Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PROJECT BASED LEARNING

CHARACTER BUILDING PANCASILA

JUDUL

Peran Pendidikan Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi Di Indonesia

Oleh :

Kelas : LA51

Gilbert Chang - 2702268694

Radinda Artika Syaputri - 2702282276

Rafaela Anargya Nareswari - 2702282401

Yohanes Maureeno Bryan Danial - 2702290984

Character Building Development Center


Semester Ganjil TA 2023/2024
Laporan

Project Based Learning Character Building Pancasila

Judul

Peran Pendidikan Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi Di Indonesia

LO

1. Edukasi pendirian jujur dan integritas


2. Pembentukan diri anti korupsi

I. LATAR BELAKANG
II. LITERATURE REVIEW
III. METODE PELAKSANAAN PROJECT
IV. DESKRIPSI PELAKSANAAN PROJECT
V. FEEDBACK
VI. REFLEKSI
VII. REFERENSI
VIII. LAMPIRAN

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

[Yohanes Maureeno Bryan Danial] [HERU WIDOYO, S.Ag., M.Pd.]

NIM : 2702290984 Kode Dosen : D6322


I. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan fase penting dalam kehidupan manusia, pendidikan


merupakan dasar rencana agar siswa dapat mengembangkan potensi dari dalam dirinya.
Dengan adanya pendidikan pun potensi siswa belum tentu dapat tercapai, apalagi jika tidak
adanya pendidikan. Tujuannya adalah untuk memajukan perkembangan intelektual dan
emosional individu. Pendidikan membentuk karakter dan sikap individu terhadap kehidupan
dan orang lain, yang bertujuan untuk mempromosikan pengembangan keseluruhan
kepribadian individu.

Mahatma Gandhi pernah mengutip: “Hiduplah seolah-olah anda akan mati besok.
Belajarlah seolah-olah kamu akan hidup selamanya.” Ini menggambarkan pentingnya
pendidikan dan pembelajaran dalam hidup. Salah satu peran pendidikan adalah memberi
edukasi bahwa berperilaku jujur adalah perilaku yang harus dimiliki oleh seluruh manusia.
Peran pendidikan juga pastinya mengajarkan kita tentang pentingnya berperilaku jujur, salah
satu contoh perilaku jujur adalah tidak melakukan tindakan korupsi.

Menurut CNBC Indonesia, Indonesia menduduki peringkat ke-96 secara global dalam
kasus korupsi. Teori GONE mengungkapkan bahwa seseorang yang korupsi pada dasarnya
serakah dan tak pernah puas. Terdapat juga faktor internal dan eksternal yang dapat
mendukung terjadinya korupsi, faktor-faktor tersebut adalah.

Faktor internal, moral yang lemah, seseorang dengan moral yang lemah cenderung
mudah tergoda melakukan korupsi, terutama jika godaan datang dari berbagai pihak. Selain
itu sifat keserakahan dan tamak juga menjadi salah satu faktor internal seseorang melakukan
korupsi. Sifat manusia yang selalu ingin lebih dapat mendorong korupsi, Ini terutama terjadi
pada mereka yang hidup berkecukupan.

Faktor eksternal, faktor eksternal seseorang melakukan korupsi bisa dari berbagai
aspek, beberapa aspek tersebut adalah: aspek sosial atau lebih tepatnya tekanan sosial,
terutama dari keluarga dan budaya masyarakat, hal tersebut dapat mendukung terjadinya
korupsi. Aspek ekonomi, meskipun banyak korupsi dilakukan oleh orang kaya, faktor
ekonomi seperti pendapatan yang tidak mencukupi juga dapat mempengaruhi korupsi. Dan
yang terakhir, aspek hukum, perundang-undangan yang ambigu dan penegakan hukum yang
lemah dapat menciptakan celah bagi korupsi.
Maka dari itu, tujuan kami melakukan projek ini adalah untuk mengedukasi para
pelajar di Indonesia tentang korupsi dan cara memberantasnya. Dan kami juga ingin
mengedukasi karakter para pelajar ini untuk memiliki pendirian yang jujur dan berintegritas.
II. LITERATURE REVIEW

Menurut Asian Development Bank (ADB), korupsi merupakan kegiatan yang


melibatkan perilaku tidak pantas dan melawan hukum dari pegawai sektor publik dan swasta
untuk memperkaya diri sendiri dan orang-orang terdekat mereka. Pada pengertian tersebut
juga memberikan arti dalam membujuk orang lain untuk melakukan hal-hal tersebut dengan
menyalahgunakan jabatan. Dalam Pasal 8 UN Convention Against Transnational Organized
Crime and The Protocol Thereto yang digagas Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan
(United Nations Office on Drugs and Crime-UNODC), korupsi memiliki dua definisi.

Pertama, korupsi adalah menjanjikan, menawarkan, atau memberikan kepada pejabat


publik, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu keuntungan yang tidak
semestinya, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang atau badan lain, agar pejabat
tersebut bertindak atau tidak bertindak dalam menjalankan tugas resminya.

Kedua, korupsi adalah permintaan atau penerimaan oleh pejabat publik, secara
langsung atau tidak langsung, untuk keuntungan yang tidak semestinya, baik untuk pejabat
itu sendiri maupun orang atau badan lain, agar pejabat tersebut bertindak atau tidak bertindak
dalam atau tidak bertindak dalam pelaksanaan tugas resminya.

Dari berbagai pengertian di atas, korupsi pada dasarnya memiliki lima komponen,
yaitu:

1. Korupsi adalah suatu perilaku


2. Ada penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.
3. Dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok.
4. Melanggar hukum atau menyimpang dari norma dan moral
5. Terjadi atau dilakukan di lembaga pemerintah atau swasta.

Dari penjelasan tersebut di atas, maka anti korupsi menjadi sebuah antitesis.
Pengertian antikorupsi adalah semua tindakan, perkataan, atau perbuatan yang menentang
korupsi dan segala macam bentuknya. Seseorang yang memahami pengertian antikorupsi ini
akan berlaku sesuai dengan nilai-nilai integritas. Adapun sembilan nilai integritas tersebut
adalah jujur, mandiri, bertanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil dan kerja
keras, atau yang disingkat "Jumat Bersepeda KK". Dengan memegang teguh prinsip anti
korupsi, seseorang memiliki benteng moral untuk tidak melakukan korupsi dan juga
mencegah tindakan korupsi.
Dua Jenis Korupsi, menurut Zainal Abidin, terdapat dua jenis korupsi dilihat dari besaran
uang yang dikorupsi dan asal atau kelas para pelakunya, yaitu:

Bureaucratic Corruption:

Korupsi yang terjadi di lingkungan birokrasi dan pelakunya para birokrat atau pegawai
rendahan. Bentuknya biasanya menerima atau meminta suap dalam jumlah yang relatif kecil
dari masyarakat. Jenis korupsi ini sering disebut petty corruption.

Political Corruption:

Pelakunya adalah politisi di parlemen, pejabat tinggi di pemerintahan, serta penegak hukum
di dalam atau di luar pengadilan. Korupsi melibatkan uang yang relatif besar dan orang-orang
yang memiliki kedudukan tinggi di masyarakat, dunia usaha, atau pemerintahan. Jenis
korupsi ini disebut grand corruption.
III. METODE PELAKSANAAN PROJECT

3.1. Observasi Lapangan

Sebelum kami melakukan sosialisasi, kami sudah observasi lapangan ke tempat yang
nantinya akan kami datangi. Audiens yang kami tuju adalah siswa siswi Sekolah Menengah
Atas (SMA) kelas 10 di SMA Dharma Suci. Kami sudah observasi langsung ke SMA
Dharma suci untuk melihat situasi kelas dan lingkungan yang akan kami tempati untuk
presentasi nantinya.

3.2. Sosialisasi Rencana Kegiatan

Kami memulai rencana kegiatan kami dengan berdiskusi tentang betapa pentingnya
pendidikan karakter anti korupsi di masyarakat, terlebih saat ini kasus korupsi sedang marak
terjadi di Indonesia. Hal itu juga yang mendukung kami untuk memilih judul Karakter Anti
Korupsi: Peran Pendidikan Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi Di Indonesia. Dan alasan
kami memilih siswa siswi kelas 10 Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah karena mereka
masih memiliki jalan yang panjang. Dengan ini, kami ingin membekali dengan sedikit
pemberitahuan mengenai karakter anti korupsi tersebut, dengan harapan kelak akan berguna
bagi kita semua. Tidak hanya itu, kami juga mengharapkan agar siswa siswi juga memiliki
karakter yang jujur dan berintegritas setiap individunya.

3.3 Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2023. Sesampainya di SMA


Dharma Suci, kegiatan ini dimulai dengan salam pembuka, lalu dilanjut dengan ice breaking,
dan selanjutnya akan dilakukan pemaparan materi yang telah kami buat. Setelah selesai
pemaparan materi kami akan melakukan sesi quiz, dan diakhiri dengan sesi dokumentasi.
Untuk sesi ice breaking sendiri, kami akan melakukan ice breaking bernama “kuda bisik”. Ice
breaking ini dimainkan dengan cara membisikan suatu kalimat yang nantinya akan kami buat
dengan tema korupsi dan juga pendidikan, lalu kalimat tersebut akan dibisikkan dari satu
siswa ke siswa lainnya, dan siswa yang paling terakhir mendapatkan kalimat tersebut akan
menuliskannya di sebuah kertas. Kami juga akan menyiapkan permen sebagai afirmasi atas
rasa terima kasih kami terhadap kesedian mereka yang telah membantu kami dalam
sosialisasi kali ini.
IV. DESKRIPSI PELAKSANAAN PROYEK

Pada tanggal 25 oktober, kami melaksanakan sosialisasi yang sudah kami rencanakan
di SMA Dharma Suci. Kami diberikan waktu selama satu jam pelajaran yaitu 40 menit. Kami
sampai di SMA Dharma Suci pukul 12.10, lalu kami segera pergi ke ruang guru untuk
menemui Ibu Minani, selaku guru yang membantu kami berkomunikasi dengan pihak
sekolah. Setelah berbincang beberapa saat, kami diarahkan menuju ke kelas yang berisikan
45 siswa, dan langsung mempersiapkan materi dan juga hal-hal yang kami butuhkan saat
sosialisasi nantinya.

Tepat pukul 12.50, kami memulai sosialisasi kami dengan melakukan ice breaking,
yaitu lanjut kata, dimana kami mengucapkan sebuah kata lalu siswa yang ditunjuk harus
melanjutkannya dan terus seperti itu sampai ada yang tidak bisa melanjutkan. Dalam ice
breaking ini yang kalah dalam permainannya akan kami berikan “hukuman” berupa membuat
tiktok kereta malam, hal ini pun juga disetujui oleh anak-anak yang melakukannya, dan
tercatat ada 4 anak yang kalah dalam ice breaking tersebut.

Setelah ice breaking selesai dan suasana sudah lebih cair, kami memulai sosialisasi
kami mengenai peran pendidikan dalam upaya pemberantasan korupsi. Presentasi yang kami
lakukan berjalan dengan lancar dan juga penuh antusiasme dari siswa-siswi SMA Dharma
Suci. Saat kami bertanya mengenai korupsi, seperti apa yang mereka ketahui dan apa
dampaknya, banyak dari mereka yang dapat menjawab.

Setelah kami selesai melakukan presentasi, kami melakukan sesi quiz dan juga QnA
mengenai korupsi tersebut, dan bagi yang menjawab quiz dan juga bertanya, kami berikan
apresiasi berupa snack. Siswa-siswi yang ada disana juga dapat menjawab quiz kami dengan
baik. Mereka juga menanyakan banyak hal yang membuat kami senang, karena itu berarti
mereka mengerti dan juga ingin tahu lebih mengenai peran pendidikan dalam pemberantasan
korupsi tersebut.

Terakhir, sebelum kami melakukan sesi foto dan juga salam perpisahan, kami
memberikan tali kasih yang sudah kami persiapkan untuk satu kelas, siswa-siswi yang
mendapatkannya juga merasa senang akan hadiah kecil yang kami berikan. Setelah selesai
memberikan tali kasih, kami melakukan sesi foto dan juga salam terima kasih dan perpisahan
kepada siswa-siswi SMA Dharma Suci.
Sebelum kami pulang, kami kembali menghampiri bu Minani untuk menyampaikan
rasa terima kasih karena sudah banyak membantu kami dalam proses pelaksanaan sosialisasi
ini.
V. FEEDBACK

Selama kami melakukan penyuluhan di SMA Dharma Suci, terlihat dari siswa dan
siswi bahwa mereka antusias akan kehadiran kami. Disaat kami datang pun, kamu sudah
disambut dengan gembira oleh anak-anak tersebut. Disaat kami melakukan presentasi pun,
mereka sangat aktif dalam berdiskusi. Sampai sampai ada beberapa anak seperti Aaron dan
Kevin yang berteriak, “saya kak!”, “saya mau jawab kak”. Disitu kami sadar bahwa mereka
sangat aktif dalam berdiskusi. Banyak juga feedback positif yang diberikan oleh mereka
kepada kami. Seperti, “seru banget kak”, “nanti balik lagi ya kak kesini”. Kami merasa
senang, terharu, dan puas karena mereka bisa memberikan statement itu kepada kami.

Setelah selesai melakukan presentasi di kelas pun, kami bertemu dengan salah satu
guru bernama Ibu Minani. Ibu Minani pun juga sangat berterima kasih kepada kami karena
telah hadir ke sekolah ini, dan bisa memberikan materi dan pengetahuan kepada siswa siswi
disana. Dari sinilah kami pun merasa berhasil dalam melakukan proses penyuluhan ini.
VI. REFLEKSI

Gilbert Chang - 2702268694

Setelah menyampaikan materi korupsi di SMA Dharma Suci, kami merasa bahwa
siswa tampak sangat antusias dan tampak tertarik terhadap penyampaian materi yang telah
diberikan sedemikian rupa. Namun, kami menyadari bahwa terdapat beberapa pemahaman
yang disampaikan masih perlu adanya penambahan informasi detail guna informasi terkait
tentang korupsi.

Untuk meningkatkan efektivitas informasi terkait korupsi, kami berkomitmen untuk


menyediakan tambahan informasi yang lebih mendalam. Hal ini mencakup menguraikan
studi kasus, statistik terbaru, dan dampak dari tindakan korupsi untuk diri sendiri maupun
masyarakat.

Selain itu, kami menyadari pentingnya penyampaian materi yang lebih baik. Oleh
karena itu, kami berencana untuk menyampaikan metode pengajaran yang lebih interaktif,
seperti diskusi kelompok, simulasi, dan studi kasus langsung. Dengan pendekatan ini, kami
berharap pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan diingat oleh siswa.

Langkah awal ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami, dan komitmen kami
kedepannya dalam terus berinovasi agar penyampaian materi pembelajaran lebih baik dan
efektif. Dengan cara ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang
memotivasi dan memberdayakan siswa untuk lebih memahami dampak negatif korupsi dan
menjadi suatu gerakan perubahan peduli terhadap integritas dan keadilan.

Radinda Artika Syaputri - 2702282276

Setelah melakukan penyuluhan mengenai korupsi di SMA Dharma Suci, saya menjadi
menyadari betapa pentingnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Hal ini didukung
juga dengan fakta bahwa ternyata ada beberapa siswa yang belum terlalu paham dengan apa
itu korupsi, bagaimana korupsi dapat terjadi, dan apa itu dampak dari korupsi sendiri. Setelah
kami memaparkan materi kami, banyak siswa dan juga siswi yang memberikan pertanyaan
mengenai hal tersebut, tentu saja pertanyaan-pertanyaan tersebut juga membuat kami belajar
lebih banyak lagi. Hubungan timbal-balik yang terjadi di sini lah yang membuat saya
semakin tersadar akan pentingnya sosialisasi tersebut.
Selain feedback dalam bentuk pertanyaan, banyak juga feedback lain yang kami
dapatkan dari siswa siswi maupun guru di SMA Dharma Suci. Salah satu feedback yang
sangat saya ingat adalah mengenai bagaimana siswa-siswi SMA Dharma Suci berkat, “jangan
bosan kesini lagi ya!”. Pesan tersebut cukup singkat namun juga berbekas, karena menurut
saya, ini berarti mereka senang dengan keberadaan kami dan juga sosialisasi yang kami
lakukan.

Saat saya dan teman-teman kelompok kami menyiapkan persiapan dalam sosialisasi
pun kami menjadi sadar akan kebersamaan yang kami lalui. Mulai dari pembuatan proposal,
persiapan materi, powerpoint, hadiah dan apresiasi untuk siswa-siswi maupun guru SMA
Dharma Suci, sampai saat kami melaksanakan sosialisasi tersebut. Kami menjadi sadar
bahwa kami harus mengerjakan semua ini bersama-sama, karena tujuan yang ingin kita capai
dan juga hasil yang ingin kami dapatkan itu sama.

Walaupun masih banyak kekurangan yang ada dalam kelompok kami dalam
penyiapan materi sampai masa pelaksanaan, namun kami mempelajari banyak hal dari
kesalahan tersebut. Dengan harapan, di masa depan nantinya kami bisa mengingat kesalahan
tersebut dan menjadi lebih baik.

Pada intinya, saya belajar banyak hal dari sosialisasi kali ini, karena sosialisasi kali ini
juga merupakan sosialisasi pertama saya kepada masyarakat luas. Saya harap, akan semakin
banyak sosialisasi yang dapat terjadi kedepannya, karena saya semakin sadar bahwa
sosialisasi ini merupakan cara yang baik untuk menyalurkan apa yang seharusnya
disampaikan kepada masyarakat luas.

Rafaela Anargya Nareswari - 2702282401

Rabu, 25 Oktober 2023, merupakan hari dimana saya bersama dengan kelompok saya
melakukan penyuluhan di SMA Dharma Suci. Setelah sampai di sekolahan, kami langsung
bertemu dengan salah satu guru, kemudian kami diantar ke kelas tempat kami melakukan
presentasi. Sesampainya di kelas, kami pun langsung mempersiapkan segalanya untuk
presentasi. Seperti laptop, projector, layar. Setelah siap, langsunglah kami melakukan
presentasi selama kurang lebih 1 setengah jam.
Setelah melakukan presentasi didalam kelas, saya merasa sangat senang karena bisa
memberikan berbagai pengetahuan baru kepada siswa dan siswi yang ada di kelas tersebut.
Di saat saya melakukan presentasi pun, saya melihat rasa antusias dari mereka. Terlihat
mereka senang untuk mendengarkan, kemudian mereka pun juga aktif berdiskusi di dalam
kelas. Jadi tidak hanya kami memberikan penjelasan materinya, tetapi siswa siswi tersebut
juga banyak bertanya di kelas, dan berdiskusi bersama. Materi yang kami bawakan adalah
materi tentang korupsi, ternyata masih ada siswa siswi yang belum mengetahui lebih jauh
mengenai korupsi. Disaat kami memberikan pertanyaan pada mereka tentang korupsi, apa
yang mereka tahu tentang korupsi, ada beberapa anak yang sangat antusias menjawab dengan
apa yang mereka ketahui. Ditambah adanya beberapa penjelasan tentang korupsi dari
presentasi kami.

Tidak disangka, ternyata siswa dan siswi di kelas itu, sangat senang berdiskusi.
Terlebih kepada beberapa anak yang duduk di bagian belakang, disaat saya bertanya, pasti
mereka akan selalu menunjuk tangan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Tidak
hanya itu, saya juga merasa puas dan senang melihat mereka bisa antusias dalam diskusi ini.
Ditambah, kami juga mempersiapkan hadiah kecil seperti permen, bagi mereka yang aktif
menjawab di kelas. Dengan begini, saya melihat mereka semakin antusias jika ingin
menjawab, karena mereka akan mendapatkan permen.

Bagi saya pribadi, setelah saya melakukan penyuluhan ini, saya juga semakin
mengerti mengenai materi korupsi, terlebih korupsi di Indonesia. Saya pun juga belajar
bagaimana cara melakukan berbicara di depan dengan baik, bagaimana caranya atau cara
yang baik untuk memaparkan materi kepada banyak orang. Tidak hanya itu, saya juga belajar
bagaimana cara bekerja dalam sebuah tim, untuk mencapai tujuan yang sama. Banyak sekali
hal yang saya pelajari selama melakukan penyuluhan ini. Dimulai dari persiapan menentukan
topik, membuat materinya, membelikan hadiah untuk guru dan siswa siswi, sampai
melakukan penyuluhan di sekolah, bahkan sampai saat ini mengerjakan laporan akhir. Saya
berharap, setelah melakukan seluruh rangkaian penyuluhan ini, materi dan pembelajaran yang
sudah saya dapatkan selama berproses, dapat berguna bagi kehidupan saya dan orang-orang
disekitar saya.
Yohanes Maureeno Bryan Danial - 2702290984

Melakukan sosialisasi di SMA Dharma Suci dengan topik korupsi adalah pengalaman
yang memberikan wawasan mendalam tentang tanggung jawab sosial dan pentingnya
pengetahuan mengenai isu-isu kontemporer. Saat menyampaikan informasi tentang korupsi
kepada siswa, saya menjadi lebih sadar akan kompleksitas dan dampak negatif yang
dimilikinya terhadap masyarakat.

Interaksi dengan siswa memunculkan kesadaran bahwa pemahaman mereka tentang


korupsi bervariasi, dan sebagai penyampai informasi, saya perlu menyesuaikan cara
penyampaian agar dapat merangkul berbagai tingkatan pengetahuan. Menyaksikan
ketertarikan siswa yang muncul selama sesi sosialisasi membuat saya menyadari potensi
besar dalam memberikan edukasi terkait isu-isu sosial yang relevan bagi mereka.

Namun, sosialisasi ini juga menantang saya untuk merespons pertanyaan kritis siswa
yang mungkin mempertanyakan aspek-aspek tertentu dari topik korupsi. Hal ini mendorong
saya untuk terus memperdalam pengetahuan saya tentang korupsi dan mempersiapkan
jawaban yang informatif dan terukur.

Setelah berakhirnya sesi sosialisasi, saya merenung tentang dampak yang dapat saya
tinggalkan pada siswa. Kesadaran mereka tentang korupsi, harapannya, dapat menjadi
pemicu perubahan positif di masyarakat. Namun, saya juga menyadari bahwa peran saya
sebagai penyampai informasi hanya awal dari upaya yang lebih besar dalam mengatasi
permasalahan korupsi.

Pengalaman ini memotivasi saya untuk terus berkontribusi dalam memberikan


edukasi sosial, serta menekankan pentingnya kolaborasi dan kesadaran masyarakat dalam
memerangi korupsi. Sosialisasi di SMA Dharma Suci bukan hanya tentang menyampaikan
fakta, tetapi juga memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk berperan aktif dalam
menciptakan perubahan positif bagi masa depan.
VII. REFERENSI

Bayu, D. (2023). ICW: Penindakan Kasus Korupsi Meningkat pada 2022. Data

Indonesia.id. https://dataindonesia.id/varia/detail/icw-penindakan-kasus-korupsi-

meningkat-pada-2022

Korupsi Sebagai Perbuatan Tidak Pantas dan Melanggar Hukum. (2023, August 25).

dppkbpppa pontianak. https://dppkbpppa.pontianak.go.id/informasi/berita/korupsi-

sebagai-perbuatan-tidak-pantas-dan-melanggar-hukum

Mengenal Pengertian Korupsi dan Antikorupsi. (2023, February 15). ACLC KPK.

https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20220411-mengenal-pengertian-

korupsi-dan-antikorupsi

Pentingnya Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi. (n.d.). Universitas Katolik

Parahyangan. https://unpar.ac.id/pentingnya-pendidikan-antikorupsi-di-perguruan-

tinggi/

VIII. LAMPIRAN
https://drive.google.com/drive/folders/1EA4cKbx79tG5NH8rhQX76u8MV0Xv-e3U?
usp=sharing

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing

[Yohanes Maureeno Bryan Danial] [HERU WIDOYO, S.Ag., M.Pd.

2702290984 D6322

Anda mungkin juga menyukai