Anda di halaman 1dari 1

Nama: Diup Gusnia

NIM: 050218A058
Kelas: A Farmasi Transfer Semester 4

Beberapa obat yang di recall/ ditarik oleh BPOM:


1. Albothyl; NIE: DTL8821600341A2; Pendaftar: PT. Pharos Indonesia lisensi dari
Nycomed GmbH, Jerman; Produsen: PT. Pharos Indonesia
2. Medisio; NIE: DTL1221102041A1; Pendaftar: PT. Faratu Indonesia; Produsen: PT.
Pharos Indonesia
3. Prescotide; NIE: DTL1233526741A1; Pendaftar: PT. Novel Pharmaceutical
Laboratories; Produsen: PT. Novel Pharmaceutical Laboratories
4. Aptil; NIE: DTL0731527941A1; Pendaftar: PT. Pratapa Nirmala; Produsen: PT. Pratapa
Nirmala
Obat diatas mengandung zat aktif Policresulen cairan obat luar konsentrat 36%. Alasan
penarikan yaitu: Pembekuan Izin Edar berdasarkan hasil pengkajian aspek keamanan obat.
Penggunaan Policresulen cairan obat luar konsentrat 36% pada luka sariawan bukannya
menyembuhkan, malah membuat luka sariawan semakin membesar. Kadang-kadang plus infeksi.

Selain keempat obat itu ada juga obat yang ditarik lainnya yaitu:

1. Irbesartan, Losartan dan Valsartan. Di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat,
telah dilakukan penarikan obat antihipertensi golongan ARB yaitu Irbesartan, Losartan
dan Valsartan dalam bentuk tunggal dan kombinasi secara sukarela, karena ditemukan
adanya pengotor / impurities N-Nitrosodimethylamine (NDMA) dan N-
Nitrosodiethylamine (NDEA).
2. Natalizumab secara sukarela ditarik dari pasar AS karena risiko Leukoensefalopati
multifokal Progresif (PML).
3. Tetrazepam ditarik di Uni Eropa karena menimbulkan reaksi kulit yang serius
4. Ingenol mebutate gel ditangguhkan di Eropa karena peningkatan risiko kanker kulit
5. Flupirtine ditarik di Uni Eropa karena menyebabkan toksisitas hati
6. Propoxyphene ditarik diseluruh dunia karena menyebabkan peningkatan risiko serangan
jantung dan stroke.

Anda mungkin juga menyukai