NPM : 260110180024
Kelas : A
Pada pewarnaan jenis ini, ketahanan warna yang didapatkan akan bertahan
dan melekat hingga waktu yang cukup lama (sampai pertumbuhan rambut
selanjutnya). Pewarna dengan tipe ini tidak mengandung pewarna, namun
mengandung prekursor pewarna tak berwarna yang secara kimiawi bereaksi
dengan hidrogen peroksida di dalam batang rambut untuk menghasilkan molekul
berwarna. Proses ini memerlukan penggunaan zat antara primer (p- fenilenadiam,
p-toluenadiamin, p-aminofenol), yang mengalami oksidasi dengan hidrogen
peroksida. Bahan antara reaktif ini kemudian diekspos ke skrup (resorsinol, 1-
naftol, m-aminofenol, dll.). Pewarna ini dapat menghasilkan corak dari pirang
hingga coklat hingga hitam dengan highlight emas menjadi merah menjadi
oranye. Bahan pewarna dari tipe ini adalah seperti senyawa pirogalol, zat warna
amino misalnya fenilendiamine.
Keterangan:
(1) = pewarna rambut temporer
(2) = pewarna rambut semi permanen
(3) = pewarna rambut permanen
• Pewarna rambut temporer
Zat warna akan menembus batang rambut hingga korteks dan kemudian
membentuk molekul warna besar yang tidak dapat dihilangkan dengan keramas.
Pada saat itu terjadi, pewarna oksidasi monomer (senyawa amina dan fenol)
meresap ke dalam rambut dan zat pengoksidasi (hidrogen peroksida encer)
digunakan untuk mempengaruhi polimerisasi oksidasi untuk membentuk warna
polimer yang diambil oleh korteks. Karena sifat polimernya, warna yang
terbentuk di dalam korteks secara permanen melekat pada rambut (Mitsui, 1997)
Formulasi Pewarna Rambut
(Mitsui, 1997)
DAFTAR PUSTAKA
McMichael dan Hordinsky, 2018. Hair and Scalp Disorders: Medical, Surgical, and Cosmetic
Treatments, Second Ed. US : CRC Press
Mitsui,T. 1997. New Cosmetic Science. Amsterdam : Elsevier Science B.V
Said, H. 2009. Panduan Merawat Rambut. Jakarta : Penebar Plus
Yuniarsih, N. 2017. Perlukah Kita Menggunakan Obat Kumur?. Majalah Farmasetika. Vol.2
No.4, 2017