Anda di halaman 1dari 3

Assalamu’alaikum wr. wb.

Kami dari kelompok 8 dengan anggota kelompok Eti Lovinia, Eva Fitri
Ramadhan, Karomatul Hidayah, Lalu Yogi Pebrian, Mawarti dan Mila Dwi Putri Utami akan
mempresentasikan hasil diskusi kami mengenai rancangan formula sediaan pewarna rambut

Disini kita membahas sediaan pewarna rambut dimana sediaan ini juga termasuk sediaan kosmetika
yang digunakan dalam tatarias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna
rambut asalnya atau warna lain.

Pewarnaan rambut dapat dilakukan dengan berbagai cara, menggunakan berbagai jenis zat warna, baik
zat warna alami maupun sintetik. Disini kami mencoba membuat rancangan formula Sediaan pewarna
rambut menggunakan bahan alami yaitu ekstrak biji papaya dimana formula yang kami buat
berdasarkan jurnal yang kami dapat dan sedikit diubah pada bobot masing-masing bahan.

Penggunaan sediaan pewarna rambut secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan dengan
kadar yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan diantaranya kerusakan
jaringan otak, iritasi kulit, kerusakan organ tertentu seperti ginjal. Oleh karena itu penggunaan sediaan
pewarna rambut sebaiknya digunakan secukupnya dan jangan berlebihan.

Adapun formulasi yang kami rancang untuk sediaan pewarna rambut dari ekstrak biji papaya sebagai
berikut: HPMC 2,5% sebagai Gelling agent, Gliserin 3% Emolient, Propilen glikol 15% sebagai humektan,
piragol 1% sebagai penguat warna, DMDM hidantoin 0,6% sebagai Preservative (pengawet), Ekstrak Biji
Pepaya 8% sebagai zat aktif pewarna, TEA 2% sebagai Alkalizing agent, parfume q.s.(secukupnya)
sebagai pewangi, dan aquades ad 750 ml sebagai pelarut.

Konsentrasi ataupun bobot-bobot bahan pada formula yang kami rancang berdasarkan pada Handbook
of Pharmaceutical Excipients dimana Gliserin sebagai emolient kadarnya ≤3% dan pada formula kami
rancang gliserin yang digunakan sebanyak 3% (masih memasuki rentang kadar ≤3%), lalu pada piragol
maksimal penggunaannya 5% dan pada formula kami hanya menggunakan 1% karena hanya sebagai
penguat warna. Untuk konsentrasi bahan-bahan yang lain bisa dilihat pada slide ke 3.

Untuk perhitungan jumlah bahan tambahannya bisa teman-teman lihat pada slide ke 4, misalnya pada
gliserin 3% berarti 3/100 x 750 ml (karena sediaan yang dibuat sebanyak 750 ml) = 22,5 ml, jadi bobot
gliserin yang dipakai dalam satu sediaan sebanyak 22,5 ml, dan seterusnya sama juga pada perhitungan
bahan-bahan yang lainnya.

Untuk klaim atau tujuan pembuatan sediaan pewarna rambut dari ekstrak biji papaya ini untuk
memberikan warna coklat pada rambut. Hal ini dikarenakan ekstrak biji papaya memiliki kandungan zat
pewarna glucoside saccarine dan alkaloid carpaine dimana mekanismenya merangasang pigmen yang
menghasilkan warna coklat.

Adapun untuk Evaluasi Sediaan Pewarna Rambut ini terdiri dari beberapa uji yaitu:

1. Optimasi sediaan gel


Dilakukan optimasi bertujuan untuk mengetahui apakah bahan-bahan formulasi pada
pembuatan sediaan gel dapat dibuat

2. Uji Stabilitas
Evaluasi stabilitas fisik dengan metode freeze thaw ditentukan dengan menyimpan sediaan tidak
kurang dari 48 jam pada suhu 4°C. Setelah 48 jam, dilihat jika adanya pemisahan fase. Kemudian
disimpan pada suhu 40°C selama 48 jam, kemudian dilihat terjadinya pemisahan fase

3. Pengukuran pH
Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu parameter pengujian dalam analisis produk
kosmetik, yang dimana pH dari kosmetik dapat mempengaruhi daya absorbsi kulit. persyaratan
pH sediaan kosmetik berkisar antara 4,5-7,5 (Tranggono, 2007).

4. Uji Viskositas
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan alat Viskometer Brookfield dengan spindle 7
dengan kecepatan 50 rpm. Pengujian viskositas bertujuan untuk mengukur nilai kekentalan
suatu zat atau sediaan. Semakin tinggi nilai viskositasnya maka semakin tinggi kekentalan zat
tersebut.

5. Uji Daya Sebar


Pengujian daya sebar bertujuan untuk mengetahui penyebaran gel pada sediaan rambut.
Penyebaran gel yang baik yaitu antara 5-7 cm (Garg et al., 2002).

6. Pengamatan Secara visual


lamanya waktu perendaman mempengaruhi hasil pewarnaan rambut putih. lama perendaman
yang dilakukan selama 4 jam diperoleh hasil pewarnaan rambut yang optimal. Pewarnaan
rambut ini terjadi secara bertahap, sedikit demi sedikit mengubah warna rambut dari warna
putih menjadi warna coklat kemerahan.

7. Stabilitas warna terhadap pencucian


Uji ini dilakukan dengan cara pencucian rambut sebanyak sepuluh kali

8. Stabilitas warna terhadap sinar matahari


Warna ditentukan kestabilannya dengan memaparkan rambut 5 jam dibawah sinar matahari.
Ketika rambut terkena sinar matahari langsung warnanya sedikit berubah, hal ini disebabkan
sifat dari piragolol yang apabila terkena cahaya akan teroksidasi sehingga warna rambut akan
lebih terang dari warna sebelumnya.

9. Uji Biologis (Uji Iritasi)


Uji ini dilakukan untuk meyakinkan apakah dalam formulasi sediaaan pewarna rambut terjadi
reaksi antara komponen sehingga terbentuk zat yang bersifat iritan atau toksik. Uji ini dilakukan
terhadap 20 orang sukarelawan.

10. Uji Hedonik (Uji Kesukaan)


Uji kesukaan atau hedonik merupakan suatu cara pengujian untuk mengetahui tanggapan
pribadi panelis terhadap kesukaan atau ketidaksukaan berdasarkan tingkatnya terhadap suatu
produk atau sampel. Uji ini juga dilakukan terhadap 20 orang sukarelawan.

 pewarna alami dari biji pepaya bisa masuk kategor pewarna yang permanen, temporer,
atau semi permanen? Mohon penjelasannya. Terima kasih

pewarna alami dari biji papaya pada formulasi yang kami rancang menurut kami
termasuk dalam kategori pewarna temporer karena untuk pemakaiannya tidak perlu
membleaching terlebih dahulu dan ketahanannya tidak terlalu lama jika rambutnya sudah
dicuci berulang kali, sedangkan kalau pewarna rambut semi temporer tahan
dalamberbulan-bulan, dan pewarna rambut permanent bertahan selama mungkin
(permanent) susah dihilangkan

Adapun untuk Evaluasi Sediaan Pewarna Rambut ini terdiri dari beberapa uji yaitu:

1. Optimasi sediaan gel


2. Uji Stabilitas
3. Pengukuran pH
4. Uji Viskositas
5. Uji Daya Sebar
6. Pengamatan Secara visual
7. Stabilitas warna terhadap pencucian
8. Stabilitas warna terhadap sinar matahari
9. Uji Biologis (Uji Iritasi)
10. Uji Hedonik (Uji Kesukaan)

Anda mungkin juga menyukai