Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI


SEKOLAH DASAR

DiSusun Oleh:
Rizal Ardiansyah (NIM 2021143655)
Kelas : R1

Dosen Pengampu:

Edi Harapan, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Korupsi adalah permasalahan terbesar yang dihadapi negara dan bangsa
ini.Tindak pidana korupsi terjadi dimulai dari korupsi yang sangat sederhana
seperti, menyogok dengan sedikit uang untuk mempermudah urusan ketika
sedang melakukan pengurusan admistrasi di kelurahan sampai ke korupsi besar-
besaran. Dalam hal ini sekolah adalah lembaga yang menyelenggarakan
aktivitas belajar dan mengajar. Pendidikan yang dilaksanakan pada Sekolah
Dasar bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan agar mereka
dapat mengembangkan dirinya secara baik, termasuk didalam pengetahuan
antikorupsi. Pengembangan karakter dan watak siswa melalui pembentukan
sikap moral serta kepribadian berasal dari proses yang cukup panjang, bertahap
dan berkelanjutan secara masif dengan melakukan cara hal-hal sederhana
seperti, pembiasaanpembiasaan yang sering kali dilakukan oleh siswa.
Pendidikan anti korupsi harus terus diterapkan di sekolah terutama pada siswa
sekolah dasar, karena tingkat Pendidikan sekolah dasar adalah tingkatan dimana
masa yang sangat penting untuk menanamkan sikap, moral dan kepribadian
sikap antikorupsi yang dimulai sejak dini.
II.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi korupsi dan bagaimana upaya pencegahan serta
pemberantasannya?
III.3. TUJUAN PEMBAHSAN
1.  Untuk mengetahui dan memahami definisi serta upaya pemberantasan
korupsi.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Apa definisi korupsi dan bagaimana upaya pencegahan serta
pemberantasannya

A. Pengertian Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu corruption, artinya


penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan dan
sebagainya, untuk kepentingan pribadi atau orang lain. [1]Dalam Kamus Ilmiah
Populer kata korupsi mempunyai arti sebagai kecurangan; penyelewengan/
penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan diri; pemalsuan.
Secara harfiah, korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat, dan
merusak. Jika membicarakan korupsi, maka akan menemukan kenyataan
semacam itu karena korupsi menyangkut segi-segi moral, sifat dan keadaan
yang busuk, jabatan dalam instansi ataupun aparatur pemerintah,
penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, faktor ekonomi
dan politik, serta penempatan keluarga atau golongan kedalam kedinasan
dibawah kekuasaan jabatanya. Dengan demikian, secara harfiah dapat ditarik
kesimpulan bahwa sesungguhnya istilah korupsi memiliki arti yang sangat luas.
a.       Korupsi, penyelewengan atau penggelapan (uang Negara atau
perusahaan dan sebagainya) untuk kepentingan pribadi dan orang lain.
b.      Korupsi: busuk; rusak; suka memakai barang atau uang yang
dipercayakan kepadanya; dapat disogok (melalui kekuasaanya untuk
kepentingan pribadi).

B. Upaya Pencegahan Serta Pembahasanya

Menanamkan Sikap dan Nilai Kejujuran Kepada Siswa Karakter Jujur adalah
suatu sifat dari batin manusia yang dipengaruhi dari pikiran dan tingkah laku
manusia. Sedangkan arti “jujur” adalah mempunyai kelurusan hati dan tidak
berbuat curang yang berdampak kepercayaan orang lain kepada kita. Maka
dapat disimpulkan jika siswa mempunyai jiwa karakter jujur akan mempengaruhi
akal pikirannya untuk selalu berbuat baik dan tidak melakukan kecurangan dalam
hal apapun. Siswa yang memilki sikap jujur meraka selalu berusaha untuk
berbuat baik, bahkan bisa jadi mencegah orang lain berbuat tidak jujur dan tidak
baik. Maka dari itu guru haruslah menamkan nilai kejujuran kepada siswa sejak
pertama memasuki lingkungan sekolah, agar siswa pun memahami apa itu jujur
dan siswa pun dapat bertindak dalam hal apapun dengan kejujuran. Ada
beberapa metode yang mudah dan dapat dicerna oleh siswa sekolah dasar
yaitu :
2. Membuat kantin kejujuran, dengan menyediakan kantin tanpa
penjaga, dituliskan harganya dan kotak untuk meletakan uang dan
kembaliannya.
3. Memberikan reward bagi siswa yang jujur dalam bersikap dan
berbicara.
Menanamkan kebiasaan diri untuk selalu jujur, merupakan hal yang terpenting
walaupun dalam hal terkecil akan membuat sikap kejujuran akan selalu menjadi
kebiasaan yang baik. Dengan cara sebagai berikut
a. Guru harus bisa mencontohkan kepada muridnya hal yang positif, agar
siswa dapat meniru sesuatu yang postif. Karena guru merupakan
panutan yang akan ditiru oleh siswanya.
b. Guru harus keterampil dalam menangani siswa yang sedang bermasalah,
tentang apakah dia jujur atau tidak kepada gurunya dalam
menyampaikan permasalah tersebut.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Mansur.2018.”Definisi Korupsi”
.http://menzour.blogspot.com/2018/05/makalah-pendidikan-anti-
korupsi.html?m=1, di akses pada 07 Oktober 2021 pukul 07:14.

Muhammad Nur, Surya.”Upaya Pencegahan Korupsi”


.https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/EDU/article/download/4144/302
6. Di akses pada 07 Oktober 2021 pukul 21:18

Anda mungkin juga menyukai