Anda di halaman 1dari 2

Peran generasi muda dalam pemberantasan korupsi

Upaya pemberantasan korupsi yang efektif dan komprehensif membutuhkan


partisipasi banyak pihak, tidak terkecuali pemuda sebagai generasi penerus bangsa.
Alasan kuat mengapa pemuda perlu dilibatkan karena mengacu kepada sejarah bangsa
Indonesia di mana pemuda selalu menjadi pelopor perubahan dari jaman penjajahan
sampai era reformasi, oleh karena itu peran pemuda secara aktif dalam mengatasi
permasalahan korupsi melalui tindakan pencegahan sangat diperlukan. Ketika peran
aktif dari berbagai pihak, termasuk pemuda telah solid dan kuat, maka harapannya
masalah-masalah korupsi dapat diatasi dengan baik. Menurut Widiatmaka dkk (2016)
peran organisasi pemuda dapat membangun karakter yaitu religius, tanggung jawab,
disiplin, mandiri, kejujuran, amanah, peduli antar sesama, kerja sama, percaya diri,
kreatif, pantang menyerah, kepemimpinan, toleransi, dan nasionalisme (Alfaqi, 2017).

Adapun peran pemuda dalam gerakan anti korupsi memiliki peranan sebagai berikut:
1. Pembangunan perilaku anti korupsi kepada diri sendiri melalui kegiatan
pembelajaran yang ada di bangku kuliah. Kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk
membekali diri mengenai pengetahuan permasalahan korupsi yang ada di
Indonesia. Dengan adanya kegiatan tersebut pemuda diharapkan memiliki
pemahaman yang luas terkait permasalahan-permasalahan korupsi yang ada di
Indonesia secara umum. Sehingga anggota pemuda memiliki bekal yang kuat
dalam melakukan gerakan anti korupsi.
2. Pembangunan perilaku anti korupsi kepada masyarakat umum melalui pendidikan
anti korupsi berbasis kampung, dan jagongan pelajar anti korupsi. Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi yang berdasar pada
nilai Pancasila, nilai dan prinsip anti korupsi, serta nilai-nilai yang ada dalam
agama. Selain itu kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada masyarakat mengenai permasalahan korupsi. Harapannya adalah
masyarakat memiliki kepekaan terhadap kejadian korupsi yang terjadi
dilingkungannya, sehingga terwujudnya gerakan masyarakat anti korupsi. Kegiatan
tersebut pada dasarnya merupakan sosialisasi anti korupsi
3. Melakukan Sosialisasi anti korupsi, misalnya dengan melakukan penyebaran stiker
anti korupsi pada acara car free day dan sosialisasi nilai anti korupsi melalui media
sosial. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat
mengenai permasalahan dan gerakan anti korupsi yang dilakukan oleh para pemuda
sehingga harapannya adalah adanya partisipasi masyarakat secara luas dalam
melakukan gerakan anti korupsi.
4. Melakukan sosialisasi tentang penyalah gunaan narkotika
5. Melaporkan apabila mendapati adanya praktek korupsi seperti suap
Mahasiswa yang menjumpai adanya praktik penyuapan dapat melaporkannya pada
pihak yang berwenang. Adapun mekanisme pelaporan minimalnya mencakup
identitas pelapor, nama dan alamat instansi yang diduga melakukan tindakan
kecurangan.

6. Ikut mendeteksi adanya praktik suap.


7. Membantu tim investigasi untuk memastikan ada atau tidaknya kecurangan atau
praktik suap

Daftar Pustaka
1. Alfaqi, M. Z., Habibi, M. M., & Rapita, D.D., 2017, Peran Pemuda Dalam
Upaya Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah,
Jurnal Ketahanan Nasional, Volume 23, 320-337.
2. Widiatmaka, P., Pramusinto, A., & Kodiran, K., 2016), Peran Organisasi
Kepemudaan Dalam Membangun Karakter Pemuda Dan Implikasinya
Terhadap Ketahanan Pribadi Pemuda (Studi Pada Pimpinan Cabang Gerakan
Pemuda Ansor di Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah). Jurnal
Ketahanan Nasional, 22(2), 180-198.

Anda mungkin juga menyukai