2. Sumber Vitamin K
Sistem pencernaan manusia sudah mengandung bakteri di dalam
usus halus (jejunum dan ileum) yang mampu mensintesis vitamin K,
yang sebagian diserap dan disimpan di dalam hati. Akan tetapi tubuh
masih perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan. Sumber
vitamin K antara lain susu, kuning telur, dan sayuran segar (Permana,
dkk, 2018).
Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna
hijau, kacang buncis, kacang polong, kol dan brokoli. Semakin hijau
daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan pangan
lain yang mengandung vitamin K dalam jumlah lebih sedikit adalah susu,
daging, telur, serealia, dan buah-buahan (pisang, jeruk, dan
tomat) (Almatsier 2006)..
Teh juga merupakan sumber vitamin K yang baik. Dalam setiap
gram teh terkandung sekitar 300-500 SI vitamin K. Berbagai pangan
probiotik (yoghurt, yakult, kefir, dan dadih) yang mengandung bakteri
bersifat menguntungkan kesehatan, ternyata bisa membantu
menstimulasi produksi vitamin K di dalam usus besar (Purwanto, 2002).
Tabel 1. Kadar Vitamin K pada berbagai bahan pangan (µg/100 gram)
Bahan Makanan µg Bahan makanan µg
Susu sapi 3 Asparagus 57
Keju 35 Buncis 14
Mentega 30 Brokoli 200
Ayam 11 Kol 125
Daging sapi 7 Daun selada 129
Hati sapi 92 Bayam 89
Hati ayam 7 Kentang 3
Minyak jagung 10 Tomat 5
Jagung 5 Pisang 2
Gandum 5 Jeruk 1
Tepung terigu 4 Kopi 38
Roti 4 Teh hijau 712
0-6 bulan 5
7-12 bulan 10
1-3 tahun 15
4-9 tahun 20
Pria
10-12 tahun 45
13-15 tahun 65
16-19 tahun 70
≥ 20 tahun 80
Wanita
10-12 tahun 45
13-15 tahun 55
16-19 tahun 60
≥ 20 tahun 65
Hamil 65
5. Metabolisme Vitamin K
Sebagaimana vitamin yang larut lemak lainnya, penyerapan
vitamin K dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi
penyerapan lemak, antara lain cukup tidaknya sekresi empedu dan
pankreas yang diperlukan untuk penyerapan vitamin K. Hanya sekitar
40 -70% vitamin K dalam makanan dapat diserap oleh usus. Setelah
diabsorbsi, vitamin K digabungkan dengan kilomikron, diangkut melalui
saluran limfatik, kemudian melalui saluran darah ditranportasi ke hati.
Sekitar 90% vitamin K yang sampai di hati disimpan dalam bentuk
menaquinone. Dari hati, vitamin K disebarkan ke seluruh jaringan tubuh
yang memerlukan melalui darah. Saat di darah, vitamin K bergabung
dengan VLDL dalam plasma darah (Rusdiana 2004).
Setelah disirkulasikan berkali-kali, vitamin K dimetabolisme
menjadi komponen larut air dan produk asam empedu terkonjugasi.
Selanjutnya, vitamin K diekskresikan melalui urin dan feses. Sekitar 20%
dari vitamin K diekskresikan melalui feses. Pada gangguan penyerapan
lemak, ekskresi vitamin K bisa mencapai 70 -80 % (Rusdiana 2004).
6. Kekurangan dan Kelebihan Vitamin K
Akibat kekurangan vitamin K antara lain: Kulit kering, Rambut
rontok, Darah lambat membeku, Mudah berdarah, Mudah memar
(Permana, dkk, 2018).
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K diberikan
dalam bentuk berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejala
kelebihan vitamin K adalah hemolisis sel darah merah,sakit kuning
(jaundice) dan kerusakan pada otak (Almatsier,2006).