Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 2 TUTORIAL ONLINE SESI 5

MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA

Nama Tutor : MUHAMMAD


IQBAL 01003812

Di Susun oleh :
NAMA : EFLIN ANGELICA
NIM : 050693533
PROGRAM STUDI :
AKUNTANSI
UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ Pontianak
Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rhamat serta karunia kepada saya
selaku penulisyang telah menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini, tak juga kepada orang tua
saya yang telahmendukung saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Adapun juga penulis mengambil judul tersebut untuk dijadikan sumber dan referensi sebagai
acuan mata kuliah Bahasa Indonesia MKDU4110 di program studi Fakultas Ekonomi.

Makalah ini akan membahas peran yang dimainkan oleh mahasiswa dalam upaya
mewujudkan Indonesia maju. Peran mahasiswa tidak terbatas pada pembelajaran di kelas, tetapi juga
melibatkan partisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Mahasiswa
adalah agen perubahan yang memiliki kemampuan untuk mendorong reformasi, inovasi, dan
kemajuan di berbagai bidang.

Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi dalam
mengatasi berbagai isu sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi oleh Indonesia. Diskusi akan
mencakup peran mahasiswa dalam advokasi hak asasi manusia, pengembangan teknologi,
kewirausahaan, dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, kita juga akan membahas tantangan dan
hambatan yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa dalam menjalankan peran mereka. Melalui
makalah ini, diharapkan pembaca akan lebih memahami pentingnya peran mahasiswa dalam
memajukan Indonesia dan mendukung upaya-upaya untuk mencapai visi Indonesia sebagai negara
yang maju, berkeadilan, dan berkelanjutan. Semoga makalah ini memberikan wawasan yang berguna
dan mendorong semangat kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam mencapai
tujuan bersama

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………...1
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………2
Pendahuluan…………………………………………………………………………………... 3
Pembahasan………………………………………………………………………………...4
Peranan Mahasiswa Dalam
Mewujudkan Indonesia Maju…………………………………………………………………..4
Peran Mahasiswa Mewujudkan
Indonesia Maju Dalam Bidang Diplomatis……………………………………………………..8
Penutup…………………………………………………………………………………………13
Kesimpulan…………………………………………………………………………………13
Referensi ……………………………………………………………………………………….13

2
Pendahuluan
Latar Belakang Indonesia, sebagai negara dengan beragam sumber daya alam,
budaya, dan potensi manusia yang melimpah, memiliki potensi besar untuk menjadi negara
maju. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, dibutuhkan upaya kolektif dari seluruh
masyarakat, termasuk mahasiswa sebagai salah satu kelompok yang penuh potensi dalam
pembangunan negara. Mahasiswa memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi
Indonesia sebagai negara maju. Mereka adalah agen perubahan yang dipersiapkan untuk
menjadi pemimpin masa depan, baik dalam ranah ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
Mahasiswa bukan hanya pendidikannya, tetapi juga keterlibatannya dalam berbagai aktivitas
di luar kampus, memungkinkan mereka untuk membentuk pandangan kritis, berpikir kreatif,
dan mengambil inisiatif dalam mencapai tujuan-tujuan besar. Namun, untuk memahami
betapa pentingnya peran mahasiswa dalam pembangunan Indonesia, kita perlu melihat
tantangan dan peluang yang ada. Di satu sisi, mahasiswa dihadapkan pada berbagai masalah,
seperti ketidaksetaraan akses pendidikan, pengangguran, dan tantangan ekonomi. Di sisi
lain, mereka memiliki akses ke teknologi dan informasi yang dapat digunakan untuk inovasi
dan kolaborasi yang memajukan negara.

Mahasiswa juga memiliki energi, semangat, dan keinginan untuk berpartisipasi


dalam berbagai inisiatif pembangunan, termasuk program-program sosial, keberlanjutan
lingkungan, kewirausahaan, dan advokasi hak asasi manusia. Peran mahasiswa dalam
mendukung inovasi, pemikiran kritis, dan keterlibatan masyarakat sangat penting dalam
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Bagi masyarakat.Mahasiswa adalah kelompok
sosial masyarakat yang mempunyai kapasitas intelektua luntuk memahami kondisi
dalam kehiduan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Mahasiswa juga merupakan
agent of change atau agen perubahan yang berperan penting dalam perubahan di
masyarakat menuju lebih baik (Istichomaharani & habibah, 2016). Selainitu, mahasiswa di
era global ini juga menjadi panutan dalam kehidupan masyarakat yangperbuatannya, tindak
tanduknya berlandaskan pada pengetahuan dan norma-norma dalam kehidupan
(Cahyono, 2019). Hal ini terjadi karena mahasiswa merupakan orang-orang yang
mempunyai kesempatan lebih untuk mengenyam pendidikan, sehingga kemampuan
berpikirkritis banyak dimiliki oleh kalangan ini. Dalam mewujudkan Indonesia maju, peran
penting dimiliki oleh kalangan mahasiswakarena mereka yang nantinya negara Indonesia
dapat menjadi negara maju. Peran mahasiswatidak hanya di bidang akademis, namun juga
berperan penting di bidang sosial, ekonomi,bahkan politik serta keamanan.

3
PERAN MAHASISWA MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU DALAM BIDANG
ANTI KORUPSI

Dari berbagai pengertian korupsi dari sejumlah kajian akademis dan organisasi
internasional, Leiken merumuskannya secara minimalis namun cakupannya luas.
Menurutnya, korupsi adalah “penggunaan kekuasaan publik (public power) untuk
mendapatkan keuntungan (material) pribadi atau kemanfaatan politik” (cf. Leiken 1997:55-
73). Syed Hussein Alatas (1990:3-4) juga merumuskan pengertian minimalis. Menurut
Alatas, “corruption is the abuse of trust in the interest of private gain,” yaitu penyalahgunaan
amanah untuk kepentingan pribadi. Alatas kemudian mengembangkan beberapa tipologi
korupsi: Pertama, “korupsi transaktif”, yakni korupsi yang terjadi atas kesepakatan di antara
seorang donor dan resipien untuk keuntungan kedua belah pihak. Kedua, “korupsi ekstortif”,
yang melibatkan penekanan dan pemaksaan untuk menghindari bahaya bagi mereka yang
terlibat atau orangorang yang dekat dengan pelaku korupsi. Ketiga, “korupsi investif”, yakni
korupsi yang bermula dari tawaran atau iming-iming, sebagai “investasi” untuk keuntungan
di masa datang. Keempat, “korupsi nepotistik”, yakni korupsi yang terjadi karena perlakuan
khusus baik dalam pengangkatan pada kantor publik maupun pemberian proyek-proyek bagi
keluarga dekat. Kelima, “korupsi otogenik”, yakni korupsi yang terjadi ketika seorang
individu pejabat mendapat keuntungan karena memiliki pengetahuan sebagai orang dalam
(insider’s information) tentang berbagai kebijakan publik yang semestinya dia rahasiakan.
Keenam, “korupsi suportif”, yakni perlindungan atau penguatan korupsi yang terjadi melalui
intrik kekuasaan dan bahkan kekerasan. Korupsi secara sederhana dapat diartikan sebagai
perbuatan menggelapkan dana milik negara untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan
kelompok. Korupsi di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat sehingga korupsi
harus dipandang sebagai kejahatan yang luar biasa dan sering terjadi di Indonesia. Oleh
karena itu memerlukan upaya yang luar biasa pula untuk memberantasnya. Kenyataan diatas
menyebabkan perlunya keterlibatan pendidikan dalam upaya pencegahan korupsi. Jalur
pendidikan pada hakikatnya adalah untuk membentuk karakter, watak, sikap, dan perilaku
warga negara Indonesia.

Pemerintahan administratif. Korupsi seringkali dikaitkan dengan permasalahan atau


kebijakan politik di lingkungan pemerintahan. Korupsi termasuk dalam perilaku kriminal,
korupsi bukan sekedar mencuri, namun terdapat unsur penyalahgunaan wewenang atau
kekuasaan di dalamnya, memberikan muatan moral pada korupsi. Korupsi tidak hanya
berdampak pada satu aspek kehidupan, namun juga menimbulkan efek domino pada aspek
kehidupan lainnya.

4
Salah satu cara terbaik untuk memutus rantai korupsi di negeri ini adalah dengan
memberikan pendidikan antikorupsi kepada generasi penerus bangsa. Sebab generasi
penerus bangsa adalah generasi pengganti para pejabat negara yang lama, untuk membangun
negara tercinta agar bisa berjaya di mata dunia. Generasi muda inilah yang menjadi kunci
keberhasilan pembangunan negara yang harus terhindar dari korupsi. Jadi, lebih mudah bagi
kita untuk mendidik dan mempengaruhi generasi muda agar mereka tidak melakukan tindak
pidana korupsi sebelum mereka terlebih dahulu terpengaruh oleh “budaya” korupsi dari
generasi pendahulunya. Siswa didukung dengan kompetensi dasar yang dimilikinya yaitu:
kecerdasan, ide kreatif, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian mengungkapkan
kebenaran. Dengan kompetensi yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan mampu menjadi
agen perubahan bagi dirinya, keluarga, dan masyarakat sekitar, mampu menyuarakan
kepentingan masyarakat, mampu mengkritisi kebijakan yang korup, dan mampu menjadi
pengawas lembaga negara. dan penegakan hukum.

Seperti yang sudah kita ketahui, korupsi yang terjadi pada pejabat daerah
membuktikan bahwa pada tidak hanya pada tingkat nasional saja korupsi dapat terjadi. Jika
dari pejabat daerah atau aspek terendah negara ini sudah mencontohkna yang tidak baik,
para kaum milenial pun juga bias melakukannya karena mungkin saja orang terdekatnya
ataupun pejabat yang sering mereka temui merupakan orsng yang terjerat kasusu tindak
pidana korupsi.

Untuk menanggulangi banyaknya tindak pidana korupsi tersebut, dapat dimulai dari
dasar. Misalnya, dapat dimulai dengan penanaman moral, serta etika dan keimanan yang
baik juga diikuti dengan pembekalan pendidikan anti korupsi sejak dini. Salah satu cara 208
untuk melaksanakan upaya pencegahan tindak pidana korupsi dapat ditempuh melalui
pendidikan anti korupsi. Pendidikan anti korupsi adalah usaha untuk memberi pemahaman
dan mencegah terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan dalam proses pembelajaran
formal di bangku perkuliahan. Pendidikan anti korupsi haruslah bermakna bagi mahasiswa
agar tetap terus diingat, yaitu dengan metode belajar mengalami atau experiental learning.
Jadi tidak sekedar meminta para peserta didik hanya untuk tahu dan menghapal pelajaran
saja, namun juga diberi kesempatan untuk mengambil keputusan dan pilihan dalam suatu
kondisi dan situasi untuk dirinya sendiri juga untuk kepentingan bangsa Indonesia.

5
Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan yang mendalam tentang korupsi
dan dampak – dampak korupsi bagi diri sendiri, lingkungan, dan bagi bangsa Indonesia.
Serta untuk memberikan penanaman karakter anti korupsi yang kuat dan nantinya akan
dibawa dalam kehidupan bermasyarakat dan diharapkan mahasiswa dapat menjadi agent of
change untuk negara Indonesia. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, terkadang banyak
mahasiswa yang kurang mampu memahami pentingnya pendidikan anti korupsi. Biasanya
para mahasiswa belum berpikir jauh mengenai korupsi dan dampaknya, karena mereka
belum benar – benar tahu dan merasakan pilihan yang dihadapi dalam korupsi. Mereka,
masih menganggap bahwa korupsi adalah tindakan yang biasa saja, bukan tindakan yang
keji dan memang harus diberantas oleh semua pihak.

Cara berikutnya selain melalui pendidikan antikorupsi adalah dengan cara


penanaman moral, etika dan keimanan yang baik sedari dini. Karena, pada awalnya etika
dan moral yang sudah tertanam kuat akan sulit dirubuhkan bahkan oleh iming – iming
korupsi. Kebiasaan tiap hari yang baik sangat berpengaruh terhadap cara pencegahan anti
korupsi. Contohnya, kejujuran dan integritas yang dimiliki mahasiswa sekarang dapat
menjadi tolak ukur integritasnya kemudian di dunia kerja. Jika dimulai dari sekarang,
mahasiswa sudah menerapkan kejujuran dalam setiap tindakannya, misal kejujuran saat
melaksanakan ujian, dan kejujuran bertutur kata kepada keluarga, masyarakat, dan orang –
orang terdekat lainnya juga dapat menjadi pondasi utama kuatnya moral dan etika dalam
melawan korupsi. Selain itu, kuatnya keimanan dan pendidikan agama yang baik juga dapat
diberikan untuk menjadi dasar dari pencegahan tindak pidana korupsi, selain pendidikan
formal yang diberikan pada mata kuliah pendidikan anti korupsi.

Mahasiswa, aset berharga yang sangat menentukan masa depan bangsa,


sesungguhnya dapat menciptakan solusi atas segala permasalahan di Negara ini. Namun,
kali ini mereka seakan bungkam. Tak tau harus berbuat apa, harus melangkah kemana, dan
bagaimana harus bergerak. Tak seperti pendahulu mereka, yang sudah banyak membuat
berbagai perubahan besar bagi negeri ini. Sebut saja era reformasi saat ini, yang
diperjuangkan oleh mahasiswa masa itu. Tak akan ada reformasi tanpa ada pergerakan
mahasiswa. Praktik korupsi yang sudah sangat mengkhawatirkan dan nyata dampaknya
membuat perubahan harus segera dilakukan untuk menyelamatkan bangsa ini dari
kehancuran. Daripada harus senasib dengan VOC yang hancur karena korupsi lebih baik
segera bertindak untuk melakukan perubahan apapun resikonya demi era reformasi saat ini.

6
Mahasiswa masa kini hanya memikirkan dirinya sendiri daripada bersikap kritis
terhadap fenomena yang terjadi di sekitar mereka. Lunturnya idealisme mahasiswa masa
kini disebabkan oleh arus globalisasi yang sangat cepat sehingga mereka lebih cenderung
memikirkan gaya hidup dan budaya konsumtif. Mereka seakan tidak merasakan transformasi
yang terjadi dari fase siswa menuju mahasiswa. Mereka menjadi terlalu fokus terhadap
kegiatan akademik mereka semata, sehingga seakan mereka tak kritis dengan fenomena
yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini tak lain dan tak bukan adalah akibat dari 213
kebijakan dan mindset pendidikan masa kini. Oleh karena itu, indikator kesuksesan masa
kini hanyalah angka-angka penilaian akademik. Padahal kehidupan di luar dunia akademik
lebih berdampak terhadap kesuksesan seorang mahasiswa. Inilah yang menyebabkan
pergerakan mahasiswa masa kini menjadi lesu, tak segarang pendahulunya di masa orde
baru. Mahasiswa harus berani berpikir lebih luas, bahwa penilaian akademik hanyalah
angka, tidak terlalu berdampak dalam membentuk karakternya sebagai mahasiswa. Hal yang
sesungguhnya dapat membentuk karakter seorang mahasiswa adalah kepekaan mereka
terhadap fenomena yang terjadi di sekitar mereka. Mereka harus dapat lebih reaktif terhadap
segala yang terjadi di bangsa ini. Sehingga peran mahasiswa sebagai Agent of Change dapat
lebih terasa, baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Mereka berfungsi sebagai wakil
masyarakat dalam mengawal segala kebijakan pemerintah. Termasuk juga mengawal
pencegahan dan pemberantasan korupsi. Untuk mewujudkan hal tersebut, mahasiswa dapat
memulai dari lingkup yang lebih kecil. Yaitu menciptakan lingkungan kampus yang
berintegritas.

Oleh karena mereka adalah calon pemimpin bangsa di masa depan, melatih diri
sejak dini untuk menghilangkan perilaku-perilaku koruptif adalah termasuk langkah dalam
pencegahan korupsi di masa mendatang. Kemudian mashasiswa juga dapat berperan untuk
melakukan pencegahan dengan terjun langsung ke masyarakat. Mahasiswa dapat
mensosialisasikan segala hal yang merupakan pencegahan terjadinya korupsi dan
menghilangkan budaya perilaku koruptif di dalam masyarakat. Kemudian yang lebih vital
lagi adalah mahasiswa harus mengontol segala kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah.
Pemerintah butuh untuk diawasi dan dikritisi supaya terwujud kebijakankebijakan yang
dapat menghasilkan keadilan dan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Termasuk hal terkait
pemberantasan korupsi, mahasiswa bisa menuntut pemerintah untuk lebih aktif dan serius
dalam segala upaya pemberantasan korupsi.

7
Mahasiswa sangat berperan dalam upaya pemberantasan korupsi. Oleh karena itu,
peran mahasiswa yang sangat dibutuhkan bagi pemberantasan korupsi, sehingga dibutuhkan
juga adanya penanaman moral sejak dini dan adanya pendidikan anti korupsi bagi untuk
mahasiswa. Jadi, mahasiswa sangat berperan dalam pemberantasan korupsi dan juga dalam
tindakan pencegahan tindak pidana korupsi. Masyarakat sudah tahu jika korupsi itu tindakan
buruk, keji, tercela, tidak baik, dosa, dan merugikan orang lain, namun tetap banyak yang
melanggar. Oleh karena itu, sebaiknya dengan diadakannya pendidikan anti korupsi sebagai
kelanjutan dari masa pendidikan dasar, menengah sampai perguruan tinggi untuk
membangun kesadaran etik dan moral bagi generasi muda, termasuk mahasiswa. Karena,
mahasiswa memiliki peran yang sangat besar bagi kemajuan bangsa Indonesia.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI MAHASISWA DALAM


PEMANFAATAN DIPLOMASI DIGITAL: NASIONAL DAN INTERNASIONAL

Pemerintah Indonesia memulai gerakan berbasis teknologi informatika terkait


teknologi informasi pada tahun 1999. Sejak saat itu, hampir seluruh masyarakat dalam
aktivitasnya membutuhkan peran teknologi informasi, termasuk kegiatan pembelajaran,
penelitian, bisnis dan pemerintahan. Dalam arah dan kebijakan politik misalnya yang terkait
dengan komunikasi, informasi, dan media massa telah dibahas oleh Pemerintah sejak tahun
1999. Dalam pembahasan tersebut terdapat beberapa petunjuk tentang arah dan kebijakan
yang harus ditempuh oleh pengelolaan informasi nasional, di antaranya untuk:

1) Meningkatkan peran komunikasi melalui media massa modern dan media tradisional
untuk mencerdasakan kehidupan bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan, membentuk
kepribadian bangsa, serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan prasarana
informasi dan komunikasi;

2) Meningkatkan kualitas komunikasi di berbagai bidang melalui penguasaan dan


penerapan teknologi informasi dan komunikasi guna memperkuat daya saing bangsa dalam
menghadapi tantangan global. Perkembangan pesat kemampuan sumberdaya manusia di
bidang teknologi informatika memungkinkan manusia, dengan peralatan teknologi informasi
melakukan komunikasi dengan cepat dalam jarak jauh. Perkembangan ini meningkatkan
pula kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan untuk dapat dilaksanakan dengan cepat,
tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan
teknologi informasi menghasilkan berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi
informasi, seperti penelitian sains, e-government, e-commerce, e-education, e-medicine, dan
elaboratory.

8
Teknologi jaringan baik Intranet maupun Internet belakangan ini maju dengan pesatnya.
Teknologi ini mampu menunjang berbagai kegiatan untuk meningkatkan daya saing dan
nilai tambah pada kegiatan yang berbasis jaringan. Berbagai website dibangun di Internet
sebagai alat promosi dan komunikasi kepada masyarakat suatu negara dan dunia
internasional. Banyak database yang dibangun berbasis WEB sehingga mempermudah
pengaksesan dari jarak jauh. Kekuatan dan fungsi sebuah informasi jauh lebih besar
dibandingkan dengan kekuatan konvensional angkatan bersenjata. Secara umum, peranan
teknologi informasi dan komunikasi dalam lingkup nasional mencakup fungsi-fungsi
sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat;

2) Meningkatkan daya saing bangsa;

3) Memperkuat kesatuan dan persatuan nasional;

4) Mewujudkan pemerintahan yang transparan; dan

5) Meningkatkan jati diri bangsa di tingkat internasional (Kominfo 2006). Dan penguatan
bagi terciptanya pemerintahan yang baik (good governance) dan menuju masyarakat
berbasis ilmu pengetahuan atau knowledge-based society.

Salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari
dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informatika.
Implementasi internet, electronic commerce, electronik data interchange, virtual office,
telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara.
Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu
revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus
memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini
dapat dilakukan dalam hitungan detik dimana hal tersebut sangat diperlukan untuk
kepentingan diplomasi. Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan
efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer dan
teknologi informatika jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan
mempekerjakan berpuluhpuluh SDM untuk hal yang sama. (Sumber: James Cash et.al.).

Masalah diplomasi berkembang tidak hanya di pemerintah, maka public dalam hal ini
pelajar/mahasiswa menjadi bagian penting dari diplomasi. Muncul istilah diplomasi public
pelajar/mahasiswa,

9
citizen diplomasi yang menandakan bahwa semua elemen bangsa ikut terlibat dalam
diplomasi karena setiap warga negara yang tengah berada di negara lain adalah duta bangsa.
Keberadaan mereka mewakili citra suatu bangsa. Ucapan, tingkah laku,termasuk pakaian
senantiasa tidak terlepas dari mana ia berasal. Demikian juga pertukaran pemuda,
mahasiswa dan pemberian beasiswa menjadi bagian dari diplomasi tingkat modern yang
bertujuan membangun keberadaan diplomasi sains bagi kemajuan suatu Negara dan
peradaban global dimana adanya komunikasi dan interaksi langsung antara
pelajar/mahasiswa dengan diplomat baik didalam negeri maupun di liuar negeri serta
interaksi dengan beberapa element negara menjadi bagian sebuah aksi diplomasi. Maka
diplomasi adalah seni untuk berkomunikasi dan bernegosiasi yang biasanya terkait dengan
hubungan internasional. Melalui jalur diplomasi, sebuah negara mempromosikan kelebihan,
kekuatan dan eksistensi negaranya. Melalui jalur diplomasi pula sebuah Negara berusaha
menyebarkan pengaruhnya dan mengambil keuntungan sebasar-besarnya untuk kepentingan
negaranya.

Membangun Kawasan Global

Salah satu ciri pemuda dan mahasiswa adalah kapasitas intelektualnya yang menjadi garda
terdepan dalam membangun suatu bangsa. Dengan kapasitas intelektual inilah mahasiswa
memiliki tanggung jawab dalam pengembangan sebuah kawasan global harmonis penuh
dengan kedamaian. Kawasan desa global dipopulerkan oleh Herbert Marshal MCluhan yang
diartikan antara lain the word viewed as a community in wich distance and isolation have
been dramatically reduced by electronic media (as television and the internet). Dalam arti
sempit diplomasi adalah alat untuk menciptakan perdamaian melalui kerjasama dan
perundingan maka mahasiswa perannya membangun dunia yang lebih baik dari tengah
kemerosotan kualitas lingkungan, sosial dan ancaman perang serta terorisme.

Untuk membentuk interaksi digital ini perangkatnya berupa teknologi informatika


sebagai jaringan internet dan smartphone sudah teredia secara luas di Indonesia. Tinggal
bagaimana tools ini dimanfaatkan secara aktual. Misalnya dengan membuat sebuah forum
dialog antar mahasiswa tingkat nasional maupun tingkat Asia Tenggara/regional, global
akan menjadi sebuah proyek diplomasi digital yang sangat berharga. Forum ini mungkin
sudah ada tinggal dikembangkan dan sosialisasikan kepada sebagian besar mahasiswa
sehingga muncul kesadaran akan adanya rumah bersama Asia Tenggara

10
Mahasiswa dalam kapasitasnya tentu tidak dapat terjun secara langsung dalam
perundingan bilateral dan multilateral. Namun pemikiran dan gagasan tidak akan lenyap
manakala diperjuangkan sebagai bagian dari diplomasi digital. Jika pelajar, mahasiswa,
peneliti mendapat tantangan dengan akses kepada dunia diplomatik, sebagai bagian dari
kelompok intelektual di daerah dan negaranya bisa disalurkan gagasannya dalam media
sosial dan tulisan yang sudah ada bahkan program aplikasi yang mendukung yang dapat
dibuat dalam waktu singkat. Kaum muda dapat juga melakukan advokasi untuk isu-isu yang
dianggap penting dalam menjaga keutuhan bangsa yang perlu diketahui public internasional.
Public disini tidak hanya mengambil kebijakan tetapi para aktifis dan media internasional
dimedia social dan hal ini banyak dilakukan oleh negara-negara berkembang dan negara-
negara maju. Dengan demikian para pemuda tidak menunggu berperan dalam membangun
kawasan global yang berkeadilan dan makmur untuk semua bangsa. Hamparan kesempatan
melalui dunia cyber ini dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Di negara Indonesia yang
terbuka ini siapa yang akan melarang gagasan brilian mengenai pembangunan dunia yang
tujuannya untuk memberikan kemakmuran bagi semua. Dalam rangka mengantisipasi
perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah mendorong terjadinya arus
globalisasi di segala bidang, termasuk bidang teknologi informatika yang membawa kesan
ke bidang politik dan hubungan internasional, Kementerian Luar Negeri sejak awal Pelita VI
telah meletakkan landasan kebijaksanaan pembangunan sistem informasi dan
telekomunikasi guna mendukung pelaksanaan tugas dan mempersiapkan diri menghadapi
tantangan abad ke- 21 dimana informasi akan memegang peran yang dominan dalam
lingkup kegiatan diplomasi dan hubungan luar negeri.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan salah satu elemen kekuatan untuk
membangun suatu bangsa dan Negara bahkan peradaban dunia. Keterbatasanketerbatasan
yang ada saat ini perlu dijadikan sebagai sebuah acuan semangat yang kuat untuk menjadi
salah satu negara yang maju di bidang Iptek dalam kerangka Integrated Twin Tower.
Diperlukan keahlian dalam mengatur dan membawa sumberdaya dan elemen-elemen
potensial yang dimiliki menjadi suatu hasil akhir yang dapat dikomersialisasikan untuk
kesejahteraan masyarakat. Dibutuhkan proses belajar dan bekerjasama satu sama lain antar
universitas baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam upaya mempermudah upaya
diplomasi maka diperlukan peran serta mahasiswa, dosen dan seluruh elemen kampus dalam
bentuk diplomasi sains menjadi sangat penting. Diplomasi tradisional yang melibatkan
komunikasi antar pimpinan dan antar lembaga memang penting.

11
Akan tetapi diplomasi digital yang melibatkan peran serta seluruh civitas akademik
maupun institusi jelas lebih efektif. Alumni atau mahasiswa, dosen serta karyawan yang
sedang studi di luar negeri, termasuk para mereka yang tengah berseminar, short course,
berkonferensi atau mengikuti diklat tentu juga mengemban tugas sebagai duta bangsa dan
negara. Dari sinilah pentingnya kemampuan dan keahlian berdiplomasi untuk mereka.

Diplomasi digital dapat dilakukan bukan hanya oleh para diplomat profesional tetapi
oleh semua elemen bangsa termasuk para pemuda dan mahasiswa. Kemampuan mahasiswa
sebagai generasi baru cukup strategis untuk mulai melakukan diplomasi digital setidaknya
ditingkat asosiasi mahasiswa atau dapat juga di tingkat individual yang sifatnya nasional
maupun internasional. Mahasiswa dengan kemampuannya dapat bertukar pikiran dalam
menciptakan kawasan global yang harmoni, peningkatan kapasitas intelektualnya dan
berpartisipasi dalam pertukaran antar mahasiswa di tingkat global. Mahasiswa juga bisa
memaparkan kebijakan nasional Indonesia dalam isu tertentu secara tepat agar publik
internasiaonal mendapatkan informasi berimbang.

12
KESIMPULAN

Dalam upaya mewujudkan Indonesia maju, peran mahasiswa sangat penting. Melalui
kontribusi mereka dalam pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, inovasi, dan
pembangunan ekonomi, mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang
signifikan. Kendati dihadapkan pada berbagai tantangan, dukungan dari pemerintah dan
institusi pendidikan dapat membantu mengoptimalkan peran mahasiswa dalam mewujudkan
visi Indonesia sebagai negara maju.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks :

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata,
S. N. 2005. Metode Penelitian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Web & Jurnal Karya
Imiah

Dewi, Santi. 2019. Jokowi Bersyukur Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Membaik.
https://www.idntimes.com/news/indonesia/santi-dewi/jokow-bersyukur-indekspersepsi-
korupsi-indonesia-membaik

Dwiputrianti, Septiana. 2009. Memahami Strategi Pemberantasan Korupsi Di Indonesia.


Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi Volume 6,
No. 29. http://180.250.247.102/index.php/jia/article/view/364

Kristanto, Natal. 2018. Penanaman Karakter Anti Korupsi Melalui Mata Kuliah Pendidikan
Anti Korupsi Bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Hibualamo : Seri Ilmu – lmu Sosial dan Kependidikan, Volume 2 No. 2.
http://journal.unhena.ac.id/index.php/HibSos/article/view/68/56 215

Mila, Hillyati. 2013. Pendidikan Kewirausahaan: Sebuah Alternatif Mengurangi


Pengangguran Terdidik dan Pencegahan Korupsi. Source :
http://www.journal.tarbiyahiainib.ac.id/index.php/attalim/article/view/44

Pusparisa, Yosepha. 2019. 114 Kepala Daerah Terjerat KPK, Paling Banyak Kasus Suap.
Source : https://katadata.co.id/infografik/2019/07/18/selama-2004-2019-ada-144- kepala-
daerah-terjerat-kasus-korupsi-di-kpk

13
Putra,Antonio. 2018. Aktivis Mahasiswa dan Perilaku Korupsi. Source :
https://www.kpk.go.id/id/berita/publik-bicara/341-aktivis-mahasiswadan-perilaku-korupsi

Rahman, Fathur. 2011. Korupsi Di Tingkat Desa. Governance : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume 2, No. 1. http://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/governance/article/view/715

Sair, Abdus. 2016. Kampus dan Degradasi Pengetahuan Politik Mahasiswa. Source :
http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/article/view/2482

Sina, La. 2008. Dampak dan Upaya Pemberantasan Serta Pengawasan Korupsi di Indonesia.
Jurnal Hukum Pro Justitia, Volume 26 No 1.
http://journal.unpar.ac.id/index.php/projustitia/article/viewFile/1108/1075

Suryani, Ita. 2015. Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi Di Lembaga Pendidikan Perguruan
Tinggi Sebagai Upaya Preventif Pencegahan Korupsi. Jurnal Visi Komunikasi Volume 14,
No. 02. http://publikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/16/articles/425/submission/copye
dit/425-1086-1-CE.pd

Bjola, Corneliu and Marcus Holmes (eds). (2015). Digital Diplomacy: Theory and practice.
New York: Routledge.

Buku Putih Indonesia 2005-2025. Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tahun 2005-2025. www.kominfo.go.id. Diakses 7 Mei 2016.

Gregory, Bruce. (2011). American Public Diplomacy: Enduring Characteristics,

Elusive Transformation. The Hague Journal of Diplomacy.

Haryanto, Gun-Gun. (2016). Partisipasi Politik Generasi Y. http://print.kompas.com/baca,


diakses/04/042016. Partisipasi-politik-Generasi-Y.

Hansen, Fergus. (2014). Revolution State: The Spread of Ediplomacy. Sydney: Lowy
Institute for International Policy.

Hanggarini, Peni & Hendrowati, Retno. (2010). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Diplomasi Indonesia dengan Tiga Negara ASEAN, Tahun, Volume 23,
Nomor 4.

14
Hocking, B. (2005). Rethinking the ‘New’ Public Diplomacy,” dalam J. Melissen (ed.), The
New Public Diplomacy: Soft Power in International Relations. Basingstoke: Palgrave
Macmillan,. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus versi online/daring (dalam
jaringan) Kbbi.web.id/diplomasi. Diakses 4 Mei 2016.

-----. (2011). Peningkatan Teknik Diplomasi dan Negosiasi Internasional. International


Workshop on Diplomacy (Indonesian Student Association) PPI Malaysia.

15

Anda mungkin juga menyukai