Anda di halaman 1dari 82

Vitamin

T I T IK DWI N OV I ATI , M .G Z
pengertian
Akibat
kekurangan
klasifikasi
dan
kelebihan

Capaian
Vitamin
Pembelajaran : Pencernaan
dan Fungsi
penyerapan

Sumber
AKG
makanan
Vitamin
➢ Tahun 1911, Casimir Funk mengisolasi suatu konsentrat dari polesan beras yang dapat
menyembuhkan polyneuritis pada merpati.

➢ Funk menamakan konsentrat tersebut sebagai “vitamine” karena sangat penting bagi hidup
(vital) dan tersusun atas suatu komponen yang mirip amine. Karena bukan komponen amine,
sehingga huruf ‘e’ pada bagian akhir dihilangkan menjadi vitamin.
Vitamin

➢Merupakan zat organic kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan
pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari
asupan makanan.

➢ Merupakan zat organic, sehingga dapat rusak karena penyimpanan dan


pengolahan
Vitamin

Larut Lemak Larut Air


Sifat umum vitamin larut lemak dan larut air
Vitamin Larut Lemak Vitamin Larut Air

Larut dalam lemak dan pelarut lemak Larut dalam air

Kelebihan asupan dapat disimpan dalam tubuh Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit

Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu Dikeluarkan melalui urin

Gejala defisiensi berkembang lambat Gejala defisiensi sangat sering terjadi dengan cepat

Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari-hari Harus ada dalam makanan sehari-hari

Mempunyai precursor atau provitamin Umumnya tidak mempunyai precursor

Hanya mengandung unsur C, H dan O Selain C, H dan O mengandung unsur N, kadang-kadang S dan Co

Diabsorbsi melalui system limfe Diabsorbsi melalui vena porta

Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah yang Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi (>10 X KGA)
relative rendah ( 6-10 x KGA)
Stabilitas Vitamin dalam Makanan

➢ Vitamin dapat rusak karena proses penyimpanan dan pengolahan

➢ Suhu, udara, matahari dan lama penyimpanan mempengaruhi kestabilan vitamin

➢ Saat pemasakan, vitamin dapat hilang karena penggunaan suhu yang tinggi, makanan terkena
udara, pemasakan menggunakan alkali dan penggunaan air yang kemudian dibuang.
kehilangan vitamin dalam proses pemasakan dapat
dihindari dengan cara :
1. Menggunakan suhu yang tidak terlalu tinggi
2. Waktu memasak tidak terlalu lama
3. Menggunakan sedikit air
4. Memotong dengan pisau yang tajam dan tidak terlalu halus
5. Menggunakan penutup panci
6. Tidak menggunakan alkali
7. Sisa perebusan dapat digunakan untuk masakan lain.
Vitamin Larut lemak

Sebagian besar jenis vitamin ini diabsorbsi Bersama dengan lipida lain. Vitamin larut lemak
terdiri dari :

Vitamin A Vitamin D Vitamin E Vitamin K


Vitamin A
➢ vitamin larut lemak yang pertama kali
ditemukan

➢ merupakan nama generic yang menyatakan


semua retinoid dan provitamin A

➢ vitamin A merupakan antioksidan

➢ vitamin A tahan terhadap panas cahaya, tetapi


tidak tahan terhadap asam, oksidasi dan suhu
tinggi pada proses pemasakan.
Vitamin A
➢ Vitamin A dari bahan nabati mengandung karotenoid (provitamin A): daun bayam, daun kelor,
daun singkong, cabe, tomat dan wortel. Provitamin A terdapat di alam dalam bentuk Alfa, beta
dan gama

➢ Vitamin A dari sumber hewani dalam bentuk retinol (bentuk aktif ) : hati, kuning telur, susu
dan ikan.
Provitamin A
α-karoten

β-karoten

γ-karoten
Retinol

Retinol (CH2OH)
Retinal (CHO)
Retinoat (COOH)
Retinil asetat (CH2OCH3)
Retinil Palmitat (CH2OCO(CH2)14CH3)
Fungsi Vitamin A
➢ Penglihatan

Retinol dioksidasi menjadi retinal


yang kemudian mengikat protein
opsin dan membentuk rhodopsin.
Rodopsin bertindak sebagai pigmen
visual merah ungu.
Fungsi Vitamin A

➢Diferensiasi sel

• Vitamin A berperan dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat dalam pembentukan
membrane sel yang mengontrol diferensiasi sel

• Kompleks vitamin A masuk ke dalam nucleus sel sehingga mempengaruhi DNA


Fungsi Vitamin A

➢ Fungsi kekebalan

➢ Pertumbuhan dan perkembangan

➢ Reproduksi

➢ Pencegahan kanker dan penyakit jantung

Beta karoten Bersama dengan vitamin C dan E berperan sebagai antioksidan yang berperan
dalam pencegahan penyakit.
Angka Kecukupan
Gizi Vitamin A
Bahan Makanan RE Bahan Makanan RE
Hati sapi 13170 Daun katuk 3111
Kuning telur bebek 861 Sawi 1940
Kuning telur ayam 600 Kangkung 1890
Ayam 243 Bayam 1827
Ginjal 345 Ubi jalar merah 2310
Ikan sarden kaleng 250 Mentega 1287
Minyak ikan 24000 Margarin 600
Sumber Minyak kelapa sawit 18000 Susu bubuk 471
Vitamin A Kerju 225
Minyak hati ikan hiu 2100
SKM 153
Wortel 3600 Susu segar 39
Daun singkong 3300 Mangga masak 1900
pohon
Daun papaya 5475
Pisang raja 285
Daun lamtoro 5340
Tomat masak 450
Daun tales 3118
semangka 177
Daun melinjo 3000
Pencernaan dan Transpor Vitamin A

Ester retinil
(Makanan) Retinol Ester retinil
(mukosa usus)
Beta karoten Retinal
(Makanan) (usus halus)
Kilomikron beta
lipoprotein
(limfe)

Sel-RBP Retinol-binding protein Ester retinil


Reseptor permukaan (RBP) Prealbumin (hati)
(sel sasaran) (darah)

Retinal Asam retinoate


(mata) (sel epitel)
Akibat kekurangan Vitamin A
➢ Buta senja
Merupakan ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya terang ke cahaya samar.
Defisiensi vitamin A menyebabkan penurunan pembentukan rhodopsin pada retina.
➢ Infeksi
Defisiensi vitamin A menyebabkan kekebalan tubuh menurun sehingga rentan terkena infeksi.
➢ Perubahan pada kulit
➢ Gangguan pertumbuhan
Kekurangan vitamin A menghambat partumbuhan, sel sel termasuk sel pada tulang.
Akibat kekurangan Vitamin A
➢Perubahan pada mata
Defisiensi vitamin A menyebbakan kelenjar mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga
terjadi pengeringan selaput yang menutupi kornea. Pada gejala ringan dinamakan xerosis
konjungtiva, gejala sedang dinamakan xerosis kornea dan pada gejala berat atau tahap akhir
disebut keratomalasia.

• Xerosis konjungtiva • Xerosis kornea • keratomalasia


Akibat kelebihan Vitamin A

➢ Kelebihan vitamin A dapat terjadi apabila mengkonsumsi suplemen vitamin A dalam dosis yang
berlebihan, misalnya 16.000 RE untuk jangka waktu yang lama atau 40.000 – 50.000 RE/hari.

➢ Gejala : sakit kepala, rambut rontok, kulit kering, anoreksia dan sakit pada tulang.

➢ Gejala ini hanya terjadi apabila seseorang kelebihan dalam mengkonsumsi vitamin A dan tidak
berlaku pada karoten.
Vitamin D
➢ Vitamin D atau kalsiferol merupakan vitamin larut
minyak yang tergolong dalam keluarga hormon
steroid

➢ Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan


sinar matahari

➢ Vitamin D disebut dengan probormon.

➢ Stabil terhadap cahaya


Klasifikasi Vitamin D

➢ Vitamin D terdapat dua bentuk utama, yaitu:

◦ vitamin D2 atau ergokalsiferol dari tanaman

◦ vitamin D3 atau kolekalsiferol diproduksi dari 7-dehidrokolesterol pada hewan


Fungsi Vitamin D
➢ Membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi Bersama dengan vitamin A dan c,
hormone paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen, mineral kalsium, magnesium dan flour, dengan
cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk di endapkan pada proses
pengerasan tulang.

• di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorbs aktif vitamin D dengan cara merangsang
sintesis protein pengikat kalsium dan protein pengikat fosfor pada mukosa usus halus.

• di dalam tulang, kalsitriol Bersama hormone paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari
permukaan tulang ke dalam darah.

• di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorbsi kalsium dan fosfor.


Golongan umur AKG (µg) Golongan umur AKG (µg)
0-6 bl 7,5 Wanita :

7-12 bl 10 10-12 th 10

1-3 th 10 13-15 th 10

4-6 th 10 16-19 th 10

7-9 th 10 20-45 th 5

46-59 th 5
Angka kecukupan
Pria : >60 th 5
Gizi Vitamin D 10-12 th 10

13-15 th 10 Hamil 10

16-19 th 10

20-45 th 5 Menyusui

46-59 th 5 0-6 bl 10

>60 th 5 7-12 bl 10
Sumber Vitamin D pada Makanan
Bahan Makanan µg Bahan Makanan µg
Susu sapi 0,01 – 0,03 Minyak hati ikan 210
ASI 0,04 Margarin 5,8 – 8,0
Tepung susu 0,21 Hati 0,2 – 1,1
Krim 0,1 – 0,28
Keju 0,03 – 0,5
Yogurt <0,04
Telur utuh 1,75
Kuning telur 4,94
Mentega 0,76
Pencernaan dan Penyerapan Vitamin D
➢ vitamin D diabsorbsi dalam usus halus Bersama lipida dengan bantuan cairan empedu.

➢ vitamin D dari usus halus di angkut oleh D – plasma binding protein ( DBP) ke tempat – tempat
penyimpanan yaitu di hati, kulit, otak, tulang dan jaringan lain.
Metabolisme
Vitamin D
Provitamin D Vitamin D2 dan D3

25- (OH) – D3

Meningkatkan Meningkatkan
absorbs kalsium mobilitas kalsium pada
dan fosfor tulang
1,25- (OH)2D3
Akibat kekurangan Vitamin D
➢ Penyakit riketsia pada anak-anak
kelainan tulang pada anak akibat pengerasan tulang yang
terhambat.

Gejala :

• kaki membengkok

• tulang rusuk membengkok

• pembesaran kepala karena penutupan fontamel terhambat

• gigi terhambat keluar

• Bentuk gigi tidak teratur dan mudah rusak riketsia


Akibat kekurangan Vitamin D

➢ Penyakit Osteomalasia
Merupakan penyakit riketsia pada orang dewasa.
Biasanya terjadi pada wanita yang konsumsi kalisumnya
rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari, dan
mengalami banyak kehamilan dan menyusui. Dapat pula
terjadi pada seseorang yang menderita penyakit sauran
pencernaa, kantung empedu atau ginjal.
• Gejala : Tulang melembek pada kaki, tulang
belakangtoraks dan pelvis
• Gejala awal : Rasa sakit seperti rematik, lemah,
tulang bengkok dan dapat menyebabkan fraktur.
Vitamin E
➢ Merupakan vitamin larut lemak dan dalam
Sebagian besar pelarut organic, tetapi tidak larut
dalam air

➢ Vitamin E murni tidak berbau dan tidak berwarna

➢ Semua vitamin E memiliki aktivitas sebagai


antioksidan. Kapasitas antioksidan berbeda dari
setiap jenis vitamin E.
Vitamin E
➢ Secara in vitro, tokotrienol memiliki aktivitas
antioksidan yang lebih tinggi dibanding tokoferol.
Klasifikasi Vitamin E
➢ Vitamin E terdiri atas dua kelompok, yaitu tokoferol dan tokotrienol serta delapan stereo isomer, yaitu:
✓Alfa (α)-tokoferol
✓Beta (β)-tokoferol
✓Gamma (γ)-tokoferol
✓Delta (δ)-tokoferol
✓Alfa (α)-tokotrienol
✓Beta (β)-tokotrienol
✓Gamma (γ)-tokotrienol
✓Delta (δ)- tokotrienol
Fungsi Vitamin E
➢Berperan dalam melindungi asam lemak jenuh ganda dan komponen mebran sel lain dari
oksidasi radikal bebas

➢Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan mudah memberikan hydrogen pada gugus
hidroksil (OH) pada struktur cintin radikal bebas
Fungsi Vitamin E
➢ Memlihara integritas membrane sel

➢ sintesis DNA

➢ Merangsang reaksi kekebalan

➢ Mencegah penyakit jantung

➢ Mencegah keguguran
Angka kecukupan Gizi Vitamin E
Golongan umur AKG (mg) Golongan umur AKG (mg)
0-6 bl 3 Wanita :
7-12 bl 4 10-12 th 8
1-3 th 6 13-15 th 8
4-6 th 7 16-19 th 8
7-9 th 7 20-45 th 8
46-59 th 8
Pria : >60 th 8
10-12 th 10
13-15 th 10 Hamil 10
16-19 th 10
20-45 th 10 Menyusui
46-59 th 10 0-6 bl 12
>60 th 10 7-12 bl 10
Sumber Vitamin E
Minyak Mg Minyak Alfa tokoferol Gama tokoferol
Biji kapas 30-81 (mg) (mg)
Serealia 0,88 0,77
Jagung 53-162
Kacang-kacangan 0,72 5,66
Kacang kedelai 56-160
Biji-bijian 9,92 10,97
Kacang tanah 20-32
Sayuran 0,81 0,14
Kelapa 1-4
Buha-buahan 0,27
Kelapa sawit 33-73
Daging 0,31 0,21
safflower 25-49
Telur 1,07 0,35
zaitun 5-15
Susu 0,34
Mentega 1,95 0,14
Margarin 18,92 26,62
Pencernaan dan Penyerapan Vitamin E
➢ 20-80% tokoferol di absorbs di usus halus

➢ Tokoferol dibawa dari usus halus oleh kilomikron menuju ke hati melalui system limfe

➢ Dalam hati tokoferol diubah menjadi bentuk alfa-tokoferol – diangkut oleh VLDL masuk ke
jaringan plasma- diterima oleh reseptor sel-sel perifer LDL dan masuk ke membrane sel.
Akibat Kekurangan Vitamin E
➢ kejadian kekurangan vitamin E biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan
absorbsi lemak seperti pada cystic fibrosis dan gangguan transport lipida seperti pada beta-
lipoproteinemia.

➢ kekurangan vitamin E menyebabkan :

• hemolisis eritrosit

• sindroma neurologic yang ditandai dengan kehilangan koordinasi dan reflek otot, gangguan
penglihatan dan berbicara.
Akibat Kelebihan Vitamin E
➢ Menggunakan vitamin E dengan dosis > 600 mg /hari ( 60-70 kali lebih besar
dari kebutuhan ) dapat menyebabkan keracunan, tetapi dengan efek yang tidak
terlalu merugikan.
Vitamin K
➢ Vitamin K merupakan salah satu vitamin larut

lemak

➢ Mempunyai struktur dasar 2-methyl-1,2-

naphthoquinone

➢ Vitamin K cukup tahan terhadap panas dan tidak

hilang karena pemasakan dengan air Vitamin k

➢ vitamin K tidak tahan terhadap cahaya dan alkali


Klasifikasi Vitamin K
➢ Vitamin K secara alami
terdapat dalam dua bentuk,
yaitu phylloquinon (vitamin K1)
dan menaquinon (vitamin K2)
Fungsi Vitamin K
➢ Berperan dalam pembekuan darah

• Sebagai kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu protein berupa asam
glutamate menjadi gama-karboksiglutamat (gla protein).

• Gla protein matriks yang diperlukan dalam pembentukan tulang.

➢ Gla protein mengikat ion kalsium terdapat pada jaringan tulang dan gigi sebagai osteokalsin
Angka Kecukupan Gizi Vitamin K

Golongan umur AKG (µg) Golongan umur AKG (µg)


0-6 bl 5 Wanita :
7-12 bl 10 10-12 th 45
1-3 th 15 13-15 th 55
4-6 th 20 16-19 th 60
7-9 th 20 20-45 th 65
46-59 th 65
Pria : >60 th 65
10-12 th 45
13-15 th 65 Hamil 65
16-19 th 70
20-45 th 80 Menyusui
46-59 th 80 0-6 bl 65
>60 th 80 7-12 bl 65
Sumber Vitamin K
Bahan makanan µg Bahan makanan µg
Susu sapi 3 Asparagus 57
Keju 35 Buncis 14
Mentega 30 Brokoli 100
Ayam 11 Kol 125
Daging sapi 7 Daun selada 129
Hati sapi 92 Bayam 89
Hati ayam 7 Kentang 3
Minyak jagung 10 Tomat 5
Jagung 5 Pisang 2
Gandum 5 Jeruk 1
Tapung terigu 4 Kopi 38
Roti 4 Teh hijau 712
Pencernaan dan Penyerapan Vitamin K
➢ 50-80% vitamin K dalam usus halus diabsorbsi dengan bantuan batu empedu dan cairan
pankreas.
➢ vItamin K diangkut oleh kilomikron melalui system limfe menuju hati.
➢ Dari hati vitamin K diangkut menuju sel-sel tubuh oleh kilomikron
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Vitamin K
➢ kekruangan vitamin K jarang terjadi

➢ Biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan absorbsi lemak

➢ kekurangan vitamin k dapat menganggu proses penggumpalan darah terutama pada saat luka.

❖ kelebihan vitamin K dapat terjadi bila vitamin K diberikan dalam berlebihan berupa vitamin K
sintetik menadion. Gejala : hemolisis sel darah merah, sakit kuning dan kerusakan pada otak.
Vitamin Larut Air

Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen system enzim yang banyak terlibat dalam
membantu metabolism energi. Vitamin larut air dikelompokkan menjadi:

➢ Vitamin C

➢ Vitamin B kompleks

Terdiri dari 8 factor yang saling berkaitan fungsinya di dalam tubuh dan terdapat di dalam
sumber makanan yang hamper sama. Viatmin B terdiri dari : Vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B8, B9,
B12
Vitamin C
➢ Merupakan vitamin larut air yang terdiri atas
lactone dengan 6 atom carbon.
➢ Disebut juga dengan asam askorbat dan
merupakan turunan dari heksosa.
➢ Merupakan vitamin esensial bagi manusia,
sehingga harus dipenuhi dari sumber makanan
➢ Vitamin C sensitif dan mudah teroksidasi oleh
panas, cahaya dan udara Vitamin C
➢ Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali tetapi
stabil dalam asam
Klasifikasi VitaminC
Di alam vitamin C terdapat dalam dua bentuk yaitu :
➢ L-asam askorbat (bentuk tereduksi)
➢ L-asam dehidro askorbat (bentuk teroksidasi)

Asam askorbat asam dehidroaskorbat


Fungsi Vitamin C
➢ Sintesis kolagen

Vitamin C diperlukan untuk pembentukan hidroksilasi prolin dan lisisn menjadi hidroksiprolin yang merupakan
bahan pembentuk kolagen.

➢ Sintesis kartinin, Noradrenalin, Serotonin

Vitamin C berperan dalam perubahan triptofan menjadi 5-hidroksitriptofan dan pembawa saraf serotonin.
Asam askorbat juga berperan dalam hidroksilasi berbagai steroid dalam jaringan adrenal.

➢ Absorbsi dan metabolisme fe

Vitamin C mereduksi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah untuk di absorbs. Vitamin C berperan
memindahkan fe dari transferrin di dalam plasma ke hati. Vitamin C meningkatkan absorbs fe nonhem
sebnayak 4 kali lipat.
Fungsi Vitamin C
➢ Absorbsi kalsium

Vitamin C membantu dalam absorbs kalsium dan menjaga agar kalsium berada
dalam bentuk larutan.

➢ Mencegah infeksi

Vitamin C berperan dalam pemeliharaan membrane mukosa dan meningkatkan daya


taha terhadap infeksi.

➢ Mencegah kanker dan penyakit jantung

Vitamin C mencegah pembentukan nitrosamine yang bersifat karsinogenik dan


vitamin C bersifat antioksidan yang mencegah pembentukan sel tumor.
Angka Kecukupan Gizi Vitamin C
Golongan umur AKG (mg) Golongan umur AKG (mg)
0-6 bl 30 Wanita :
7-12 bl 35 10-12 th 50
1-3 th 40 13-15 th 60
4-6 th 45 16-19 th 60
7-9 th 45 20-45 th 60
46-59 th 60
Pria : >60 th 60
10-12 th 50
13-15 th 60 Hamil +10
16-19 th 60
20-45 th 60 Menyusui
46-59 th 60 0-6 bl +25
>60 th 60 7-12 bl +10
Sumber Vitamin C
Bahan makanan mg Bahan makanan mg
Daun singkong 275 Jambu monyet buah 197
Daun katuk 200 Gandaria 110
Daun melinjjo 150 Jambu biji 95
Daun papaya 140 Pepaya 78
Sawi 102 Mangga muda 65
Kol 50 Mangga masak 41
Kol kembang 65 pohon

Bayam 60 Durian 53

Kemangi 50 Kedondong 50

Tomat masak 40 Jeruk manis 49

Kangkung 30 Jeruk nipis 27

Ketela pohon kunig 30 Nenas 24


rambutan 58
Pencernaan dan Penyerapan Vitamin C
➢ Vitamin C diabsorbsi secara aktif di suus halus. Rata-rata absorbsi adalah 90% untuk konsumsi
20-120 mg/hari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram hanya di absrobsi sebanyak 16%.

➢ vitamin C dibawa keseluruh jaringan di dalam tubuh, terutama jaringan adrenal, pituitary dan
retina
Akibat Kekurangan Akibat Kelebihan
Vitamin C Vitamin C
➢ kekurangan vitamin C dapat menyebabkan ➢ kelebihan vitamin C dari makanan tidak
penyakit scurvy dengan gejala : mudah Lelah, menimbulkan gejala.
lemah, napas pendek, kering gotot, tulang,
➢Konsumsi suplemen vitamin C yang
persendian sakit, pendarahan pada gusi, kulit
kering, gigi longgar, mulut dan mata kering, berlebihan dapat menyebabkan

rambut rontok . hiperoksaluria dan resio batu ginjal.

Scurvy
Vitamin B1 (tiamin)
➢ Berbentuk Koenzim

➢ Mengandung unsur sulfur (tio) dan nitrogen


(amine)

➢ Molekul tiamin terdiri atas cincin pirimidin yang


terikat dengan cincin tiasol

➢ tiamin dapat hilang selama proses pemasakan


terutama dengan suhu tinggi dan air yang
banyak.
Tiamin monofosfat

Tiamin pirofosfat
Bentuk
Vitamin B1
Tiamin mononitrat

Tiamin hidroklorida
Fungsi Vitamin B1
➢ Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau Disfosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai
reaksi metabolisme energi.

➢ Membantu metabolism lemak, protein dan asam nukleat

➢ Berfungsi dalam menjaga fungsi normal system syaraf


Angka Kecukupan Gizi Vitamin B1
Golongan umur AKG (mg) Golongan umur AKG (mg)
0-6 bl 0,3 Wanita :
7-12 bl 0,4 10-12 th 1,0
1-3 th 0,5 13-15 th 1,0
4-6 th 0,8 16-19 th 1,0
7-9 th 1,0 20-45 th 1,0
46-59 th 1,0
Pria : >60 th 1,0
10-12 th 1,0
13-15 th 1,0 Hamil +0,2
16-19 th 1,0
20-45 th 1,2 Menyusui
46-59 th 1,2 0-6 bl + 0,3
>60 th 1,0 7-12 bl + 0,3
Sumber Vitamin B1
Bahan makanan mg Bahan makanan mg
Ragi 6000 Kacang kedelai 0,93
Beras 0,26 Kacamh hijau 0,64
Beras merah 0,34 Kacang merah 0,60
Beras ketan hitam 0,24 Kacang Panjang 0,33
Jagung kuning 0,12 Tempe 0,17
Havermout 0,60 Daging sapi muda 0,14
Roti gandum utuh 0,14 Hati ayam 0,36
Roti biasa 0,10 Hati sapi 0,30
Uji jalar merah 0,13 Jantung 0,35
Kacang kapri 0,34 Ginjal 0,30
Daun kacang Panjang 0,28 Kuning telur bebek 0,60
Taoge kacang kedelai 0,23 Kuning telur ayam 0,27
Pencernaan dan Penyerapan Vitamin B1
➢ Vitamin B1 secara aktif diabsorbsi di usus halus bagian atas dan diedarkan ke darah melalui
vena porta. Dengan bantuan adenin trifosfatase

➢ setelah di absorbs , Sebagian tiamin akan mengalami fosforilasi dan disimpan sebagai tiamin
porifosfat di dalam jantung, otak, hati dan jaringan otot.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Vitamin B1
➢ Defisiensi tiamin dapat terjadi karena kurangnya konsumsi biasanya disertai dengan kurang

energi, gangguan absorbs, ketidakmampuan tubuh menggunakan tiamin, asupan karena

meningkatnya kebutuhan.

➢ Gejala : gangguan system syaraf dan jantung yaitu beri-beri basah ( tanda terjadinya kegalalan

jantung seperti sesak nafas dan edema ) dan kering ( terjadi kelemahan otot dan degenerasi

saraf perifer).
Vitamin B2 (Riboflavin)
➢ Vitamin B2 terdiri atas cincin isolaksazin dengan
rantai samping ribityl.

➢ Stabil pada panas, namun sensitif terhadap


cahaya.

➢ Berfungsi sebagai bahan penyusun DNA dan


berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi sel
sebagai pembawa koezim dalam transport
Vitamin B2
electron dalam mitokondria dan berperan
dalam pertumbuhan
Angka Kecukupan Gizi Vitamin B2
Golongan umur AKG (mg) Golongan umur AKG (mg)
0-6 bl 0,3 Wanita :
7-12 bl 0,5 10-12 th 1,0
1-3 th 0,6 13-15 th 1,2
4-6 th 1,0 16-19 th 1,0
7-9 th 1,0 20-45 th 1,2
46-59 th 1,2
Pria : >60 th 1,0
10-12 th 1,0
13-15 th 1,2 Hamil +0,2
16-19 th 1,3
20-45 th 1,5 Menyusui
46-59 th 1,5 0-6 bl +0,4
>60 th 1,2 7-12 bl +0,3
Sumber Vitamin B2
Bahan makanan mg Bahan makanan mg
Susu tanpa lemak 1,8 Kacang tanah 0,20
Hati ayam 1,42 Kacang hijau 0,15
Susu segar 0,14 Jagung 0,12
Es krim 1,20 Maizena 0,09
Keju 0,35 Ubi jalar merah 0,08
Kacang kedelai 0,12 Tapung terigu 0,07
Tahu 0,10 Beras 0,04
Daging sapi 0,31 Buncis 0,40
Talur ayam 0,38 Kangkung 0,36
Telur ebbek 0,37 Daun katuk 0,31
Teri nasi 0,23 Bayam 0,1
udang 0,07 Pisang ambon 0,1
Pencernaan dan Penyerapan Vitamin B2
➢ Riboflavin dibebaskan dari ikatan-ikatan protein sebagai FAD dan FMN di dalam lambung yang bersuasana asam.

➢ FAD dan FMN kemudian dihidrolisis dalam usus halus oleh enzim pirofosfatase menjadi riboflavin bebas.

➢ riboflavin diabsorbsi pada usus halus kemudian mengalami fosforilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa
usus.

➢ Riboflavin dan FMN di dalam darah Sebagian besar terikat pada albumin dan Sebagian kecil pada
immunoglobulin G.

➢Sebanyak 70-90% riboflavin disimpan dalam hati, jantung dan ginjal

➢ sisanya dibuang melalui urin.


Akibat Kekurangan
➢ Defisiensi riboflavin biasa terjadi bersama dengan vitamin larut air lainnya.

➢ Gejala : mata panas dan gatal, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas.

➢ Dapat menyebabkan bayi lahir sumbingdan gangguan pertumbuhan


Vitamin B3 (Niasin)
➢ Niasin merupakan vitamin larut air, yang secara
umum terdiri atas dua jenis, yaitu asam nikotinat
(C6H5O2N) dan nikotinamid (C6H6ON2).
➢ Berfungsi sebagai koenzim NAD dan NADP yang
diperlukan dalam metabolism protein, asam
lemak dan glikogen.

Vitamin B3
Angka Kecukupan Gizi Vitamin B3
Golongan umur AKG (mg) Golongan umur AKG (mg)
0-6 bl 2,5 Wanita :
7-12 bl 3,8 10-12 th 8
1-3 th 5,4 13-15 th 10
4-6 th 8 16-19 th 10
7-9 th 9 20-45 th 9
46-59 th 9
Pria : >60 th 8
10-12 th 9
13-15 th 10 Hamil +1
16-19 th 11
20-45 th 12 Menyusui
46-59 th 13 0-6 bl +3
>60 th 10 7-12 bl +3
Sumber Vitamin B3
Bahan makanan mg Bahan makanan mg
Kacang tanah 13 Ayam 8
Teri nasi 9,7 Daging sapi 4,5
Sarden 7,6 Hati sapi 12
Ikan kembung 6,5 Hati ayam 10
Ikan bandeng 5,8 Beras 3
Ikan kembung 2,3 Tempe 3,6
Ikan selar 2,9 Kacang merah 2,0
Udang segar 2,2
Petis udang 2,2
Akibat Kekurangan
➢ Defisiensi niasin biasa terjadi Bersama dengan vitamin laurt air lainnya.

➢ Gejala : lemah otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit merah.


Vitamin B9 (Folat)
➢ Bentuk aktif folat terdiri atas cincin pteridine dengan p-asam benzoate yang Bersama membentuk asam pteorat dan asam
glutamat
➢ Folat merupakan merupakan vitamin yang stabil terhadap panas, namun kurang stabil terhadap cahaya, asam dan basa.
Karena stabilitasnya yang rendah, sehingga folat dalam bahan pangan mudah terdegradasi selama proses pengolahan.
➢ Asam folat yang merupakan vitamin sintetik yang memiliki stabilitas yang lebih tinggi dibanding bentuk folat. sehingga asam
folat sering ditambahkan atau difortifikasikan pada makanan.
Fungsi Vitamin B9
➢ Berperan dalam metabolism asam amino dan sisntesis asam nukleat
➢ berperan dalam sisntesis DNA dan RNA
➢ berperan dalam pembentukan sel darah merah dan putih .
Angka Kecukupan Gizi Vitamin B9
Golongan umur AKG (µg) Golongan umur AKG (µg)
0-6 bl 22 Wanita :
7-12 bl 32 10-12 th 100
1-3 th 40 13-15 th 130
4-6 th 60 16-19 th 150
7-9 th 81 20-45 th 150
46-59 th 150
Pria : >60 th 150
10-12 th 90
13-15 th 125 Hamil +150
16-19 th 165
20-45 th 170 Menyusui
46-59 th 170 0-6 bl +50
>60 th 170 7-12 bl +40
Sumber Vitamin B9
Bahan makanan µg Bahan makanan µg
Hati ayam 1128 Bayam 134
Hati sapi 250 Daun kacang 109,8
Ikan kembung 36,5 Daun selada 88,8
Ganggang laut 61 Kacang kedelai 210
Kepiting 56 Kacang hijau 121
Ubi jalar 52 Kacang merah 180
Gandum 49
Jeruk mandarin 5,1
Akibat Kekurangan Vitamin B9
Dapat terjadi karena kurang konsumsi, gangguan absprbsi dan kebutuhan yang meningkat, sehingga

mengakibatkan :

➢Gangguan metabolism DNA.

➢ menghambat pertumbuhan

➢Anemia megaloblastic

➢Gangguan saluran cerna


Vitamin B12 (kobalamin)
➢ Vitamin B12 berbentuk kristal merah yang
larut air

➢ Terdiri atas cincin mirip porfirin seperti hem


yang mengandung kobalt dan terikat pada
ribose dan asam fosfat.

➢Berperan dalam fungsi normal metabolism


semua sel terutama sel saluran cerna, Vitamin B12
sumsum tulang dan jaringan saraf
Angka Kecukupan Gizi Vitamin B12
Golongan umur AKG (µg) Golongan umur AKG (µg)
0-6 bl 0,1 Wanita :
7-12 bl 0,1 10-12 th 1,0
1-3 th 0,5 13-15 th 1,0
4-6 th 0,7 16-19 th 1,0
7-9 th 0,9 20-45 th 1,0
46-59 th 1,0
Pria : >60 th 1,0
10-12 th 1,0
13-15 th 1,0 Hamil +0,3
16-19 th 1,0
20-45 th 1,0 Menyusui
46-59 th 1,0 0-6 bl +0,3
>60 th 1,0 7-12 bl +0,3
Sumber Vitamin B12
Bahan makanan µg Bahan makanan µg
Hati ayam 27,9 Ikan belanak 8,6
Hati sapi 52,7 Ikan bandeng 3,4
Daging sapi 1,4 Ikan tuna 3,0
Ayam 0,4 Ikan kembung 2,4
Kuning telur 6,0
Keju 1
Susu sappppi 0,4
sarden 14,4
Akibat Kekurangan Vitamin B12
➢Dapat terjadi karena penyakit saluran cerna dan gangguan absorbs dan transportasi vitamin B

➢ anemia

➢ Gangguan sintesis DNA

➢Gangguan saraf
Terima kasih ….

Anda mungkin juga menyukai