Anda di halaman 1dari 18

KOSMETOLOGI

Cara pembuatan serta analisis


kimia sediaan kosmetika untuk
pewarna rambut (cat)
apt. Jef G. K. Kalalo, S.Farm., M.Si
Kamis, 15 April 2021
Pertemuan ke-9 – Kuliah (DARING)
ProDi Farmasi – U-PRISMA Manado
Sediaan Pewarna Rambut (Cat)

 Sediaan pewarna rambut adalah sediaan


kosmetika yang digunakan dalam
tatarias rambut untuk mewarnai rambut, baik
untuk mengembalikan warna rambut asalnya
atau warna lain. Pewarnaan rambut dapat
dilakukan dengan berbagai cara, menggunakan
berbagai jenis zat warna, baik zat warna alami
maupun sintetik (Ditjen POM, 1985).
Sediaan Rias Rambut

 Sediaan rias rambut disajikan dalam berbagai

bentuk sediaan, seperti bubuk, emulsi, gel atau

jeli, krim, larutan, losio, dan pomit (Ditjen POM,

1985).
Komponen Rambut

 Dalam rambut ada istilah protein melamin rambut,

yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Eumelanin: warna hitam sampai coklat

2. Phaeomelanin: kekuningan dan merah


Pewarna Rambut

 Warna rambut manusia bermacam-macam, hitam,


merah, cokelat, keemasan (pirang) bergantung
pada jenis pigmen yang terdapat di dalam korteks
rambut. Bila sudah mencapai usia lanjut, warna
rambut berubah menjadi putih, yang kurang
disukai keberadaannya
 Untuk mengubah warna rambut diperlukan
pengetahuan tentang warna dasar, yaitu warna
primer yang terdiri atas merah, kuning, biru.
Warna sekunder adalah warna yang dibentuk dari
campuran warna primer, yaitu merah-kuning
(oranye), kuning-biru (hijau), merah-biru (violet).
Warna tersier adalah campuran warna sekunder,
yaitu merah-oranye, oranye-kuning, dan
sebagainya.
 Warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin di
dalam rambut yang ada dalam lapisan korteks.
Bahan asal pigmen melanin adalah melanosit yang
berada dalam umbi rambut. Melanosit adalah sel-
sel yang menghasilkan pigmen (zat warna) yang
menyebabkan rambut asli dapat memiliki
bermacam-macam warna.
Zat Pewarna Rambut

 Zat warna yang digunakan dalam pewarna rambut

dapat berupa zat warna alam, sintetik, maupun

logam (Ditjen POM, 1985).


 Zat warna alam yang lazim digunakan adalah zat
warna yang diperoleh dari sumber alam berasal
dari tumbuhan, baik sebagai simplisia, sediaan
galenika seperti ekstrak dan rebusan, sari
komponen warna, maupun zat semisintetik yang
dibuat berdasarkan pola warna senyawa
komponen warna yang terkandung dalam
simplisianya (Ditjen POM, 1985).
 Pewarna dari bahan sintetik organik pada umumnya dikelompokkan
dalam 4 jenis, berdasarkan kemampuan bertahannya di rambut.

 1. Pewarna Azo - Pewarna Azo bersifat sementara. Banyak dibuat dari


parahidroksi-azo-benzena (para-hydroxyazobenzene). Molekul zat
pewarnanya besar dan tidak dapat melewati celah imbrikasi selaput
rambut guna masuk ke kulit rambut dan hanya melapisi selaput
rambut saja. Warnanya akan hilang dalam sekali pensampoan.
Keuntungan menggunakan pewarna azo ialah sifatnya yang tidak
merusak selaput rambut maupun kulit rambut; karena tidak
mengandung ammonia dan tidak memerlukan proses oksidasi dengan
hidrogen peroksida. Pewarna Azo baik digunakan juntuk mencoba
warna rambut, sehingga jika hasilnya kurang memuaskan, dapat
segera dihilangkan.
 2. Pewarna Nitro - Pewarna nitro bersifat semi-permanen. Banyak
dibuat dari bahan nitro-fenelen-diamina yang menghasilkan warna
merah dan kuning; atau dari bahan antrakuinon yang menghasilkan
warna biru. Molekul pewarna nitro sebagian dapat masuk ke kulit
rambut melalui celah imbrikasi; sebagian lain hanya melapisi selaput
rambut. Zat warnanya baru luntur setelah beberapa kali pensampoan.
Keuntungan penggunaan pewarna nitro ialah tidak merusak selaput
rambut dan kulit rambut; karena tidak mengandung amonia maupun
memerlukan hidrogen peroksida dalam penggunaannya. Berhubung
lunturnya sedikit demi sedikit, maka timbulnya kembali warna asli
rambut berlangsung tidak mencolok
 3. Pewarna Oksidasi - Pewarna oksidasi bersifat permanen. Molekul
pewarnanya mula-mula sangat kecil dan mampu melewati celah imbrikasi
selaput rambut untuk masuk ke kulit rambut. Melalui proses oksidasi yang
kebanyakan menggunakan larutan hidrogen peroksida, zat pewarnanya
timbul dan molekul tersebut mengembang menjadi molekul raksasa,
sehingga tidak dapat keluar lagi dari kulit rambut. Pewarna oksidasi
banyak dibuat dari bahan dasar keturunan aniline, seperti para-fenelin-
diamina yang menghasilkan warna hitam; para-toluen-diamine yang
menghasilkan warna cokelat; para-amino-fenol yang menghasilkan warana
merah kecokelatan; meta-dihidroksi-benzena, yang menghasilkan warna
abu-abu. Keuntungan menggunakan pewarna oksidasi ialah hasil warnanya
permanen, indah, dan cemerlang. Kerugiannya adalah sama dengan
kerugian yang ditimbulkan oleh proses pengeritingan yang terlalu sering.
Selaput rambut dapat menjadi terlalu porus, kasar, kering, mudah patah,
dan kulit rambut juga menjadi kering, rusak, menurun tingkat
elastisitasnya, tampak kusam, kekuning-kuningan, dan atau kemerah-
merahan.
 4. Pewarna Logam - Pewarna logam melapisi batang rambut dengan
kuat dan dikategorikan sebagai pewarna permanen; serta sering
dipasarkan sebagai color restorer atau pengembali warna semula.
Pewarna jenis ini menggunakan bahan dasar logam, seperti timah yang
menghasilkan warna hitam-lembayung; perak menghasilkan hitam-
kehijauan; dan tembaga menghasilkan warna hitam pekat

 Dalam zat warna senyawa logam, peranan pewarnaan rambut


ditentukan oleh jenis senyawa logam, jenis pembangkit warna, dan
suasana lingkungan pembawanya

 Oleh karena itu zat warna senyawa logam meliputi, senyawa logam,
zat pembangkit warna, asam, alkalis, dan pembawa. Senyawa logam
meliputi bismut sitrat, kadmium sulfat, kobalt sulfat, nikel sulfat,
perak nitrat, tembaga sulfat, dan timbal asetat (Ditjen POM, 1985).
Klasifikasi Pewarna Rambut

 1. Pewarna rambut dapat digolongkan berdasarkan lama bertahannya


pewarna dalam helai rambut, dikenal tiga kategori pewarnaan
rambut:

 1. Pewarnaan Sementara (Temporary Color) Pewarna jenis ini adalah


pewarna yang paling lembut. Penggunaannya adalah dengan cara
mencuci rambut dengan air larutan bahan pewarna ini sehingga warna
yang terkandung di dalamnya tertinggal pada permukaan kulit ari.
Sifat pewarna ini akan mudah hilang bila rambut dikeramas atau
dihapus dengan tisu/ kapas. Pewarnaan ini digunakan ketika
diperlukan saja. Setelah itu, warna tersebut dapat dihilangkan dengan
cara menghapus atau mencuci dengan air.
 2. Pewarna Semi Permanen (Semi Permanent Color) Bahan pewarna ini
hanya dapat dipakai sebagai pengganti rona rambut dan tidak dapat
memudakan (mencerahkan) warna. Warnanya dapat meresap ke dalam
kulit ari, tetapi akan hilang setelah enam sampai delapan kali pencucian
rambut. Fungsi bahan ini bisa sebagai penyamar (camouflage) warna
rambut yang sebenarnya atau sekadar mengikuti trend. Pewarna semi
permanen tidak mengandung amoniak dan peroksida yang membuka
kutikula rambut sehingga zat warna tertinggal di bagian rambut saja.
Tujuan pemberian bahan pewarna semi permanen selain untuk
menyegarkan warna rambut yang kusam, dapat pula digunakan pada saat
pewarnaan permanen untuk mempertahankan kemilau rambut. Oleh
sebab itu, rambut putih yang dicat hitam dengan jenis cat yang bersifat
semi permanen ini secara perlahan-lahan, setelah 4-6 minggu, akan
menguning kecoklatan dan akhirnya rambut akan kembali menjadi putih
atau putih kekuningan.
 3. Pewarna Tetap (Permanent Color) Pewarna tetap dibuat dari cat
yang bermolekul kecil, yaitu parafenilendiamina. Pemakaian pewarna
jenis ini, dalam pelaksanaan pengecatan rambut, memerlukan
hidrogen peroksida untuk menghantarkan zat pewarna agar dapat
meresap ke dalam lapisan korteks/kulit rambut sampai pada bagian
yang paling dalam dari lapisan kulit rambut tersebut. Pewarna tetap
terdapat dalam berbagai bentuk dan macam, seperti krim, jelly, dan
cairan. Pewarna ini berguna untuk menutupi warna rambut putih,
rambut beruban, serta rambut dengan warna asli untuk mendapatkan
warnawarna yang mendekati warna asli lain menurut selera atau
zaman. Untuk rambut yang telah diwarnai dengan pewarna tetap,
sebaiknya digunakan pula sampo yang berformula lembut dengan
pengondisinya
Proses Sistem Pewarnaan
 Berdasarkan proses sistem pewarnaan, pewarna rambut dibagi dalam
2 golongan:

 1. Pewarnaan Rambut Langsung Sediaan pewarnaan rambut langsung


telah mengandung zat warna, sehingga dapat lansung digunakan
dalam pewarna rambut, tanpa terlebih dahulu harus dibangkitkan
dengan pembangkit warna

 2. Pewarnaan Rambut Tidak Langsung Sediaan pewarnaan rambut


tidak langsung disajikan dalam 2 kemasan, masingmasing berisi
komponen zat warna dan komponen pembangkit warna. Jika hendak
digunakan terlebih dahulu harus dicampur komponen satu dengan
yang lainnya (Ditjen POM, 1985).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai