SARTIN
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
UNVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Abstrak
Perencanaan tenaga kerja merupakan kegiatan penentuan jumlah dan jenis tenaga kerja yang diperlukan
oleh suatu organisasi untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu perencanaan tenaga kerja adalah serangkaian
kegiatan yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja di masa datang pada suatu organisasi, meliputi
penyediaan tenaga kerja baru dan pendayagunaan yang sudah tersedia. Atau dengan kata lain menentukan gerakan
tenaga kerja yang ada dari posisi saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa datang. Dalam penelitian ini
dilakukan penghitungan dan analisis tentang perencanaan tenaga kerja pada perusahaan redrying tembakau yang
akan melakukan perubahan internal yaitu melakukan pemasangan mesin baru dengan memperhatikan beberapa
kebijakan dan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Metode yang digunakan adalah linear programming,
sedangkan proses yang dijalankan adalah menentukan dan mendefinisikan variabel keputusan kemudian dinyatakan
dalam simbol matematis, membangun model matematis yang diarahkan pada formulasi linear programming kemudian
menghitung fungsi obyektif untuk masing-masing tujuan yaitu meminimumkan redundancy dan meminimumkan biaya
dimana dalam penghitungan ini digunakan bantuan software komputer QM for windows version 2.2, software untuk
metode kuantitatif, management science atau riset operasi. Dari hasil perhitungan dan analisis terlihat bahwa
perencanaan tenaga kerja dengan kebijakan untuk meminimumkan redundancy dan kebijakan untuk meminimumkan
biaya menghasilkan perbedaan hasil perhitungan yang cukup signifikan.
Abstract
Planning of labour is activity of determination of amount and labours types required by an organizations for a
period of which will come. Therefore planning of labour is with refer to activity related to forecasting of requirement of
labour in a period of to come at one particular organization, cover new labour preparation and utilization which have
is available. Or equally determine the labour movement from position in this time towards position which wanted in a
period of to come. In this research done by analysis and enumeration concerning planning of labour at company of
redrying tobacco which will make a change is internal that is doing installation of new machine by paying attention to
some policies and purpose of specified by companies. Method which applied is programming linear, while processing
which implemented is determine and define decision variable then expressed in mathematical symbol, develop(build
aimed at mathematical model is programming linear formulation then calculate objective function for each purpose of
that is minimizing redundancy and minimize expense where in this enumeration applied by computer software aid QM
for windows version 2.2, software for quantitative method, management science or operational research. From result
calculation and analysis seen that planning of labour with policy for minimizing redundancy and policy for minimizing
expense yield difference of result calculation enough signifikan.
4. Menghilangkan pembatas non-negatif untuk Jumlah tenaga kerja baru yang dapat diterima
beberapa variabel keputusan.
Unskilled Semi-skilled Skilled
100 180 100
Perencanaan Tenaga Kerja
a. Gambaran Obyektif (2). Training ulang (Retraining)
Perusahaan redrying tembakau Bojonegoro Perusahaan dapat melakukan training ulang
saat ini akan melakukan sebuah perubahan internal terhadap tenaga kerja berkategori unskilled hingga
pada proses produksinya, dimana perubahan yang akan sejumlah 70 tenaga kerja per tahun untuk
dilakukan adalah melakukan pemasangan mesin menjadikan berkategori semi-skilled, biaya untuk
berteknologi baru. Hal ini mengakibatkan perusahaan training ini adalah 1,5 juta rupiah per tenaga kerja.
Untuk melakukan training ulang terhadap tenaga yang mengalami hal seperti ini akan keluar dari perusahaan,
kerja berkategori semi-skilled untuk menjadikan walaupun hal ini tidak membutuhkan biaya dari
berkategori skilled, perusahaan membatasi perusahaan.
1
jumlahnya tidak lebih dari 4 (seper empat) jumlah
(3). Redundancy
tenaga kerja kategori skilled yang ada selama Redundancy adalah pemutusan hubungan kerja karena
proses training dilaksanakan. Biaya untuk training perusahaan melakukan perubahan/pengembangan dengan
ini adalah 2,5 juta rupiah per tenaga kerja. menggunakan mesin-mesin berteknologi baru.
Penurunan kategori skill ke dalam kategori Kebutuhan pembayaran biaya redundancy untuk setiap
yang lebih rendah (downgrading) dapat terjadi tenaga kerja kategori unskilled adalah sebesar 12,8 juta
pada tenaga kerja tetapi 50% dari tenaga kerja rupiah sedangkan untuk setiap tenaga kerja kategori semi-
vSKUS i = jumlah tenaga kerja kategori skilled yang vSSUS i = jumlah tenaga kerja kategori semi-skilled yang
diturunkan tingkatnya menjadi tenaga diturunkan tingkatnya menjadi tenaga kerja
kerja kategori unskilled pada tahun i kategori unskilled pada tahun
i
Jurnal Teknik Kimia , Vol 3, No.1, September 7
2008
3. Kendala kelebihan jumlah tenaga kerja terhadap tenaga kerja
[1] ySK i ySS i yUS i 15 [1] tSK i ySK i 0.5xSK i = 244, 366, 486 ( i = 1, 2, 3 )
4. Kendala jumlah kebutuhan perusahaan [2] tSS i ySS i 0.5xSS i = 342, 489, 611 ( i = 1, 2, 3 )
5. Redundancy [3] tUS i yUS i 0.5xUS i = 243, 122, 0 ( i = 1, 2, 3 )
wSK i = jumlah tenaga kerja kategori skilled yang
tergolong redundant pada tahun i Initial Conditions (Kondisi Awal)
wSS i = jumlah tenaga kerja kategori semi-skilled yang Jumlah tenaga kerja pada kondisi awal adalah tSK 0 =
tergolong redundant pada tahun i 244, tSS 0 = 366, tUS 0 = 487. Beberapa variabel
wUS i = jumlah tenaga kerja kategori unskilled mempunyai batas atas yang berlaku konstan untuk i =
1, 2, 3. Adapun batas atas beberapa variabel untuk i =
yang tergolong redundant pada tahun i
1, 2, 3 adalah sebagai berikut :
6. Kerja paruh waktu (Short-time Working)
xSK i = jumlah tenaga kerja kategori skilled yang Batas atas beberapa variabel pada tahun ke- i
dipekerjakan dengan sistem paruh waktu Penerimaan tenaga Kerja paruh waktu Training ulang
kerja baru
pada tahun i
uSK i 100 xSK i 10 vUSSS i 70
xSS i = jumlah tenaga kerja kategori semi-skilled
uSS i 180 xSS i 10
yang dipekerjakan dengan sistem paruh waktu pada tahun i
xUS i = jumlah tenaga kerja kategori unskilled uUS i 100 xUS i 10
yang dipekerjakan dengan sistem paruh
waktu pada tahun i
7. Kelebihan jumlah tenaga kerja (Overmanning) Fungsi obyektif untuk meminimumkan redundancy
adalah
ySK i = jumlah kelebihan tenaga kerja kategori
skilled yang dipekerjakan pada tahun i
( w SK i
wSS i wUS i )
i
ySS i = jumlah kelebihan tenaga kerja kategori Fungsi obyektif untuk meminimumkan biaya adalah
semi-skilled yang dipekerjakan pada
tahun i
(1.500.000 v
i
USSS i + 2.500.000 vSSSK i +
yUS i = jumlah kelebihan tenaga kerja kategori 35.000.000 wSK i +35.000.000 wSS i + 12.800.000 wUS i +
unskilled yang dipekerjakan pada tahun i 5.000.000 xSK i + 5.000.000 xSS i + 3.000.000 xUS i +
15.000.000 y + 10.000.000 y + 6.000.000 y )
SK i SS i US i