PEWARNAAN RAMBUT
Disusun Oleh:
Dela Aryamanda
NPM: (2206104010092)
A.Latar Belakang
Pemakaian pewarna rambut saat ini sudah semakin meluas, hal ini
berdampak pada meningkatnya produksi pewarna rambut dan di pasaran pun dapat
ditemukan berbagai variasi pewarna rambut. Komposisi zat aktif dan bahan tambahan yang
terdapat dalam pewarna rambut pun beragam. Maka pengetahuan tentang bahan apasaja yang
digunakan pada pewarna rambut dan karakteristiknya perlu diketahuiuntuk melakukan
identifikasi untuk analisis sediaan pewarna rambut.
B.Rumusan Masalah
Adapun hal yang dibahas di makalah ini antara
lain : penggolongan pewarna rambut beserta contoh masing-masing golongan,karakteristik
ideal pewarnaa rambut, proses dan cara kerj pewarnaan rambut, danidentifikasi zat pewarna
rambut.
C.Tujuan Penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui serta memahami penggolongan
pewarna rambut, apa sajabahan penyusun sediaan pewarna rambut, bagaimana karakteristik
ideal pewarna rambut, cara kerja pewarnaan rambut, dan bagaimana cara identifikasi berbagai
jenis bahan pewarna rambut
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pewarna Rambut
Warna rambut manusia bermacam-macam bergantung pada jenis pigmen yangterdapat
dalam korteks rambut. Untuk mengubah warna rambut diperlukan pengetahuan tentang warna
dasar (primer) yang terdiri dari warna merah,
kuning, biru. Warna sekunder adalah warna yang dibentuk dari campuran warna primer,yaitu
warna merah-kuning (jingga), kuning-biru (hijau), merah-biru (ungu). Warnatersier adalah
campuran warna sekunder, yaitu merah-jingga. Jingga-kuning, dansebagainnya.
a)Penggolongan Pewarna Rambut
1.Berdasarkan Proses
Proses pewarnaan dapat dilakukan dengan segera, yaitu langsungmencapai warna akhir.
Sebagian besar cat rambut menggunakan proses ini.Proses pewarnaan rambut yang lain adalah
dengan cara bertahap(gradual, restorer), secara sedikit demi sedikit mengubah warnarambut,
misalnya dari rambut kecokelatan menjadi lebih gelap(coklat hitam) lalu menjadi
hitam.Kosmetika ini popular digunakanoleh pria yang ingin tidak menarik perhatian umum pada
pewarnaanrambutnya, sedangkan wanita kurang menyukai proses ini.
2.Sediaan
Sediaan tunggal dan sediaan campuran.
Sediaan tunggal (one step)dapat langsung digunakan untuk mewarnai rambut.
Sediaan campuran (two step, tidak langsung) terdiri atas campurandua bagian, yaitu
bagian yang memutihkan rambut asal (toner) dan bagian yang mewarnai rambut
(intermediate).
3.Bahan
Zat warna alam, yaitu bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan,misalnya dari indigo,
gambir (Uncaria gambir ), hena (Lawsoniaalba), kamomil (Matricacia chammomilla),
kayu brazil(Caesalpiniabraziliensis atau C. echinata)
Zat warna logam,Zat warna logam antara lain dari bismut nitrat, kadmium sulfat,kobalt
-3sulfat,nikel sulfat, AgNO3, CuSO4 dan Pb. Acetat(1-2%)
Zat warna asamZat warna asam misalnya asam pirogalat ( perlu penambahan
alkaliuntuk mempercepatOksidasi).
Zat warna sintetik. Zat warna sintetik, misalnya DC orange no.4, DC hitam, DC coklat,4-
amino -nitro fenilamino etilamina , 2-amino - 4-nitro feniletanolamina, 5 ,8 dihidroksina
ftokinon, hitam biru naftol, dan lain-lain
4. Sistem
Pewarnaan sementara (temporary colouring )
Pewarnaan sementara adalah jenis sistem pewarnaan rambut yang dapat mewarnai
rambut dalam jangka waktu singkat dan akan segera luntur bila dibasahi oleh air atau
shampoo.Bahan pewarna : pewarna asam yang mempunyai molekul besar,contoh asam
pirogalat, dan asam tartrat. Oleh karena itu, pewarna ini hanya dapat mewarnai
permukaan rambut saja, tidak dapat terpenetrasi sampai ke cortex rambut, sehingga
zat warna nya mudah terlepas. Bentuk sedian: cair, mousse, gel, dan spray.
Pewarnaan semipermanen (semipermanent colouring )
Pewarnaan semipermanen adalah jenis sistem pewarnaan rambutyang warnanya dapat
bertahan beberapa hari atau antara 3-6 kalishampoo. Bahan pewarna jenis ini memiliki
molekul yang kecil danmemiliki afinitas yang baik terhadap keratin rambut.Oleh karena
itu, pewarna ini dapat terpenetrasi sampai ke korteks rambut.Bahan aktif: dari
tumbuhan seperti hena (L.alba) atau bahan sintetikseperti golongan coal tar dyes,
nitroanilin, nitrofenilen diamin,nitroaminofenol, atau amino antrakuinon.
Pewarnaan permanen (permanent colouring)Pewarnaan permanen adalah jenis sistem
pewarnaan rambut yangdapat bertahan lama (mingguan sampai bulanan), tahan
terhadap pembasahan oleh sampo atau air, dan tahan terhadap faktor eksterna
llainnya seperti penyikatan, penggosokan, cahaya, dan lain-lain.Sistem pewarnaan ini
disebut jugaoxidation colouring , karena proses pewarnaan melalui proses oksidasi di
dalam (in situ) batangrambut.Proses ini terdiri atas dua bagian:
1) bagian yang memutihkan melanin korteks rambut, umunyadigunakan lotio hidrogen
peroksida 2-5%
2) bagian intermediate color yang mewarnai rambut yang sudah putih tersebut,
umumnya digunakan parafendilianin
2) Stabil secara fisika dan kimia, yaitu terhadap udara, sinar matahari, penggosokan, dan
keringat.
4) Stabil pada aqueos solution, yaitu stabil dalam bentuk larutan danformulasinya harus
tetap stabil ketika dijual dan digunakan.
5) Selektifitas yang baik, sangat penting bagi suatu sediaan pewarna rambut,karena setiap
rambut memiliki tekstur yang heterogen.
D.Indikator
Isolasi pewarna dari produk dan pemisahan campuran pewarnamerupakan kendala dalam
identifikasi.Zatpewarnadengan beberapa reagen juga dapat dilakukan untuk melihat reaksi atau
perubahanyang timbul, yaitu seperti penambahan asam sitrat, asam sulfat, asamhidroklorida,
NaOH, dan Sodium karbonat. Salah satu identifikasi pentinguntuk pewarna azo adalah sifat
reduksinya sehingga kita dapatmengidentifikasi hasil reduksi pewarna azo. Pewarna yang larut
dalam air biasanya direduksi dalam air panas dengan
penambahan Natrium hidrosulfit.Biasanya, reduksi terdiri dari senyawa amin terdiazotasi
ditambah denganderivat amino dari campuran di mana komponen diazo berasal. Komponen
basayang diperoleh dapat dipisahkan dari senyawa-senyawa asam dan netraldengan destilasi
uap atau dengan ekstraksi menggunakan larutan basa, di manakomponen netral dapat
terdestilasi uap atau diekstraksi dari air dan dapatterbawa ke dalam hasil ekstraksi. Alternatif
untuk mengatasi hal ini adalah pemisahan dengan prosedur kromatografi. Spektrometri UV-
vis juga dapatdigunakan untuk identifikasi dengan hanya menggunakan beberapa
miligramsampel.Pelarut yang digunakan untuk perbandingan tersebut sebaiknya dipilihyang
paling berbed (aprotik-protik, asam-basa, polar-nonpolar) dan berdasarkan karakteristik
spektrum pelarut.Infrared (IR) juga digunakan secara luas. Teknik ini lebih sulit dan lebihmahal
tapi biasanya menghasilkan tingkat kepastian yang lebih tinggi. SelainIR juga terdapat
Nuclear Magnetik Resonance
(NMR) yaitu teknik spektrumyang paling tidak sensitif, paling sulit dan paling mahal, tapi alat ini
sangatsempurna untuk mempelajari struktur senyawa organik.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pewarnaan rambut dapat digolongkan berdasarkan proses, sediaan, bahan, dan system
pewarnaan. Perubahan warna rambut secara sistematik terbagi menjadi pembentukan
definilamin, dan pembentukan warna.Karena bervariasinya pewarnaan rambut, proses
identifikasi zat pun harus dilakukan dengan beragam cara dan berproses.
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat disarankan, bagi siapapun yang telah melakukan
pewarnaan rambut atau akan melakukan pewarnaan rambut, agar memperhatikan Kesehatan
rambut lebih intensif lagi dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang Kesehatan rambut
setelah pewarnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979.
Farmakope Indonesia Edisi III
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.1995.
Farmakope Indonesia Ed.IV
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.