Anda di halaman 1dari 7

BAB II.

2 TINJAUAN PUSTAKA BPOM

Gambar 2.2.1 Struktur Organisasi BPOM


2.2.1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017, Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) mempunyai tugas sebagai berikut:
1) BPOM mempunyai tugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang
pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2) Obat dan Makanan sebagaimsna dimaksud pada ayat (1) terdiri atas obat,
bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional,
suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan.
 Tugas Kepala BPOM
Kepala mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
tugas, fungsi, dan kewenangan BPOM (PP No. 80 tahun 2017).

 Tugas Sekretariat Utama


Sekretariat Utama mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan BPOM (PP No. 80 tahun 2017).

 Tugas Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor,


dan Zat Adiktif
Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan zat
adiktif mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengawasan obat, bahan obat, narkotika, psikotropika,
prekursor, dan zat adiktif (PP No. 80 tahun 2017).

 Tugas Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan,


dan Kosmetik
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan
Kosmetik mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengawasan obat tradisional, kosmetik, dan suplemen
kesehatan (PP No. 80 tahun 2017).

 Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan


Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan mempunyai tugas
menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan pangan olahan (PP No. 80 tahun 2017).
 Tugas Deputi Bidang Penindakan
Deputi Bidang Penindakan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan penindakan terhadap pelanggaran ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan (PP
No. 80 tahun 2017).

2.2.2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pengawasan Obat dan Makanan, BPOM
menyelenggarakan fungsi (Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun
2017) :
1) penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
2) pelaksanaan kebijakan nasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
3) penyusunan dan penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
Pengawasan Sebelum Beredar dan Pengawasan Selama Beredar;
4) pelaksanaan Pengawasan Sebelum Beredar dan Pengawasan Selama Beredar;
5) koordinasi pelaksanaan pengawasan Obat dan Malanan dengan instansi
pemerintah pusat dan daerah;
6) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengawasan Obat dan
Makanan;
7) pelaksanaan penindakan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
8) koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan BPOM;
9) pengelolaan barang milik/ kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
BPOM;
10) pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPOM; dan
11) pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan BPOM (PP No. 80 tahun 2017).
 Fungsi Sekretariat Utama
Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi:
1) koordinasi kegiatan BPOM;
2) koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di lingkungan
BPOM;
3) pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumah tanggaan, kerja sama,
hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi;
4) pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
5) koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta
pelaksanaan advokasi hukum;
6) penyelenggaraan pengelolaan barang milik/ kekayaan negara dan layanan
pengadaan barang/jasa; dan
7) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala (PP No. 80 tahun
2017).

 Fungsi Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor,


dan Zat Adiktif
1) penyusunan kebijakan di bidang Pengawasan Sebelum Beredar dan
Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi, registrasi, dan
pengawasan produksi dan distribusi obat, bahan obat, narkotika,
psikotropika, prekursor, darr zat adiktif;
2) pelaksanaan kebljakan di bidang Pengawasan Sebelum Beredar dan
Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi, registrasi,
pengawasan produksi dan pengawasan distribusi obat, bahan obat,
narkotika, psikotropika, prekursor, dart zat adiktif;
3) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Pengawasan
Sebelum Beredar dan . Pengawasan Selama Beredar meliputi
standardisasi, registrasi, pengawasan produksi dan pengawasan distribusi
obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif;
4) pemberian bimbingan teknis dan supervisi dalam rangka Pengawasan
Sebelum Beredar dan Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi,
registrasi, pengawasan produksi dan pengawasan distribusi obat, bahan
obat, narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adilrtif;
5) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pengawasan Sebelum
Beredar dan Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi,
registrasi, pengawasan produksi dan pengawasan distribusi obat, bahan
obat, narkotika, psikotropika, prekursor, dat zat adiktif; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala (PP No. 80 tahun
2017).

 Fungsi Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan,


dan Kosmetik
1) penyusunan kebijakan di bidang Pengawasan Sebelum Beredar dan
Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi, registrasi,
pengawasan produksi dan pengawasan distribusi obat tradisional,
suplemen kesehatan, dan kosmetik;
2) pelaksanaan kebiiakan di bidang Pengawasan Sebelum Beredar dan
Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi, registrasi,
pengawasan produksi dan pengawasan distribusi obat tradisional,
suplemen kesehatan, dan kosmetik;
3) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Pengawasan
Sebelum Beredar dan Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi,
registrasi, pengawasan produksi dan pengawasan distribusi obat
tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik;
4) pemberian bimbingan teknis dan supervisi dalam rangka Pengawasan
Sebelum Beredar dan Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi,
registrasi, pengawasan produksi dan pengawasan distribusi obat
tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik;
5) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pengawasan Sebelum
Beredar dan Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi,
registrasi, pengawasan produksi dan pengawasan distribusi obat
tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala (PP No. 80 tahun
2017).

 Fungsi Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan


1) penyusunan kebiiakan di bidang Pengawasan Sebelum Beredar dan
Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi, registrasi,
pengawasan produksi, dan pengawasan distribusi pangan olahan;
2) pelaksanaan kebijakan di bidang Pengawasan Sebelum Beredar dan
Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi, registrasi,
pengawasan produksi, dan pengawasan distribusi pangan olahan;
3) penyusunan norna, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Pengawasan
Sebelum Beredar dan Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi,
registrasi, pengawasan produksi, dan pengawasan distribusi pangan
olahan;
4) pemberian bimbingan teknis dan supervisi dalam rangka Pengawasan
Sebelum Beredar dan Pengawasan Selama Beredar meliputi standardisasi,
registrasi, pengawasan produksi dan pengawasan distribusi pangan olahan;
5) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pengawasan Sebelum
Beredar dan Pengawasan Selama Beredar meliputi standarisasi, registrasi,
pengawasan produksi dan pengawasan distribusi pangan olahan; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala (PP No. 80 tahun
2017).

 Fungsi Deputi Bidang Penindakan


1) penyusunan kebijakan penindakan meliputi cegah tangkal, intelijen, dan
penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan perundangundangan
di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
2) pelaksanaan kebljakan penindakan meliputi cegah tangkal, intelijen, dan
penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturall perundangundangan
di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
3) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penindakan meliputi
cegah tangkal, intelljen, dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
4) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penindakan meliputi cegah tangkal,
intelljen, dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan; dan
5) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala (PP No. 80 tahun
2017).

 Fungsi Inspektorat Utama


1) penyusunan kebiiakan teknis pengawasan intern;
2) pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
3) pelaksanaan pengawasan untuk tqiuan tertentu atas penugasan Kepala;
4) penyusunan laporan hasil pengawasan; dan
5) pelaksanaan administrasi Inspektorat Utama (PP No. 80 tahun 2017).

Anda mungkin juga menyukai