Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.

2 82
FORMULASI PEWARNA RAMBUT DARI BIJI PEPAYA
( Carica papaya L.) DALAM BENTUK SEDIAAN GEL
Ira Adiyati Rum, *Maria Ulfha, *Dolih Ghazali

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung


Jalan Soekarno Hatta 754 Bandung 40617
Email contact : ira.adiyati @stfb.ac.id

Abstrak

Sediaan pewarna rambut adalah kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk
mengembalikan warna rambut asli atau mengubah warna rambut asli menjadi warna baru. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pembuatan pewarna rambut alami dari biji papaya dengan penambahan bahan pembangkit warna piragolol,
juga untuk mengetahui konsentrasi ekstrak biji pepaya yang menghasilkan warna terbaik. Metode dilakukan dengan
maserasi, pengujian ini dengan berbagai konsentrasi ekstrak biji papaya yaitu 3%, 5% dan 8% masing-masing dicampur
dengan formula gel yang mengandung HPMC 2,5%, gliserin 6,25%, propilenglikol 15%, dmdm hidantoin 0,6% sebagai
pengawet antimikroba dan piragolol 1%. Formula sediaan yang telah dihasilkan dilakukan uji stabilitas fisik meliputi
pengamatan secara visual, pH, viskositas, stabilitas warna terhadap pencucian, stabilitas warna terhadap sinar matahari,
uji daya sebar, dan uji biologis (iritasi). Hasil penelitian menujukkan bahwa warna rambut yang dihasilkan dipengaruhi
oleh konsentrasi ekstrak biji pepaya dan waktu perendaman, yaitu semakin tinggi konsentrasi ekstrak dan semakin lama
waktu perendaman akan menghasilkan warna yang semakin gelap dari pirang sampai dengan pirang kecoklatan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak biji pepaya dapat diformulasikan sebagai pewarna rambut. Konsentrasi
ekstrak biji pepaya 8% memberikan warna terbaik yaitu pirang kecoklatan, pH masih sesuai persyaratan pH gel untuk
kulit yaitu 5,0-10. Viskositas mengalami perubahan turun naik, perubahan ini kemungkinan disebabkan oleh faktor yang
berpengaruh selama penyimpanan. Stabilitas terhadap pencucian, sinar matahari langsung, daya sebar dan tidak
menimbulkan reaksi iritasi pada kulit.

Kata kunci: biji pepaya (Carica papaya L), piragolol, gel, pewarna rambut.

Pendahuluan kepada kaum wanita, namun juga untuk pria.


Peranan rambut sangat penting untuk
Perkembangan ilmu farmasi akhir-akhir diperhatikan karena rambut bukan hanya
ini menunjukkan adanya peningkatan sebagai pelindung kepala. Tetapi juga pertama
penggunaan bahan alami sebagai dasar dari sebagai pelindung terhadap rangsangan fisik
suatu sediaan kosmetik. Masyarakat kini lebih seperti panas, dingin, kelembaban dan sinar.
memilih produk yang mengandung bahan Kedua sebagai pelindung terhadap rangsangan
alami untuk digunakan dengan tujuan mekanik seperti pukulan, gosokan dan tekanan
pengobatan maupun perawatan tubuh karena serta ketiga sebagai pelindung terhadap
faktor keamanan dan efek samping yang relatif rangsangan kimia seperti berbagai zat kimia
lebih kecil dibandingkan zat kimiawi. dan keringat (Tranggono dan Latifah 2007;
Salah satu jenis sediaan kosmetik yang Ditjen POM 1985).
digemari ialah pewarna rambut, karena rambut Warna rambut ditentukan oleh pigmen
tumbuh hampir di semua bagian tubuh, kecuali melanin di dalam rambut yang ada dalam
telapak tangan dan kaki, kelopak mata, serta lapisan korteks. Bahan asal pigmen melanin
bibir. Salah satu bagian tubuh yang ditumbuhi adalah melanosit yang berada dalam umbi
rambut ialah kepala. Rambut adalah sesuatu rambut. Melanosit adalah sel-sel yang
yang tumbuh dari lapisan dermis dan melalui menghasilkan pigmen (zat warna) yang
saluran folikel rambut ke luar dari kulit. menyebabkan rambut asli dapat memiliki
Bagian rambut yang keluar dari kulit bermacam - macam warna (Bariqina dan
dinamakan batang rambut (Tranggono dan Ideawati, 2001).
Latifh, 2007). Urutan pigmen yang menentukan warna
Rambut dikenal sejak zaman dahulu rambut dari yang paling terang sampai yang
dengan julukan “mahkota” bagi wanita. Tetapi paling gelap ialah pirang, merah, coklat muda,
di zaman yang sudah maju seperti sekarang, coklat tua dan hitam.
julukan tersebut tidak lagi tertuju hanya
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 83
 Rambut pirang mempunyai pigmen Pewarna sintetik diperbolehkan
campuran warna merah dan kuning. penggunaannya tetapi dengan batas kadar
 Rambut merah mengandung campuran tertentu, sedangkan jika bahan pewarna
pigmen warna merah dan pigmen warna sintetik digunakan secara terus menerus dalam
hitam. jangka waktu yang lama dan dengan kadar
 Rambut coklat muda mengandung yang berlebihan maka akan dapat
pigmen-pigmen warna merah, coklat dan menimbulkan berbagai macam masalah
hitam. kesehatan seperti kerusakan jaringan otak,
 Rambut coklat tua mengandung lebih iritasi kulit, kerusakan organ tertentu seperti
banyak pigmen warna hitam dari pada ginjal, hati, gangguan syaraf, teratogenik,
rambut coklat muda. karsinogenik dan gangguan mutagenik
 Rambut hitam hanya mengandung (Depkes RI,1985).
pigmen warna hitam (Tranggono dan Salah satu bahan alam yang digunakan
latifah, 2007). sebagai pewarna rambut ialah biji pepaya yang
Bila sudah mencapai usia lanjut, warna mempunyai kandungan zat pewarna glucoside
rambut berubah menjadi putih dan ini sering saccarine dan alkaloid carpaine (Jetts,2012.
kurang disukai keberadaannya Biji pepaya digunakan sebagai pewarna
(Wasitaatmadja, 1997). Timbulnya uban rambut alami karena berasal dari tumbuhan
biasanya terkait dengan usia dan kemampuan dan mempunyai sifat untuk menyehatkan
tubuh untuk memproduksi melamin, sehingga rambut. Biji pepaya yang digunakan dalam
biasanya uban mulai tumbuh pada usia 45 bentuk gel.
tahun keatas. Akan tetapi uban dapat pula
muncul pada usia yang lebih muda karena Metode
adanya faktor genetis. Faktor penyebab rambut
Metodologi penelitian ini adalah
beruban biasanya disebabkan oleh faktor gizi,
eksperimental. Penelitian ini meliputi
metabolisme, zat kimiawi, faktor keturunan
penyiapan simplisia, determinasi simplisia,
dan lain-lain (Kusumadewi, 2003).
pembuatan ekstrak, skrining fitokimia ekstrak,
Uban merupakan salah satu masalah
pembuatan formulasi sediaan gel yang
rambut yang mempengaruhi seseorang. Salah
ditambahkan ekstrak biji pepaya serta
satu cara untuk membuat rambut menarik ialah
konsentrasinya, pengujian stabilitas fisik
dengan mewarnai rambut. Mewarnai rambut
sediaan, pengujian efektivitas pewarnaan dan
tidak hanya merubah warna rambut dari putih
pengujian iritasi sediaan gel pewarna rambut.
(uban) menjadi hitam atau warna yang yang
Penyiapan simplisia yang digunakan
dikehendaki tetapi juga untuk fashion.
penelitian ini adalah biji pepaya (Carica
Mewarnai rambut bagi seseorang sudah
papaya), untuk mengetahui kebenaran
menjadi kebutuhan agar dalam setiap
tumbuhan uji yang digunakan maka dilakukan
penampilannya lebih nenarik. Warna rambut
determinasi tanaman dengan cara
dapat diubah-ubah secara buatan dengan
membandingkan bahan yang dideterminasi
menggunakan cat rambut, di Indonesia disebut
dengan pustaka.
juga dengan semir rambut (Tranggono dan
Pembuatan ekstrak biji pepaya dilakukan
Latifah, 2007)
dengan cara maserasi dengan pelarut Etanol
Sediaan pewarna rambut adalah sediaan
96% selama 3 x 24 jam, hasil ekstraksi
kosmetika yang digunakan dalam tatarias
diuapkan dengan rotary evaporator sampai
rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk
diperoleh ekstrak yang kental. Untuk
mengembalikan warna rambut asalnya atau
mengetahui senyawa yang terdapat pada biji
warna lain. Pewarnaan rambut dapat dilakukan
pepaya tersebut, maka dilakukan uji skrining
dengan berbagai cara, menggunakan berbagai
fitokimia meliputi pemerikasaan senyawa
jenis zat warna, baik zat warna alami maupun
alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, steroid
sintetik (Ditjen POM, 1985).
dan terpenoid.
Sediaan pewarna rambut yang sekarang
Pembuatan formulasi hasil ekstraksi biji
ini beredar di masyarakat sebagian besar
pepaya dengan variasi konsentrasi yaitu 3%,
menggunakan bahan pewarna sintetik.
5%, 8% dicampur dengan formulasi gel. Untuk
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 84
mengetahui berapa % konsentarasi yang Selanjutnya dilakukan skrining fitokimia
menghasilkan warna terbaik pada rambut. pada ekstrak biji pepaya untuk mengetahui
Pengujian stabilitas fisik sediaan golongan senyawa yang terkandung
dilakukan dengan pengamatan organoleptis, didalamnya. Hasil skrining fitokimia ekstrak
pengukuran pH dan viskositas selama 28 hari biji pepaya (Carica papaya L.) ialah alkaloid,
penyimpanan ,suhu penyimpanan 25 Celcius. tanin, saponin, triterpenoid/steroid dan fenol .
Pengujian efektivitas pewarna sediaan Pembuatan Sediaan Gel dengan Variasi
gel dilakukan terhadap sediaan gel pewarna Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya (Carica
rambut dengan konsentrasi terkecil dan papaya L.)
terbesar. Untuk mengetahui apakah sediaan gel Optimasi Sediaan Gel
pewarna rambut memberikan perubahan atau Dilakukan optimasi bertujuan untuk
efek pewarnaan pada rambut. mengetahui apakah bahan-bahan formulasi
Pengujian iritasi sediaan gel pewarna pada pembuatan sediaan gel dapat dibuat dan
rambut dengan menggunakan tekhnik uji untuk mengetahui formulasi basis gel mana ya
tempel terbuka dengan konsentrasi zat warna cocok dibuat dengan variasi konsentrasi basis
terbesar dan diamati apakah menimbulkan rasa HPMC yaitu 1,5%, 2%, 2,5%, 3%, 3,5% dan
gatal dan timbulnya warna karena terjadi iritasi 4% tanpa penambahan ekstrak. Metode
pada kulit atau tidak. optimasi dengan menggunakan desain Simple
Lattice.
Hasil Variasi basis dilakukan untuk
mengetahui dan melihat pengaruh basis
Pembuatan Ekstrak Biji Pepaya terhadap mutu sediaan gel dan
Biji pepaya diekstraksi dengan membandingkan stabilitas serta formula mana
menggunakan cara dingin yaitu dengan yang terbaik, kemudian didapatkan basis gel
metode maserasi dengan menggunakan pelarut yang terbaik yaitu 2,5%, selanjutnya
etanol 95% (Gozali dkk, 2009). .Ekstrak biji ditambahkan ekstrak biji pepaya dengan 3
pepaya diperoleh dari melarutkan 2 kg biji konsentrasi yaitu 3%, 5% dan 8% (Tabel 1).
pepaya dengan pelarut etanol 95% sebanyak Uji Stabilitas (uji freeze-thaw)
34 liter, sehingga diperoleh ekstrak sebanyak Evaluasi stabilitas fisik dengan metode
135 gram. freeze thaw ditentukan dengan menyimpan
Ekstrak kental biji pepaya dapat dilihat sediaan tidak kurang dari 48 jam pada suhu
pada gambar dibawah ini : 4°C.Setelah 48 jam, dilihat jika adanya
pemisahan fase. Kemudian disimpan pada
suhu 40°C selama 48 jam, kemudian dilihat
terjadinya pemisahan fase (Gozali, D).
Pengujian dilakukan selama 4 siklus.
Uji stabilitas dengan menggunakan
metode freeze thaw merupakan salah satu cara
untuk menguji kestabilan sediaan pewarna
rambut (Djajadisastra, 2004). Pengujian
organoleptis pada uji stabilitas (freeze thaw)
terjadi perubahan warna, perubahan
homogenitas pada siklus ke-3 dan ke-4 dan
aroma yang kuat pada siklus ke-4.
Pengukuran pH
Derajat keasaman (pH) merupakan salah
satu parameter pengujian dalam analisis
produk kosmetik, yang dimana pH dari
Gambar 1. Ekstrak biji pepaya menghasilkan
kosmetik dapat mempengaruhi daya absorbsi
warna coklat
kulit.
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 85
Tabel 1. Optimasi Sediaan Gel
No. Komposisi % (b/b) Bahan
F- F1 F2 F3
1. HPMC 2,5 2.5 2,5 2,5
2. Gliserin 6,25 6,25 6,25 6,25
3. Propilenglikol 15 15 15 15
4. Piragolol 1 1 1 1
5. DMDM hidantoin 0,6 0,6 0,6 0,6
6. Ekstrak biji papaya 0 3 5 8
7. AquaDM Ad 750 ml Ad 750 ml Ad 750 ml Ad 750 ml
Hasil Bening Coklat muda Coklat muda Coklat muda
Keterangan :
F1 = Formula Dengan Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya 3%.
F2 = Formula Dengan Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya 5% .
F3 = Formula Dengan Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya 8%.

Tabel 2. Hasil pengamatan uji stabilitas freeze- Viskositas merupakan tolak ukur sifat
thaw fisik yang biasa diukur untuk menakar
Siklu Formulasi pengaruh kondisi tekanan pada gel dan dapat
s ke- 3% 5% 8% dijadikan sebagai parameter untuk
W A H W A H W A H menunjukan kestabilan produk kosmetik
1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 selama penyimpanan. Pengujian ini dilakukan
2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 dengan menggunakan alat Viskometer
3 1 2 2 1 2 1 1 2 1 Brookfield dengan spindle 7 dengan kecepatan
4 2 3 1 2 3 1 2 3 1 50 rpm.
Pengujian viskositas bertujuan untuk
Keterangan:
mengukur nilai kekentalan suatu zat atau
W (Warna) : 0 = Tidak berwarna
sediaan. Semakin tinggi nilai viskositasnya
1 = Cokelat Muda
2 = Cokelat Kemerahan maka semakin tinggi kekentalan zat tersebut.
3 = Cokelat Kemerahan pekat Pada perhitungan data viskositas sediaan
4 = Cokelat tua menggunakan uji statistika ANOVA yang
A (Aroma) khas : 1 = Lemah menunjukan terdapat perbedaan (p<0,05).
2 = Sedang Untuk mengetahui formula yang viskositasnya
3 = Kuat paling mendekati formula positif
H (Homogenitas) : 1 = Tidak Homogen (Pembanding) dapat dilihat dengan hasil
2 = Homogen analisis One-Way ANOVA. Sediaan yang
Pada tabel diatas menunjukan F+ paling mendekati kontrol positif (pembanding)
(Pembanding), F- (Formula gel tanpa ekstrak adalah formula tiga (F3) pada viskositas
biji papaya) dan F3 mengalami penurunan pH dengan kecepatan 50 rpm, yakni viskositas
tetapi pada F1 dan F2 mengalami pH yang sebesar 20.820 cP (sentipoise) hingga 28.207
turun naik pH tetapi masih sesuai persyaratan cP.
pH sediaan kosmetik berkisar antara 4,5-7,5 Uji Daya Sebar
(Tranggono, 2007). Hasil pengukuran daya sebar sediaan gel
Sedangkan untuk mengetahui formula pewarna rambut dengan variasi konsentrasi
yang pH paling mendekati dengan F+ ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) selama
(Pembanding) dapat dilihat dengan hasil waktu penyimpanan. Pada uji daya sebar ini
analisis One-Way ANOVA. Sediaan yang diberikan beban diatasnya sebesar 150 gram,
paling mendekati formula positif kemudian diukur diameternya selang 1 menit.
(Pembanding) adalah formula tiga (F3 ) yakni Pengujian ini dilakukan dari minggu ke-1
antara pH F3 sebesar 6,22 hingga 6.38. sampai minggu ke-4.
Uji Viskositas
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 86
Pengujian daya sebar bertujuan untuk Variasi konsentrasi ekstrak biji dapat
mengetahui penyebaran gel pada sediaan memberikan perbedaan warna rambut
rambut. Penyebaran gel yang baik yaitu antara putih yang dihasilkan dari proses
5-7 cm (Garg et al., 2002). perendaman dalam waktu yang sama.
Pengujian daya sebar sediaan Perbedaan warna rambut putih tersebut
menggunakan uji statistika ANOVA yang dapat dilihat pada Gambar 2.
menunjukan ada perbedaan yang bermakna Hasil pewarnaan pada F1
(p<0,05). (konsentrasi ekstrak biji pepaya 3%),
Evaluasi Pengamatan Efektivitas, Stabilitas pewarnaan pada F2 (konsentrasi ekstrak
dan Keamanan terhadap Rambut. biji pepaya 5%) dan pewarnaan pada F3
Hasil Pengamatan secara Visual (konsentrasi ekstrak biji pepaya 8%)
memberikan warna coklat kemerahan dari
1. Hasil Pengamatan Efektivitas (Tabel 3).
rambut putih (uban).
2. Pengaruh Konsentrasi sediaan gel dari
ekstrak biji pepaya dalam pemberian
warna terhadap rambut putih.

Tabel 3. Hasil pengamatan efektivitas pewarnaan sediaan gel pewarna rambut dari biji pepaya
(Carica papaya L.) selama waktu penyimpanan
Sediaan Efektivitas pewarnaan
F+ F- F1 F2 F3
S1 Hitam Tidak berwarna Coklat muda Coklat muda Coklat muda
S28 Hitam Tidak berwarna Coklat Coklat Coklat
kemerahan kemerahan kemerahan
Keterangan :
F- = Formula Gel Tanpa Ekstrak Biji Papaya.
F+ = Pembanding Gel Dipasaran (Bigen).
F1 = Formula Dengan Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya 3%.
F2 = Formula Dengan Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya 5% .
F3 = Formula Dengan Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya 8%.
S1 = Sediaan sehari setelah pembuatan.
S28 = Sediaan setelah 28 hari.

Keterangan :
F0 = Rambut putih blanko
F1 = Rambut putih dengan konsentrasi ekstrak
biji pepaya 3%, HPMC 2,5%, gliserin
6,25%, propilenglikol 15%, DMDM
hidantoin 0,6% dan piragolol 1%.
F2 = Formula dengan konsentrasi ekstrak biji
pepaya 5%, HPMC 2,5%, gliserin 6,25%,
propilenglikol 15%, DMDM hidantoin
0,6% dan piragolol 1%.
F3 = Formula dengan konsentrasi ekstrak biji
pepaya 8%, HPMC 2,5%, gliserin 6,25%,
propilenglikol 15%, DMDM hidantoin
0,6% dan piragolol 1%.
F0 F3 F2 F1
Gambar 2. Pengaruh konsentrasi ekstrak pepaya biji terhadap perubahan warna rambut putih dengan
lama perendaman 4 jam.
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 87
3. Pengaruh waktu perendaman terhadap Uji ini dilakukan terhadap 20 orang
hasil pewarnaan rambut sukarelawan .
Dari hasil pengamatan terhadap Dari grafik diatas menunjukan bahwa
percobaan yang telah dilakukan, diketahui formula satu (F1), formula dua (F2) dan
bahwa lamanya waktu perendaman formula tiga (F3) yaitu tidak terjadi iritasi,
mempengaruhi hasil pewarnaan rambut sensasi gatal tidak timbul, sensasi gatal biasa
putih. dan kelengketan pun biasa.
Dari hasil pengamatan lama Uji Hedonik (Uji kesukaan)
perendaman yang dilakukan selama 4 jam Uji kesukaan atau hedonik merupakan
diperoleh hasil pewarnaan rambut yang suatu cara pengujian untuk mengetahui
optimal. tanggapan pribadi panelis terhadap kesukaan
Pewarnaan rambut ini terjadi secara atau ketidaksukaan berdasarkan tingkatnya
bertahap, sedikit demi sedikit mengubah terhadap suatu produk atau sampel.
warna rambut yang putih menjadi warna Dilakukan uji hedonik terhadap 20 orang
coklat kemerahan. sukarelawan menunjukan formula satu (F1)
Pengamatan secara visual terhadap dan formula dua (F2) dari warna, aroma,
hasil percobaan yang dilakukan diperoleh terktur dan kenyamanan pada sukarelawan
formula yang menghasilkan perubahan lumayan suka dan formula tiga (F3) yaitu
warna paling jelas yang mengarah kepada warna, aroma, terktur pada sukarelawan
warna coklat kemerahan yaitu formula 3 lumayan suka sedangkan kenyamannya suka.
(tiga) yang terdiri dari konsentrasi biji Dari uji kesukaaan menurut sukarelawan yang
pepaya (Carica papaya L.) paling besar paling banyak disukai konsumen yaitu formula
yaitu 8%. Kemudian formula 3 inilah 3 (F3) yang terdiri dari ekstrak biji pepaya
kemudian digunakan untuk uji evaluasi (Carica papaya L.) 8%, HPMC 2,5%, gliserin
selanjutnya. 6,25%, propilenglikol 15%, piragolol 1%,
Stabilitas warna terhadap pencucian DMDM hidantoin 0,6% dan ditambahkan aqua
Berdasarkan uji stabilitas warna terhadap DM (demineralisasi) sampai batas kalibrasi.
pencucian diperoleh hasil bahwa tidak terjadi
perubahan warna rambut setelah sepuluh kali Pembahasan
pencucian .
Stabilitas warna terhadap sinar matahari Evaluasi sediaan gel yang dilakukan
Warna ditentukan kestabilannya dengan terdiri dari pemeriksaan organoleptik,
memaparkan rambut 5 jam dibawah sinar pengukuran pH, viskositas, daya sebar,
matahari. stabilitas dan uji iritasi.
Ketika rambut terkena sinar matahari langsung Pemeriksaan organoleptik bertujuan
warnanya sedikit berubah, hal ini disebabkan untuk mengamati penampilan fisik dari
sifat dari piragolol yang apabila terkena cahaya sediaan ekstrak biji pepaya, baik dari
akan teroksidasi sehingga warna rambut akan perubahan warna, bau dan homogenitas dari
lebih terang dari warna sebelumnya. sediaan gel selama waktu penyimpanan.
Secara keseluruhan bahwa gel dengan basis gel
Uji Biologis (Uji iritasi) HPMC dengan variasi konsentrasi ektrak biji
Sediaan pewarna rambut yang hendak pepaya mengalami perubahan warna selama
dipasarkan untuk konsumen harus diberikan penyimpanan selama 28 hari pada suhu 25
penandaan yang jelas mengenai cara Celsius. Kemungkinan terjadi karena ada
penggunaan, komposisi dan kadar zat yang penguraian dari bahan-bahan dalam formula
digunakan. Selain itu, pada etiket tersebut gel.
harus tercantum perlu tidaknya uji iritasi Secara organoleptis sediaan gel pewarna
sebelum digunakan. Uji ini dilakukan untuk rambut dari ekstrak biji pepaya menghasilkan
meyakinkan apakah dalam formulasi sediaaan warna coklat muda, ketiga sediaan gel yang
pewarna rambut terjadi reaksi antara dihasilkan berbau khas, dan bentuk yang
komponen sehingga terbentuk zat yang dihasilkan yaitu semi padat.
bersifat iritan atau toksik.
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 88
Kemudian dilakukan Uji homogenitas Berdasarkan uji stabilitas warna terhadap
.Untuk uji homogenitas masing-masing pencucian diperoleh hasil bahwa tidak terjadi
sediaan gel pewarna rambut tidak ditemukan perubahan warna rambut setelah sepuluh kali
adanya butiran-butiran kasar yang berarti pencucian.
bahwa sediaan gel yang dihasilkan terdispersi Warna ditentukan kestabilannya dengan
dengan baik dan membentuk masa gel yang memaparkan rambut 5 jam dibawah sinar
sempurna. matahari.
Pengujian organoleptis pada uji stabilitas Ketika rambut terkena sinar matahari langsung
(freeze thaw) terjadi perubahan warna, warnanya sedikit berubah, hal ini disebabkan
perubahan homogenitas pada siklus ke-3 dan sifat dari piragolol yang apabila terkena cahaya
ke-4 dan aroma yang kuat pada siklus ke-4. akan teroksidasi sehingga warna rambut akan
Sedangkan untuk mengetahui formula lebih terang dari warna sebelumnya.
yang pH paling mendekati dengan F+ Dilakukan uji hedonik terhadap 20 orang
(Pembanding) dapat dilihat dengan hasil sukarelawan menunjukan formula satu (F1)
analisis One-Way ANOVA. Sediaan yang dan formula dua (F2) dari warna, aroma,
paling mendekati formula positif terktur dan kenyamanan pada sukarelawan
(Pembanding) adalah formula tiga (F3 ) yakni lumayan suka dan formula tiga (F3) yaitu
antara pH F3 sebesar 6,22 hingga 6.38. warna, aroma, terktur pada sukarelawan
Untuk mengetahui formula yang viskositasnya lumayan suka sedangkan kenyamannya suka.
paling mendekati dengan kontrol positif dapat Dari uji kesukaaan menurut sukarelawan yang
dilihat dengan hasil analisis One-Way paling banyak disukai konsumen yaitu formula
ANOVA. Sediaan yang paling mendekati 3 (F3) yang terdiri dari ekstrak biji pepaya
formula positif (Pembanding) adalah formula (Carica papaya L.) 8%, HPMC 2,5%, gliserin
tiga. 6,25%, propilenglikol 15%, piragolol 1%,
Diantara 3 formula yang penyebaran DMDM hidantoin 0,6% dan ditambahkan aqua
paling baik yaitu formula 3 karena hasil DM (demineralisasi) sampai batas kalibrasi.
pengukurannya memiliki nilai yang paling
tinggi yakni 5,40 cm hingga 5,64 cm, dari nilai Kesimpulan
daya sebar tersebut menunjukkan bahwa
semakin besar konsentrasi ekstrak biji pepaya 1) Ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.)
(Carica papaya L.) maka nilai daya sebarnya dapat diformulasikan sebagai sediaan
semakin tinggi. pewarna rambut dalam bentuk gel
Hasil yang didapat pada masing-masing sehingga dapat memberikan warna pada
formula masih dalam toleransi untuk rambut yaitu warna coklat muda sampai
penyebaran nilai daya sebar masih masuk coklat kemerahan sehingga dapat
dalam sediaan kosmetik antara 5-7 cm. menutupi rambut uban (putih).
Hasil pengamatan efektivitas sediaaan 2) Formula yang menghasilkan warna
gel pewarna rambut dari biji pepaya (Carica terbaik yang menghasilkan perubahan
papaya L.) antara F1, F2 dan F3 selama waktu warna yang jelas yaitu formula 3 yang
penyimpanan setelah satu hari pembuatan terdiri dari ekstrak biji pepaya (Carica
kemudian disimpan setelah 28 hari mengalami papaya L.) 8%, HPMC 2,5%, gliserin
perubahan warna sediaaan dari coklat muda 6,25%, propilenglikol 15%, pengawet
menjadi coklat kemerahan sedangkan kontrol antimikroba yakni DMDM hidantoin
negatif (gel tanpa penambahan ekstrak biji) 0,6% dan piragolol 1% yaitu warna coklat
dan kontrol positif (pembanding) tidak kemerahan.
mengalami perubahan warna.
Hasil pewarnaan pada F1 (konsentrasi Referensi
ekstrak biji pepaya 3%), pewarnaan pada F2
(konsentrasi ekstrak biji pepaya 5%) dan Bariqina, E., dan Ideawati.(2001). Perawatan
pewarnaan pada F3 (konsentrasi ekstrak biji & Penataan Rambut. Yogyakarta: Adi
pepaya 8%) memberikan warna coklat Cita Karya Nusa. Hal. 1-4, 26-27.
kemerahan dari rambut putih (uban).
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1 No.2 89
Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope abicans dan Tricophyton
Indonesia, edisi IV , Jakarta, 7. mentagrophytes. Farmaka, (7 2), 54-67.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetik Kusumadewi. 2003. Rambut Anda masalah,
Indonesia. Jakarta. Depkes. Hal. 86, 206- Perawatan dan Penataannya. Jakarta:
219. Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., & Sigla, A. Retno Iswari Tranggono. 2007. Buku
K., 2002, Spreading of Semisolid Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Formulation: An Update, Pharmaceutical Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Technology, September 2002, Utama,Anggota IKAPI
84-102, www.pharmacitec.com. Diakses 16 Tranggono, R.I.S. Latifah.(2007). Buku
Mei 2014. Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Gozali, D., Rusmiati, D., Utama, P. (2009) Jakarta:Gramedia Pustaka Umum. 33-37.
Formulasi dan uji stabilitas mikremulsi Wasitaatmadja, S. M. (1997). Penuntun Ilmu
ketokonazol sebagai antijamur Candida Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit UI
Press. Hal. 28, 59-60, 182-188.

Anda mungkin juga menyukai