Anda di halaman 1dari 11

lOMoARcPSD|31271532

MAKALAH
BAHASA INDONESIA

PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN


INDONESIA MAJU

NAMA (NIM)
lOMoARcPSD|31271532

Daftar Isi
Pendahuluan..................................................................3
Pembahasan...................................................................3
A Peran Mahasiswa Mewujudkan Indonesia Maju
dalam Bidang Anti Korupsi...........................................3
B Peran Mahasiswa Mewujudkan Indonesia Maju
dalam Diplomasi Digital...............................................6
Pentutup........................................................................9
A.Kesimpulan...............................................................9
Daftar Pustaka..............................................................10
lOMoARcPSD|31271532

Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berjalan dengan sangat cepat,
seiring dengan perkembangan kehidupan manusia.Tuntutan kemajuan dan kebutuhan zaman
menyebabkan mau tidak mau sebuah negara harus berbenah diri dalam mempersiapkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan siap mengahadapi persaingan diberbagai
bidang khususnya dalam memasuki era milenial 4.0. Tidak terkecuali di Indonesia, sebagai
negara berkembang tentu Indonesia masih sangat minim SDM dibandingkan negara-negara
maju di dunia. Untuk menghadapi era milenial ini, agar dapat mempertahankan eksistensi
sebuah negara diperlukan insan bermoral, kompeten, dan unggul. Dalam hal ini, peran dunia
pendidikan dianggap merupakan lembaga yang paling strategis. Melalui lembaga pendidikan
dapat terbentuk manusia yang mampu menghadapi perkembangan dan tantangan zaman. Di
sisi lain pada era yang semakin maju ini, Indonesia sebagai sebuah bangsa yang majemuk,
sering menghadapi tantangan baik dari dalam maupun dari luar, yakni mulai lunturnya
karakter kebangsaan, terjadi perpecahan, bergesernya nilai-nilai budaya sebagai anutan,
lunturnya rasa kekeluargaan dan lain sebagainya. Nilai-nilai kebudayaan sebagai unsur
pembentuk karakter dan budi pekerti cenderung terancam eksistensinya. Sebagaimana kita
ketahui bersama keberagaman dan kemajemukan yang ada dapat menjadi modal dasar
persatuan dan sekaligus dapat juga menyebabkan perpecaghan di Indonesia. Sementara itu
keberagaman dihasilkan dari budaya bangsa Indonesia dihasilkan oleh beberapa suku yang
ada
Dalam kondisi seperti tersebut di atas, generasi muda dianggap adalah generasi pertama yang
harus mendapatkan perhatian yang serius. Pembinaan dan pendidikan karakter sangat
diperlukan bagi mereka. Generasi muda adalah generasi yang berada pada tataran usia
mencari jati diri. Oleh sebab itu maka generasi muda harus dibentuk karakter yang baik yang
sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Pembentukan karaketr generasi muda merupakan
tanggung jawab bersama baik keluarga, sekolah, pemerintah maupun masyarakat. Sebagai
bagian dari generasi muda terdidik, disni peran mahasiswa sebagai pelopor sangat strategis.
Pendekatan melalui pembinaan teman sebaya dan pendekatan humanis berbasis kearifan lokal
diharapkan dapat menjawab permasalahan yang terjadi dibangsa ini. Disini peran mahasiswa
sangat diperlukan, karena mereka merupakan generasi yang menjadi ujung tombak pelopor
yang menjembatani antara masyarakat tradisional dan masyarakat global1

Pembahasan

A Peran Mahasiswa Mewujudkan Indonesia Maju dalam Bidang Anti Korupsi


salah satu tujuan yang hendak dicapai Negara Indonesia adalah sesuai yang tertulis dalam
pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 alinea ke -
empat yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta

1 Lusiana Mardawani, “PERAN MAHASISWA DALAM UPAYA MEMBENTUK GENERASI MUDA BERKARAKTER
MELALUI PENDEKATAN HUMANIS BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUKU DAYAK DI DESA TELAGA II,” Jurnal Pekan
3, no. 1 (2018): 1–2.
lOMoARcPSD|31271532

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan


keadilan sosial. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, negara Indonesia mengalami
berbagai jenis permasalahan sehingga tujan tersebut belum dapat tercapai secara
206 menyeluruh. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia adalah tindak
pidana korupsi.

Dari berbagai pengertian korupsi dari sejumlah kajian akademis dan organisasi
internasional, Leiken merumuskannya secara minimalis namun cakupannya luas.
Menurutnya, korupsi adalah “penggunaan kekuasaan publik (public power) untuk
mendapatkan keuntungan (material) pribadi atau kemanfaatan politik” (cf. Leiken 1997:55 -
73). Syed Hussein Alatas (1990 :3 - 4) juga merumuskan pengertian minimalis.
Menurut Alatas, “corruption is the abuse of trust in the interest of private gain,”
yaitu penyalahgunaan amanah untuk kepentingan pribadi. Alatas kemudian
mengembangkan beberapa tipologi korupsi: Pertama , “korups i transaktif”, yakni korupsi
yang terjadi atas kesepakatan di antara seorang donor dan resipien untuk keuntungan
kedua belah pihak. Kedua , “korupsi ekstortif”, yang melibatkan penekanan dan pemaksaan
untuk menghindari bahaya bagi mereka yang terlibat atau orangorang yang dekat dengan
pelaku korupsi. Ketiga , “korupsi investif”, yakni korupsi yang bermula dari tawaran atau
iming - iming, sebagai “investasi” untuk keuntungan di masa datang. Keempat , “korupsi
nepotistik”, yakni korupsi yang terjadi karena perlaku an khusus baik dalam pengangkatan
pada kantor publik maupun pemberian proyek - proyek bagi keluarga dekat. Kelima ,
“korupsi otogenik”, yakni korupsi yang terjadi ketika seorang individu pejabat mendapat
keuntungan karena memiliki pengetahuan sebagai orang da lam (insider’s information)
tentang berbagai kebijakan publik yang semestinya dia rahasiakan. Keenam , “korupsi
suportif”, yakni perlindungan atau penguatan korupsi yang terjadi melalui intrik
kekuasaan dan bahkan kekerasan.

Korupsi secara sederhana dapat diartikan sebagai perbuatan menggelapkan dana milik
negara untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok. Korupsi di Indonesia
telah berkembang dengan sangat pesat sehingga korupsi harus dipandang sebagai
kejahatan y ang luar biasa dan sering terjadi di Indonesia. Oleh karena itu memerlukan
upaya yang luar biasa pula untuk memberantasnya. Kenyataan diatas menyebabkan
perlunya keterlibatan pendidikan dalam upaya pencegahan korupsi. Jalur pendidikan
pada hakika tnya adalah untuk membentuk karakter, watak, sikap, dan perilaku warga
negara Indonesia. 207 Dewasa ini, korupsi menjadi hal yang sudah umum dan tidak
memalukan lagi jika di dengar di kalangan masyarakat. Para pejabat seolah sangat
lOMoARcPSD|31271532

mudah dan tidak merasa ber salah saat melakukan korupsi. Padahal korupsi adalah hal
yang sangat tak terpelajar yang seharusnya tidak dilakukan oleh mereka sebagai orang
yang terpelajar. Para pejabat seharusnya malu dan tak akan pernah mau melakukan
tindak korupsi. Bahkan, kasus kor upsi tidak hanya terjadi pada pejabat
pemerintahan pusat, bahkan saat ini pejabat daerah pun banyak yang terkena kasus
korupsi. Seperti yang dilansir Katadata.co.id, “114 Kepala Daerah dalam jeratan KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menang ani kasus korupsi 114 kepala
daerah sepanjang 2004 – 2019. Terakhir, KPK menangkap Gubernur Kepulauan Riau,
Nurdin Basirun pada 10 Juli 2019. Dia diduga menerima suap pemberian izin proyek
reklamasi. 114 kepala daerah yang terjerat KPK terdiri dari 17 gube rnur, 74 bupati, dan
23 walikota.”

Seperti yang sudah kita ketahui, korupsi yang terjadi pada pejabat daerah
membuktikan bahwa pada tidak hanya pada tingkat nasional saja korupsi dapat terjadi. Jika
dari pejabat daerah atau aspek terendah negara ini sudah mencontohkna yang tidak
baik, para kaum milenial pun juga bias melakukannya karena mungkin saja orang
terdekatnya ataupun pejabat yang sering mereka temui merupakan orsng yang terjerat
kasusu tindak pidana korupsi. Untuk menanggulangi banyaknya tindak pidana korupsi
tersebut, dapat dimulai dari dasar. Misalnya, dapat dimulai dengan penanaman moral,
serta etika dan keimanan yang baik juga diikuti dengan pembekalan pendidikan anti
korupsi sejak dini.

Salah satu cara untuk melaksanakan upaya pencegahan tindak pidana korupsi dapat
ditempuh melalui pendidikan anti korupsi. Pendidikan anti korupsi adalah usaha untuk
memberi pemahaman dan mencegah terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan dalam
proses pembelajaran formal di bangku perkuliahan. Pendidikan anti korupsi haruslah
bermakna bagi mahasiswa agar tetap terus diingat, yaitu dengan metode belajar mengalami
atau experiental learning. Jadi tidak sekedar meminta para peserta didik hanya untuk
tahu dan menghapal pelajaran saja, namun juga diberi kesempatan untuk mengambil
keputusan dan pilihan dalam suatu kondisi dan situasi untuk dirinya sendiri juga untuk
kepentingan bangsa Indonesia.Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan yang
mendalam tentang korupsi dan dampak –dampak korupsi bagi diri sendiri, lingkungan,
dan bagi bangsa Indonesia. Serta untuk memberikan penanaman karakter anti korupsi
yang kuat dan nantinya akan dibawa dalam kehidupan bermasyarakat dan diharapkan
mahasiswa dapat menjadi agent of changeuntuk negara Indonesia. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya, terkadang banyak mahasiswa yang kurang mampu memahami pentingnya
lOMoARcPSD|31271532

pendidikan anti korupsi. Biasanya para mahasiswa belum berpikir jauh mengenai korupsi
dan dampaknya, karena mereka belum benar –benar tahu dan merasakan pilihan yang
dihadapi dalam korupsi. Mereka, masih menganggap bahwa korupsi adalah tindakan
yang biasa saja, bukan tindakan yang keji dan memang harus diberantas oleh semua pihak

Cara berikutnya selain melalui pendidikan antikorupsi adalah dengan cara


penanaman moral, etika dan keimanan yang baik sedari dini. Karena, pada awalnya
etika dan moral yang sudah tertanam kuat akan sulit dirubuhkan bahkanoleh iming –
iming korupsi. Kebiasaan tiap hari yang baik sangat berpengaruh terhadap cara
pencegahan anti korupsi. Contohnya, kejujuran dan integritas yang dimiliki mahasiswa
sekarang dapat menjadi tolak ukur integritasnya kemudian di dunia kerja. Jika dimulai
dari sekarang, mahasiswa sudah menerapkan kejujuran dalam setiap tindakannya, misal
kejujuran saat melaksanakan ujian, dan kejujuran bertutur kata kepada keluarga, masyarakat,
dan orang –orang terdekat lainnya juga dapat menjadi pondasi utama kuatnya moral
dan etika dalam melawan korupsi. Selain itu, kuatnya keimanan dan pendidikan agama
yang baik juga dapat diberikan untuk menjadi dasar dari pencegahan tindak pidana
korupsi,2

B Peran Mahasiswa Mewujudkan Indonesia Maju dalam Diplomasi Digital


Peran pelajar/mahasiswa dalam teknologi informasi dan komunikasi semakin signifikan
terhadap pencapaian tujuan diplomasi digital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
untuk menjawab tantangan riset dalam era globalisasi. Namun, bagaimana diplomasi digital
mempengaruhi diplomasi Indonesia di kawasan nasional dan internasional. Penelitian ini
menganalisis bagaimana peran mahasiswa Indonesia di tingkat nasional/internasional telah
mendapat manfaat dari teknologi informatika dalam bentuk informasi dan komunikasi dalam
melakukan diplomasi digital ke arah permasalahan kebangsaan di kawasan nasional maupun
regional. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitis berdasarkan studi kualitatif dan
wawancara, studi dokumentasi/literature dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Konsep Diplomasi Publik. Studi menyimpulkan bahwa Indonesia telah berusaha dan
terbuka untuk menerapkan kebijakan, merumuskan perencanaan dan melaksanakan aplikasi,
dan membangun infrastrukture teknologi informasi dan komunikasi untuk diplomasi digital.
Salah satu instrumen adalah melalui pembentukan asosiasi, perhimpunan, organisasi, portal
website yang terintegrasi bagi tercapainya keuntungan lebih dari pemanfaatan teknologi
informatika dalam bentuk informasi dan komunikasi bagi diplomasi Indonesia di masa depan.

2 Afifah Mahdiy Mufidah, “Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi,” Unes Law Review 2, no. 2
(2019): 206–8.
lOMoARcPSD|31271532

Diplomasi adalah seni dan praktik bernegosisasi oleh seseorang yang biasa disebut diplomat
yang biasanya mewakili sebuah negara atau organisasi. Kata diplomasi sendiri biasanya
langsung terkait dengan diplomasi internasional yang mengurus berbagai hal terkait sains,
teknologi, budaya, ekonomi, pendidikan, perdagangan. Diplomasi digital, disebut juga
eDiplomacy, adalah pemanfaatan teknologi informatika dalam komunikasi informasi untuk
meraih tujuan-tujuan diplomatik. Ini berarti dalam praktik diplomasi sekarang teknologi
informasi merupakan elemen penting karena sudah menjadi bagian dari aktifitas diplomasi.
Meskipun dalam arti harfiah digital itu merupakan sesuatu yang tidak tampak nyata namun
dalam interaksi diantara suatu bangsa/negara begitu Nampak nyata dan penting.

Adapun manfaat keberadaan teknologi informatika yang menghasilkan teknologi informasi


dan komunikasi bagi bangsa Indonesia diharapkan adalah: 1) Mendukung perbaikan
keamanan dan mempercepat perkembangan kesejahteraan sosial dan ekonomi; 2) Mengatasi
berbagai kesenjangan antara pusat dan daerah dalam mendukung suatu sistem yang lebih adil
dan makmur; 3) Meningkatkan akses informasi dan pengetahuan; 4) Meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (human capacity building); 5) Mendukung proses
demokrasi dan transparansi birokrasi; dan 6) Membentuk masyarakat informasi (knowledge-
based society).

Pemahaman masyarakat (publik) sebagai salah satu aktor dalam diplomasi Indonesia yaitu
aktor kesembilan dalam multi track diplomacy dalam pemanfaatan teknologi merupakan hal
penting. Publik adalah bagian dari lapisan terluar (lapisan kesembilan) dari multi track
diplomacy. Publik dapat pula mendukung pemanfaatan teknologi informasi dalam bentuk
diplomasi yang dilakukan di dunia informasi dan komunikasi.

Mahasiswa dalam kapasitasnya tentu tidak dapat terjun secara langsung dalam perundingan
bilateral dan multilateral. Namun pemikiran dan gagasan tidak akan lenyap manakala
diperjuangkan sebagai bagian dari diplomasi digital. Jika pelajar, mahasiswa, peneliti
mendapat tantangan dengan akses kepada dunia diplomatik, sebagai bagian dari kelompok
intelektual di daerah dan negaranya bisa disalurkan gagasannya dalam media sosial dan
tulisan yang sudah ada bahkan program aplikasi yang mendukung yang dapat dibuat dalam
waktu singkat. Kaum muda dapat juga melakukan advokasi untuk isu-isu yang dianggap
penting dalam menjaga keutuhan bangsa yang perlu diketahui public internasional. Public
disini tidak hanya mengambil kebijakan tetapi para aktifis dan media internasional dimedia
social dan hal ini banyak dilakukan oleh negara-negara berkembang dan negara-negara maju.
lOMoARcPSD|31271532

Dengan demikian para pemuda tidak menunggu berperan dalam membangun kawasan global
yang berkeadilan dan makmur untuk semua bangsa. Hamparan kesempatan melalui dunia
cyber ini dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Di negara Indonesia yang terbuka ini siapa
yang akan melarang gagasan brilian mengenai pembangunan dunia yang tujuannya untuk
memberikan kemakmuran bagi semua. Dalam rangka mengantisipasi perkembangan
teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah mendorong terjadinya arus globalisasi di
segala bidang, termasuk bidang teknologi informatika yang membawa kesan ke bidang
politik dan hubungan internasional, Kementerian Luar Negeri sejak awal Pelita VI telah
meletakkan landasan kebijaksanaan pembangunan sistem informasi dan telekomunikasi guna
mendukung pelaksanaan tugas dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan abad ke- 21
dimana informasi akan memegang peran yang dominan dalam lingkup kegiatan diplomasi
dan hubungan luar negeri.

Indonesia memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas dan energik sehingga merupakan
modal besar bagi tercapainya hal tersebut. Adanya pemberian bantuan dana penelitian dari
berbagai Pihak/lembaga merupakan salah satu upaya menciptakan iklim yang mendukung
tumbuhnya kegiatan kajian penelitian dan memberikan kepastian dan dukungan terhadap
penggunaan hasil pembelajaran, riset yang berpotensi mempunyai nilai pembangunan yang
dapat dijadikan nilai jual di dunia internasional sebagai modal dalam diplomasi digital dan
sains. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu ujung tombak diplomasi dalam
memperjuangkan kepentingan negara di dalam negeri dan di pentas internasional.
Pemahaman mengenai garis kebijakan politik luar negeri menjadi sangat penting untuk
dipahami sebagai suatu landasan pikir pada saat kita berinteraksi dengan warga negara lain di
samping landasan berpikir, keterampilan atau keahlian diplomasi juga harus dikuasai. Tak
kalah penting juga adalah teknik berkomunikasi, tata cara bernegosiasi, hingga bahasa
persidangan pada pertemuan bilateral dan multilateral, bahkan bagaimana menikmati jamuan
pesta atau makan yang dikemas dalam table manner menjadi bagian yang penting dan
dikuasai, baik secara teori maupun simulasi praktik secara langsung agar mampu terjun
dalam riset internasional. Dosen dan mahasiswa dapat berperan sebagai diplomat digital dan
sains. Mereka tidak hanya menginvestigasi dan menawarkan solusi untuk berbagai masalah
kehidupan, tetapi juga turut mempromosikan keunggulan dari apa yang dimiliki negaranya
dalam sains dan teknologi

Sehingga dapat disimpulkan Diplomasi digital dapat dilakukan bukan hanya oleh para
diplomat profesional tetapi oleh semua elemen bangsa termasuk para pemuda dan mahasiswa.
Kemampuan mahasiswa sebagai generasi baru cukup strategis untuk mulai melakukan
lOMoARcPSD|31271532

diplomasi digital setidaknya ditingkat asosiasi mahasiswa atau dapat juga di tingkat
individual yang sifatnya nasional maupun internasional. Mahasiswa dengan kemampuannya
dapat bertukar pikiran dalam menciptakan kawasan global yang harmoni, peningkatan
kapasitas intelektualnya dan berpartisipasi dalam pertukaran antar mahasiswa di tingkat
global. Mahasiswa juga bisa memaparkan kebijakan nasional Indonesia dalam isu tertentu
secara tepat agar publik internasiaonal mendapatkan informasi berimbang. Diplomasi digital
sudah semakin penting posisinya dan bahkan banyak dilakukan para pemimpin negara, maka
pelajar, mahasiswa, peneliti yang menjadi bagian dari komunitas akademik dan institusi yang
mampu menciptakan diplomasi digital sendiri. Perangkat dan sarana untuk menjadikan
mahasiswa perserta aktif dalam diplomasi digital sudah tersedia. Kini saatnya bagi semuanya
mulai melangkah untuk diplomasi digital di era modern ini dengan pemanfaatan teknologi
informatika yang dapat dilihat dari aspek kebijakan, perencanaan, kelembagaan, aplikasi, dan
infrastuktur dan hal ini dapat meningkatkan citra positif Indonesia dimata negara-negara lain3

\
lOMoARcPSD|31271532

Penutup
A.Kesimpulan
Sehingga dalam peran mahasiswa mewujudkan Indonesia maju bisa di mulai juga dari moral
etika dan kesadaran mahasiswa terhdaap korupsi dan juga di era digital zaman sekarang
generasi muda zaman sekarang bisa memanfaatkan perkembangan era sekarang untuk
kemajuan dan perkembangan kemajuan Indonesia Menurut Sarwono (1978), mahasiswa
adalah orang yang terdaftar aktif di sebuah perguruan tinggi. Batas umur seorang yang
dikatakan mahasiswa adalah 18-30 tahun. Sementara Knopfemacher (dalam Sarwono, 1978)
mendefinisikan mahasiswa sebagai seseorang yang sedang belajar di perguruan
tinggi)Mahasiswa adalah aset utama dari sebuah bangsa yang tidak dipisahkan dalam apa
pun. Mahasiswa merupakan generasi terdidik, diharapkan mampu membuat perubahan yang
jauh lebih baik bagi masyarakat luas. Sehingga perubahan itu dapat benar-benar terjadi dan
mampu dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman lebih
dalam tentang peran mahasiswa di masyarakat, antara lain: 1) Peran moral. Mahasiswa
dituntut mampu bertanggung jawab terhadap segala hal yang telah dilakukannya dalam
kehidupan masyarakat. 2) Peran sosial. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan dampak
positif terhadap segala permasalahan kehidupan sosial dalam masyarakat. 3) Peran
intelektual. Mahasiswa dituntut mampu memberikan solusi atas banyaknya permasalahan
yang terjadi dalam masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan yang telah4

3 TAUHID HUDINI, “TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI MAHASISWA DALAM


PEMANFAATAN DIPLOMASI DIGITAL: NASIONAL DAN INTERNASIONAL,” Faktor Exacta 10, no. 2 (2017):
172–81.
4 Dikhorir Afnan, “PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI
KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN,” Jurnal Signal 7, no. 2 (2019): 159.
lOMoARcPSD|31271532

Daftar Pustaka

Afnan, Dikhorir. “PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN.” Jurnal Signal 7, no. 2 (2019): 159.
HUDINI, TAUHID. “TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI
MAHASISWA DALAM PEMANFAATAN DIPLOMASI DIGITAL: NASIONAL DAN
INTERNASIONAL.” Faktor Exacta 10, no. 2 (2017): 172–81.
Mardawani, Lusiana. “PERAN MAHASISWA DALAM UPAYA MEMBENTUK
GENERASI MUDA BERKARAKTER MELALUI PENDEKATAN HUMANIS
BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUKU DAYAK DI DESA TELAGA II.” Jurnal
Pekan 3, no. 1 (2018): 1–2.
Mufidah, Afifah Mahdiy. “Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi.” Unes Law
Review 2, no. 2 (2019): 206–8.

Anda mungkin juga menyukai