Anda di halaman 1dari 1

Contoh obat-obatan yang ditarik dari peredaran karena terbukti kurang aman.

1. Irbesartan
Pada Januari 2019 BPOM mengumumkan menarik lima obat hipertensi yang
mengandung Irbesartan. Dalam penjelasan resminya, BPOM menyebut langkah
itu merupakan tindak lanjut dari temuan BPOM Amerika (FDA) terkait zat
pengotor N-Nitrosodiethylamine (NDEA) pada bahan baku Irbesartan dari
perusahaan farmasi China. NDEA sendiri adalah zat yang diketahui berhubungan
dengan risiko kanker.

2. Ranitidin
BPOM menarik obat asam lambung ranitidin pada Oktober 2019 karena terbukti
tercemar N-Nitrosodimethylamine (NDMA) yang dikaitkan dengan risiko
kanker. Dijelaskan, nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan
adalah 96 ng/hari (acceptable daily intake). Bahan ini bersifat karsinogenik (bisa
memicu kanker) jika dikonsumsi di atas ambang batas secara terus menerus
dalam jangka waktu yang lama.

3. Albothyl
Pada Februari 2018, Albothyl ditarik BPOM dengan alasan cairan obat luar
konsentrat ini mengandung policresulen 36% yang berisiko bagi kesehatan.
Bersamaan dengan Albothyl, empat produk obat yang diduga mengandung
policresulen juga ditarik. Mereka adalah Medisio, Prescotide, Aptil.

4. Enzyplex
Pada Februari 2018, BPOM menarik tiga produk yang terbukti positif
mengandung DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) babi. Mereka adalah dua produk
suplemen produksi PT Pharos Indonesia dengan nomor izin edar (NIE) POM
SD.051523771 nomor bets BN C6K994H, dan Enzyplex tablet produksi PT
Medifarma Laboratories dengan NIE DBL7214704016A1 nomor bets 16185101.

5. Obat tradisional dan suplemen kesehatan


Pada tahun 2018, BPOM menarik obat tradisional dan suplemen kesehatan yang
terbukti mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai