah binaan berikut:

1. Wilbin Kiajaran Kulon dengan wilayah kerja Desa Kiajaran Kulon

Luas Wilayah seluas : 376.44 Ha

a. Lahan Sawah : 303.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 73.44 Ha

2. Wilbin Kiajaran Wetan dengan wilayah kerja Desa Kiajaran Wetan

Luas Wilayah seluas : 370.97 Ha

a. Lahan Sawah : 330.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 40.97 Ha


3

3. Wilbin Lanjan dengan wilayah kerja Desa Lanjan

Luas Wilayah seluas : 120.75 Ha

a. Lahan Sawah : 90.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 30.75 Ha

4. Wilbin Langut dengan wilayah kerja Desa Langut

Luas Wilayah seluas : 481.21 Ha

a. Lahan Sawah : 411.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 70.21 Ha

5. Wilbin Larangan dengan wilayah kerja Desa Larangan

Luas Wilayah seluas : 266.40 Ha

a. Lahan Sawah : 229.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 37.40 Ha

6. Wilbin Lohbener dengan wilayah kerja Desa Lohbener

Luas Wilayah seluas : 332.65 Ha

a. Lahan Sawah : 271.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 61.65 Ha

7. Wilbin Legok dengan wilayah kerja Desa Legok

Luas Wilayah seluas : 238.23 Ha

a. Lahan Sawah : 190.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 48.23 Ha

8. Wilbin Waru dengan wilayah kerja Desa Waru

Luas Wilayah seluas : 215.81 Ha

a. Lahan Sawah : 187.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 28.81 Ha

9. Wilbin Bojongslawi dengan wilayah kerja Desa Bojongslawi

Luas Wilayah seluas : 86.10 Ha

a. Lahan Sawah : 55.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 31.10 Ha

10. Wilbin Pamayahan dengan wilayah kerja Desa Pamayahan


4

Luas Wilayah seluas : 275.31 Ha

a. Lahan Sawah : 244.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 31.31 Ha

11. Wilbin Sindangkerta dengan wilayah kerja Desa Sindangkerta

Luas Wilayah seluas : 169.77 Ha

a. Lahan Sawah : 154.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 15.77 Ha

12. Wilbin Rambatan Kulon dengan wilayah kerja Desa Rambatan Kulon

Luas Wilayah seluas : 185.42 Ha

a. Lahan Sawah : 90.00 Ha

b. Lahan Darat/Pemukiman : 95.42 Ha

Luas Wilayah BPP Kecamatan Lohbener menurut data terakhir tahun 2022 yaitu

42.950 Ha. Terdiri dari tanah sawah 2.554 Ha dan tanah darat seluas 40.396 Ha.

Jumlah penduduk di Wilayah Kerja BPP Kecamatan Lohbener berjumlah 59.032

jiwa, yang terdiri dari laki-laki 29.838 jiwa dan perempuan 29.194 jiwa. Jumlah Kepala

Keluarga 17.813 KK.

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

a. Petani : 5.326 Orang

b. Peternak : 415 Orang

c. Petani Perikanan : 191 Orang

d. Pedagang : 3.256 Orang

e. Buruh tani/Jasa : 7.167 Orang

f. Pegawai Negeri Sipil/PNS : 480 Orang

g. Pensiunan : 184 Orang

h. TNI/POLRI : 117 Orang

i. Wiraswasta : 1.205 Orang

j. Industri Kecil : 1.495 Orang

k. Pelajar : 9.667 Orang

l. Mahasiswa : 267 Orang


5

m. Nelayan : 99 Orang

n. Lainnya : 24.236 Orang

Adapun jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Wilayah Kerja Kecamatan Lohbener
Tahun 2022.

No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Prosentase(%)

1. 0 – 14 14.307 24

2. 15 – 29 16.078 27

3. 30 – 49 16.850 28

4. >50 11.897 21

Jumlah 59.032 100

Sumber : BPS, Hasil Proyeksi Data Sensus Penduduk

Dari Tabel 1 terlihat bahwa jumlah usia produktif ( 15 – 49 tahun ) yang dapat

dimanfaatkan sebagai tenaga kerja cukup banyak yaitu 32.928 jiwa, (55%). Hal ini

Penduduk Kecamatan Lohbener memiliki sumber daya manusia yang bisa dimanfaatkan

dalam membangun dan mengembangkan semua potensi yang ada sesuai dengan peluang

pasar untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha.

Untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku

usaha, yang prosfektif untuk dikembangkan di Wilayah Kerja BPP Kecamatan Lohbener

sesuai dengan permintaan pasar, spesifik lokalita serta didukung oleh sumber daya alam

dan teknologi yang tersedia antara lain : Padi, Kacang Hijau, Kacang Panjang, Kedelai,

Jagung, Mangga, Ternak Ayam Buras, Ternak Ayam Ras, Ternak Itik, Ternak Sapi,

Ternak Kambing, dan Ternak Domba.

Sedangkan produktivitas usaha persatuan unit usaha saat ini (faktual) maupun

potensi perolehan hasil usaha yang dapat dicapai, lebih rinci ada pada tabel 2.

Tabel 2. Produktivitas Usaha Komoditas Unggulan di Wilayah Kerja BPP Kecamatan


Lohbener Tahun 2022.
6

Produktivitas
Komoditas Luas Tanam/ Populasi Faktual Potensi
No
Unggulan Panen (Ha) (ekor) (Ku/Ha)- (Ku/Ha)-
(Kg/ekr) (Kg/ekr)
1. Padi 15.797.6 - 69,88 75

2. Jagung 662 -

3. Kedelai 3.250 - 22 25

4. Cabe Merah 200 - 140 150

5. Ternak Sapi - 3.720 150-200 300

6. Ternak Domba - 19.265 20 25

Sumber : Data Primer, diolah.

Kondisi ketersediaan sarana dan prasarana usaha serta kebijakan yang

mempengaruhi usaha pelaku utama dan pelaku usaha ada pada Tabel 3.

Tabel 3. Sarana dan Prasarana Usaha yang Tersedia di Wilayah Kerja BPP Kecamatan
Lohbener Tahun 2022.

No. Jenis Alsintan Jumlah Keterangan

1. Cangkul 8360 Baik


2. Parang 8360 Baik
3. Sabit 8360 Baik
4. Emposan Tikus Manual 55 Baik
5. Emposan Tikus Kompresor 1 Baik
6. Hand Sprayer 736 Baik
7. Hand Traktor 166 Baik
8. Pompa Air 160 Baik
9. Huller/RMU 48 Baik
10. Tresher 15 Baik
11. Power Tresher 5 Baik
12. Dryer 3 Baik
Sumber : Potensi Kecamatan Lohbener, 2022.
7

Tingkat Penerapan Teknologi Usahatani Pelaku Utama Padi, Kacang Hijau, Kacang

Panjang, Kedelai, Jagung, dan Mangga. Tahun 2022 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Tingkat Penerapan Teknologi Usahatani Pelaku Utama di Wilayah Kerja


BPP Kecamatan Lohbener Tahun 2022.
Tingkat Penerapan Teknologi (%)
Pengel
Pupuk
olaan/ Pemu Pe-
Pola Orga-
No Komoditas Pe- Be- Ta- pukan PPC/ ngen Pasca
Ta- nik dan TGA
nyia- nih nam Berim ZPT dalian Panen
nam Amilio
pan bang OPT
ran
Lahan
1 Padi 75,47 88,20 85,02 71,30 88,32 67,23 69,80 61,53 60,81 82,17
Kacang
2 - - 67,48 70,72 70,31 - - 60,28 71,56 74,18
Hijau
Kacang
3 - - 70,19 74,95 76,37 - - 60,97 69,12 58,43
Panjang
4 Kedelai - - 73,49 78,83 72,28 - - 64,05 71,41 68,96
5 Jagung - - 69,07 74,37 71,45 - - 54,41 60,02 65,95
6 Mangga - - 84,16 74,74 70,66 - - 68,01 66,05 69,89

Sumber : Data Primer, diolah.


Adapun Tingkat Penerapan Teknologi Usahatani Ternak Sapi dan Domba dapat

dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Tingkat Penerapan Teknologi Usahatani Ternak di Wilayah Kerja BPP


Kecamatan Lohbener Tahun 2022.
Tingkat Penerapan Teknologi (%)
Panen
No. Komoditas dan Pemasara
Bibit Pakan Kandang Kesnak
Pasca n
Panen
1. Ayam Buras 80.48 74.27 80.42 60.57 53.40 50.77
2. Ayam Ras 80.48 84.90 80.42 71.53 53.40 63.52
3. Itik 69.79 73.84 79.53 58.21 55.52 53.20
4. Kambing 63.73 69.32 70.43 59.51 58.46 49.71
5. Domba 63.73 69.32 79.43 59.51 58.46 49.71
6. Sapi 76.45 60.66 76.31 67.96 50.74 60.36
Sumber : Data Primer, diolah.
Untuk menjamin terwujudnya keberhasilan melaksanakan kegiatan usaha pertanian

diperlukan akan perlindungan, kepastian, kepuasan bagi pelaku utama dan pelaku usaha.

Kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha antara lain :

1. Peningkatan Pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha.

2. Adanya jaminan pasar.

3. Tersedianya modal usaha yang murah dan mudah.

4. Tersedianya saprodi sesuai enam tepat.


8

III. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2022 yaitu

sebagai berikut:

A. Bersifat Prilaku

1. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan prilaku pelaku utama dan

pelaku usaha komoditas padi sawah melalui kegiatan Gerakan Penerapan-

Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Padi sawah.

2. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan prilaku pelaku utama dan

pelaku usaha komoditas Jagung melalui kegiatan Gerakan Penerapan-

Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Jagung.

3. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan prilaku pelaku utama dan

pelaku usaha komoditas kedelai melalui kegiatan Gerakan Penerapan-

Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) di kawasan, non kawasan dan

Perluasan Areal Tanam (PAT)-PIP.

4. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan prilaku pelaku utama dan

pelaku usaha komoditas cabe merah melalui kegiatan Pertemuan massal/

gerakan pengendalian hama dan penyakit bekerjasama dengan Perusahaan

Pestisida.

5. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan prilaku pelaku utama dan

pelaku usaha komoditas sapi potong melalui kegiatan penerapan teknologi

budidaya bekerjasama dengan BPTP Jabar dalam rangka pencapaian

swasembada daging.

6. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan prilaku pelaku utama dan

pelaku usaha komoditas Domba melalui kegiatan penerapan teknologi

budidaya bekerjasama dengan BPTP Jabar dalam rangka pencapaian

swasembada daging.

7. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan prilaku pengurus Poktan dan

Gapoktan dalam mengelola bantuan pemerintah agar manfaatnya bisa

dirasakan oleh petani.


9

8. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan prilaku pengurus poktan

dalam membuat RDK dan RDKK Pupuk Bersubsidi serta administrasi

pembukuan kelompok.

B. Bersipat Non Prilaku

1. Mengupayakan Sarana dan Prasarana on-farm dan off-farm

2. Mengakses permodalan ke perbankan dan lembaga keuangan lainnya.


10

IV. MASALAH

Faktor-faktor yang menyebabkan belum tercapainya tujuan Pembangunan Pertanian

di Wilayah Kerja BPP Kecamatan Lohbener atara lain:

A. Permasalahan yang Bersifat Prilaku.

1. Pelaku utama Padi belum yakin PTT Padi (tanam jajar legowo 2, Benih

unggul, penggunaan pupuk organik dan pengendalian OPT secara rutin)

dapat meningkatkan produksi.

2. Pelaku utama Kacang Hijau sebagian besar belum menggunakan teknologi

PTT sesuai anjuran.

3. Pelaku utama Kacang Panjang sebagian besar belum menggunakan teknologi

PTT sesuai anjuran.

4. Pelaku utama Kedelai sebagian besar belum menggunakan teknologi PTT

sesuai anjuran.

5. Pelaku utama Jagung sebagian besar belum menggunakan teknologi PTT

sesuai anjuran.

6. Pelaku utama Mangga sebagian besar belum menggunakan teknologi PTT

sesuai anjuran.

7. Pelaku utama Ayam Buras belum tahu dan mampu dalam menerapkan

teknologi agribisnis ayam buras sesuai dengan rekomendasi.

8. Pelaku utama Ayam Ras belum tahu dan mampu dalam menerapkan

teknologi agribisnis ayam ras sesuai dengan rekomendasi.

9. Pelaku utama Itik belum tahu dan mampu dalam menerapkan teknologi

agribisnis itik sesuai dengan rekomendasi.

10. Pelaku utama Sapi Potong belum tahu dan mampu dalam menerapkan

teknologi agribisnis sapi sesuai dengan rekomendasi.

11. Pelaku utama domba belum tahu dan mampu menerapkan teknologi

budidaya ternak domba sesuai anjuran.

12. Pelaku utama kambing belum tahu dan mampu menerapkan teknologi

budidaya ternak kambing sesuai anjuran.


11

13. Pengurus Poktan dan Gapoktan belum mampu mengelola dana bantuan

pemerintah secara optimal.

14. Pengurus Kelompoktani belum mampu membuat Rencana Definitif

Kelompok (RDK)/ Rencana Kerja Kelompok dan Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk Bersubsidi dan administrasi

pembukuan kelompok

B. Permasalahan yang Bersifat Non Prilaku

1. Ketersediaan benih Padi, Kacang Hijau, Kacang Panjang, Kedelai, Jagung, dan

Mangga yang unggul masih kurang.

2. Ketersediaan Modal usahatani untuk Budidaya Padi dan Ternak Sapi masih

Kurang.
12

VI. PENUTUP

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Lohbener Tahun Anggaran 2022

telah selesai disusun, sebagai bahan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menjabarkan

Programa Penyuluhan Pertanian ke dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP).

Programa Penyuluhan Pertanian bisa berhasil bila semua pihak yang terkait dalam

pelaksanaan penyuluhan, mulai dari pelaku utama, pelaku usaha, kelembagaan petani,

penyuluh pertanian dan petugas dinas / instansi lingkup pertanian, serta seluruh pemangku

kepentingan dapat bekerjasama sebagai mitra yang saling membutuhkan, mendukung dan

menguntungkan.

Semoga Programa Penyuluhan Pertanian Tahun Anggaran 2022 bisa dilaksanakan

dan berhasil.

Amin……………

Penyusun
13

Lampiran 1.

PETA WILAYAH KERJA


BPP KECAMATAN LOHBENER
14

Lampiran 2

DAFTAR HADIR
TIM PENYUSUN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN
KEHUTANAN
BPP KECAMATAN LOHBENER
TANGGAL : 16 OKTOBER 2016

No Nama Jabatan Tanda Tangan

Penyuluh Pertanian
1. Oom Sri Komalawati, S.P 1……………..
Madya

Penyuluh Pertanian
2. Saluki 2…………..
Terampil

3. Kartinih, S.P Penyuluh Pertanian 3………......


PPPK

4. Ir. Istupilaely Penyuluh Pertanian 4…………..


PPPK

5. Bahruroji, S.P Penyuluh Pertanian 5…………..


PPPK

6. Wiwi Kodori Penyuluh Pertanian 6……………


PPPK

Koordinator Penyuluh Pertanian


Kecamatan Lohbener

OOM SRI KOMALAWATI, S.P


NIP. 19721102 200604 2 014
15

Lampiran. 3
DATA GAPOKTAN DAN KELOMPOK TANI PENERIMA BANTUAN
KEADAAN SAMPAI BULAN SEPTEMBER 2022
BPP KECAMATAN LOHBENER

Nama Gapoktan/ Jenis Jumlah


No Desa Tahun Ket.
Kelompok Tani Bantuan (Rp)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

Anda mungkin juga menyukai