RAMBUT
&
TABIR SURYA
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2
KELOMPOK 2
4 22 5 23
DEFINISI
Rambut berfungsi sebagai mahkota kecantikan, disamping itu rambut juga berfungsi sebagai
pelindung kulit. Pertama sebagai pelindung terhadap rangsangan fisik seperti panas, dingin,
kelembaban, dan sinar. Kedua sebagai pelindung terhadap rangsangan mekanik seperti pukulan,
gosokan, dan tekanan serta ketiga sebagai pelindung terhadap rangsangan kimia seperti berbagai
zat kimia dan keringat (Ditjen pom, 1985).
TEORI TERKAIT
Warna rambut ditentukan oleh Pigmen Melanin di dalam rambut yang ada dalam lapisan korteks.
Bahan asal PIgmen Melanin adalah melanosit yang berada dalam Umbi rambut. Melanosit
adalah sel sel yang menghasilkan pigmen (zat warna) yang menyebabkan rambut Asli dapat
memiliki bermacam-macam warna (Ditjen pom, 1985).
Sediaan pewarna rambut adalah kosmetika yang digunakan dalam tatarias rambut untuk
mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut asli atau mengubah warna rambut
asli menjadi warna baru. Keinginan untuk mewarnai rambut memang sudah berkembang sejak
dulu. Bahkan ramuan yang dijadikan zat warna pada waktu itu diperoleh dari sumber alam, pada
umumnya berasal dari tumbuhan dengan tujuan untuk memperbaiki penampilan Tutu (Ditjen
pom, 1985).
FORMULASI SEDIAAN
EVALUASI SEDIAAN
Evaluasi Stabilitas Sediaan Pewarna Rambut
4. Stabilitas warna terhadap sinar matahari, 6. Uji Biologis ( Uji Iritasi ) Model yang
Rambut beruban, rambut tanpa bleaching dan dijadikan sebagai panel dalam uji iritasi pada
rambut bleaching yang telah diwarnai dan
dibilas bersih dibiarkan terkena sinar formula pewarnaan rambut adalah orang
matahari langsung selama 5 jam mulai dari terdekat dan sering berada di sekitar pengujian
pukul 1000-1500 WIB, setelah itu diamati
perubahan warnanya. sehingga lebih mudah diawasi dan diamati bila
ada reaksi yang terjadi pada kulit yang sedang
diuji dengan kriteria sebagai berikut:
1) wanita berbadan sehat,
5. Stabilitas warna terhadap pencucian, rambut yang telah
2) usia antara 20-30 tahun,
melalui proses pewarnaan dulakukan pengujian dengan
pencucian sebanyak 10 kali dalam rentang waktu 4 3) tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan
minggu, untuk menguji apakah hasil rambut sebelum dan dengan alergi
sesudah pencucian tetap sama atau tidak
PEWARNA
RAMBUT
FORMULASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI
(Psidium Guajava l.) SEBAGAI PEWARNA RAMBUT
oleh Kartika Eka Paksi 201951115
FORMULASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium
Guajava l.) SEBAGAI PEWARNA RAMBUT
Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun jambu biji yaitu alkaloid, saponin, tannin,
dan flavonoid. Menurut teori warna, struktur tanin dengan ikatan rangkap dua yang terkonjugasi
02 pada polifenol sebagai kromofor (pengemban warna) dan adanya gugus (OH) sebagai auksokrom
(pengikat warna) dapat menyebabkan warna coklat.
TEORI TERKAIT
Pewarnaan berdasarkan daya lekat zat warna
Pewarna rambut temporer bertahan pada rambut untuk waktu yang singkat, hanya
sampai pada pencucian berikutnya. Pewarna ini melapisi kutikula rambut tetapi tidak
berpenetrasi ke dalam korteks rambut karena molekul-molekulnya terlalu besar. Jenis sediaan
pewarna rambut yang digunakan untuk pewarnaan rambut temporer meliputi bilasan warna,
sampo warna termasuk juga kombinasinya dengan bilasan warna, krayon rambut, dan semprot
pewarnaan rambut . Bahan pewarna jenis ini adalah pewarna yang mempunyai molekul besar
sehingga tidak mampu masuk ke dalam batang rambut dan mudah terlepas, misalnya asam
pirogalat dan asam tartrat serta beberapa zat warna azoic, azinic, indigoid, triphenilmetan dan
derivat antrakinon.
TEORI TERKAIT
Pewarnaan berdasarkan daya lekat zat warna
Pirogalol berfungsi sebagai zat pembangkit warna dan dikombinasikan dengan pewarna logam
0 lain. Ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan agar zat warna dapat menempel lebih kuat
1 lagi pada rambut dibandingkan pada saat sebelum dicampur. Pirogalol diizinkan digunakan
sebagai zat pembangkit warna dengan batas kadar 5%
0 Tembaga (II) sulfat digunakan dalam cat rambut yang memberikan warna coklat dan
2 hitam. Warna tersebut terjadi karena tembaga sulfat berubah menjadi tembaga oksida.
0 Xanthan gum adalah gom hasil fermentasi karbohidrat oleh Xanthomonas campestris yang
dimurnikan. Xanthan gum banyak digunakan dalam formulasi sediaan oral dan topikal,
3 kosmetik, dan makanan sebagai bahan pensuspensi serta bahan pengemulsi
Prosedur Kerja
Dicampurkan pirogalol, tembaga (II) sulfat, ekstrak daun jambu biji dan xanthan gum
ke dalam lumpang, digerus homogen. Dipindahkan massa ke dalam beaker glass,
kemudian ditambahkan dengan aquadest.
Empat ikat rambut uban masing-masing seratus helai yang telah dipotong kira-kira 7
cm dan dicuci dengan shampoo, dimasukkan ke dalam campuran bahan pewarna
rambut, dilakukan perendaman selama 1-4 jam, satu ikat rambut diambil setiap
jamnya untuk kemudian dicuci, dikeringkan, dan dipisahkan serta diamati warna
yang terbentuk sesuai dengan waktu perendaman
EVALUASI
a. Pengamatan secara visual
Sukarelawan yang dijadikan sebagai panel dalam uji iritasi pada formula pewarnaan rambut
adalah orang terdekat dan sering berada di sekitar pengujian sehingga lebih mudah diawasi dan
diamati bila ada reaksi yang terjadi pada kulit yang sedang diuji dengan kriteria sebagai berikut :
1). Wanita berbadan sehat,
2). Usia antara 20-30 tahun,
3). Tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan alergi, dan
4). Bersedia menjadi relawan
TABIR SURYA
UJI POTENSI TABIR SURYA EKSTRAK
KULIT BUAH JERUK NIPIS
oleh
Abdurrohman 201951019
UJI POTENSI TABIR SURYA EKSTRAK KULIT BUAH
JERUK NIPIS
DEFINISI mengurangi efek yang berbahaya dari terpaparnya kulit pada sinar
ultraviolet. Secara umum, tabir surya memiliki mekanisme kerja
yaitu partikel dari radiasi sinar UV dinamakan foton bertemu
dengan sepasang elektron pada molekul tabir surya
DEFINISI
Penetapan potensi tabir surya yang baik dapat ditinjau dari kemampuannya dalam
menyerap atau memantulkan sinar ultraviolet dengan penentuan nilai SPF serta
persentase eritema dan pigmentasinya. SPF (Sun Protecting Factor) merupakan
indikator universal yang menjelaskan tentang keefektifan dari suatu produk atau zat
yang bersifat UV protektor, semakin tinggi nilai SPF dari suatu produk atau zat
aktif tabir surya maka semakin efektif untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk
sinar UV
Manfaat Tabir Surya
Manfaat tabir surya bagi kesehatan kulit tidak perlu diragukan lagi.
Selain melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UVA (Sinar ultra
violet A) atau UVB (Sinar ultra violet B), tabir surya juga dapat
mencegah berbagai gangguan pada kulit akibat paparan sinar
matahari berlebih.
Paparan sinar matahari berlebih dapat menyebabkan kulit terbakar
dan menjadi lebih gelap. Tidak hanya menimbulkan masalah
kecantikan, terlalu lama terpapar sinar matahari atau sinar UV juga
bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.
TEORI TERKAIT
Sun
Ultraviolet rays
Ultraviolet rays
Sunscreen
Penelitian uji potensi tabir surya ekstrak kulit buah jeruk nipis secara in vitro bertujuan untuk menentukan potensi
tabir surya ekstrak kulit buah jeruk nipis dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Uji potensi tabir surya
ditentukan berdasarkan metode perhitungan nilai persen Transmisi eritema (%Te) dan persen Transmisi
pigmentasi (%Tp) serta nilai Sun Protecting Factor (SPF). Dari pengujian tersebut.
TEORI TERKAIT
Sun
Sunscreen
Dari pengujian tersebut diperoleh hasil dimana nilai rata - rata %Te pada konsentrasi 100 ppm, 150 ppm, 200
ppm, 250 ppm dan 300 ppm, berturut - turut adalah 8,37 %, 2,29 %, 1,71 %, 1,50 % dan 0,19 % . Nilai rata - rata
transmisi pigmentasi %Tp pada konsentrasi 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm dan 300 ppm berturut - turut
adalah 21,62 %, 12,68 %, 11,16 %, 7,75 % dan 5,08 %.
FORMULASI SEDIAAN
Kemudian dituangi pelarut etanol 70% sebanyak 3 liter, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari
terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 5 hari diserkai dengan bugner dan
ampas ditambah cairan penyari, diaduk dan diserkai kembali sehingga diperoleh seluruh sari
EVALUASI SEDIAAN
Kemudian sari ditutup dan dibiarkan di tempat sejuk, terlindung cahaya selama 2 hari,
kemudian endapan dipisahkan. Sari kemudian dipekatkan dan diuapkan dengan rotary
evaporator dengan suhu 60º C selama 4 jam sampai diperoleh ekstrak kental.
Dilakukan remaserasi, ditambahkan pelarut etanol 70% sebanyak 2 liter hingga
simplisia terendam seluruhnya kemudian diaduk. Wadah maserasi ditutup dan
didiamkan. Proses ekstraksi terus berlanjuthingga diperoleh filtrat yang jernih,
kemudian dipekatkan hingga didapatkan ekstrak yang kental.
TABIR SURYA
FORMULASI DAN UJI POTENSI KRIM TABIR
SURYA DENGAN BAHAN AKTIF EKSTRAK
ETANOL KULIT NANAS (Ananas comosus (L.) Merr)
oleh Laura Elisabeth Pandiangan 201951120
DEFENISI
Merupakan salah satu contoh sediaan kosmetik
TABIR SURYA pelindung yang berperan untuk melindungi kulit
utamanya dari bahaya sinar matahari khususnya sinar
ultraviolet (UV). Sinar UV dibedakan menjadi 3 yaitu
sinar ultraviolet A (UV-A), UV-B, dan UV-C
• Enak dan mudah dipakai • tabil yaitu tahan keringat dan tidak menguap
• Jumlah yang menempel mencukupi kebutuhan • Mempunyai daya larut yang cukup untuk mempermudah
formulasinya
• Bahan aktif dan bahan dasar mudah tercampur
• Tidak berbau atau boleh berbau ringan
• Bahan dasar harus dapat mempertahankan kelembutan
dan kelembaban kulit. • Tidak toksik, tidak mengiritasi, dan tidak menyebabkan
sensitasi
KLASIFIKASI TABIR SURYA
Mekanisme
pemblok fisik
(memantulkan
Tabel penggolongan potensi tabir surya (Balsam, 1972:
radiasi matahari)
285)
Penggolongan tabir surya Persen transmisi sinar ultraviolet (%)
Klasifikasi produk
didasarkan pada persen Erythemal range Tanning range
transmisi sinar UV.
Berdasarkan mekanisme Total block <1,0 3-40
kerjanya, bahan aktif tabir Extra protection 1-6 42-86
surya dibagi menjadi 2 Regular suntan 6-12 45-86
penyerap kimia
(menyerap
radiasi matahari)
METODE PENENTUAN POTENSI TABIR
SURYA
Ada beberapa cara untuk menentukan kekuatan suatu preparat tabir surya yaitu
Rancangan Formula
Rancangan formula untuk membuat sediaan krim dari ekstrak etanol kulit nanas dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
Formula
(%)
No. Nama Bahan
I II III IV
2 Parafin cair 5 5 5 5
3 Span 80 10 10 10 10
4 Tween 80
5 Asam stearate 5 5 5 5
6 Setil alcohol 5 5 5 5
7 Gliserin 15 15 15 15
8 Adeps lanae 5 5 5 5
Krim dibuat dengan cara pertama dilebur fase minyak yaitu Penentuan tingkat kemampuan tabir surya dilakukan
campuran asam stearat, setil alkohol, span 80, paraffin dengan menentukan nilai SPF secara in vitro dengan alat
cair, dan adeps lanae diatas penangas hingga 70°C, lalu spektrofotometer UV-Vis. Caranya diambil ekstrak
tambahkan propil paraben. Fase air dibuat dengan cara sebanyak 2 g masing-masing sediaan krim ekstrak kulit
dilarutkan metil paraben dengan sebagian volume air nanas (formula I, II, III dan IV) dilarutkan dalam etanol p.a
panas, kemudian ditambahkan tween 80, dan dengan
sebanyak 10 ml, dicampur hingga homogen kemudian
volume air yang tersisa, dipertahankan suhunya hingga
disaring dengan menggunakan kertas saring. Setelah
70°C. Kemudian dimasukkan fase minyak dan fase air ke
diukur absorbansinya Panjang gelombang 290-400 nm dan
dalam lumpang panas sambil digerus hingga terbentuk
transmitannya pada panang gelombang 292,5-372,5 nm
massa krim. Kemudian dimasukkan ekstrak etanol kulit
nanas dan parfum secukupnya, dan digerus hingga dengan interval 5 nm. Hasil absorbansi dan transmitan
Tabel 7.Nilai potensi tabir surya sediaan krim ekstrak kulit nanas
No. Formula Nilai SPF % Te % Tp