Anda di halaman 1dari 15

F O R M U L A S I SE D I A A N P E W A R N A RA M B U T

E K ST R A K B U A H SE N D U D U K ( ME L ASTO M A
M AL AB ATHRI CUM L. )

Kelompok 6

Wahid kurniawan(050218A245)
Wahyu Ramadhani (050218A246)
Wia Ari Fatmala (050218A247)
Willy Prasetya (050218A248)
Wina Yulantri (050218A249)
Wirya Hadi A.R (050218A251)
Yelsa Amanda (050218A253)
Bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan
organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa
KOSMETIKA mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi
atau memelihara tubuh padakondisi baik (BPOM, 2013).

SEDIAAN Sediaan kosmetik yang digunakan dalam tatarias rambut untuk


mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut
KOSMETIKA
asalnya atau warna lain.
RAMBUT
Penggunaan
buah senduduk
Buah senduduk (Melastoma malabathricum L.)
merupakan salah satu jenis gulma yang bermanfaat.
Buah senduduk diklasifikasikan sebagai beri, ketika
masak buah akan merekah dalam beberapa bagian,
berwarna ungu tua, berasa manis dan memiliki biji
berwarna jingga dan apabila dimakan meninggalkan
warna hitam pada lidah. Hal tersebut menandakan
buah tersebut mengandung antosianin. Antosianin
merupakan pigmen warna merah, ungu dan biru yang
biasa ditemukan pada tanaman dan dapat digunakan
sebagai pewarna alami
Formulasi dan Jumlah Bahan

Komposisi Formula Formula Formula Formula Fungsi


0 (%) 1 (%) 2 (%) 3 (%)
Ekstrak buah 0 5 10 15 Zat warna
senduduk
pirogalol 1 1 1 1 Zat
pembangkit
warna
Tembaga (II) 1 1 1 1 Zat pewarna
Sulfat senyawa
logam
Air ad (ml) 50 50 50 50 Pelarut
Jumlah Bahan Tambahan

1. Ekstrak buah senduduk sebagai zat pewarna pada rambut menghasilkan


warna dari coklat tua sampai pirang tua dengan konsentrasi 0, 5, 10, 15 %
2. Pirogalol sebagai zat pembangkit warna dengan konsentrasi 1%.
3. Tembaga (II) Sulfat sebagai zat pewarna senyawa logam dengan konsentrasi
1%.
4. Aquadest sebagai pelarut (ad 50 ml)
Klaim sediaan pewarna rambut

Ekstrak daun senduduk


( Melastoma malabathricum L )
Klaim

Pewarna rambut alami

Berwarna coklat tua hingga coklat


terang
Evaluasi

1. Pengamatan organoleptis
Uji organoleptis dimaksudkan untuk melihat tampilan fisik sediaan
yang meliputi bentuk, warna dan bau.

Hasil
2. Pengujian Ph
Pemeriksaan pH dapat dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Caranya: alat
terlebih dahulu dikalibrasi dengan larutan dapar standar (pH 7) dan larutan dapar pH asam
(pH 4) hingga alat menunjukan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan air
dan dikeringkan dengan tisu elektroda dicelupkan dalam sediaan yang telah dibuat. Biarkan
alat menunjukkan harga pH sampai konstan.

Hasil

Hasil nilai pH keempat formula sediaan tidak sesuai


dengan pH kulit kepala 4,5- 6,5. Formula 1, 2 dan 3
memiliki pH lebih asam dibandingkan formula 0. Hal ini
dikarenakan adanya penambahan ekstrak buah senduduk
yang memiliki pH asam sebesar 2,3 sehingga penambahan
konsentrasi ekstrak buah senduduk pada sediaan pewarna
rambut mempengaruhi pH sediaan menjadi asam, pH
sediaan pewarna rambut tidak boleh terlalu asam dapat
menyebabkan iritasi dan tidak boleh terlalu basa karena
dapat membuat kulit kepala menjadi bersisik
3. Uji Stabilitas Sediaan
a) Cycling test Sampel disimpan pada suhu 40C selama 24 jam kemudian
dipindahkan pada suhu 400C selama 24 jam (satu siklus), lakukan 6 siklus
dan dilakukan evaluasi fisik.
b) Penyimpanan pada suhu tinggi Sampel disimpan pada suhu 400C ± 2 0C
selama satu bulan kemudian dilakukan evaluasi fisik setiap minggunya.
c) Penyimpanan pada suhu kamar Sampel disimpan pada suhu 280C ± 2 0C
selama satu bulan kemudian dilakukan evaluasi fisik setiap minggunya.
d) Penyimpanan pada suhu rendah Sampel disimpan pada suhu 40C ± 20C
selama satu bulan kemudian dilakukan evaluasi fisik setiap minggunya.
Hasil

Hasil pengamatan selama uji cycling menunjukkan bahwa


ketiga formula sediaan pewarna rambut memperlihatkan
adanya perubahan organoleptis. Warna sediaan pewarna
rambut dari awal hingga akhir siklus mengalami
perubahan yaitu dari merah menjadi hitam. Hal ini
disebabkan karena pirogalol dalam bentuk larutan akan
menjadi warna lebih gelap jika terkena udara, sehingga
warna sediaan berubah menjadi lebih gelap. Akan tetapi
bau dan bentuk tidak mengalami perubahan.
4. Pengamatan visual
Pengamatan ini dilakukan terhadap masing-masing formula untuk tiap kali
perendaman. Dari hasil percobaan yang dilakukan, ditentukan tekstur rambut dan
warna perendaman yang optimal, yaitu dengan membandingkan hasil pewarnaan
setelah 1 sampai 4 jam perendaman.
Hasil

Lamanya perendaman mempengaruhi hasil


pewarnaaan rambut. Semakin lama perendaman,
semakin pekat warna yang dihasilkan. Tekstur
rambut yang dihasilkan yaitu rambut menjadi
kasar dan kering, hal ini dikarenakan proses
bleaching yaitu proses penghilangan warna
rambut yang dapat merusak rambut.
5. Uji Stabilitas Warna terhadap Pencucian
Rambut yang telah diberikan sediaan pewarna rambut yang telah dibuat dicuci dengan
menggunakan sampo dan dikeringkan. Pencucian dilakukan setiap 2 hari sekali selama satu
bulan, kemudian diamati apakah terjadi perubahan warna rambut setelah pencucian. Syarat
pencucian pewarna rambut permanen dengan menggunakan sampo dilakukan minimal 7
kali pencucian.
Hasil

Warna rambut sebelum dan setelah pencucian


masih terlihat sama, tidak terjadi perubahan.
Warna rambut tetap stabil terhadap pencucian
karena adanya pencampuran zat warna alam
dengan zat senyawa logam. Campuran tersebut
dapat memperbaiki daya lekat warna pada
rambut sebab zat warna dapat menempel lebih
kuat pada tangkai rambut.
6. Uji Stabilitas Warna terhadap Sinar Matahari
Rambut yang telah diwarnai dan dibilas bersih dibiarkan terkena sinar
matahari langsung selama 5 jam mulai dari pukul 10.00-15.00 WIB, setelah itu
diamati perubahan warnanya.
Hasil

Sesudah rambut terpapar sinar matahari


langsung warna rambut tetap sama. Hal ini
dikarenakan zat warna dapat menembus kutikula
dan masuk kedalam korteks rambut sehingga
warna rambut tidak berubah. Sinar matahari
dapat mempengaruhi terjadinya perubahan
warna pada hasil aplikasi pewarna rambut
terhadap matahari diperoleh bahwa semua
formulasi pewarna rambut yang dihasilkan stabil
pada paparan sinar matahari selama 5 jam.
7. Uji Kesukaan (Hedonic Test)
Uji kesukaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis
terhadap sediaan pewarna rambut yang dibuat. Uji kesukaan ini dilakukan secara
visual terhadap 30 orang panelis.
Hasil
Kesimpulan

1. Ekstrak buah senduduk (Melastoma malabathricum L.) dapat diformulasikan dalam


sediaan pewarna rambut dengan menghasilkan warna dari coklat tua sampai pirang tua.
2. Hasil evaluasi fisik sediaan pewarna rambut dengan ekstrak buah senduduk tidak stabil
pada penyimpanan suhu tinggi, suhu ruang dan suhu rendah serta cycling test karena
mengalami perubahan warna, sehingga sediaan tersebut merupakan sediaan sekali pakai.
3. Hasil pH sediaan pewarna rambut F0 memiliki pH sebesar 3,4; pada sediaan F1 sebesar
2,3; pada sediaan F2 sebesar 2,2 dan sediaan F3 sebesar 2,1 sehingga pH sediaan
pewarna rambut tidak sesuai dengan pH kulit kepala yaitu 4,5-6,5.
4. Pada pengamatan stabilitas warna terhadap pencucian dan paparan sinar matahari,
warna pada rambut yang telah direndam formula 0, 1, 2 dan 3 tidak mengalami
perubahan warna sehingga pewarna rambut ini dapat digunakan sebagai pewarna
rambut permanen.
5. Pada uji kesukaan, formulasi sediaan pewarna rambut yang banyak disukai berdasarkan
warna dan tekstur rambut adalah pada sediaan F3 dengan nilai persentase sebesar 37%,
pada sediaan F2 dengan nilai persentase sebesar 33%, dan F1 dengan nilai persentase
sebesar 30%.

Anda mungkin juga menyukai