Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

CAT RAMBUT

Instruktur : apt. Yuli Nurllaili E., S.Farm, M.Farm.


Nama : Rizky Nurul Inayah (34200339)
Sarah Fitriyani (34200342)
Saena Lobar (34200341)
Sarita Dwitania (34180265)
Kelompok : A2.1
Kelas : A2/DF/III

LABORATORIUM FARMASETIKA
PROGRAM STUDI D III FARMASI STIKES SURYA
GLOBAL YOYAKARTA
2021
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuat sediaan cat rambut
2. Mahasiswa dapat memahami pemahaman terkait cat rambut

II. DASAR TEORI


Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tatarias
rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut asalnya atau
warna lain. Ada 2 jenis protein melanin (pigmen rambut) , yaitu :

1. Eumelanin : warna hitam sampai coklat


2. Phaeomelanin : kekuningan dan merah

Eumelanin

Eumelanin (melanin sejati) memberi warna gelap pada rambut. Pigmen eumelanin
biasanya terdapat pada orangorang berwarna kulit gelap seperti Asia, Arab, dan India.

Eumelanin merupakan protein yang mengandung asam amino tirosin. Pembentukan


eumelanin membutuhkan enzim tirosinase, yang menggabungkan asam amino tirosin ke
molekul dopa dan dopamin. Tirosinase lebih aktif pada orang dewasa dibandingkan pada
anak-anak atau remaja, sedangkan pada orang tua enzim ini tidak begitu aktif lagi. Defisiensi
tirosin dapat memengaruhi warna rambut manusia. Kurangnya tirosin menyebabkan warna
rambut yang seharusnya gelap akan memudar.

Terdapat dua macam warna eumelanin yaitu coklat atau hitam. Rambut dengan
konsentrasi melanin hitam tinggi akan memperlihatkan warna hitam, sedangkan rambut
dengan konsentrasi melanin coklat tinggi akan memperlihatkan warna coklat. Jika pigmen
melanin hitam rendah, warna yang terlihat ialah kelabu atau putih, sedangkan jika pigmen
melanin coklat yang rendah, warna yang terlihat kuning (pirang). Melanin coklat lebih stabil
dan bertahan lama daripada melanin hitam.

Feomelanin

Feomelanin berwarna kemerahan atau pirang, tersusun atas asam amino tirosin, dan juga
membutuhkan enzim tirosinase. Pigmen itu merupakan produksi dari eumelanin, yang
bereaksi dengan asam amino sistein yang mengandung atom sulfur, sehingga warna rambut
menjadi kemerahan atau jingga. Semakin banyak interaksi dengan sistein, maka semakin
merah warna rambut yang terbentuk.

Biasanya rambut merah juga berhubungan dengan penghambatan pembentukan


eumelanin. Feomelanin memiliki stabilitas antara melanin coklat dan hitam. Biasanya
rambut putih atau uban muncul pada orang tua karena produksi melanin memang sudah
mulai berkurang. Metabolisme untuk memroduksi pigmen mulai melambat, bahkan sampai
tidak ada lagi

Jenis melanin dan ukuran granul menentukan warna dari rambut, sementara kerapatan
distribusi granul-granuk pigmen ini menentukan kecerahan dan kegelapan dari rambut. Asal
pewarna :

1. Zat warna alam


2. Zat warna logam
3. Zat warna organic sintetik

Sediaan pewarna rambut ada yang tersedia dalam bentuk : tunggal (one step), yang langsung
mewarnai rambut dan campuran (two steps, tidak langsung), yang terdiri atas 2 campuran
bagian, yanitu bagian yang memutihkan rambut asal (toner) dan bagian yang mewarnai
rambut (intermediate). Pewarnaan rambut dibedakan berdasarkan pada :

1. Daya lekat zar warna


2. Proses system pewarnaan

Formula

Komposisi bahan cat rambut semi permanen:

Quaternary ammonium compound (color) 10

Alkyl sulphates 8g

Acid 6g

Alkanolamide (surfaktan) 4g

Pewarna* 1g
Air ad 100 g

*pewarna

(i) anilin O-nitro. (Memberikan nuansa kuning dan oranye)


(ii) Aminonitrofenol dan eternya (memberi warna kuning dan jingga) (iii) Pewarna azo
(Memberikan warna kuning dan oranye)
(iv) Nitrodiphenylamines (Memberikan warna 'oranye hingga merah).
(v) Nitrophenyienediamines (Memberi warna dalam kisaran merah hingga ungu).
(vi) Antrakuinon (Memberi warna ungu ke biru).

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Mortar dan stemper
2. Gelas ukur
3. Botol
4. Gelas beker
5. Batang pengaduk
Bahan :
1. Quaternary ammonium compound (color)
2. Alkyl sulphates
3. Acid
4. Alkanolamide (surfaktan)
5. Pewarna
6. Air

IV. CARA KERJA

1. Campuran alkanolamida dan surfaktan anionik disiapkan.


2. Pewarna ditambahkan ke campuran di atas* dan dilarutkan.
3. Asam dan senyawa amonium kuaterner dilarutkan dalam air. Ini larutan berair
ditambahkan ke larutan pewarna dengan pengadukan.
4. Zat warna ini diselidiki untuk efek senyawa amonium kuaterner, pH, penambahan
aldehid dan alkohol.
5. Sekarang viskositas pewarna disesuaikan dengan menambahkan koloid hidrofilik
seperti: metilselulosa, karet alam dll.
6. Viskositas pewarna ditingkatkan dengan penambahan pengental non-ionik dalam
komposisinya. Penambahan surfaktan amfoter dalam pewarna disertai pewarna dasar.

Anda mungkin juga menyukai