Oleh :
Nama : Eviyani
Stambuk : A 221 20 070
Kelas : C
Kelompok : VIII
Asisten : Meylina sampali
2.1 Waktu
Adapun waktu pelaksanaan praktikum yaitu :
Hari / Tanggal : Sabtu, 12 november 2022
Waktu : 14.00 – Selesai
2.2 Tempat
Adapun tempat pelaksanaan praktikum yaitu di Area Kampus Universitas
Tadulako.
3. Tujuan
Adapun tujuan praktikum yaitu untuk menentukan komposisi jenis dan tingkat
dominansi suatu jenis dalam suatu komunitas, dan mengamati penyebaran
suatu jenis dalam suatu komunitas
4. Tinjauan Pustaka
Ekologi adalah ilmu yang sudah ada sejak beratus tahun lalu, pencetusnya
adalahErnest Haekel seorang zoologist berkebangsaan Jerman, kata oekologie berasal
dari kata Oikos yang artinya rumah.dan Logos yang artinya ilmu sehingga secara
harafiah dimaksudkankajian mengenai mahkluk hidup di habitat atau dalam
lingkungannya. Pengkajian padatingkat hirarkhi makluk hidup disamping
memerlukan dukungan dan bantuan dari ilmu lain juga perkembangan teknoloserta
alat, tidak terkecuali dengan ekologi tumbuhan yangsangat terkait dengan
perkembangan ilmu morphologi tumbuhan dan klasifikasi tumbuhalamserta alat yang
dipergunakan untuk kajian lebih dalam (Widoretno, 2012).
Mengamati unit penyusun vegetasi yang luas secara tepat sangat sulit dilakukan
karena pertimbangan kompleksitas, luas area waktu, biaya. Oleh karena itu dalam
pelaksanaannya peneliti bekerja dengan melakukan pencuplikan (sampling). Unit
cuplikan atau unit samplingdalam analisis vegetasi dapat berupa bidang (plot,
kuadrat, garis atau titik). Dalam perkembangannya unit cuplikan yang dipergunakan
untuk suatu analisis vegetasimenggambarkan metode yang di gunakan. Dengan
demikian dalam pencuplikan mengenaisuatu vegetasi digunakan berbagai alternatif
metode diantaranya: metode kuadrat, metodegaris dan metode titik (Suprianto, 2001)
Struktur suatu komunitas alamiah bergantung pada cara di mana tumbuhan atau
hewantersebar atau terpencar di dalamnya. Pola penyebarannya bergantung pada sifat
fisikokimialingkungan maupun keistimewaan biologis organisme itu sendiri.
Keragaman itu tak terbatasdari pola penyebaran demikian yang terjadi dalam alam
secara kasar dapat dikelaskanmenjadi tiga kategori: (i) penyebaran teratur atau
seragam, di mana individu-individu terdapat pada tempat tertentu dalam komunitas,
(ii) keberadaan acak atau kebetulan, di mana individu-individu menyebar dalam
beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya, (iii) penyebaran
berumpun, di mana individu-individu selalu ada dalam kelompok-kelompok
dansangat jarang terlihat sendiri secara terpisah (Michael,1994).
No Jenis Ulangan DM DR FM FR NP
5. C. capitatus - 2 - - - 2 5 0,2 11 16
Dominansi mutlak
1. Tridax procumbens
DM = Jumlah titik yang ditempati jenis i
=5
2. Crassocehapalum crepidioldies
DM = Jumlah titik yang ditempati jenis i
=2
3. Dactilogtenium aegyptium
DM = Jumlah titik yang ditempati jenis i
=2
4. Eleusine indica
DM = Jumlah titik yang ditempati jenis i
=6+6+6+7
= 25
5. C. capitatus
DM = Jumlah titik yang ditempati jenis i
=2
6. Ipomoea pandurata
DM = Jumlah titik yang ditempati jenis i
=2
Dominansi relatif
1. Tridax procumbens
5
DR = x 100 % = 13
38
2. Crassocehapalum crepidioldies
2
DR = x 100 % = 5
38
3. Dactilogtenium aegyptium
2
DR = x 100 % = 5
38
4. Eleusine indica
25
DR = x 100 % = 66
38
5. C. capitatus
2
DR = x 100 % = 5
38
6. Ipomoea pandurata
2
DR = x 100 % = 5
38
2
DR = x 100 % = 5
38
Frekuensi mutlak
2. Crassocehapalum crepidioldies
1
FM = = 0,2
5
3. Dactilogtenium aegyptium
1
FM = = 0,2
5
4. Eleusine indica
4
FM = = 0,8
5
5. C. capitatus
1
FM = = 0,2
5
6. Ipomoea pandurata
1
FM = = 0,2
5
1. Tridax procumbens
0,2
FR = x 100 % = 11
1,8
2. Crassocehapalum crepidioldies
0,2
FR = x 100 % = 11
1,8
3. Dactilogtenium aegyptium
0,2
FR = x 100 % = 11
1,8
4. Eleusine indica
0,8
FR = x 100 % = 44
1,8
5. C. capitatus
0,2
FR = x 100 % = 11
1,8
6. Ipomoea pandurata
0,2
FR = x 100 % = 11
1,8
Nilai penting
DR + FR
1. Tridax procumbens
NP = 13 + 11
= 24
2. Crassocehapalum crepidioldies
NP = 5 + 11
= 16
3. Dactilogtenium aegyptium
NP = 5 + 11
= 16
4. Eleusine indica
NP = 66 + 44
= 110
5. C. capitatus
NP = 5 + 11
= 16
6. Ipomoea pandurata
NP = 5 + 11
= 16
8. Pembahasan
Pada spesies ke Empat yaitu Eleusine indica terdapat pada pengulangan 2,3,4
dan 5. Dengan jumlah tunbuhan 4 maka diperoleh hasil nilai dominansi mutlak 25,
dominansi relatif 66%, frekuensi mutlak 0,8, frekuensi relatif 44% dan nilai penting
110%.
9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pada tabel hasil pengamatan yang
telah tercantum diatas dapat ditarik kesimpulkan bahwasanya terdapat
berbagai jenis spesies tumbuhan di area tempat pengamatan yang dapat
dilihat dari tabel pengamatan pada hasil dominansi mutlak, dominansi relatif,
frekuensi mutlak, frekuensi relatif dan nilai penting nilai yang diperoleh
berbeda-beda dari setiap spesies tumbuhan . Hal tersebut dipengaruhi oleh
berapa banyak atau jumlah jenis spesies yang di peroleh disetiap
pengulangan.
Dokumentasi
Angkatan 2020
Pengambilan sampel
Contoh salah satu spesies tumbuhan yang ditemukan